Kopolimer Cangkok Kopolimer Cangkok Matrik

akan terbentuk dengan adanya panas dan tekanan atau keduanya. Ada tiga jenis pengisi yaitu : 1. Pengisi yang memperkuat Akan memperkuat polimer dengan adanya tarikan yang tinggi dari serat yang dikenal dengan serat plastik yang memperkuat fibre reinforced plastic FRP. FRP memiliki modulus elastisitas yang tinggi, kekuatan yang tinggi, tahan terhadap korosi dan mudah untuk dibentuk. Serat penguat yang utamanya adalah kaca, grafit, alummina, carbon, boron dan berytha. 2. Pengisi aktif Serat yang mempunyai kekuatan mekanik disebut serat aktif dan yang tidak mempunyai kekuatan mekanik disebut serat tidak aktif. Serat aktif carbon black, silika gel lebih kuat 10 hingga 20 kali dibandingkan elastromer sintetik dan karet. 3. Pengisi tidak aktif Serat ini digunakan untuk menekan harga lebih rendah sebaik mungkin seperti hasil bercampurnya yang baik. Serat ini terdiri dari kayu dan material yang hampir sama dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Serat ini juga mengisi volume lebih besar lagi. Oleh karena itu perbandingan serat dengan matiksnya sangatlah penting agar tidak terjadinya kesalahan metode Bhatnaghar, 2004.

2.8 Kopolimer Cangkok

Universitas Sumatera Utara Tiga cara untuk mempreparasi kopolimer cangkok yaitu : 1. Monomer dipolimerisasi dalam hadirnya suatu polimer dengan percabangan yang terjadi dari transfer rantai 2. Monomer dipolimerisasi dalam hadirnya polimer yang memiliki gugus- gugus fungsional reaktif atau letak-letak yang bisa diaktifkan, misalnya radiasi 3. Dua polimer yang memiliki gugus-gugus fungsional reaktif direaksikan bersama Diperlukan tiga komponen untuk berlangsungnya pencangkokan lewat transfer rantai : polimer, monomer, dan inisiator. Fungsi inisiator adalah untuk mempolimerisasi monomer sehingga membantu radikal, ion atau kompleks koordinasi polimerik yang kemudian bisa menyerang polimer asal atau untuk bereaksi dengan polimer asal untuk membentuk spesies inisiator diatas kerangka polimer yang menginisiasi polimerisasi monomer. Pecangkokan biasanya terjadi pada letak-letak yang bisa menerima reaksi- reaksi transfer, seperti pada karbon-karbon yang bersebelahan dengan ikatan rangkap dua dalam polidiena atau diatas arbon-karbon yang bersebelahan dengan gugus karbonil. Efisiensi pencangkokan akan menjadi baik jika suatu gugus yang menjalani dengan segera transfer radikal. Radiasi paling banyak digunakan untuk memberikan letak-letak aktif untuk kopolimerisasi cangkok Steven, 2001.

2.9 Kopolimer Cangkok Matrik

Sebuah metode yang efektif dari modifikasi kimia untuk matriks dan serat alam adalah kopolimer cangkok. Reaksi ini terjadi dengan adanya inisiasi dari radikal bebas dari molekul selulosa. Dimana selulosa telah dikenai perlakuan dengan larutan encer dengan ion tertentu dan akan menunjukkan energi radiasi yang tinggi. Kemudian molekul selulosa akan putus dan radikalnya terbentuk. Setelah Universitas Sumatera Utara itu bagaian radikal dari selulosa diberi perlakuan dengan larutan yang sesuai cocok dengan matriks. Perlakuan dari serat selulosa dengan polipropilena-maleat anhidrat PP-g- MA yang memberikan ikatan kovalen antarmukanya. Mekanisme reaksinya terbagi menjadi 2 yaitu aktivasi kopolimer dengan pemanasan dan esterifikasi dari selulosa. Setelah perlakuan energi permukaan dari serat akan meningkat menjadi level tinggi mendekati dari energi permukaan matriks. Maka akan terbentuk kekuatan yang lebih tinggi dan tarik menarik antar molekul yang berbeda akan lebih tinggi Malkapuram,2009. Berikut adalah mekanisme reaksi selulosa dengan PP-g-MA : HO C O CH 2 HO C O C CH O O C CH 2 CH 3 H 2 O C O CH C serat OH OH C O C O CH 2 CH C CH 3 serat O O O C O C O CH 2 CH C CH 3 serat O H O H O C O C CH 2 O CH C CH 3 Gambar 2.9.1. Mekanisme reaksi serat dengan PP-g-Ma sumber : Malkapuram, 2009

2.10 Komposit

Dokumen yang terkait

Pembuatan Komposit Terbiodegradasikan Dari Polipropilena, Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida Dan Pati Biji Cempedak

2 67 64

Pembuatan Komposit Polipropilena Dengan Penguat Serat Polipropilena Terorientasi Dan Bahan Pengikat Anhidrida Maleat

0 36 90

Karakterisasi Komposit Terbiodegradasikan Dari Polipropilena, Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida Dan Tepung Biji Durian

1 6 71

PENGARUH BENTONIT KOMERSIAL DAN SERAT DAUN NANAS PADA SIFAT MEKANIK DAN KECEPATAN PEMBAKARAN DARI KOMPOSIT LIMBAH POLIPROPILENA.

0 0 17

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 13

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 2

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 7

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 18

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 1 3

Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Polipropilena-Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrat-Serat Daun Nenas Yang Telah Dialkalisasi

0 0 11