41
3.6 PENGUJIAN PRODUK LATEKS KARET ALAM
3.6.1 Uji Kekuatan Tarik Tensile Strength dengan ASTM D 412
Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan produk lateks karet alam yang terpenting dan sering digunakan untuk karakteristik suatu bahan produk lateks
karet alam. Kekuatan tarik suatu bahan didefenisikan sebagai besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan spesimennya bahan dibagi
dengan luas penampang awal Ao.
Gambar 3.12 Sketsa Spesimen Uji Tarik ASTM D 412
Produk lateks karet alam dipilih dan dipotong membentuk spesimen untuk pengujian kekuatan tarik uji tarik sesuai dengan standar ASTM D 412. Pengujian
kekuatan tarik dilakukan dengan tensometer terhadap tiap spesimen. Tensometer terlebih dahulu dikondisikan pada beban 100 kgf dengan kecepatan 500 mmmenit,
kemudian dijepit kuat dengan penjepit yang ada dialat. Mesin dihidupkan dan spesimen akan tertarik ke atas spesimen diamati sampai putus, dicatat tegangan
maksimum dan regangannya. Uji kekuatan tarik tensile strength dilakukan di Pusat Kajian Kejuruteraan Bahan dan Sumber Mineral Universiti Sains Malaysia, Penang.
3.6.2 Karakterisasi Transmission Electron Microscope TEM
Sampel yang akan dianalisa dengan Transmission Electron Microscope TEM adalah nanokristalin selulosa. Tujuan dilakukan analisa ini adalah untuk melihat
morfologi dan ukuran nanokristalin selulosa. Analisa Transmission Electron
Universitas Sumatera Utara
42 Microscope TEM dilakukan di Laboratorium Unit Layanan TEM Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
3.6.3 Karakterisasi Scanning Electron Microscope SEM
Sampel yang akan dianalisa dengan Scanning Electron Microscope SEM yaitu berupa :
1. Produk lateks karet alam tanpa pengisi nanokristalin selulosa dan tanpa bahan
penyerasi alkanolamida setelah aging. 2.
Produk lateks karet alam dengan pengisi nanokristalin selulosa tanpa bahan penyerasi alkanolamida setelah aging.
3. Produk lateks karet alam dengan pengisi nanokristalin selulosa dan bahan
penyerasi alkanolamida setelah aging. Tujuan dilakukan analisa ini adalah untuk melihat morfologi penyebaran
pengisi dalam matriks lateks karet alam dengan dan tanpa penambahan bahan penyerasi alkanolamida setelah dilakukan aging. Analisa Scanning Electron
Microscope SEM dilakukan di Pusat Kajian Kejuruteraan Bahan dan Sumber Mineral Universiti Sains Malaysia, Penang.
3.6.4 Karakterisasi Fourier Transform Infra-Red FTIR