2. Stress
Semakin besar skor stress seorang wanita hamil selama masa kehamilanya maka akan terjadi peningkatan risiko preeklampsia. Score stress tersebut
didapat dengan menggunakan Perceived Stress Scale PSS. Dalam PSS tersebut digunakan sepuluh item untuk melihat kondisi yang menimbulkan
stress beberapa bulan terakhir. Skor total yang didapat antara 0-40. Skor yang semakin tinggi menunjukan semakin besar stress yang diterima Shamsi et al,
2010. 3.
Status pekerjaan wanita Status pekerjaan berkaitan dengan faktor stress yang diterima di dalam
menjalankan pekerjaan tersebut Saftlas, 2004.
2.4 Diagnosis Preeklampsia
Kriteria diagnostik menurut American College of obstetricians and Gynecologists ACOG 2013 untu diagnostik kriteria preeklampsia ialah:
Tabel 2.1. Kriteria Diagnostik untuk Preeklampsia Tekanan Darah
Sistolik lebih tinggi atau sama dengan 140 mmHg atau diastolik lebih tinggi
atau sama dengan 90 mmHg pada dua kali pengukuran pada minimal jarak
pengukuran 4 jam setelah kehamilan 20 minggu pada wanita dengan
tekanan darah sebelumnya normal. Sistolik lebih tinggi atau sama dengan
160 mmHg atau diastolik lebih tinggi atau sama dengan 110 mmHg,
hipertensi dapat dikonfirmasi dengan interval waktu yang singkat menit
dengan pemberian terapi hipertensi. Dan
Proteinuria Lebih besar atau sama dengan 300
Universitas Sumatera Utara
mg per urine 24 jam atau Proteincreatinine ratio lebih besar
atau sama dengan 0,3 Pembacaan dipstick 1+ jika metode
yang lain tidak tersedia Jika proteinuria tidak ditemukan maka digunakan onset baru hipertensi
dengan onset baru hal berikut: Thrombositopenia
Hitung platelet
kurang dari
100.000microliter Renal Insufisiensi
Konsentrasi serum kreatinin lebih besar dari 1,1 mgdl atau keraguan
konsentarsi serum kreatinin pada tidak ditemukannya kelainan ginjal.
Gangguan fungsi hati Meningkat
konsentrasi liver
transaminase dua kali normal Edema Paru
Simptom cerebral atau visual setiap penghitungan dalam mgdl
Menurut ACOG 2013 sebutan untuk preeklampsia ringan tidaklah sesuai karena angka kematian dan kesakitan pada kasus ini juga tinggi. Sehingga termonologi
bahasa untuk preeklampsia ringan ubah menjadi preeklampsia ciri-ciri pemberat. Ciri-ciri pemberat yang dimaksud ialah:
Tabel 2.2 Ciri-ciri pemberat preeklampsia Tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg atau
diastolik lebih tinggi atau sama dengan 110 mmHg pada dua kali pengukuran pada minimal jarak pengukuran 4 jam saat pasien berada di
tempat tidur kecuali diberi terapi antihipertensi sebelumnya. Thrombositopenia hitung platelet kurang dari 100.000mikroliter.
Gangguan fungsi hati diindikasikan dengan peningkatan enzim hati dua
Universitas Sumatera Utara
kali normal, nyeri hebat kuadran kanan atas atau nyeri epigastrium yang tidak berespon dengan pengobatan dan tidak dapat diberikan penjelasan
dengan alternatif diagnosis atau keduanya. Renal insufisiensi progresif Konsentrasi serum kreatinin lebih besar dari
1,1 mgdl atau keraguan konsentarsi serum kreatinin pada tidak ditemukannya kelainan ginjal.
Edema paru Gangguan serebral atau visual.
Penelitian untuk mendeteksi preeklampsia lebih awal telah dilakukan yaitu dengan penelitian biomarker. Namun marker yang didapatkan sebagai prediksi
preeklampsia belum konsisten. Oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian multicenter untuk mendapatkan kombinasi marker terbaik yang akan digunakan
secara rutin di tempat praktek Grill et al, 2009.
2.5 Penatalaksanaan Preeklampsia