54
menyatakan setuju. Hal ini berarti mayoritas responden sangat setuju bahwa adanya peningkatan laba pada usaha.
r. Pada butir pernyataan “Adanya pertumbuhan jumlah pelanggan pada usaha Saya”,
terdapat 92,9 responden menyatakan sangat setuju. Kemudian terdapat 7,1 responden menyatakan setuju. Hal ini berarti mayoritas responden sangat setuju
bahwadanya pertumbuhan jumlah pelanggan pada usaha.
s. Pada butir pernyataan “Mampu bersaing dengan pesaing lainnya”, terdapat 81,0
responden menyatakan sangat setuju. Kemudian terdapat 19,0 responden menyatakan setuju. Hal ini berarti mayoritas responden sangat setuju bahwa
mampu bersaing dengan pesaing lainnya. t.
Pada butir pernyataan “Memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha”, terdapat 78,6 responden menyatakan sangat setuju. Kemudian terdapat 14,3 responden
menyatakan setuju, dan terdapat 2,4 responden menyatakan tidak setuju, dan 2 4,8 responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini berarti mayoritas
responden sangat setuju bahwamemiliki kompetensi dalam menjalankan usaha. u.
Pada butir pernyataan “Pencapaian tujuan usaha Saya sesuai dengan yang diharapkan” , terdapat 83,3 responden menyatakan sangat setuju. Kemudian
terdapat 14,3 responden menyatakan setuju, dan terdapat 2,4 responden menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti mayoritas responden sangat setuju
bahwapencapaian tujuan usaha sesuai dengan yang diharapkan. v.
Pada butir pernyataan “Mampu menciptakan citra produk yang baik”, terdapat 88,1 responden menyatakan sangat setuju. Kemudian terdapat 11,9 responden
menyatakan setuju. Hal ini berarti mayoritas responden sangat setuju mampu menciptakan citra produk yang baik.
Universitas Sumatera Utara
55
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.
Selain itu uji normalitas dilakukan juga dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov . Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 17.0 for
Windows dan hasilnya ditunjukkan sebagai berikut:
4.3.1.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram
Jika bentuk grafik tidak melenceng ke kiri dan ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal. Sebaliknya, jik bentuk grafik
melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa variabel tidak berdistribusi normal.
Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016
Universitas Sumatera Utara
56
Pada Gambar 4.1 terlihat grafik tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan,
hal ini menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.
4.3.1.2 Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression
Standarizied Residual
Jika titik masih menyebar di sekitar garis diagonal, maka data berdistribusi normal. Sebaliknya jika tidak menyebar di sekitar garis diagonal,
maka data tidak berdistribusi normal.
Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual
Universitas Sumatera Utara
57
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016
Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang
garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. 4.3.1.3
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov- Smirnov Test Tabel 4.9
Uji Kolmogorv-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 42
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.58776327
Most Extreme Differences Absolute
.103 Positive
.103 Negative
-.091 Kolmogorov-Smirnov Z
.670 Asymp. Sig. 2-tailed
.760 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,760 dan diatas nilai signifikan 0,05 atau 0,760 0,05. Dengan kata lain variabel
residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika varians sama, dan ini yang
seharusnya terjadi maka dikatakan homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Universitas Sumatera Utara
58
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat apakah heterokedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut :
Gambar 4.3 Scatterplot
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 data diolah Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen, berdasarkan masukan variabel independennya.
Universitas Sumatera Utara
59
4.3.3 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 sedangkan Variance Inflation Factor VIF 5.
Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Toleranc
e VIF
1 Constant
6.188 2.422
2.555 .015
PengetahuanKewirau sahaan
.328 .105
.390 3.119
.003 .575
1.741 LingkunganEksternal
.450 .113
.496 3.967
.000 .575
1.741 a. Dependent Variable: KeberhasilanUsaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Pada Tabel 4.10 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki
Tolarance Value 0,1atau VIF 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Multikolinearitas.
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang terdiri dari Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
60
Kewirausahaan X
1
, Lingkungan Eksternal X
2
dan variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha Y. Yang nantinya berguna untuk dapat mengetahui
pengaruh positif atau negatif faktor-faktor tersebut. Dengan model persamaan yang digunakan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 6.188
2.422 2.555
.015 PengetahuanKewirausahaan
.328 .105
.390 3.119
.003 LingkunganEksternal
.450 .113
.496 3.967
.000 a. Dependent Variable: KeberhasilanUsaha
Sumber :Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data Tabel 4.11 kolom unstandardized
coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y= 6,188 + 0,328 X
1
+ 0,450 X
2
+ e Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta X1 Pengetahuan Kewirausahaan dan X2 Lingkungan Eksternal
adalah 0 maka Keberhasilan Usaha Y akan sebesar 6,188.
Universitas Sumatera Utara
61
b. Koefisien Regresi X
1
Pengetahuan Kewirausahaan = 0,328 menunjukkan bahwa jika meningkat pengetahuan kewirausahaansebesar satu satuan maka
keberhasilan usaha yang dimilikinya akan bertambah sebesar nilai koefisien regeresi X1 yaitu 0,328.
c. Koefisien Regresi X
2
Lingkungan Eksternal = 0,450 menunjukkan bahwa jika pemahaman tentang lingkungan eksternal meningkat sebesar satu satuan
maka keberhasilan usaha Burger akan bertambah sebesar koefisien regresi X2 yaitu 0,450.
4.4.1 Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinan R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau presentase kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dan
bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.
Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 R
2
1.Nilai koefisien determinasi jika mendekati 1 maka model semakin baik dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinan R
2 Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.806
a
.650 .632
1.12327 a. Predictors: Constant, LingkunganEksternal,
PengetahuanKewirausahaan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 data diolah
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
62
a. Nilai R Square adalah 0,65 angka ini menunjukkan bahwa sebesar 65
Keberhasilan Usaha Y dapat dipengaruhi oleh Pengetahuan
Kewirausahaan X
1
, Lingkungan Eksternal X
2
. Artinya hubungan variabel independent dan dependent adalah erat, sedangkan sisanya
sebesar 35 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti strategi bisnis, inovasi produk, dan lain-lain.
b. Nilai Adjusted RSquare adalah 0,632 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara Pengetahuan Kewirausahaan X
1
, Lingkungan Eksternal X
2
dengan Keberhasilan Usaha Y sebesar 63,2 . Sedangkan sisanya sebesar 36,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini seperti, entrepreneurial marketing, jiwa kewirausahaan, dan lain-lain.
4.4.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut:
H : b
1
= b
2
= 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan X
1
, Lingkungan Eksternal X
2
terhadap variabel dependent yaitu Keberhasilan Usaha Y.
H : b
1
≠ b
2
≠ 0
Universitas Sumatera Utara
63
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaituPengetahuan Kewirausahaan X
1
, Lingkungan Eksternal X
2
terhadap variabel dependentyaitu Keberhasilan Usaha Y.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 10
H ditolak apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 10
Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 42 orang dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3 sehingga diperoleh:
a. Df Pembilang = k – 1 3 – 1 = 2
b. Df Penyebut = n – k 42 – 3 = 39
Diperoleh nilai F
tabel
pada tingkat α = 10 2:39 = 2,96.
Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.13:
Tabel 4.13 Uji Simultan Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
91.364 2
45.682 36.206
.000
a
Residual 49.207
39 1.262
Total 140.571
41 a. Predictors: Constant, LingkunganEksternal, PengetahuanKewirausahaan
b. Dependent Variable: KeberhasilanUsaha
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 data diolah
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 36,206 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai F
tabel
adalah 2,96. Dari hasil tersebut F
hitung
36,206 F
tabel
2,96 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,01. Sehingga dapat dapat dilihat bahwa variabel Pengetahuan Kewirausahaan X
1
, Lingkungan Eksternal X
2
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadapKeberhasilan Usaha Y.
4.4.3 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji t dilakukan untuk mengetaui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Pengetahuan Kewirausahaan X
1
, Lingkungan Eksternal X
2
, terhadap variabel dependentyaitu Keberhasilan Usaha. Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu:
H diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 10
H ditolak apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 10 Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 42 orang
sehingga diperoleh: Derajat bebas Df = 30
Diperoleh nilai t
tabel
pada tingkat α = 1030 = 1.697
Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.13, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.14 Uji Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 6.188
2.422 2.555
.015 PengetahuanKewirausahaan
.328 .105
.390 3.119
.003 LingkunganEksternal
.450 .113
.496 3.967
.000 a. Dependent Variable: KeberhasilanUsaha
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 data diolah Tabel 4.13 menunjukkan nilai t
hitung
yang diperoleh dari masing-masing variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan X
1
memiliki nilai t
hitung
sebesar 3,119 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai t
table
adalah sebesar 1,697. Oleh karena itu t
hitung
3,119 t
table
1,697 dan tingkat signifikansiya 0,000 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Pengetahuan Kewirausahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha.
b. Variabel Lingkungan Eksternal X
2
memiliki nilai t
hitung
sebesar 3,967 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai t
table
adalah sebesar 1,697. Oleh karena itu t
hitung
3,967 t
table
1,697 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Lingkungan Eksternal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha.
4.5 Pembahasan
Universitas Sumatera Utara
66
1. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaanterhadap Keberhasilan Usaha
Berdasarkan Tabel 4.13 nilai t
hitung
sebesar 3,119 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai t
table
adalah sebesar 1,697. Oleh karena itu nilai t
hitung
3,119 t
table
1,697 dan tingkat signifikansiya 0,000 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Pengetahuan Kewirausahaan secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Variabel pengetahuan kewirausahaan pada butir pernyataan nomor dua
sebanyak 81 responden menyatakan sangat setuju bahwa pengetahuan kewirausahaan mengenai lokasi strategis untuk berwirausaha adalah yang utama,
karena lokasi berwirausaha sangat menentukan keberhasilan dan kelancaran usaha burger dijalan Dr Mansyur dan Setia budi.
Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini mayoritas SMA sebesar 48,27. Sehingga dalam memiliki ilmu pengetahuan mengenai
berwirausaha masih terbilang cukup tetapi pengalaman dalam berwirausaha dapat dikatakan cukup matang.
Seorang wirausaha yang berbekal pengetahuan dan keterampilan akan selalumencari peluang dan terobosan baru untuk meningkatkan kinerja usahanya
demi tercapainya keberhasilan usaha sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan penelitian Nasution 2011 bahwa pengetahuan kewirausahaan
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Semakinseorang pengusaha memiliki pengetahuan kewirausahaan semakin mampu pula pengusaha menampilkan
kualitas kinerjanya yang berati semakin tinggi pengetahuankewirausahaan maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan dalam menjalankan usaha baik darisegi
pengembangan maupun sasarannya.
Universitas Sumatera Utara
67
2. Pengaruh Lingkungan Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha
Berdasarkan Tabel 4.13 nilai t
hitung
sebesar 3,967 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai t
table
adalah sebesar 1,697. Oleh karena itu nilai t
hitung
3,967 nilai t
table
1,697 dan tingkat signifikansiya 0,000 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Lingkungan Eksternal secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Pada variabel lingkungan eksternal tentang butir pernyataan limayaitu ,
mayoritas responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa kenaikan harga bahan baku, gaji karyawan mempengaruhi laba usaha dan persaingan usaha
sehingga mempengaruhi kondisi usaha sebesar 90,5 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Jika dilihat tanggapan responden dari
kuesioner yang disebar, mayoritas responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa kenaikan harga bahan baku, gaji pegawai mempengaruhi
kinerja usaha dan persaingan usaha mempengaruhi kondisi usaha. Fakta tersebut sesuai dengan teori Coutler dan Robbins 2010:78 yang menyatakan bahwa
lingkungan eksternal bisnis terdiri dari lingkungan spesifik dan lingkungan umum. Lingkungan umum meliputi kondisi ekonomi, teknologi demografis, dan global
secara luas yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Sedangkan lingkungan spesifik lebih bersifat khusus bagi usaha itu sendiri. Lingkungan spesifik meliputi
pelanggan, pemasok, pesaing.Selain itu, tanggapan responden juga menyatakan setuju bahwa teknologi inovasi produk yang dilakukan dalam rangka peningkatan
keberhasilan usaha. Usaha yang mampu mempersiapkan diri dari dampak-dampak perubahan dinamika lingkungan eksternal akan mampu mempertahankan
keberhasilan usaha yang bergerak di bidang usaha burger.
Universitas Sumatera Utara
68
Jika dihubungkan dengan karakteristik responden berdasarkan lamanya usaha mayoritas responden adalah yang telah menjalankan usaha burger lebih
dari 5 tahun dan mayoritas usia pemilik adalah 25-35 tahun sebanyak 50. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik sudah dianggap berpengalaman dan mampu
membaca situasi dari dinamika lingkungan eksternal dan mampu bertahan dari kompleksitas lingkungan eksternal sehingga mampu mempertahankan pendapatan
dan laba yang mendukung kinerja usaha. Hal ini didukung hasil penelitian bahwa mayoritas responden sebanyak 90 setuju bahwa pertumbuhan pendapatan usaha
yang stabil sebagai pendukung dalam keberhasilan usaha. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa lingkungan bisnis eksternal
berpengaruh secara positif dan signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Wulandari 2009 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
lingkungan eksternal terhadap orientasi wirausaha yang mendukung keberhasilan usaha. Munizu 2010 juga mendukung pernyataan tersebut dengan menyatakan
bahwa faktor-faktor eksternal dalam bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Sedangkan Supriyono 2000 menyatakan bahwa
lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berasal dari luar organisasi bisnis itu sendiri yang mempengaruhi terhadap keberhasilan bisnis itu sendiri.
3. Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap
Keberhasilan Usaha .
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh positif dan signifikan. Artinya jika
pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal meningkat maka akan meningkatkan keberhasilan usaha.
Universitas Sumatera Utara
69
Jika dilihat tanggapan responden, mayoritas responden setuju bahwa mengetahui tentang lokasi yang strategis untuk berwirausaha akan meningkatkan
keberhasilan usaha secara kuantitatif yaitu meningkatkan pertumbuhan pelanggan yang akan meningkatkan pertumbuhan laba secara berkelanjutan. Selain itu
mayoritas responden setuju bahwa berinovasi pada produk akan meningkatkan pertumbuhan laba secara berkelanjutan sebagai pendukung dalam keberhasilan
usaha.
Universitas Sumatera Utara
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan