trikarbanilat dengan penggunaan reagen berlebih dalam 10 jam reaksi pada suhu 70- 100
C. Reaksi secara perlahan akan berubah dari heterogen menjadi homogen dan disertai karbanilasi melalui degradasi cincin yang dapat diabaikan. Jalur ini cocok
untuk mengubah selulosa polimer analog menjadi turunan selulosa yang memiliki kelarutan dalam larutan. Reaksi pembentukan selulosa fenil karbamat ditunjukkan
pada Gambar 2.5 berikut :
Cell OH
N C O
Cell O
C O
H N
Gambar 2.5. Reaksi Pembentukan Selulosa Fenil Karbamat Klem, 1998
2.6. Adsorpsi
Adsorpsi atau penyerapan adalah proses pemisahan komponen tertentu dari suatu fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap adsorben. Biasanya
partikel-partikel kecil adsorben ditempatkan dalam suatu hamparan tetap dan fluida dialirkan melalui hamparan itu sampai adsorben mendekati jenuh dan pemisahan
yang dikehendaki tidak dapat berlangsung lagi. Pemisahan adsorpsi banyak digunakan pada industry kimia, misalnya pada pemisahan gas, mengurangi
kelembaban udara, penghilangan bau, dan penyerapan gas yang tidak diinginkan dari suatu hasil proses Maron, 1984.
Jenis adsorpsi yang umum dikenal adalah adsorpsi kimia Kemisorpsi dan adsorpsi fisika Fisisorpsi.
1. Adsorpsi Kimia Kemisorpsi
Adsorpsi jenis ini menyebabkan terbentuknya ikatan secara kimia sehingga diikuti dengan reaksi kimia, maka akan menghasilkan produksi reaksi berupa senyawa baru.
Ikatan kimia yang terjadi pada kemisorpsi sangat kuat mengikat molekul gas atau cairan dengan permukaan padatan sehingga sulit untuk dilepaskan kembali. Pada
adsorpsi kimia hanya satu lapisan gaya yang terjadi. Besarnya energi adsorpsi kimia sekitar 100 kjmol.
2. Adsorpsi Fisika Fisisorpsi
Molekul-molekul yang diadsorpsi secara fisika tidak terikat kuat pada permukaan, dan biasanya terjadi proses balik cepat, sehingga mudah diganti dengan molekul yang
lain. Adsorpsi fisika didasarkan pada gaya Van Der Waals dan dapat terjadi pada permukaan yang polar dan non polar. Adsorpsi juga mungkin terjadi dengan
mekanisme pertukaran ion.Oleh karena itu ion pada gugus senyawa permukaan padatan adsorbennya dapat bertukar dengan ion-ion adsorbat.Mekanisme pertukaran
ini merupakan penggabungan dari kemisorpsi dan fisisorpsi, karena mengikat ion-ion dengan ikatan secara kimia tetapi ikatan mudah dilepas kembali untuk terjadinya
pertukaran ion.Besarnya energi adsorpsi fisika sekitar 10 kjmol Barrow, 1979.
1.7. Logam Kadmium Cd
Kadmium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cd dan nomor atom 48.Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang
berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah.Kadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi
pada tubuh khususnya hati dan ginjal.Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan padaparu-paru, emphysema dan renal turbular disease
yang kronis.Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi 1.700 ppm dijumpai pada permukaan sampel tanah yang diambil di dekat
pertambangan biji seng Zn https:id.wikipedia.orgwikiKadmium.
Kadmium Cd merupakan logam berat yang paling banyak ditemukan padalingkungan, khususnya lingkungan perairan, serta memiliki efek toksik yang
tinggi,bahkan pada konsentrasi yang rendah Almeida et al., 2009.Logam berat
kadmium dapat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara, diantaranya dari udara yang tercemar, kontaminasi perairan, jalur rantai makanan dan wadah
makananminuman yang berlapis kadmium. Kadmium dalam tubuh dapat merusak sistem fisiologis tubuh antara lain sistem urinaria, sistem respirasi paru-paru, sistem
sirkulasi darah dan jantung, kerapuhan tulang dan sistem reproduksi Widowati, 2008.
Kadmium dan bentuk garamnya banyak digunakan pada beberapa jenis pabrik untuk proses produksinya. Industri pelapisan logam adalah pabrikyang paling banyak
menggunakan kadmium murni sebagai pelapis, begitu juga pabrik yang membuat Ni- Cd bateri.Kadmium lebih beracun bila terisap melalui saluran pernapasan daripada
saluran pencernaan. Kasus keracunan akut kadmium kebanyakan dari mengisap debu dan asap cadmium, terutama kadmium oksida CdO. Dalam beberapa jam setelah
mengisap, korban akan mengeluh gangguan saluran pernapaan, muntah, kepala pusing, dan sakit pinggang Darmono, 2001.
Kadmium dengan tingkat oksidasi +2 mempunyai konfigurasi
36
Kr 4d
10
5s 5p
5d sehingga pada orbital d elektron belum terisi penuh. Adanya peran d-orbital
back donation dari logam ini dapat menjadi dasar konsep pembentukan khelat.Pearson 1963 mengklasifikasikan asam-basaLewis menurut sifat kuat dan
lemahnya. Menurut Pearson, situs aktif pada permukaan padatan dapat dianggap sebagai ligan yang dapat mengikat logam secara selektif. Logam dan ligan
dikelompokkanmenurut sifat kuat dan lemahnya berdasarkan pada polarisabilitas unsur.
Pearson 1963 mengemukakan suatu prinsip yang disebut Hard and Soft Acid BasesHSAB.Ligan-ligan dengan atom yang sangat elektronegatif dan berukuran
kecil merupakan basa kuat, sedangkan ligan-ligan dengan atom yang elektron terluarnya mudah terpolarisasi akibat pengaruh ion dari luar merupakan basa
lemah.Sedangkan ion-ion logam yang berukuran kecil namun bermuatan positif
besar, elektron terluarnya tidak mudah terpengaruh oleh ion dari luar, ini dikelompokkan ke dalam asam kuat, sedangkan ion-ion logam yang berukuran besar
dan bermuatan kecil atau nol, elektron terluarnya mudah terpengaruh olehion lain, dikelompokkan ke dalam asam lemah. Menurut prinsip HSAB Pearson, asam kuat
akan berinteraksi dengan basa kuat untuk membentuk komplek, begitu juga asam lemah dengan basa lemah. Interaksi asam kuat dengan basa kuatmerupakan interaksi
ionik, sedangkan interaksi asa lemah dengan basa lemah, interaksinya lebih bersifat kovalen.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang