Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengaruh dosis campuran arang aktif serbuk kayu jati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. 2. Mendapatkan dan menetapkan dosis campuran arang aktif serbuk kayu jati yang tepat sebagai pupuk pelepas lambat pada tanaman cabai rawit. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Cabai Rawit

Tanaman cabai rawit Capsicum frutescens L. termasuk kedalam golongan tanaman semusim atau tanaman berumur pendek yang tumbuh sebagai perdu atau semak dengan tinggi tanam dapat mencapai 1,5 meter. Klasifikasi tanaman cabai rawit yaitu sebagai berikut : Santoso, 2015 Gambar 1. Struktur anatomi cabai rawit Menurut Harpenas 2010, menyatakan bahwa cabai rawit merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu dengan perakaran akar tunggang. Sistem perakaran tanaman cabai menyebar, panjangnya berkisar 25 cm - 35 cm. Akar berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman. Menurut Tjahjadi 1991, menyatakan bahwa akar tanaman cabai tumbuh tegak lurus ke dalam tanah, berfungsi sebagai Divisi : spermatophyte Subdivisi : angiospermae Kelas : dicotyledoneae Ordo : corolliforea Famili : solanaceae Genus : capsicum Spesies : Capsicum frutescens L. penegak pohon yang memiliki kedalaman ± 200 cm serta berwarna coklat. Dari akar tunggang tumbuh akar - akar cabang, akar cabang tumbuh horizontal di dalam tanah, dari akar cabang tumbuh akar serabut yang berbentuk kecil dan membentuk biomassa yang rapat. Menurut Hewindati, dkk., 2006, melaporkan bahwa batang tanaman cabai rawit memiliki struktur yang keras dan berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus, dan bercabang banyak. Percabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian berkisar 30 cm - 45 cm. Cabang tanaman beruas - ruas, setiap ruas ditumbuhi daun dan tunascabang. Batang utama dari tanaman cabai rawit berkisar antara 20 cm - 28 cm dan diameter batang antara 1,5 cm - 2,5 cm. Percabangan batang berwarna hijau dengan panjang mencapai 5 cm - 7 cm serta diameter batang cabang dikotonom sekitar 0,5 cm - 1 cm. Bentuk percabangan menggarpu dengan posisi daun berselang - seling, daun berbentuk hati, lonjong atau agak bulat telur. Menurut Hewindati 2006, menyatakan bahwa permukaan daun cabai berbentuk memanjang oval dengan ujung meruncingoblongus acutus, tulang daun berbentuk menyirip dilengkapi urat daun. Pada permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda atau hijau terang. Panjang daun berkisar antara 9 cm - 15 cm dengan lebar 3,5 cm - 5 cm. Selain itu daun cabai rawit merupakan daun tunggal, bertangkai dengan panjang 0,5 cm - 2,5 cm, letak tersebar. Pada helai daun berbentuk bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata dan pertulangan daun menyirip.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin

0 43 144

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Pengaruh konsentrasi pupuk probiotik nopkor terhadap tingkat produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.).

0 5 168