Rublik Liputan Malam edisi Januari

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Semiotika terhadap Majalah

1. Bentuk Rurik liputan Malam

a. Rublik Liputan Malam edisi Januari

PARTY SEMI ORGY Lepas Lajang Semi Seleb Masa lajang diakhiri dengan party semi orgi. Sebanyak 40 ladies escort impor dan lokal menjadi dayang-dayang dalam party itu. Tugas mereka hanya satu. Memberikan kepuasan bagi 35 orang sahabat pemilik “bachelor Private party itu. Party yang dimulai pukul 01.00 dini hari hingga 05.00 subuh itu berlangsung di whirlpool sebuah spa. Demi lancarnya acara itu spa ditutup lebih awal satu jam. Jarum jam telah beranjak dari pukul 00.00 Sandi panggil saja dengan nama itu, tampak sedikit agak gelisah. Dentuman musik yang beraliran progressive yang dimainkan DJ tak mampu mengusir kecemasanya. Berkali- kali dia melirik jam tangan yang terpasang dipergelangan tangannaya. Sejurus kemudian dia mengamati satu-persatu teman-teman yang telah bergabung bersamanya. Termasuk Herman, bukan nama sebenarnya, yang duduk disampingnya. Herman bukan tak paham apa yang dirasakan sohibnya itu. Sesuai rencana tepat pukul 01.00. sandi akan menjamu teman-temanya dengan sebuah party penuh kejutan. Sementara tempat masih dipersiapkan, terlebih dulu mereka nunggu di club yang berada dilantai bawah. Namun, hingga saat itu belum semua tema-teman yang diundang hadir. “Tenang Bro. Teman-teman pasti datang semua kok. Yang belum datang pasti lagi ada tugas dirumah,”kata Herman sekenanya. Herman sengaja menyampaikan itu secara becanda. Herman mengira- ngira, 10 orang teman mereka mengalami kesulitan mencari alasan untuk keluar rumah. Maklum, mereka telah memiliki istri dan beberapa diantara mereka telah memiliki anak. Mereka pun termasuk tipe pria yang jarang keluar rumah, termasuk Clubbing. Apa lagi beberapa hari yang lalu sandi sudah mengingatkan untuk segera menyiapkan alasan untuk keluar rumah. Dua puluh menit sebelum waktunya, mereka telah berada dilokasi party . Tempatnya berada di lantai atas club yang mengusung konsep one stop entertainment . Tak lama berselang, satu-satu teman yang ditunggu pun berdatangan. Beberapa diantara mereka tak luput dari teman-teman mereka yang telah lebih dahulu datang. “Susah yah izin buat buat keluar malam?” canda Sandy. “Ya, iyalah setor dulu baru bisa keluar” kata Dito sambil senyum penuh arti. “Busyet emangnya entar malam masih kuat?” goda Herman lagi. Yang digoda agak sedikit bingung. Beberapa diantara mereka ada yang belum tahu acara seperti apa yang akan mereka adakan. Apalagi acara dilakukan dari pukul 01.00 sampai dengan pukul 05.00. Herman yang menjadi penggagas belum sempat untuk menjelaskan kepada semua peserta. Maklum, tidak semua peserta party dini hari itu dia kenal. Meski Herman bersahabat dengan Sandy, mereka tidak satu profesi. Rp 100 JT . Semua berawal dari rencana Sandy mengakhiri masa lajangnya sebelum memasuki 2008 ini. Seolah sudah menjadi tradisi, khususnya bagi kalangan tertentu, sebelum mengakhiri masa lajang mereka harus menggelar pesta lajang tersebut. Dan secara kebetulan pula, kontraktor di bidang telekomunikasi ini baru saja memenangkan tender proyek pengadaan BTS sebuah vendor telpon selular baru. Karena sudah direncanakan, sekaligus merayakan sukses yang sudah dicapai, Sandy ingin berbagi kebahagiaan bersama teman-temanya. Yang pertama dihubunginya adalah Herman, teman sesama lajang, yang juga teman dugem. Lalu Sandy menceritakan ingin menggelar pesta bujang dengan mem- booking beberapa model bispak. Dalam pikirannya, party akan di ikuti sejumlah teman-temanya dan mereka di dampingi satu model. Untuk party ini ia menyiapkan anggaran hingga Rp 100 Juta. “ Gila lu… Mana cukup duit segitu. Paling-paling hanya untuk 10 orang saja. Lu masih inget kan waktu membooking si… berapa duit?” kata herman seraya menyebut salah satu model bispak yang pernah di booking sandy.” Herman bicara bukan tanpa alasan. Sebagai orang yang memiliki kedekatan hubungan dengan kalangan model dan selebriti, herman tahu persis tarif untuk membooking model-model bispak bisa mencapai 5 juta per orang. Sementara sandy ingin mengajak teman-temanya. “Begini saja”, kata herman yang tiba-tiba dapat ide brilian. “gw yakin lu pasti setuju. Dengan anggaran segitu lu bahkan bisa mengajak lebih banyak teman-teman lu. Bahkan hingga 50 orang,” kata Herman. “ Lu bener-bener dapat diandalkan untuk banyak hal. Termasuk urusan kaya beginian, “ puji Sandy begitu Herman selesai menjabarkan idenya. Secara matematis mungkin tidak cukup, namun karena kedekatannya dengan seorang germo disebuah spa, Herman yakin bakal mendapat diskon besar. Usulan Herman itulah yang membuat mereka semua saat itu berada diketinggian lantai tujuh club one stop entertainment itu. Sebuah spa center yang disulap menjadi tempat party. DJ booth pun disiapkan di pojok, tentunya dengan dua orang residen DJ yang akna ber- spinning ria hingga party selesai. Para pelayan pun mulai menata FB. masing-masing bekerja secara professional. Sepertinya lokasi itu telah dirancang untuk segala keperluan, termasuk private party. Tak hanya itu, tamu-tamu regular pun telah diberi tahu untuk mengakhiri kegiatan mereka sebelum pukul 01.00. padahal, biasanya spa ini baru mengakhiri kegiatannya pada pukul 02.00. tapi karena sudah dibooking dengan nilai Rp 100 juta, mereka memilih mengakhiri lebih awal. Tentu saja dengan pemberitahuan terhadap tamu-tamu sebelumnya. Hingga saat itu, masih banyak pesta party masih belum tahu acara apa yang akan mereka hadapi. Apalagi sang empunya acara, Sandy tentunya, masih belum memberi penjelasan. Sandy masih nunggu hingga waktu yang ditentukan tiba, tepatnya pukul 01.00. “Baiklah teman-teman sekalian,” kata Herman yang diminta untuk membuka acara. “Malam ini kita menggelar party lepas lajang buat temen kita Sandy. Acara diadakan di tempat ini dan hanya kita yang berada disini. Bagi yang ingin menggunakan tempat lain, nanti akan dipandu oleh waiter dan waitress. Untuk diketahui, party berlangsung dari sekarang hingga pukul 05.00 nanti, Herman menjealskan. Usai memberi penjelasan Herman membisikan sesuatu kepada seseorang yang telah berdiri disampingnya. Seseorang yang sudah kita kenal sebelum ini, papi Dito namaya. Laki-laki kemayu ini dikenal germo atas wanita-wanita pemuas nafsu di club one stop entertainment itu. Tanpa menunggu lama, Dito pun memberi kode kesatu tempat yang tidak terlihat oleh para peserta party. Ternyata puluhan wanita cantik dan seksi yang bermunculan. Para wanita ini diminta berbaris di hadapan para pesrta party. Istilah resminya disana disebut Kontes. Mereka itu diminta memperlihatkan kepada para tamu bahwa mereka cantik, seksi, dan layak untuk mendampingi para tamu. Karena jumlah mereka lebih banyak dari tamu, hanya yang disukai tamu sajalah yang dipilih. Sisanya akan kembali ketempat mereka menunggu sebelumnya. Mereka ini terdiri dari beberapa etnis dan suku bangsa. Mulai dari China, Thailand, hingga Uzbekistan. Beberapa orang diantara mereka terlihat seperti wanita pribumi. Semuanya tampak cantik dan seksi busana yang mereka kenakan pun sangat minimalis, Lingerrie dan swimsuit dengan beragam tipe. Ada yang tanpa penutup di bagian bokong, ada juga yang menggunakan penutup transparan. “Teman-teman sekarang kita sudah disini. Sebagai tanda persahabatan kita, dini hari kita akan bersenang-senang. Di hadapan kita ada puluhan bidadari yang membawa kita terbang ke awan. Kalian silakan pilih. Masing- masing dapat satu, mau yang impor atau produc local. Kalau ada yang mau dua, “ kata Sandy memberi sambutan. Sebagian diantara teman-teman Sandy, terutama yang termasuk katagori “nakal” tampak terbengong-bengong. Sepertinya mereka tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Maklum, selama ini mereka hanya sebatas mendengar saja tentang fenomena wanita-wanita penghibur asing, entah itu asal Eropa timur, China daratan atau yang dikenal dengan cungkok, Thailand, Uzbekistan dan ada juga yang memilih wanita pribumi. “ teman-teman. Karena tujuan kita adalah bersenang-senang kalian jangan sungkan. Para bidadari ini akan melayani kalian sampai pagi. Kalau ada yang sanggup berkali-kali, silahkan. Kalau ada yang mau saling tukar, boleh juga,” kata Sandy memberi semangat. Dini hari itu memang di luar kebiasaan. Jika selama ini jadwal booking wanita-wanita pemuas nafsu ini hanya satu jam dan satu kali eksekusi. Tapi hal demikian tak berlaku saat itu. Mereka semua di booking hingga party berakhir. Sesuai dengan yang disebutkan Sandy, eksekusi tak hanya berlangsung satu kali. Liar. Begitu kontes selesai, Dj pun Mulai memainkan aksi spanning- nya di Dj booth yang telah disiapkan. Para waiterss pun sibuk untuk menyiapkan minuman. Para wanita pendamping party yang tidak terpilih pun kembali ke tempat semula. Meski jumlah semua peserta party 35 orang, ternyata sandi membooking sebanyak 40 wanita. Lima orang lagi disiapkan bagi peserta yang ingin nambah atau jika ada yang ingin ganti di tengah jalan. Tak hanya jadwal booking yang berlangsung di luar kebiasaan. Tata tertib selama berada si dispa pun tidak seperti biasanya. Jika pada waktu biasa semua tamu harus menggunakan kimono saat berada di spa, dini hari itu tidak sepenuhnya berlaku. Pada awal party mereka tetap mengenakan pakaian yang digunakan saat datang. Kalau pun ada perbedaan, hanya para wanita pendamping party ini yang tetap seperti biasa, yakni mengenakan busana yang resmi dan siap digunakan untuk berendam sekalipun. Suasana dini hari itu memang luar biasa ramai. Lampu dilokasi berlangsung nya party di setting menyerupai club. Meskipun tak persis sama, namun tetap beraneka warna dan berputar-putar. Masing-masing pasangan bebas mencari tempat untuk bercengkrama. Ada yang sambil berdiri di pinggir kolam, ada juga yang memilih duduk. Yang mulai tak sabar juga banyak. Mereka memilih tempat yang agak tertutup untuk bersantai. Di lantai atas dilantai pinggir Whirlpool itu memang terdapat beberapa ruangan yang dibuat sedemikian rupa. Ruangan atau tepatnya bale-bale yang hanya dibatasi kain tipis itu biasanya digunakan sebagai salah satu tempat untuk massage bagi tamu-tamu tidak mau menggunakan kamar. Tapi dini hari itu, bale-bale yang berjumlah lima itu digunakan para peserta party untuk berburu kenikmatan. Ketika para peserta party sudah mulai terkena pengaruh alcohol, dia mulai mengerjai teman-temanya yang tidak termasuk katagori “nakal” korban pertama adalah Dito, bukan nama sebenarnya, yang dilucuti pakaiannya oleh seorang cungkok yang telah di- calling oleh Sandy dan Herman. Ditto bahkan diperlakukan lebih liar karena pengaruh alcohol membuatnya menjadi liar juga. Teriakan ‘buka…’buka’ dari beberapa peserta party justru dipergunakan ditto untuk membalas hal yang sama terhadap cungkok yang mengerjainya. Bisa ditebak, sang cungkok yang juga telah dipengaruhi alcohol hanya bisa pasrah. Adegan selanjutnya mudah ditebak, pemandangan liar terjadi di depan orang banyak. Bukan hanya Ditto yang melakukan hal demikian. Hampir semua peserta melakukan hal yang sama, tapi dengan kadar yang berbeda. Beberapa diantaranya bahkan melakukannya di dalam whirlpool. Sebagian kecil lagi memilih melakukan di dalam kamar, termasuk lima peserta yang masuk katagori ‘orang tua’ biarlah yang muda-muda saja yang melakukan party gila- gilaan,” kata salah seorang diantara mereka saat berlalu menuju kamar eksekusi. Pagi mulai menjelang DJ yang tampil secara bergantian seperti tak kehabisan energi. Pemandangan liar yang terjadi di depan mata tak mempengaruhi permainannya. Para waiter dan waitress pun tak terpengaruh. Mereka tetap bekerja sesuai dengan kadarnya. Jika ada gelas atau botol yang kosong mereka mengganatinya dengan yang baru atau menuangkan minuman yang telah di pesan peserta. Setelah itu mereka kembali ke tempat mereka mesti menunggu. Beberapa peserta sudah menunjukan gejala kelelahan. Bahkan ada yang tertidur dengan pasangan masing-masing. Yang memilih menjalankan eksekusi di kamar masih belum kembali. Sementara yang tadinya berdiri di whirlpool pun sudah mulai tak terlihat. Jika dibandingkan saat party dimulai, peserta yang masih berada di sekitar whirlpool tinggal separuh. Party lepas lajang itupun berakhir sesuai rencana. Ketika jarum jam menunjukan pukul 05.00 mereka pun mulai meninggalkan lokasi.. kepuasan pun terlihat dari wajah-wajah nan letih. Satu persatu mereka menyalami Sandy. Jabat erat disertai ucapan terima kasih dan ucapan selamat meluncur dari bibir para sohibnya. Yang pasti, saat tulisan ini anda baca, Sandy mungkin telah tertidur pulas di samping istri yang baru di nikahinya.

b. Artikel Liputan Malam edisi Februari