xxiv
c. Dimensi Kepuasan Kerja
Luthans 1995:126 mengemukakan bahwa terdapat tiga dimensi kepuasan kerja yaitu :
1. Kepuasan kerja adalah suatu emosi yang merupakan respon
terhadap situasi kerja. Hal ini tidak dapat dilihat tetapi hanya dapat dirasakan dan akan tercermin dalam sikap karyawan.
2. Kepuasan kerja dinyatakan dengan perolehan hasil yang sesuai atau
bahkan melebihi yang diharapkan misalnya seseorang bekerja sebaik yang mampu dilakukannya dan berharap mendapatkan
reward yang sepadan. 3.
Kepuasan kerja biasanya dinyatakan dalam sikap misalnya semakin loyal pada sekolah, bekerja dengan baik, berdedikasi tinggi pada
sekolah, tertib dan mematuhi peraturan serta sikap-sikap lain yang bersifat positif.
d. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kepuasan Kerja
Harold E. Burt mengemukakan pendapatnya mengenai faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja yang dikutip oleh Trianawati
2000, adapun faktor-faktor tersebut adalah : 1.
Faktor hubungan karyawan, antara lain 1 hubungan antara manager dengan karyawan, 2 faktor fisik dan kondisi kerja, 3 hubungan
sosial di antara karyawan, 4 sugesti dari teman sekerja dan 5 emosi dan situasi kerja.
xxv 2.
Faktor individual, yaitu yang berhubungan dengan 1 sikap orang terhadap pekerjaannya, 2 umur orang sewaktu bekerja dan 3 jenis
kelamin. 3.
Faktor-faktor luar yang berhubungan dengan 1 keadaan keluarga karyawan, 2 rekreasi dan 3 pendidikan.
Ghiselli dan Brown mengemukakan pendapatnya yang dikutip oleh As’ad 1995, menyatakan adanya lima faktor yang menimbulkan
kepuasan kerja, yaitu : 1.
KedudukanPosisi Umumnya ada anggapan bahwa orang yang bekerja pada pekerjaan
yang lebih tinggi akan lebih puas daripada yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa hal tersebut tidak selalu benar, perubahan tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja.
2. PangkatGolongan
Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat golongan, sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada
orang yang melakukannya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan
kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu akan merubah perilaku dan perasaannya.
xxvi 3.
Umur Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan
umur karyawan. Umur antara 25 sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah merupakan umur-umur yang bisa
menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan. 4.
Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial Masalah jaminan finansial dan jaminan sosial kebanyakan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja. 5.
Mutu Pengawasan Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting
artinya dalam menaikkan produktivitas kerja. Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari
pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja sense
of belonging.
e. Konsekuensi Kepuasan Kerja