Kekuasaan Laki-laki atas Perempuan Di Media Massa

d. Citra pergaulan, citra ini diatandai dengan pergaulan perempuan untuk memasuki kelas-kelas tertentu dengan penampilan yang menarik, menawan dan anggun. Pencitaan perempuan di atas tidak saja dipandang sebagai objek namun dapat juga dilihat sebagai subjek pergulatan perempuan dalam menempatkan dirinya di media massa, terkadang mereka lupa bahwa diri mereka telah diekploitasi oleh media kapitalis demi merauk sebuah keuntungan besar.

3. Kekuasaan Laki-laki atas Perempuan Di Media Massa

Secara global struktur muatan pemberitaan media massa pada umumnya belum seimbang merespon kepentingan perempuan, kebanyakan dari media massa pemberitaannya hanya di wilayah laki-laki. Contohnya dalam politik, ekonomi, olah raga dll. Yang kesemuanya memberitakan tentang peranan laki-laki. Kalaupun ada pemberitaan mengenai perempuan itu hanya sebagian kecil. Belum lagi pemaknaan dalam media massa juga tidak seimbang. Ketika pemberitaan media massa menyangkut soal laki-laki maka laki-laki tersebut digambarkan sebagai sosok orang yang selalu menjadi pahlawan. Namun ketika pemberitaan media massa menyangkut soal perempuan maka perempuan tersebut sebagai pelengkap yang hanya melengkapi kebutuhan laki-laki. Model pemberitaan media massa yang di dominasi oleh laki-laki, itu menunjukan bahwa media massa merekonstruksi realitas sosial di mana laki-laki sangat mendominasi media massa. Dalam keseharian media massa menggambarkan pemberitaan mengenai perempuan sebagai konsumsi laki-laki. maka pemberitaan perempuan dalam media massa adalah bentuk kerelaan perempuan atas kekuasaan laki-laki. 26 Kekuasaan Lelaki atas perempuan di media massa dapat diambil contohnya pada pemberitaan di majalah-majalah. Pada pemberitaan harian Kompas tanggal 7 Mei 2002. peristiwa yang diangkat oleh harian tersebut adalah pelepasan tokoh prodemokrasi Myanmar, Aung san Suu Kyi oleh kalangan penguasa militer. Kompas menggunakan judul besar : Suu Kyi Dibebaskan. Dalam harian kompas ini tidak diberitakan perjuangan seorang perempuan yang prodemokrasi secara mendalam, mereka hanya membicarakan sekelumit kecil dari kisah perjuangannya. Sehingga pembaca tidak bisa diajak untuk beropini. Ini terlihat sekali kekuasaan yang terjadi atas lelaki terhadap perempuan yang seakan media massa ini milik publik laki-laki. 27 Dalam contoh diatas sudah sangat jelas model pemberitaan media massa di dominasi oleh public laki-laki, ini menunjukan bahwa media massa merekontruksi realitas sosial dimana kekuasaan laki-laki selalu mendominasi di dalam kehidupan publik.

B. Media Massa