Tabel 4. Rataan nilai kecernaan bahan organik pakan yang mengandung tepung limbah ikan gabus pasir
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
I II
III IV
V VI
P0 87.86
87.92 87.90
89.03 88.19
86.67 527.58
87.93 P1
86.66 88.26
88.24 87.34
93.43 90.85
534.77 89.13
P2 85.08
82.52 82.30
81.50 82.82
86.56 500.78
83.46 Total
259.60 258.70 258.43 257.87 264.45 264.08 1563.13 260.52 Rataan
86.53 86.23
86.14 85.96
88.15 88.03
521.04 86.84
Tabel 4 menunjukkan bahwa pakan dengan perlakuan menghasilkan rataan kecernaan bahan organik yang tertinggi dicapai oleh itik peking yang diberi pakan
tepung ikan gabus pasir dengan metode pengukusan P1
89,13
kemudian diikuti P0
87,93
, P2
83.46
.
Gambar 2. Grafik Rataan Kecernaan Bahan Organik
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap nilai kecernaan bahan organik pakan dilakukan analisis sidik ragam.
80 81
82 83
84 85
86 87
88 89
90
Pengeingan Alami P1
Pengukusan P2 Silase P3
87.93 a 89.13 a
83.46 b
P ers
en K
ecern aan
B ah
an O
rgan ik
Perlakuan Pakan
kecernaan Bahan Organik
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaan pakan tepung ikan gabus pasir memberikan pengaruh yang sangat nyata Fhit0.01 terhadap
kecernaan bahan organik tepung ikan gabus pasir. Nilai kecernaan bahan organik tertinggi diperoleh pada perlakuan P1
89.13 dengan metode pengukusan. Kecernaan bahan organik erat kaitannya dengan kecernaan bahan kering, karena sebagian besar komponen bahan kering
adalah bahan organik Sutardi, 1983. Kecernaan bahan organik juga dapat dipengaruhi oleh kecernaan bahan kering. Hal ini disebabkan karena bahan
organik adalah komponen dari bahan kering Nelwida, 2009. Kecernaan bahan organika merupakan persentase selisih komsumsi bahan oganik ransum dan bahan
organik feses per komsumsi bahan organik ransum. Semakin tinggi bahan kering ransum akan dikuti peningkatan bahan organiknya, begitu pula sebaliknya
Chotimah, 2002. Dapat diketahui bahwa metode pengukusan dapat meningkatkan kualitas
nutrisi ransum dan meningkatkan daya cerna ransum karena cita rasa, dan tekstur dari pakan lebih wangi dan lebih halus sehingga ternak menyukainya hal ini
sesuai dengan pernyataan Harikedua 1992, yang menyataaakan faktor yang mempengaruhi kecepatan pengurangan kadar air selama pengukusan adalah luas,
permukaan, konsentrasi zat terlarut dalam air panas dan pengadukan air dan didukung penyataan Harris 1989, yang menyatakan proses pemanfaatan panas
merupakan salah satu tahap penting dalam pengolahan ikan. Pemanasan yang diupayakan pada proses pengukusan ikan adalah untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang diinginkan, seperti mempertahankan mutu ikan, perbaikan terhadap cita rasa dan tekstur, nilai gizi dan daya cerna.
Universitas Sumatera Utara
Tingginya nilai kecernaan bahan kering limbah ikan gabus pasir dengan metode pengukusan membawa berpengaruh terhadap nilai kecernaan bahan
organiknya. Hal sesuai dengan pernyataan Bautrif 1990 menyatakan bahwa nilai kecernaan bahan kering yang tinggi menunjukkan tingginya kualitas pakan atau
bahan pakan. Begitupula sebaliknya, rendahnya kecernaan bahan organik pada perlakuan P2 dan P0 disebabkan oleh rendahnya kecernaan bahan kering pada
perlakuan tersebut.
Pengukuran Kecernaan Protein
Protein merupakan struktur yang sangat penting untuk jaringan-jaringan lunak di dalam tubuh hewan seperti urat daging, tenunan pengikat, kolagen kulit,
rambut, kuku dan di dalam tubuh ayam untuk bulu, kuku dan bagian tanduk dan paruh Wahju,1997. Dinyatakan oleh Parakkasi 1983 protein merupakan salah
satu diantara zat-zat makanan yang mutlak dibutuhkan ternak baik untuk hidup pokok, pertumbuhan, produksi. Dari hasil penelitian data rataan kecernaan protein
pakan yang mengandung tepung limbah ikan gabus pada itik peking dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Rataan nilai kecernaan protein pakan yang mengandung tepung limbah ikan gabus pasir
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
I II
III IV
V VI
P0 94.42
94.71 95.30
94.62 94.26
93.48 566.79
94.47 P1
94.66 95.11
95.12 95.98
97.70 96.78
575.34 95.89
P2 95.16
94.54 94.40
94.24 94.67
94.37 567.38
94.56 Total
284.24 284.35 284.82 284.84 286.63 284.64 1709.51 284.92 Rataan
94.75 94.78
94.94 94.95
95.54 94.88
569.84 94.97
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5 menunjukkan bahwa pakan dengan perlakuan menghasilkan rataan kecernaan protein yang tertinggi dicapai oleh itik peking yang diberi pakan tepung
ikan gabus pasir dengan metode pengukusan P1 95.89 kemudian diikuti P2 94,56, P0 94.47.