Penelitian yang dilakukan oleh Agus Suswandi 2008,yang berjudul

sebanyak 83.44 pada jalur 2, sedangkan kerusakan lainnya yang cukup signifikan adalah kerusakan alligator cracking sebanyak 28,26 pada jalur 1 dan sebanyak 9.59 pada jalur 2. Dengan prioritas penanganan pertama dilakukan pada unit sampel penelitian dengan nilai PCI terkecil, yaitu Nomor 23B dengan nilai PCI sebesar 22 rating verry poor pada jalur 1. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Margareth Evelyn Bolla 2011,yang berjudul ”Perbandingan Metode Bina Marga Dan Metode Pavement Condition Index PCI Dalam Penilaian ,Kondisi Pekerjaan jalan Studi Kasus Ruas Jalan Kaliurang ,Kota Malang”. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode Pavement Condition Index PCI dan Bina marga dengan Jenis kerusakan yang dapat ditemukan pada ruas Jalan Kaliurang antara lain pelepasan butir, kekurusan, kegemukan, lubang dan tambalan, retak memanjang, melintang, acak, dan kulit buaya, alur, amblas, serta deformasi plastis sungkur dan keriting.dan Hasil penilaian kondisi ruas jalan Kaliurang dengan metode Bina Marga dan metode PCI ternyata menghasilkan penilaian yang relatif sama, yaitu kondisi ruas jalan tersebut masih dalam kondisi wajar namun memerlukan pemeliharaan dan perbaikan. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Amin Khairi 2009 yang berjudul “ Evaluasi Jenis Dan Tingkat Kerusakan Dengan Mengunakan Metode Pavement Condition Index PCI Studi Kasus Jalan Soekarno Hatta, Dumai 05+000- 10+000”. Jenis penelitian ini adalah dengan metode Pavement Condition Index PCI dengan Luas kerusakan pada jalan Soekarno Hatta Dumai dengan luas total 4580,04 m2 dengan jenis kerusakan yang didominasi oleh jenis kerusakan alur sebanyak 97,18 dengan tingkat kerusakan pada jalan Soekarno Hatta ini yaitu Very Poor sangat jelek dengan nilai PCI total 24,07. Dan Pemeliharaan sebagian besar pada ruas jalan Soekarno Hatta Sta 05+000 – 10+000 . 17

BAB III LANDASAN TEORI

A . Existing Condition Dan Lokasi Penelitian ini dilakukan dijalan Imogiri Timur, Kabupaten Bantul yang berprovinsi daerah Istimewa Yogyakarta dengan panjang yang berjarak 4 KM. Dimana kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tersebut tidak berbanding lurus dengan sisa umur rencana. Hal ini dianggap penting guna mengevaluasi efektifitas pelaksanaan reabilitas yang selama ini telah dilakukan disegmen-segmen ruas jalan tempat dimana penelitian dilakukan. Lokasi Penelitian ini terletak di jalan Imogiri Timur,Bantul ,Yogyakarta. Gambar 3.1. Lokasi penelitian Sumber : google earth

B. Jenis-Jenis kerusakan Perkerasan Jalan

Menurut Manual Pemeliharaan Jalan No. 03MNB1983 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, kerusakan jalan dapat dibedakan menjadi 19 kerusakan, yaitu sebagai berikut :

1. Retak Kulit Buaya

Aligator Cracking Retak yang berbentuk sebuah jaringan dari bidang persegi banyak polygon kecil menyerupaik kulit buaya, dengan lebar celah lebih besar atau sama dengan 3 mm. Retak ini disebabkan oleh kelelahan akibat beban lalu lintas yang berulang-ulang. Kemungkinan penyebab :  Bahan perkerasan atau kualitas material yang kurang baik sehingga menyebabkan perkerasan lemah atau lapis beraspal yang rapuh britle.  Pelapukan aspal.  Penggunaan aspal kurang.  Tingginya air tanah pada badan perkerasan jalan.  Lapisan bawah kurang stabil. Tingkat kerusakan perkerasan untuk hitungan PCI dan identifikasi kerusakan dalam Tabel 3.1 Tabel 3.1 Tingkat kerusakan perkerasan aspal, identifikasi kerusakan Retak Kulit Buaya Alligator Cracks Tingkat Kerusakan Identifikasi Kerusakan L Halus, retak rambuthalus memanjang sejajar satu dengan yang lain, dengan atau tanpa berhubungan satu sama lain. Retakan tidak mengalami gompal M Retak kulit buaya ringan terus berkembang ke dalam pola atau jaringan retakan yang diikuti gompal ringan. H Jaringan dan pola retak telah berlanjut, sehingga pecahan-pecahan dapat diketahui dengan mudah, dan terjadi gompal dipinggir. Beberapa pecahan mengalami rocking akibat lalu lintas. Sumber : Shahin1994 Hardiytamo, H.C, 2007 Gambar 3.2 Deduct value Retak Kulit Buaya Sumber : ASTM internasional,2007

Dokumen yang terkait

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus: Jalan M.H. Thamrin, Ajung, Jember)

1 13 17

Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)

0 10 1

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (Studi Kasus : Ruas Jalan Siluk Panggang, Imogiri Barat, Bantul Yogyakarta)

17 75 165

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

28 117 160

ANALISIS KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (Studi Kasus : Ruas Jalan Goa Selarong, Guwosari, Bantul Yogyakarta)

2 12 153

EVALUASI PERKERASAN JALAN MENURUT METODE BINA MARGA DAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) SERTA Evaluasi Perkerasan Jalan Menurut Metode Bina Marga Dan Metode PCI (Pavement Condition Index) Serta Alternatif Penangananya (Studi Kasus:Ruas Jalan Danlir

1 7 19

Tingkat Kerusakan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index dan Metode Present Serviceability.

5 21 19

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN JALAN LENTUR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) STUDI KASUS RUAS JALAN POROS LAMASI-WALENRANG KABUPATEN LUWU

0 0 8

TUGAS AKHIR - Evaluasi Tingkat dan Jenis Kerusakan Perkerasan Jalan Menggunakan Metode PCI (Pavement Condition Index) Pada Ruas Jalan Jatilawang – Rawalo - repository perpustakaan

0 0 19

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto – Ajibarang Kabupaten Banyumas)

0 1 18