20
1. Kuantitatif
Adalah ukuran yang didasarkan pada data empiris dan hasil angka yang mengkarakteristikkan kinerja dalam bentuk fisik atau bentuk lain. Dimensi
kuantitatif menjelaskan berupa capaian-capaian keuangan, produksi jumlah barang terjual, pemasaran jumlah pelanggan, jumlah tenaga
kerja. Pertumbuhan dari jumlah pelanggan ataupun dari sektor lain di dalam bisnis termasuk kedalam dimensi kuantitatif. Menurut Wiklund
1999 melihat pertumbuhan terutama dipicu oleh naiknya permintaan akan produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan, yang berarti
naiknya penjualan. Indikator untuk melihat keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari meningkatnya capaian-capaian pangsa pasar, keuangan,
produksi, jumlah tenaga kerja Ratno dan Sri, 2010. 2.
Kualitatif Adalah ukuran yang didasarkan pada penilaian pandangan persepsi
seseorang berdasarkan pengamatan dan penilaianya terhadap sesuatu. Ukuran kinerja kualitatif berupa kedisiplinan, kualitas pencapaian tujuan,
perilaku individual dalam organisasi, dan efektifitas. Dimensi Kualitatif menjadi penting karena focus pada manusia itu sendiri sebagai pelaku
kegiatan akan menjadi sangat kuat Ratno dan Sri, 2010.
2.1.4 Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM
Badan Pusat Statistik BPS mengelompokkan UMKM berdasarkan jumlah tenaga kerja. Usaha yang memiliki 1-4 orang tenaga kerja dikelompokkan
sebagai usaha mikro, 5-19 orang tenaga kerja sebagai usaha kecil 20-99 orang
Universitas Sumatera Utara
21
tenaga kerja sebagai usaha menengah dan bila mencapai 100 orang tenaga kerja atau lebih digolongkan sebagai usaha besar Wismiarsi, 2008:6.
Sementara menurut Kementrian Koperasi dan UKM menyebutkan, bahwa usaha kecil adalah milik Warga Negara Indonesia baik perorangan maupun
berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih sebanyak-banyaknya Rp. 200.000.000 dan mempunyai omzet atau nilai output penjualan paling banyak Rp.
1.000.000.000 dan usaha tersebut berdiri sendiri.
2.1.5 Kriteria UMKM
Adapun kriteria UMKM menurut Kementrian Koperasi dan UKM berdasarkan aset dan omset adalah sebagai berikut:
- Usaha Mikro memiliki aset maksimal Rp. 50 juta dan omset maksimal
Rp. 300 juta per tahun. -
Usaha Kecil memiliki aset maksimal Rp. 50 juta-Rp. 500 juta dan omset maksimal Rp. 300 juta-Rp. 2,5 Milyar per tahun.
- Usaha Menengah memiliki aset maksimal Rp. 500 juta- Rp. 10
Milyar dan omset maksimal Rp 2,5 Milyar- Rp. 50 Milyar per tahun.
Universitas Sumatera Utara
22
2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Nama
Peneliti dan Tahun
Penelitian Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Jenis penelitian
Teknik Analisis
Hasil Penelitian
Georgia Ulina
2008
AnalisisFaktor- FaktorYang
MendorongKeber hasilanUsaha Baru
Studi Kasus padaCrispoAccess
oriesGrandPalladi um dan Q-
taAccessories Sun PlazaMedan
1. Rencana
pemasaran 2.
Rencana produksi
3. Rencana
organisasi dan
manajemen
4. Rencana
keuangan Deskriptif,
Kualitatif faktor-faktor
yang mendorong keberhasilan
usaha baru adalah
penerapan yang diikuti
pengimplementa sian keempat
faktor dari rencana usaha
business plan
Puspita Sri Rejeki
Tarigan 2009
Analisis Faktor – Faktor Yang
Mendorong Keberhasilan
Usaha Pada Usaha Optik di Jalan
Djamin Ginting, P. Bulan Medan
1. Faktor
kewirausaha an
2. Faktor
strategi pemasaran
3. Faktor
manajemen permodalan
4. Faktor
keuangan Deskriptif,
Kualitatif Faktor – faktor
yang mendorong keberhasilan
usahaoptik adalah faktor
pengetahuan kewirausahaan,
faktor strategi pemasaran dan
faktor manajemen
permodalan dan keuangan
Khairul Syah Alam
Nasution 2011
Pengaruh Pengetahuan
Kewirausahaan dan Manajemen
Permodalan Terhadap
Keberhasilan Usaha Pada
Rumah Makan Ayam Penyet
Pujakesuma Square.
1. Pengatahuan
kewirausahaa n
2. Manajemen
permodalan 3.
Keberhasilan usaha
Deskriptif, Kualitatif
Faktor-faktor yang mendorong
keberhasilan usaha pada
usaha rumah makan yaitu
pengetahuan kewirausahaan,
dan manajemen permodalan
Muhammad Reza Azmi
Pengaruh Entrepreneurial
1. Entrepreneur
ial Asosiatif,
Regresi variabel
entrepreneurial
Universitas Sumatera Utara