B. Prinsip – Prinsip dalam Motivasi
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara 2000 : 100 terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai, yaitu:
a. Prinsip partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dlam menentukan tujuan yang akan dicapai.
b. Prinsip komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapain tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah
dimotivasi kerjanya. c.
Prinsip mengakui andil bawahan Pemimpin mengakui bahwa bawahan pegawai mempunyai andil didalam
usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
d. Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai atau bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan
yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
e. Prinsip memberi perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai atau bawahan.
Universitas Sumatera Utara
C. Jenis – Jenis Motivasi
Ada dua macam motivasi menurut Sardiman 2005:89-91, yakni : 1.
Motivasi Interinsik Yaitu motif-motif daya penggerak yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam diri setiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motivasi Ekstrinsik
Yaitu suatu dorongan yang di sebabkan oleh adanya faktor pendorong dari luar individu. Dengan ini dapat di katakana bahwa timbulnya motivasi yang
dapat menyebabkan seseorang menggerakkan tingkah lakunya karena adanya motivasi dari dalam dirinya. Motivasi ini lebih dipengaruhi oleh upaya untuk
memenuhi kebutuhannya. Di samping itu juga karena adanya dorongan dan tuntutan serta pengaruh dari lingkungan luar untuk melakukan tindakan sesuai
dengan perkembangan yang terjadi.
D. Teori – Teori Motivasi
Ada beberapa teori motivasi menurut para pakar, yaitu :
1. Model Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow
Maslow 1996 berpendapat bahwa ada kebutuhan internal yang sangat mempengaruhi motivasi manusia dalam bekerja. Maslow berpendapat bahwa
kebutuhan itu tersusun sebagai hierarki yang terdiri atas lima tingkatan kebutuhan. Teori ini lebih dikenal dengan sebutan teori hierarki kebutuhan menurut Maslow
Maslow’s Hierarchy of Needs. Kebutuhan manusia, menurut Maslow terdiri atas
Universitas Sumatera Utara
lima tingkatan, dimana sifatnya berjenjang. Jika kebutuhan pertama telah terpenuhi, orang akan berusaha mencapai pemenuhan kebutuhan kedua, dan
demikian seterusnya.
2. Teori Patton
Menurut Patton 1961 Motivasi merupakan fenomena kehidupan yang sangat kompleks. Setiap individu mempunyai motivasi yang berbeda dan banyak
jenisnya. Motivasi menurut Patton dipengaruhi oleh dua hal, yaitu individu itu sendiri dan situasi yang dihadapinya. Dengan kata lain ada dua faktor yang
mempengaruhi motivasi manusia dalam bekerja, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal.
Patton berpendapat bahwa ada seperangkat motivator yang sangat penting bagi pimpinan untuk memotivasi karyawannya, yaitu ;
1 Tuntutan akan dunia kerja
Tuntutan atau tantangan dalam dunia kerja tumbuh sebagai akibat rasa tanggung jawab individu terhadap pekerjaan. Tanggung jawab, tuntutan
terhadap sesuatu dan nilai-nilai yang terkandung dalam pekerjaan mempunyai arti tersendiri bagi aktivitas bagi manusia untuk melakukan pekerjaan, baik
pekerjaan rutin maupun inovatif. 2
Posisi Posisi atau kedudukan yang dicita-citakan merupakan salah satu faktor
penyebab tumbuhnya motivasi seseorang dalam dunia kerja.
Universitas Sumatera Utara
3 Kepemimpinan
Rasa berkompetisi atau bersaing seperti dorongan mencapai hasil lebih banyak, lebih tertib dan sebagainya memegang peranan penting bagi
kehidupan manusia. Persaingan itu tumbuh dalam proses pekerjaan. Persaingan yang dimaksud disini adalah persaingan sehat karena apabila
dalam persaingan tidak sehat dapat menekan motivasi anggota kelompok. 4
Ketakutan Rasa takut lapar dan keinginan untuk memperoleh lebih banyak, takut berbuat
salah atau disalahkan, takut kehilangan pekerjaan atau takut kurang penghasilan akan member arti tersendiri bagi motivasi kerja. Namun rasa takut
yang berlebihan menyababkan pekerjaan tidak efektif. Hal ini disebabkan oleh karena masalah-masalah psikologis dalam arti negatif selalu berperan dalam
diri manusia. Namun demikian sepanjang dalam batas normal, rasa takut banyak manfaatnya bagi motivasi kerja.
5 Uang
Orang bekerja dalam organisasi umumnya terdorong karena uang atau imbalan finansial. Secara hipotetik semakin besar upah yang diperoleh, semakin tinggi
keinginan seseorang untuk bekerja. Sikap semacam ini sering ditunjukkan oleh pencari kerja atau orang-orang yang mau pindah pekerjaan.
3. Teori Motivasi Berprestasi McClelland
McClelland 1996:85 bersama kolega atau asosiasinya dari Harvard Univercity di Amerika Serikat melakukan penelitian mengenai dorongan
Universitas Sumatera Utara
berprestasi karyawan selama lebih dari 20 tahun. Menurut McClelland ada tiga kebutuhan pokok manusia, yaitu :
a. Kebutuhan berprestasi
b. Kebutuhan berafilasi
c. Kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan berprestasi merupakan motif yang secara kontras dapat dibedakan dengan kebutuhan lainnya. Kebutuhan berafiliasi hampir sama atau dapat
dibedakan sama dengan kebutuhan akan rasa disertakan dengan cinta merupakan dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk duduk pada posisi paling
dominan atau pengatur didalam kelompoknya. David C McClelland 1996 mengemukakan pola motivasi sebagai berikut :
1. Achievement Motivation, adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau
mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan. 2.
Affiliation Motivation, adalah dorongan untuk melakukan hubungan-
hubungan dengan orang lain. 3.
Competence Motivation, adalah dorongan untuk berprestasi baik dengan
melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi. 4.
Power Motivation, adalah dorongan untuk dapat mengendalikan suatu
keadaan dan adanya kecendrungan mangambil risiko dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.
Seperti ditulis diatas, bahwa kebutuhan berprestasi merupakan suatu motif yang secara kontras dapat dibedakan dengan kebutuhan lainnya, dan seseorang
Universitas Sumatera Utara
dapat dianggap mempunyai motivasi berprestasi, jika dia ingin mengungguli yang lain.
E. Pengertian Sekretaris Menurut Braum dan Ramon dalam Saiman 2002 Sekretaris adalah seorang
pembantu dari seorang kepala atau pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan
kepala atau pimpinannya mengenai kewajibannya yang resmi atau perjanjiannya dan melakukan banyak kewajiban lainnya yang berhubungan guna meningkatkan
efektivitas dari kepala atau pimpinannya mengenai kewajiban lainnya yang brhubungan guna meningkatkan efektivitas dari kepala atau pimpinan.
Peranan Sekretaris menurut Saiman 2002 1
Peranan Sekretaris terhadap Atasan, yaitu : a.
Sebagai perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinannya
b. Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi
fungsi, tugas dan tanggung jawab c.
Sebagai pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas
2 Peranan Sekretaris terhadap bawahan
a. Penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil yaitu
mengenai pengaturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan
dan kemampuan rule of the place
Universitas Sumatera Utara
b. Memberikan motivasi kerja kepada pegawwai bawahan sehingga pekerjaan
dapat berjalan lancer dan berhasil dengan baik
F. Tugas Sekretaris Menurut Sutiyoso dalam Sedarmayanti 2000 tugas Sekretaris adalah sebagai