Retak MemanjangMelintang LongitudinalTrasverse Cracking Tambalan Patching end Utiliti Cut Patching

Gambar 3.20 Deduct Value Retak MemanjangMelintang Sumber : ASTM internasional,2007 Gambar 3.21 Retak MemanjangMelintang Sumber : Bina marga no.03MNB1983

11. Tambalan Patching end Utiliti Cut Patching

Tambalan adalah suatu bidang pada perkerasan dengan tujuan untuk mengembalikan perkerasan yang rusak dengan material yang baru untuk memperbaiki perkerasan yang ada. Tambalan adalah pertimbangan kerusakan diganti dengan bahan yang baru dan lebih bagus untuk perbaikan dari perkerasan sebelumnya. Tambalan dilaksanakan pada seluruh atau beberapa keadaan yang rusak pada badan jalan tersebut. Kemungkinan penyebab :  Perbaikan akibat dari kerusakan permukaan perkerasan.  Penggalian pemasangan saluaran atau pipa. Tingkat kerusakan perkerasan untuk hitungan PCI dan identifikasi kerusakan dalam Tabel 3.11 Tabel 3.11 Tingkat kerusakan perkerasan aspal, identifikasi kerusakan retak Tambalan Patching end Utiliti Cut Patching Tingkat Kerusakan Identifikasi Kerusakan L Tambalan dalam kondisi baik dan memuaskan. Kenyamanan kendaraan dinilai terganggu sedikit atau lebih baik. M Tambalan sedikit rusak dan atau kenyamanan kendaraan agak terganggu. H Tambalan sangat rusak danatau kenyamanan kendaraan sangat terganggu. Sumber : Shahin1994 Hardiytamo, H.C, 2007 Gambar 3.22 Deduct Value Tambalan Sumber : ASTM internasional,2007 Gambar 3.23 Tambalan Patching end Utiliti Cut Patching Sumber : Bina marga no.03MNB1983

12. Pengausan Agregat Polised Agregat

Kerusakan ini disebabkan oleh penerapan lalu lintas yang berulangulang dimana agregat pada perkerasan menjadi licin dan perekatan dengan permukaan roda pada tekstur perkerasan yang mendistribusikannya tidak sempurna. Pada pengurangan kecepatan roda atau gaya pengereman, jumlah pelepasan butiran dimana pemeriksaan masih menyatakan agregat itu dapat dipertahankan kekuatan dibawah aspal, permukaan agregat yang licin. Kerusakaan ini dapat diindikasikan dimana pada nomor skid resistence test adalah rendah. Kemungkinan penyebab :  Agregat tidak tahan aus terhadap roda kendaraan.  Bentuk agregat yang digunakan memeng sudah bulat dan licin buakan hasil dari mesin pemecah batu. Tingkat kerusakan perkerasan untuk hitungan PCI dan identifikasi kerusakan dalam Tabel 3.12 Tabel 3.12 Tingkat kerusakan perkerasan aspal, identifikasi kerusakan retak Pengausan Agregat Polised Agregat

Dokumen yang terkait

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus: Jalan M.H. Thamrin, Ajung, Jember)

1 13 17

Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)

0 10 1

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (Studi Kasus : Ruas Jalan Siluk Panggang, Imogiri Barat, Bantul Yogyakarta)

17 75 165

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

28 117 160

ANALISIS KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (Studi Kasus : Ruas Jalan Goa Selarong, Guwosari, Bantul Yogyakarta)

2 12 153

EVALUASI PERKERASAN JALAN MENURUT METODE BINA MARGA DAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) SERTA Evaluasi Perkerasan Jalan Menurut Metode Bina Marga Dan Metode PCI (Pavement Condition Index) Serta Alternatif Penangananya (Studi Kasus:Ruas Jalan Danlir

1 7 19

Tingkat Kerusakan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index dan Metode Present Serviceability.

5 21 19

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN JALAN LENTUR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) STUDI KASUS RUAS JALAN POROS LAMASI-WALENRANG KABUPATEN LUWU

0 0 8

TUGAS AKHIR - Evaluasi Tingkat dan Jenis Kerusakan Perkerasan Jalan Menggunakan Metode PCI (Pavement Condition Index) Pada Ruas Jalan Jatilawang – Rawalo - repository perpustakaan

0 0 19

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto – Ajibarang Kabupaten Banyumas)

0 1 18