Latar Belakang dan Masalah

5 ‘Ambon’ mampu menunda pemasakan hingga 35 hari dengan mutu yang tetap Suprayatmi et al., 2005. Hal tersebut menjadi acuan dalam melakukan penelitian dengan buah pisang ‘Cavendish’. Perlakuan 1-MCP yang dikombinasikan dengan menggunakan kitosan 2,5 diharapkan mampu memperpanjang masa simpan dan menjaga mutu buah. Menurut rekomendasi penggunaan 1-MCP oleh Nano Life Queast, Malaysia, dengan menggunakan konsentrasi 1 gram MCP ke dalam 30 mL air mampu meng-gassing 15-20 m 3 buah kiwi. Berdasarkan rekomendasi tersebut, pada penelitian yang akan dilaksanakan, penggunaan 1-MCP dengan konsentrasi 0,5 gram30 mL pada kontainer kedap udara 180 L dianggap cukup untuk meng- gassing buah pisang ‘Cavendish’.

1.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. 1. Aplikasi 1-MCP 0,5 g30 ml mampu meningkatkan masa simpan dan mempertahankan mutu buah pisang ‘Cavendish’ stadium kuning. 2. Aplikasi 1-MCP ke dalam pelapis kitosan dapat meningkatkan masa simpan dan mempertahankan mutu buah pisang ‘Cavendish’ stadium kuning lebih baik daripada kontrol.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Panen dan Pascapanen Pisang ‘Cavendish

Pisang ‘Cavendish’ yang dipanen oleh P.T Nusantara Tropical Farm NTF memiliki ciri diameter sekitar 3,1 cm. Panen pisang ‘Cavendish’ dilakukan dengan cara bagian tandan pisang dipotong dengan menggunakan golok di atas cincin, kemudian tandan pisang ‘Cavendish’ diletakkan di pundak pemanenan yang dibawa secara hati-hati dengan menggunakan bantalan shoulder menuju ke cable way. Selanjutnya proses pengangkutan pisang ‘Cavendish’ dari kebun ke lokasi pengemasan packing house dilakukan dengan mengunakan cable way agar tidak menimbulkan lecet-lecet pada pisang. Setelah sampai di packing house tandan pisang dilepaskan dari paper bag, kemudian dilakukan quality control seperti pencatatan umur, bobot buah, jumlah sisir, dan mutu buah, selanjutnya dilakukan specs forming. Pada proses ini tandan pisang dipisahkan menjadi kelas hand atau full hand panjang 19 cm, terdiri atas 12 fingers atau lebih, cluster panjang 19 cm, terdiri atas 5-12 fingers, dan finger panjang 19 cm, terdiri atas 1-2 buah. Penyimpanan merupakan tahapan pascapanen yang penting dilakukan untuk buah- buahan. Penyimpanan buah merupakan kemampuan buah dalam 7 mempertahankan mutu buah selama penyimpanan sehingga buah masih layak untuk dikonsumsi. Daya simpan buah dilihat dari kelayakan mutu buah yang meliputi kesegaran buah, kelunakan dan rasa manis daging buah. Penanganan pascapanen yang baik pada pisang adalah dengan menekan proses metabolisme serendah mungkin misalnya dengan perlakuan suhu dingin, mengurangi kadar oksigen, meningkatkan kadar gas karbondioksida, menghilangkan gas etilen, dan menggunakan bahan kimia yang dapat menghambat kematian jaringan.

2.2 Perubahan Fisiologi Buah Pisang

Ditinjau dari tipe respirasinya, buah pisang merupakan buah klimakterik yaitu golongan buah yang dalam proses pemasakan diiringi laju respirasi dan laju produksi etilen yang relatif tinggi. Selama proses pemasakan buah pisang akan mengalami perubahan sifat fisik dan kimia, antara lain perubahan tekstur, aroma dan rasa, kadar pati dan gula. Pada tahap pemasakan buah pisang, besarnya peningkatan kadar air sebanding dengan semakin menaiknya laju respirasi pada jaringan buah. Adanya perbedaan tekanan osmosis antara daging buah dan kulit buah selama proses penyimpanan diakibatkan oleh peningkatan kadar air pada daging buah Dumadi, 2001. Setelah panen, kehilangan air tidak dapat dihentikan sehingga berakibat kehilangan bobot. Aktivitas respirasi dan transpirasi yang cukup tinggi pada buah menyebabkan kehilangan air yang cukup banyak sehingga ukuran sel dan tekanan sel terhadap dinding sel berkurang yang dapat mengakibatkan perubahan tekstur buah menjadi lunak Pudja, 2009. Pelunakan pada buah akan semakin cepat selama penyimpanan. Pelunakan buah diakibatkan oleh senyawa pektin yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENAMBAHAN INDOLE ACETIC ACID (IAA) PADA PELAPIS KITOSAN TERHADAP MUTU DAN MASA SIMPAN BUAH PISANG cv. ‘CAVENDISH’

0 11 42

PENGARUH PENAMBAHAN INDOLE-3-BUTYRIC ACID (IBA) PADA PELAPIS KITOSAN TERHADAP MASA SIMPAN DAN MUTU BUAH PISANG cv. ‘CAVENDISH’

1 22 31

APLIKASI KITOSAN PADA BUAH PISANG cv. ‘MULI’ (Musa paradisiaca L.) DALAM KEMASAN PASIF PADA BERBAGAI VOLUME KEMASAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN DAN MEMPERTAHANKAN MUTU BUAH

0 6 4

APLIKASI KITOSAN PADA BUAH BELIMBING (Averrhoa carambola L.) DALAM KEMASAN AKTIF UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MEMPERPANJANG MASA SIMPAN BUAH

13 48 40

APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI 'CRYSTAL'

1 13 39

1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP) AND CHITOSAN APPLICATIONS TO INCREASE THE SHELF- LIFE AND MAINTAIN THE QUALITY OF ‘CAVENDISH’ BANANA FRUITS AT EARLY STAGE APLIKASI 1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP) DAN KITOSAN UNTUK MENINGKATKAN MASA SIMPAN DAN MEMPERTAHANKAN MUT

2 13 39

THE APLPLICATION OF 1-MCP AND CHITOSAN TO KEEP QUALITY AND EXTEND SHELF LIFE ON GUAVA “MUTIARA’ APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘MUTIARA’

1 9 41

PENGARUH AMINOETHOXYVINYLGLYCINE (AVG), KITOSAN DAN SUHU SIMPAN TERHADAP MASA SIMPAN DAN MUTU BUAH PISANG ‘CAVENDISH’

2 18 37

PENGARUH 1-METHILCYCLOPROPENE (1- MCP), KITOSAN, DAN SUHU SIMPAN TERHADAP MASA SIMPAN DAN MUTU BUAH PISANG ‘CAVENDISH’

8 34 40

APLIKASI KITOSAN PADA BUAH BELIMBING (Averrhoa carambola L.) DALAM KEMASAN PASIF UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN DAN MEMPERTAHANKAN MUTU BUAH

1 11 36