Penatalaksanaan Preeklampsia KESIMPULAN DAN SARAN

kali normal, nyeri hebat kuadran kanan atas atau nyeri epigastrium yang tidak berespon dengan pengobatan dan tidak dapat diberikan penjelasan dengan alternatif diagnosis atau keduanya.  Renal insufisiensi progresif Konsentrasi serum kreatinin lebih besar dari 1,1 mgdl atau keraguan konsentarsi serum kreatinin pada tidak ditemukannya kelainan ginjal.  Edema paru  Gangguan serebral atau visual. Penelitian untuk mendeteksi preeklampsia lebih awal telah dilakukan yaitu dengan penelitian biomarker. Namun marker yang didapatkan sebagai prediksi preeklampsia belum konsisten. Oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian multicenter untuk mendapatkan kombinasi marker terbaik yang akan digunakan secara rutin di tempat praktek Grill et al, 2009.

2.5 Penatalaksanaan Preeklampsia

Penanganan preeklampsia dilakukan mulai dari terdiagnosis sampai persalinan. Saat kehamilan, kontrol tekanan darah sangat penting dilakukan untuk mencegah kelainan serebrovaskular biasanya pada tekanan darah lebih dari atau sama dengan 170120. Persalinan pada wanita dengan preeklampsia tanpa ciri pemberat disarankan setelah usia kehamilan cukup 35-36 minggu, pada preeklampsia dengan pemberat kriteria tekanan darah persalinan dilakukan kurang dari 32 minggu. Kebanyakan kasus persalinan dilakukan dengan bedah sesar. Persalinan pervaginam pada kehamilan jauh dari cukup bulan dengan serviks yang tidak mendukung berkisar 15-20. Saat intrapartum dan 24 jam setelah melahirkan diberi Magnesium sulfat untuk mencegah eclampsia Norwitz dan Schorge, 2008. Interleukin 27 IL-27 seperti yang telah dijelaskan merupakan salah satu mediator yang diduga menyebabkan preeklampasia. Interleukin ini juga merupakan faktor proinflamsi pada penyakit lain seperti psoriasis, arthritis, dan asma. Oleh karena itu ada kemungkinan penggunaan obat pada penyakit tersebut Universitas Sumatera Utara dapat digunakan pada preeklampsia. IL-27 dapat digunakan sebagai target untuk penanganan preklampsia Nanlin Yin et al, 2014 Pada penelitian yang dilakukan Jin et al 2013 ditemukan bahwa pada preeklampsia respon sistolik dari cicin aorta torakalis meningkat sedangkan respon diastoliknya menurun terhadap Ach acetylcholine dan SNP sodium nitroprusside. Sehingga intervensi yang dapat diberikan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan pemberian losartan dan grup HSYA Hydroxysafflor Yellow A. Penggunaan obat ini dapat meningkatkan respon diatolik aorta terhadap Ach dan SNP. Ketika respon meningkat diharapkan berkurangnya kontraksi vaskuler karena preeklampsia dapat menjadi lebih baik. Efek farmakologi dari kedua obat ini berbeda namun keduanya dapat melindungi vascular endothelial cells VEC dan VSMC melawan kerusakan vaskular yang di induksi AT1-Ab.

2.6 Komplikasi Preeklampsia