5.2. Saran
1. Agar penelitian selanjutnya melakukan proses blending polipropilena, PP-g- MA dan serat nenas terlebih dahulu sebelum melakukan proses pencetakan
dengan ukuran serat yang lebih pendek. 2. Agar penelitian selanjutnya melakukan uji degradasi dan uji termal untuk
mengetahui beda penguraian komposit berbahan pengisi serat alam denagn sintetisdan mengetahui ketahanan panas komposit serat alam.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Serat Alam
Serat alam merupakan serat yang cocok digunakan dalam pembuatan komposit sebagai pengganti serat kaca. Penggunaan serat alam sebagai penguat didalam
polimer mempunyai keuntungan karena serat alam merupakan serat yang ramah lingkungan. Keuntungan dari serat alam yaitu densitasnya rendah, mudah terurai,
kekakuannya tinggi, dan harganya yang relatif rendah Uma, 2010.
Keuntungan dari penggunaan serat alam yang lain adalah berasal dari sumber yang dapat didaur ulang, keuntungan penting lainnya memiliki energi
masuk yang rendah dalam proses pembuatannya, dan serat alam dapat dibuang dengan mudah jika serat telah tua melalui proses pembuatan kompos atau dengan
menggunakan nilai kalorinya didalam perapian yang tidak akan sama dengan penggunaan serat kaca. Bagaimanapun serat alam menunjukkan karakteristik yang
tidak diiinginkan. Beberapa kerugian dari penggunaan serat alam seperti penyerapan lembab yang tinggi, ketahanan panas yang rendah, dan sifat
kekristalan yang rendah Al-Kanbashi, 2005.
John 2008, hal:189 dalam penelitiannya mengatakan sifat polar dan hidrofilik dari lignoselulosa yang terkandung didalam serat alam dan sifat
nonpolar dari termoplastik menghasilkan pencampuran yang sangat sulit karena tidak terdispersinya serat kedalam matriks. Ini merupakan kerugian utama dari
komposit berpenguat serat nenas. Masalah yang lain yaitu suhu pada pembuatan komposit dibatasi pada suhu 200
o
C karena serat alam akan mengalami degradasi pada suhu yang tinggi, dan ini merupakan hambatan untuk pemilihan matriks.
Universitas Sumatera Utara
Serat alam telah digunakan sebagai penguat dengan temoplastik dan termoset. Penting untuk mengetahui sifat fisika kimia dan sifat mekanik dari serat
alam untuk menghasilkan komposit yang optimum. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menjelaskan pengaruh tolak ukurnya seperti struktur kristalnya,
derajat kristalinitas, sudut putar dari serabut, derajat polimerisasi, nilai porositas, dan ukuran dari gelembung pusat dan komposisi kimianya Al-Kanbashi, 2005.
2.2 Nenas