Bahan Pengisi Filler PEMBUATAN KOMPON LATEKS

10

2.2.5 Bahan Pemantap Stabilizer

Pencampuran dispersi lateks harus dilakukan hati-hati, karena lateks sangat mudah menggumpal. bahan pemantap ini berguna mencegah pengentalan atau penggumpalan lateks terlalu cepat. Selain itu penambahan bahan pemantap akan melindungi lateks dari tegangan terhadap beberapa campuran dan berfungsi sebagai bahan pendispersi. Contoh bahan pemantap yang paling umum digunakan ialah Kalium Hidroksida KOH [13].

2.2.6 Bahan Pengisi Filler

Bahan pengisi ini merupakan material paling besar kedua dalam hal kuantitas di dalam suatu campuran karet setelah karet itu sendiri. Pada umumnya bahan pengisi digunakan untuk memperkuat karet, meningkatkan kepadatan dan meningkatkan sifat pemrosesan. Penguatan karet merupakan bidang yang penting dalam teknologi pemrosesan karet karena dapat meningkatkan satu atau lebih sifat elastomer, sesuai kegunaannya. Selain itu, penggunaan bahan pengisi akan meningkatkan banyaknya rantai polimer [13] yang akan membagi beban yang diterima pada proses perusakan rantai polimer. Pengisi dalam industri karet dapat dibagi berdasarkan sumber, sifat dan warnanya. Berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi pengisi organik atau pengisi anorganik. Contoh filler anorganik adalah kalsium karbonat, barit, silika dan lain lain. Sedangkan contoh filler organik adalah resin fenolik, high styrene resins, karet alam siklik dan lain lain. Pengisi dapat dibagi pula atas dua macam yaitu pengisi penguat dan pengisi bukan penguat. Penambahan pengisi penguat pada campuran karet meningkatkan kekuatan tarik, kekuatan sobek dan ketahanan abrasi. Sedangkan pengisi bukan penguat hanya membantu menurunkan biaya produk dan bertindak sebagai diluent. Contoh pengisi penguat adalah karbon hitam, silika dan lain-lain. Sedangkan contoh pengisi bukan penguat adalah bubuk mika, barium sulfat dan lainnya. Telah diketahui bahwa pada kasus vulkanizat berpengisi efisiensi dari penguat tergantung pada interaksi kompleks dari beberapa parameter pengisi terkait, diantaranya termasuk ukuran partikel, bentuk partikel, dispersi partikel, luas permukaan, reaktivitas permukaan, struktur pengisi dan kualitas ikatan antara pengisi dan matriks karet. Hepburn 1984 menunjukkan bahwa pengisi penguat yang baik Universitas Sumatera Utara 11 harus memiliki ukuran partikel yang kecil yaitu 1000 nm, permukaan yang aktif secara kimia dan permukaan yang berpori baik dan sangat teratur bentuknya untuk memaksimalkan kontak antara karet dan pengisi [6]. Semakin kecil ukuran dari partikel pengisi maka luas permukaan akan semakin besar dan daya interaksiadhesi antara kedua bahan akan semakin besar pula sehingga sifat-sifat mekanik akan semakin bagus. Oksman et al. 2006, Nebahat et al. 2006 dan Xu et al. 2007 telah membuktikan bahwa ukuran partikel sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat komposit yang dihasilkan. Mereka membandingkan ukuran partikel pengisi, terbukti bahwa dengan ukuran partikel yang lebih kecil seperti nano, komposit yang dihasilkan memiliki sifat-sifat yang sangat baik seperti sifat mekanik dan sifat ketahanan panas dengan kandungan pengisi yang rendah [15].

2.2.7 Bahan Penyerasi Compatibilizer