Adapun kandungan dan sifat mekanik dari serat nenas sebagai berikut : Tabel 2.3.2. Komposisi Serat Nenas
Kandungan Kimia Jumlah
α – selulosa 68,5-71
Hemiselulosa 18,8
Lignin 6,04
Pektin 1,1
Lemak dan wax 3,2
Abu 0,9
Protein, asam organik 5,73
Sumber : Eriningsih 2009
Sama halnya dengan serat-serat alam lainnya yang berasal dari daun leaf fibers, secara morfologi jumlah serat dalam daun nanas terdiri dari beberapa
ikatan serat dan masing-masing ikatan terdiri dari beberapa serat. Sel-sel dalam serat daun nanas mempunyai ukuran diameter rata-rata berkisar 10 µm dan
panjang rata-rata 4,5 mm dengan rasio perbandingan antara panjang dan diameter adalah 450 Hidayat,2008.
2.4 Alkalisasi
Alkalisasi pada serat alam adalah metode yang telah digunakan untuk menghasilkan serat berkualitas tinggi. Alkalisasi pada serat merupakan
metode perendaman serat ke dalam basa alkali. Alkalisasi merupakan salah
Universitas Sumatera Utara
satu metode modifikasi permukaan serat yang dilakukan untuk memperoleh ikatan yang baik antara permukaan matriks dan serat Maryanti, 2011.
Reaksi dari perlakuan alkali terhadap serat sebagai berikut :
Serat OH + NaOH Serat O
-
Na
+
+ H
2
O 1
Dampak dari proses alkali pada serat selulosa adalah reaksi penggembungan dimana struktur kristalin alam dari selulosa akan melemas. Jenis alkali KOH,
LiOH, NaOH dan konsentrasi akan mempengaruhi dari derajat penggembungan John, 2008.
Proses alkalisasi menghilangkan komponen penyusun serat yang kurang efektif dalam menentukan kekuatan antarmuka yaitu hemiselulosa,
lignin atau pektin. Dengan berkurangnya hemiselulosa, lignin atau pektin, kekerasan serat oleh matriks akan semakin baik, sehingga kekuatan antarmuka
pun akan meningkat. Selain itu, pengurangan hemiselulosa, lignin atau pektin, akan meningkatkan kekasaran permukaan yang menghasilkan ikatan mekanik
yang lebih baik Maryanti, 2011.
2.5 Polipropilena
Sifat dari polipropilena sama dengan polythene, tapi polipropilen telah mengalami perubahan sifat tahan panasnya, sifat fisikanya yang baik dan ketahanan terhadap
bahan kimia yang luar biasa. Polipropilena tahan terhadap asam, alkali, dan garam meskipun pada suhu yang tinggi Cook,1964.Struktur dari propilena dapat
terlihat dari gambar :
CH
2
CH CH
3 Gambar 2.5.1 Struktur Propilena
Universitas Sumatera Utara
Pada suhu ruang, beberapa sifat, seperti daya regang dan kekakuan, sama dengan sifat polietena bermassa jenis tinggi, tetapi sifat itu berubah pada suhu
yang lebih tinggi. Sifat kelarutan polipropilena sama dengan sifat kelarutan yang dimiliki polietena, yakni tak larut pada suhu ruang.Produk polipropilena lebih
tahan terhadap goresan daripada produk polietena yang bersesuaian polipropilena digunakan untuk bagian dalam mesin cuci, komponen mobil, kursi, tangkai
pegangan, kotak, keranjang, pipa, isolator listrik, kemasan, berupa lembaran tipis makanan dan barang Cowd,1991
Polipropilena mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan polietilen 170 banding 140 begitu juga kekuatan dari rantainya yang
lebih besar terhadap gangguan dan perputaran terhadap beban karena adanya gugus metil Allen, 1983.Struktur dari polipropilena, polipropilena dapat
berbentuk isotaktik, sindiotaktik, atau ataktik. Kristalinitas dari polipropilen isotaktik membuatnya berbentuk padat dengan sifat komersil yang menarik.
Polipropilen isotaktik merupakan rantai linear, merupakan polimer kristalin yang tinggi, dengan titik lebur 165
o
C.
Sifat polipropilen. Polipropilen merupakan plastik yang berkilat, dengan densitas 0,905. Karena kristalinitasnya yang tinggi berpengaruh kepada
kekuatannya yang tinggi, kekakuan dan kekerasannya. Hasil dari perbandingan daya tarik dan beratnya menguntungkan diberbagai aplikasi. Titik lebur propilena
yang tinggi dapat membuat polipropilena dicetak dengan baik dan merupakan polimer dengan daya regangan yang tinggi pada temperatur yang tinggi.
Polipropilena mempunyai sifat listrik yang baik dan lambat secara kimia, dan merupakan jenis polimer hidrokarbon yang tahan lembab. Dan ini merupakan
total bebas dari penekanan atau kerusakan lingkungan. Bagaimanapun, polipropilena sedikit lebih stabil dan lebih pada dibandingkan polietilen jika
dikenai panas, cahaya dan serangan oksidasi biasanya disebabkan adanya kehadiran hidrogen tersier dan harus distabilisasi dengan antioksidan dan cahaya
ultraviolet yang terserap. Hasil dari susunan ini cukup memuaskan, seperti untuk
Universitas Sumatera Utara
beberapa aplikasi untuk permadani diluar atau didalam ruangan, tetapi harganya sedikit mahal Billmeyer, 1984.
Kehadiran dari polipropilena merupakan salah satu termoplastik yang paling penting di bidang komersil, dan total penggunaannya masih bertambah
dengan cepat untuk semua termoplastik. Situasi ini bagus dilanjutkan ke dapannya dengan beberapa alasan berikut :
1. Produknya dengan harga yang relatif rendah dan begitu juga harga
monomernya yang rendah dan teknologi polimerisasi yang efisien, dibandingkan dengan termoplastik yang lain. Persaingan teknologi dan
penawaran metode produksi dengan pengurangan harga dengan pengubahan teknik
2. Polimernya dapat dimodifikasi dengan berbagai macam aplikasi. Melalui
polimerisasi, orientasi, dan teknik lain dari sifat fisika produknya yang dapat divariasikan dengan jarak suhu dan keperluan mekanik.
3. Proses yang mudah dari polimer ini membuat penggunaannya lebih
ekonomis Kroschwitz,1990
2.6 Maleat Anhidrat