Penilaian Autentik Authentic Assesment

32 guru sedang menyampaikan materi. Siswa juga masih banyak yang belum berani untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya saat guru memberikan kesempatan. Hal tersebut menunjukkan rendahnya sikap sosial siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan menyebabkan guru lebih mendominasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sementara siswa cenderung pasif. Selain itu, guru masih terpaku pada penilaian aspek pengetahuan saja dan belum menekankan pada aspek hasil belajar lainnya, seperti sikap sosial dan keterampilan. Guru juga kurang dapat mengaitkan pembelajaran dengan situasi nyata siswa, sehingga pembelajaran kurang dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada diri siswa. Belum digunakannya model ataupun metode pembelajaran yang variatif oleh guru, sehingga membuat siswa merasa bosan. Hal tersebut berdampak pula pada rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dan dapat mengembangkan sikap sosialnya. Hal ini dikarenakan pada kurikulum 2013, pembelajaran yang dilakukan tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan saja, melainkan juga aspek sikap dan keterampilan. Model Pembelajaran Value Clarification Technique VCT merupakan salah satu model yang diharapkan sesuai untuk digunakan dalam mengatasi permasalahan di atas, khususnya bila diterapkan pada pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi. Dengan penerapan model pembelajaran tersebut, output yang diharapkan adalah berupa peningkatan hasil belajar siswa. 33 Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut. “Apabila dalam pembelajaran tematik guru menerapkan model pembelajaran VCT sesuai dengan langkah-langkah yang tepat, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A SD N 7 Metro Pusat Tahun Pelajaran 20132014 ”. Masukan Input Penerapan kurikulum 2013 dan kendala-kendala yang ditemukan Tindakan Penerapan model pembelajaran Value Clarification Technique VCT dalam kurikulum 2013 Keluaran Output Peningkatan hasil belajar siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan masalah seperti yang telah diungkapkan pada latar belakang adalah dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK atau yang dikenal juga dengan classroom action research merupakan penelitian yang memfokuskan pada situasi kelas. Dalam penelitian ini, peneliti berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta berupaya meningkatkan profesionalisme guru melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Mulyasa 2011: 10 secara sederhana mengartikan PTK sebagai penelitian tindakan action research yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Hal ini sejalan dengan Arikunto S. 2011: 3 yang mengartikan PTK sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Pemberian tindakan yang dilakukan oleh guru tentunya adalah untuk melakukan perbaikan yang menyangkut penyajian model, pendekatan, strategi, metode atau cara untuk memperoleh hasil melalui sebuah tindakan. 35 Prosedur penelitian yang digunakan adalah berbentuk siklus, di mana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi dapat berlangsung beberapa kali hingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Arikunto S. 2011: 16 secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam melakukan PTK, yaitu: perencanaan planning, pelaksanaan action, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Adapun model dan pelaksanaan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Tahapan PTK Adopsi dari Arikunto S., 2011: 16 Perancanaan Siklus I Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Perancanaan Siklus II Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Perancanaan Pelaksanaan Siklus III Pengamatan Refleksi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 20 83

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SD NEGERI 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 68

PENERAPAN STRATEGI PAIKEM PADA PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV C SD NEGERI 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 47

MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS IV SULAIMAN SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 19 70

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV A SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 75

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV B SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SD N 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

7 36 84

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV C SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 72

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV C SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 32 244

PENERAPAN MAPPING DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 77