Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1. Lay out penelitian Keterangan: P6 1 3 : Perlakuan ke-6, ulangan ke- 1, sampel ke-3 Cdgn : Tanaman Cadangan sesuai pengacakan perlakuan P6 1 1 P6 1 2 P6 1 3 P3 3 1 P3 3 2 P3 3 3 P3 1 1 P3 1 2 P3 1 3 cdgn cdgn cdgn P1 2 1 P1 2 2 P1 2 3 P2 2 1 P2 2 2 P2 2 3 P5 1 1 P5 1 2 P5 1 3 cdgn cdgn cdgn P4 2 1 P4 2 2 P4 2 3 P1 1 1 P1 1 2 P1 1 3 P5 2 1 P5 2 2 P5 2 3 cdgn cdgn cdgn P1 3 1 P1 3 2 P1 3 3 P5 3 1 P5 3 2 P5 3 3 P4 1 1 P4 1 2 P4 1 3 cdgn cdgn cdgn P6 2 1 P6 2 2 P6 2 3 P6 3 1 P6 3 2 P6 3 3 P4 3 1 P4 3 2 P4 3 3 cdgn cdgn cdgn P3 2 1 P3 2 2 P3 2 3 P2 1 1 P2 1 2 P2 1 3 P2 3 1 P2 3 2 P2 3 3 cdgn cdgn cdgn Lampiran 2. Perhitungan kebutuhan pupuk Urea, SP-36 dan KCl Jarak tanam = 70 cm x 70 cm = 4.900 cm 2 Jumlah tanamanhektar = = 20.408,16 tanaman 1. Kebutuhan pupuk kandang ayam = 20 ton per hektar Kebutuhan pupuk kandang ayam tanaman = 2. Kebutuhan pupuk urea 200 kghektar = Kebutuhan pupuk ureatanaman = 3. Kebutuhan pupuk SP-36 dan KCl = 150 kghektar Kebutuhan pupuk SP-36 dan KCltanaman = 100.000.000 cm 2 4.900 cm 2 20.000 kghektar 20.408,16 20.000.000 ghektar 20.408,16 980,0001 gram 200 kghektar 20.408,16 200.000 ghektar 20.408,16 9,80 gram 150 kghektar 20.408,16 150.000 ghektar 20.408,16 7,35 gram Lampiran 3. Perhitungan kebutuhan Arang aktif dan dasar penentuan dosis arang aktif 1. Kebutuhan Arang aktif 300 kgha = = = Tabel 1. Kebutuhan Arang aktif tanaman Perlakuan Jumlah Arang aktif gram tanaman perlakuan P1 - - P2 9,80 117,6 P3 11,02 132,24 P4 12,25 147 P5 13,47 161,64 P6 14,70 176,4 Total 69,90 734,88 2. Dasar Penentuan Dosis Arang aktif Penentuan dosis arang aktif didasarkan pada luas permukaan arang aktif terhadap perbandingan luas arang aktif dengan zeolit Tabel 2. Dosis Arang aktif Perbandingan Luas Permukaan arang aktif Dosis penggunarang aktif zeolit dilapangan Dosis perlakuan arang aktif penelitian zeolit m 2 gram arang aktif m 2 gram 1.000 1 3.500 3,5 850 kgha 250 kgha 1 3,5 � 850 ���� = 242,85 kgha 250 kgha 300 kghektar 20.408,16 300.000 ghektar 20.408,16 14,70 gram Lampiran 4. Kebutuhan bahan Arang aktif, Urea, SP-36, KCl, Perekat Pembuat Pupuk Granul dan dosis aplikasi pupuk granul arang aktif Tabel 3. Kebutuhan arang aktif, Urea, SP-36, KCl, Perekat Pembuat Pupuk granul Perlakuan Jumlah bahan gram Arang aktif Urea SP-36 KCl Perekat 50 Total P1 - 117,6 88,2 88,2 - 294,00 P2 117,6 117,6 88,2 88,2 205,8 617,4 P3 132,24 117,6 88,2 88,2 213,12 639,36 P4 147 117,6 88,2 88,2 220,5 661,5 P5 161,64 117,6 88,2 88,2 227.82 683,46 P6 176,4 117,6 88,2 88,2 235,2 705,6 Total 734,88 705,6 529,2 529,2 1.102,44 3.600,32 Tabel 4. Dosis aplikasi pupuk granul Arang aktif Jenis Bahan tanaman Dosis minggu ke- HST gram 15 28 42 Urea 9,80 - 9,80 9,80 9,80 SP-36 7,35 - 7,35 7,35 7,35 KCl 7,35 - 7,35 7,35 7,35 Perlakuan 2 51,45 51,45 - - Perlakuan 3 53,28 53,28 - - Perlakuan 4 55,125 55,125 - - Perlakuan 5 56,955 56,955 - - Perlakuan 6 58,8 58,8 - - Lampiran 5. Hasil sidik ragam tinggi tanaman, jumlah daun, jumah cabang, jumlah buah dan berat buah Tabel 5. Hasil sidik ragam tinggi tanaman cabai rawit umur 12 MST Sumber ragam Derajat Galat Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob Perlakuan 5 100,9352667 20,1870533 1,99 0,1528ns Galat 12 121,8267333 10,1522278 Total 17 222,7620000 Tabel 6. Hasil sidik ragam jumlah daun cabai rawit 12 MST Sumber ragam Derajat Galat Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob Perlakuan 5 2621,746583 524,349317 1,25 0,3445ns Eror 12 5019,300867 418,275072 Total 17 7641,047450 Tabel 7. Hasil sidik ragam luas daun cabai rawit Sumber ragam Derajat Galat Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob Perlakuan 5 5459,65063 1091,93013 0,61 0,6914ns Eror 12 21329,76340 1777,48028 Total 17 26789,41403 Tabel 8. Hasil sidik ragam jumlah cabang cabai rawit 12 MST Sumber ragam Derajat Galat Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob Perlakuan 5 6214,77749 1242,95550 0,69 0,6429ns Eror 12 21728,59713 1810,71643 Total 17 27943,37463 Tabel 9. Hasil sidik ragam jumlah buah cabai rawit pada 12 MST Sumber ragam Derajat Galat Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob Perlakuan 5 1173,823178 234,764636 0,94 0,4917ns Eror 12 3008,439733 250,703311 Total 17 4182,262911 Keterangan: ns: non significance tidak beda nyata Lampiran 6. Hasil sidik ragam luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman dan nisbah tajukakar Tabel 10. Hasil analisis sidik ragam berat buah cabai rawit Sumber ragam Derajat Galat Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob Perlakuan 5 542,080028 108,416006 1,46 0,2722ns Eror 12 889,304133 74,108678 Total 17 1431,384161 Tabel 11. Hasil sidik ragam berat segar tanaman cabai rawit Sumber ragam Derajat Galat Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob Perlakuan 5 416,763428 83,352686 0,23 0,9418ns Eror 12 4338,432600 361,536050 Total 17 4755,196028 Tabel 12. Hasil sidik ragam berat kering tanaman cabai rawit Sumber ragam Derajat Galat Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob Perlakuan 5 6,0438278 1,2087656 0,10 0,9912ns Eror 12 151,4492667 12,6207722 Total 17 157,4930944 Tabel 13. Hasil sidik ragam nsbah tajukakar cabai rawit Sumber ragam Derajat Galat Jumlah kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung Prob Perlakuan 5 1,26757778 0,25351556 1,76 0,1962ns Eror 12 1,73066667 0,14422222 Total 17 2,99824444 Keterangan: ns : non significance tidak beda nyata Lampiran 7. Karbonasipyrolysis Arang Serbuk Gergaji kayu Jati Dokumentasi pribadi, 2015 Lampiran 8. Tahapan Aktivasi Kimia dan Fisika Arang aktif Serbuk Gergaji Kayu Jati Dokumentasi pribadi, 2015 Lampiran 9. Pupuk Urea, SP-36 dan KCl Pupuk Urea Pupuk SP-36 Pupuk KCl Dokumentasi pribadi, 2016 Lampiran 10. Tanah Liat, Arang aktif dan Campuran arang aktif + pupuk Perekat Tanah Liat Arang aktif Campuran arang aktif + pupuk Dokumentasi pribadi, 2016 Lampiran 11. Kering Angin granul arang aktif dan hasil pupuk granul Kering Angin Granul Hasil Pupuk Granul Dokumentasi pribadi, 2016 Lampiran 12. Bibit cabai rawit dan cara aplikasi pupuk granul Bibit Cabai Rawt Aplikasi Pupuk Granul Arang aktif Pada Tanaman Dokumentasi pribadi, 2016 Lampiran 13. Hasil Panen Cabai Rawit ke 1, 2 dan 3 Panen ke-1 Panen ke-2 Panen ke-3 Keterangan : P = Perlakuan Dokumentasi pribadi, 2016 Lampiran 14. Hasil Panen cabai rawit ke 4, 5 dan 6 Panen ke-4 Panen ke-5 Panen ke-6 Keterangan : P = Perlakuan Dokumentasi pribadi, 2016 Lampiran 15. Tanaman pada usia 10 MST dan 12 MST Gambar, tanaman umur 10 MST Gambar, tanaman umur 12 MST Dokumentasi pribadi, 2016 1 PENGARUH APLIKASI ARANG AKTIF SERBUK KAYU JATI TERHADAP PUPUK N, P, K SEBAGAI PUPUK PELEPAS LAMBAT PADA TANAMAN CABE RAWIT Capsicum frutescens L. DI TANAH PASIR PANTAI Muhamad Badri 20120210094 Dosen Pembimbing 1: Ir. Mulyono, M.P. Dosen Pembimbing 2: Ir. Bambang Heri Isnawan, M.P. INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis campuran arang aktif serbuk kayu jati, dan menetapkan dosis campuran arang aktif serbuk kayu jati yang tepat sebagai pupuk pelepas lambat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 hingga April 2016 di Lahan Percobaan dan Laboratorium Penelitian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Perpindahan Panas dan Massa Pusat Studi Ilmu Teknik Universitas Gajah Mada. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL faktor tunggal terdiri atas 6 perlakuan diulang 3 kali. Perlakuan yang digunakan yaitu P1 kontrol tanpa arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl, P2 200 kgha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl, P3 225 kgha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl, P4 250 kgha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl, P5 275 kgha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl, P6 300 kgha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl. Hasil uji menggunakan DMRT Duncan Multiple Range Test menunjukkan bahwa pemberian arang aktif memiliki pengaruh yang sama dengan perlakuan kontrol tanpa aplikasi arang aktif terhadap parameter tinggi tanaman, jumah daun, jumlah cabang, jumlah buah, berat buah, berat segar tanaman, berat kering tanaman, luas daun dan nisbah tajukakar. Aplikasi arang aktif serbuk gergaji kayu jati sebagai pupuk pelepas lambat pada dosis 200 kgha, 225 kgha, 250 kgha, 275 kgha dan 300 kgha diduga tidak dapat memberikan slow release fertilizer pada tanaman cabai rawit Kata kunci : arang aktif, pupuk pelepas lambat, kayu jati, cabai rawit

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Cabai rawit Capsicum frustescens L. merupakan salah satu tanaman sayuran komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Cabai rawit memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin seperti kalori, protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, vitamin C, dan rasa pedas pada cabai ditimbulkan oleh zat capsaicin. Cabai rawit dapat digunakan untuk industri bumbu masakan dan obat - obatanjamu. Selain dijadikan sayuran atau bumbu masak, buah cabai rawit mempunyai kemampuan untuk menaikkan pendapatan petani Tjahjadi, 1991. 2 Cabai rawit termasuk komoditi hortikultura pada tingkat yang cukup tinggi konsumsi dan produksi nasionalnya. Berdasarkan data BPS 2015, bahwa produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 0,800 juta ton. Pada tahun 2013, terjadi kenaikan produksi sebesar 86,98 ribu ton yaitu sebesar 12,19 . Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,23 ton per hektar yaitu 4,04 dan peningkatan luas panen sebesar 9,76 ribu hektar atau 7,80 dibandingkan tahun 2013. Konsumsi cabai rawit akan terus mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya. Sehingga, peningkatan produksi tersebut di harapkan dapat terus meningkat. Arang aktif merupakan suatu bahan yang berupa karbon amorf yang mempunyai luas permukaan yang cukup besar hingga mencapai 300 - 3.500 m 2 g dengan daya adsorpsi mencapai 25 - 1000 terhadap berat arang aktif Meilita dan Tuti, 2003. Manfaat penambahan arang aktif ke dalam tanah antara lain dapat meningkatkan total organik karbon serta berpengaruh terhadap pembekuan cahaya pada tanah, karena arang aktif dapat menyerap dan menyimpan panas Weil et al., 2003. Selain itu, arang aktif dapat memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah, sehingga dapat merangsang pertumbuhan akar dan memberikan habitat untuk pertumbuhan semai tanaman Gusmailina dkk., 2002. Arang aktif dapat dibuat dari bahan tumbuhan seperti kayu, biji - bijian, lumut dan tempurung buah - buahan, maupun bahan polimer sintetik seperti rayon, poliakrilonitril, dan polivinil klorida. Serbuk gergaji kayu jati merupakan salah satu bahan baku pembuatan arang aktif yang memiliki pori dengan diameter kecil dan jumlah banyak serta tektur yang keras Kasmudjo, 2010. Serbuk gergaji kayu tersebut merupakan bahan berpori, sehingga air akan mudah terserap dan mengisi pori - pori tersebut. Sifat dari serbuk gergaji kayu adalah higroskopik atau mudah menyerap air Wardono Ali, 2006. Arang aktif dapat dijadikan sebagai pupuk pelepas lambat slow release fertilizer . Pupuk pelepas lambat merupakan pupuk dengan proses pelepasan unsur hara secara lambat mengikuti pola penyerapan unsur hara oleh tanaman Ramadhani dan Widyaiswara, 2014. Pupuk pelepas lambat dapat mengatasi kehilangan pupuk melalui beberapa cara diantaranya disebabkan oleh aliran permukaanrun off N, P, K, pencucianleaching N K, dan volatilization N. kehilangan unsur hara tersebut umumnya sering ditemukan pada tanah - tanah berpasir. Menurut Kertonegoro 2003, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi luas lahan pasir pantai 1.060.000 hektar sedangkan di Provinsi DIY memiliki lahan pasir pantai seluas 3.300 hektar atau setara dengan 4 luas wilayah, terbentang sepanjang 110 km di pantai selatan lautan Indonesia Yuwono, 2009.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin

0 43 144

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Pengaruh konsentrasi pupuk probiotik nopkor terhadap tingkat produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.).

0 5 168