itu  bagaian  radikal  dari  selulosa  diberi  perlakuan  dengan  larutan  yang  sesuai cocok dengan matriks.
Perlakuan dari serat selulosa dengan polipropilena-maleat  anhidrat PP-g- MA  yang  memberikan  ikatan  kovalen  antarmukanya.  Mekanisme  reaksinya
terbagi menjadi 2 yaitu aktivasi kopolimer dengan pemanasan dan esterifikasi dari selulosa. Setelah perlakuan energi permukaan dari serat  akan meningkat  menjadi
level  tinggi  mendekati  dari  energi  permukaan  matriks.  Maka  akan  terbentuk kekuatan  yang  lebih  tinggi  dan  tarik  menarik  antar  molekul  yang  berbeda  akan
lebih  tinggi  Malkapuram,2009.  Berikut  adalah  mekanisme  reaksi    selulosa dengan PP-g-MA :
HO C
O CH
2
HO C
O C
CH O
O
C CH
2
CH
3
H
2
O
C
O CH
C
serat OH
OH C
O C
O CH
2
CH C
CH
3
serat O
O O
C O
C O
CH
2
CH C
CH
3
serat O
H O
H O
C O
C CH
2
O CH
C CH
3
Gambar 2.9.1. Mekanisme reaksi serat dengan PP-g-Ma sumber : Malkapuram, 2009
2.10  Komposit
Komposit  merupakan  material  yang  tersusun  dari  gabungan  dua  atau  lebih komponen yang berbeda. Batasan pada polimer,pengertian ini termasuk kopolimer
Universitas Sumatera Utara
plastik  yang  memperkuat,  karbon  black  yang  diisi  karet  dan  sebagainya Bhatnagar, 2004. Pada dasarnya ada tiga poin utama yang mendekati yang dapat
diambil sebagai defenisi dari material komposit,yaitu : 1.  Terdiri  dari  dua  atau  lebih  material  yang  berbeda  secara  fisik  dan  dapat
dipisahkan secara mekanik 2.  Dapat dibuat melalui pencampuran material yang berbeda dimana salah satu
material yang berupa terdispersi ke material lainnya yang dapat diawasi pada saat mencapai sifat optimum.
3.  Sifatnya  harus  unggul,  dan  mempunyai  sifat  tunggal,  dari  sifat  masing- masing komponen Hull, 1981.
Material  komposit terdiri  atas  penguat  yang sangat  kuat  dan serat  yang kaku  didalam  sebuah  resin  matrik  polimer  atau  pengikat.  Pada  masalah  ini
material  harus  mempunyai  pengecualian  sifat  mekanik  dan  sering  dibatasi  pada keuntungan komposit yang bdikenal dari serat yang dicacah atau pengisi polimer
lainnya.  Jenis  serat  50  kali  lebih  kuat  dan  20-150  kali  lebih  kaku  dibandingkan dari matrik polimer. Keuntungan komposit lebih tepat digambarkan material serat
pengikat  yang  lebih  kuat  dibadingkan  dengan  plastik  yang  memperkuat Kroschwitz, 1990.
Adapun pembagian komposit berdasarkan bentuk penguatnya yaitu : 1.
Komposit  partikal  particulate  composites  merupakan  komposit  yang menggunakan  partikel  serbuk  sebagai  penguatnya  dan  terdistribusi  secara
merata dalam matriknya. 2.
Komposit  serat  merupakan  komposit  yang  terdidi  dari  serat  dan  matrik dimana  fungsi  serat  sebagai  penopang  kekuatan  dari  komposit  sehingga
tinggi  rendahnya  kekuatan  komposit  tergantung  dari  serat  yang  digunakan. Jenis komposit serat dapat terbagi atas :
a. Continous fiber composite komposit diperkuat serat kontinu
b. Woven  fiber  composite  komposit  diperkuat  dengan  serat
anyaman
Universitas Sumatera Utara
c. Chopped fiber composite komposit diperkuat serat pendekacak
d. Hybrid  composite  komposit  diperkuat  serat  kontinyu  dan  serat
acak 3.
Komposit lapis laminates composite merupakan komposit yang terdiri dari dua  lapis  atau  lebih  yang  digabung  menjadi  satu  dan  setiap  lapisnya
mempunyai  karakteristik  sifat  sendiri,berdasarkan  jenis  matrik  yang digunakan komposit ini terbagi atas :
a Komposit  matrik  logam  metal  matrix  compositesMMC  merupakan  salah
satu  jenis  komposit  yang  memiliki  matrik  logam  seperti  aluminium  sebagi matriknya dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida
b Komposit  matrik  keramik    ceramic  matrix  compositesCMC  merupakan
komposit yang menggunakan keramik sebagai matriknya c
Komposit  matrik  polimer  polymer  matrix  compositesPMC  merupakan komposit yang menggunakan polimer sebagai matriknya  Jones, 1975.
Serat  yang  digunakan  ada  serat  alami  dan  serat  sintetis.  Menggunakan serat  alami  sebagai  pengisi  pada  matrik  polimer  yang  biasanya  menggunakan
bahan  pengisi  anorganik  seperti  serat  gelas  yang  menunjukkan  beberapa keuntungan  dengan  sifat  tergoresnya  yang  rendah  pada  saat  prosesnya,  ramah
lingkungan, harganya rendah, kemampuan pengubahan bentuk yang lebih mudah, kemampuan mudah terurai, dapat diperbaharui, tidak beracun, penggunaanya yang
fleksibel,  mempunyai  kekuatan  yang  tinggi,  harganya  yang  lebih  murah,  dan mudah didaur ulang Shinoj, 2010.
Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  performa  fiber-matrik  komposit  adalah sebagai berikut :
1. Faktor  serat,  dimana  serat  merupakan  filler  yang  dapat  memperbaiki  sifat
dan struktur matrik yang tidak dimilikinya 2.
Letak  serat,  tata  letak  dan  arah  serat  dalam  matrik  yang  akan  menentukan kekuatan mekanik komposit dan mempengaruhi kinerja komposit. Menurut
tata  letak  dan  arah  serat  diklasifikasikan  menjadi  3  bagian    yang  pertama one  dimensional  reinforcement,    mempunyai  kekuatan  dan  modulus
Universitas Sumatera Utara
maksimum pada arah axiz serat, yang kedua two dimensional reinforcement planar  mempunyai  kekuatan  pada  dua  arah  atau  masing-masing  orientasi
arah  serat,    yang  ketiga  three  dimensional  reinforcement  mempunyai  sifat isotropik kekuatannya lebih tinggi
3. Panjang  serat,  serat  panjang  akan  lebih  kuat  dibandingkan  serat  pendek.
Serat  panjang  continous  fiber  lebih  efisien  dalam  peletakannya  daripada serat pendek akan tetapi serat pendek lebih mudah peletakannya
4. Bentuk serat, bentuk serat tidak terlalu berpengaruh yang mempengaruhinya
adalah diameter seratnya. Pada umumnya, semakin kecil diamter serat akan menghasilkan kekuatan komposit yang lebih tinggi
5. Faktor matrik,  pembuatan komposit serat membutuhkan ikatan permukaan
yang  kuat  antar  serat  dan  matrik,  selain  itu  matrik  juga  harus  mempunyai kecocokan secara kimia
6. Faktor  ikatan  fiber-matrik,  komposit  serat  yang  baik  harus  mampu  untuk
menyerap matrik yang memudahkan terjadi antara dua fase 7.
Katalis,  banyak  sedikitnya  katalis  yang  diguankan  juga  berpengaruh  pada sifat mekanik komposit yang dihasilkan
8. Void  atau  gelembung  udara  merupakan  akibat  yang  tidak  bisa  dihindari
pada saat proses pembuatan Schwartz,1984.
2.11. Karakterisasi Campuran Polimer