SARAN LATEKS KARET ALAM

66

5.2 SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan untuk kesempurnaan penelitian ini adalah : 1. Perlunya dilakukan uji biodegradasi untuk meninjau pengaruh penambahan alkanolamida dan nanokristalin selulosa terhadap daya biodegradasi film lateks karet alam. 2. Perlunya dilakukan perbandingan pengaruh kekristalan selulosa yang digunakan sebagai pengisi dari sumber-sumber selulosa yang lain. 3. Perlunya dilakukan penambahan variasi kadar alkanolamida yang digunakan untuk melihat jumlah alkanolamida terbaik untuk film lateks karet alam dengan pengisi nanokristalin selulosa. 4. Perlunya dilakukan penambahan jumlah pembebanan pengisi diatas 15 bsk bagian per seratus karet pada film lateks karet alam karena pembebanan pengisi hingga 15 bsk bagian per seratus karet masih menunjukkan peningkatan sifat mekanik film lateks karet alam. 5. Perlunya dilakukan penelitian mengenai jenis penyerasi yang digunakan selain alkanolamida untuk mencari alternatif penyerasi yang terbaik untuk film lateks karet alam. Universitas Sumatera Utara 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LATEKS KARET ALAM

Lateks merupakan suatu cairan yang berwarna putih atau putih kekuning- kuningan, yang terdiri atas partikel karet dan bahan non karet yang terdispersi di dalam air. Lateks karet alam adalah bahan polimer yang diperoleh dari Havea brasiliensis atau Guayule. Lateks segar pada umumnya berupa cairan susu, tetapi kadang-kadang sedikit berwarna, tergantung dari klon varietas tanaman karet. Lateks atau getah karet terdapat di dalam pembuluh-pembuluh lateks yang letaknya menyebar secara melingkar di bagian luar lapisan kambium. Lateks diperoleh dengan membuka atau menyayat lapisan korteks. Penyayatan lapisan korteks tanaman karet dikenal sebagai proses penyadapan, yaitu suatu tindakan membuka pembuluh lateks agar lateks yang terdapat di dalam tanaman dapat keluar [11]. Poliisoprena adalah gabungan dari unit-unit monomer hidrokarbon C 5 H 8 isoprena yang membentuk rantai panjang dan jumlahnya sangat banyak. Karet alam adalah makro molekul poliisoprena yang bergabung dengan ikatan kepala ke ekor. Konfigurasi dari polimer ini adalah konfigurasi “cis” dengan susunan ruang yang teratur, sehingga rumus dari susunan karet adalah 1,4 cis poliisoprena. Susunan ruang demikian membuat karet mempunyai sifat kenyal. Adapun rumus bangun dari isoprena dan cis 1,4 poliisoprena dapat dilihat di bawah ini: Gambar 2.1 Struktur Molekul 1,4 Cis Poliisoprena [12] Universitas Sumatera Utara 7

2.2 PEMBUATAN KOMPON LATEKS