5 Pemeliharaan
Fungsi ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada. Fungsi ini tentu saja mengharus
11
kan dilaksanakannya ke enerus.
akan suatu tugas yang d
aupun mental manusia dalam mencapai tujuannya. Pada diri manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang akan membentuk tujuan-tujuan
empat fungsi lainnya secara terus m Salah satu dari fungsi operasional di atas yang berkaitan dengan judul
yang penulis ambil adalah fungsi pemeliharaan, dimana fungsi ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.
B. Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan
Menurut Kotler 2002: 42 kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan persepsi atau kesannya terhadap
kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapanya.
2. Pengertian Kerja
Menurut Moh. As’ad 2004:47 kerja berarti melaksan iakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang
bersangkutan. As’ad juga mengungkapkan bahwa seseorang yang beraktivitas didorong oleh harapannya bahwa hal ini akan membawa pada keadaan yang lebih
memuaskan daripada sekarang, sehingga bekerja dapat diartikan sebagai bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan dan aktivitas ini melibatkan
fungsi fisik dan mental. Sedangkan Gilmer menjelaskan bahwa bekerja merupakan proses fisik m
xxix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang a
n peran
idup pasien. nggung jawab terhadap keseluruhan koordinasi
dan ma kan dicapai dan dipenuhinya, untuk mencapai tujuan tersebut manusia
terdorong untuk melakukan suatu aktivitas yang disebut kerja. Franz Von Magnis dalam bukunya Anoraga 1992:11 mengungkapkan
bahwa pekerjaan merupakan aktivitas yang direncanakan, yang dilaksanakan tidak hanya karena pelaksanaan kegiatan itu sendiri menyenangkan, tetapi karena
manusia mau dengan sungguh-sungguh mencapai suatu hasil yang berdiri sendiri atau sebagai benda, karya, tenaga, atau sebagai pelayanan terhadap masyarakat
termasuk dirinya sendiri. Kegiatan tersebut dapat berupa penggunaan tenaga jasmani maupun rohani.
12
Salah satu pekerjaan yang memberikan pelayanan berupa jasa adalah perawat. Berdasarkan rumusan dari Departemen Kesehatan Indonesia 1997:3,
seseorang yang disebut perawat adalah orang yang telah menyelesaikan pendidikan formal keperawatan serta diberi kewenangan untuk melaksanaka
dan fungsinya. Dalam memberikan pelayanan keperawatan, seorang perawat haruslah komprehensif. Seorang perawat dituntut untuk mampu
mengidentifikasi kebutuhan pasien, mengembangkan potensi pasien, serta menolongnya untuk mengatasi keterbatasan dalam menggunakan sumber daya
secara tepat bagi pemenuhan kebutuhan h Secara umum perawat berta
najemen keperawatan terhadap pasien, karena itu seorang perawat perlu memiliki berbagai macam pengetahuan, antara lain: pengetahuan tentang
kebutuhan manusia, perilaku manusia, komunikasi, dan proses belajar mengajar.
xxx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam menjalankan fungsinya, seorang perawat harus mampu bekerja secara perorangan maupun bekerja dalam tim secara profesional. Menurut
Departemen kesehatan Indonesia 1997:10 ciri perawat yang profesional adalah per
dirinya sendiri, profesi, masyar
3
Setiap sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya
per emakin banyak aspek-aspek dalam
pekerja tingkat
, 2004:104. Adapun definisi kepuasan kerja menurut beberapa ahli:
a.
b. 4:104
rhubungan erat dengan sikap dari karyawan
c. 104
d. Moh As’ad 2004:104 awat yang memiliki tanggung jawab terhadap pasien,
akat, serta bangsa dan tanah air.
. Pengertian Kepuasan Kerja
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan
bedaan pada masing-masing individu. S an yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi
kepuasan yang dirasakannya atau sebaliknya Moh. As’ad
Wexley dan Yukl dalam Moh. As’ad, 2004:104 Kepuasan kerja sebagai perasaan seseorang terhadap pekerjaannya
Tiffin dalam Moh. As’ad, 200 Bahwa kepuasan kerja be
terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan.
Blum dalam Moh. As’ad, 2004: Kepuasan kerja merupakan sikap umum terhadap faktor-faktor pekerjaan,
penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja.
xxxi 13
Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya ini berarti bahwa konsep kepuasan kerja sebagai hasil dari interaksi manusia
rjanya. e.
n adalah keadaan emosional yang
tau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan me
Jad per
pun terhadap s
men
4
teo
a
yang menurut perasaannya atau persepsinya au dicapai melalui pekerjaan. Dengan demikian, orang akan
xxxii dengan lingkungan ke
Hani Handoko 2001:193 Kepuasan kerja job satisfactio
menyenangkan a mandang pekerjaan mereka.
i yang dimaksud dengan kepuasan kerja perawat adalah perasaan seorang awat terhadap pekerjaannya dalam memenuhi kebutuhan pasien mau
ituasi kerjanya yang melibatkan aktivitas fisik dan mental dalam capai tujuannya.
. Teori Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yukl dalam Moh. As’ad, 2004:104 ada tiga macam ri kepuasan kerja yang dikenal, yaitu:
. Discrepany Theory
Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter 1961. Porter mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang
seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan difference there “is now”. Kemudian Locke 1969 menerangkan bahwa kepuasan kerja
seseorang bergantung kepada discrepancy antara should be expextation, needs
atau values dengan apa 14
telah diperoleh at PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merasa
ative discrepancy, maka makin besar pula ketidakpuasan
seseora
b
terhadap pekerja
puas bila tidak ada perbedaan yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan, karena batas minimum yang diinginkan telah terpenuhi.
Apabila yang didapat ternyata lebih besar daripada yang diinginkan, maka orang akan menjadi lebih puas lagi walaupun terdapat discrepancy,
tetapi merupakan discrepancy yang positif. Sebaliknya, makin jauh dari kenyataan yang dirasakan itu atau di bawah standar minimum sehingga
menjadi neg ng terhadap pekerjaan.
. Equity Theory
Equity Theory dikembangkan oleh Adams 1963. Adapun pendahulu
dari teori ini adalah Zalenik 1958 dikutip dari Locke 1969. Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung
apakah ia merasakan adanya keadilan equity atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity dan inequity atas suatu situasi, diperoleh orang dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat lain.
Menurut teori ini elemen-elemen dari equity ada tiga, yaitu: input, out comes, comparison person
, dan equity-inequity. Input adalah segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai sumbangan
an. Misalnya: education, experience, skills, amount of effort expected, number of hours worked, and personal tools
dan sebaginya. Out comes adalah segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai “hasil” dari
pekerjaannya seperti misalnya: pay, fringe benefits, status symbols, 15
xxxiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
recognition, opportunity for achievement or self-expression. Sedangkan yang
dimaksud dengan comparison person adalah orang lain dengan siapa karyawan membandingkan rasio input-out comes yang dimilikinya.
Comparison person bisa berupa seseorang di perusahaan yan
16
g sama, atau di tempat
nimbulkan kepuasan tetapi bisa pula a orang yang moralis. Perbandingan yang tidak seimbang
dan merugikan under compensation in-equiuty, akan menimbulkan ketidakpuasan WexleyYukl dalam Moh. As’ad, 2004:106.
Adapun kelemahan dari equity teori adalah kenyataan bahwa kepuasan orang juga ditentukan oleh individual differences misalnya saja pada waktu
orang melamar pekerjaan apabila ditanya besarnya gajiupah yang diinginkan. Selain itu tidak liniernya hubungan antara besarnya kompensasi misalnya
upah dengan tingkat kepuasan lebih banyak bertentangan dengan kenyataan Locke dalam Moh. As’ad, 2004:107.
c. Two Factor Theory
lain, atau bisa pula dengan dirinya sendiri di waktu lampau. Menurut equity teori, setiap karyawan akan membandingkan rasio
input-out comes dirinya dengan rasio input-out comes orang lain comparison
person . Bila perbandingan itu dianggapnya cukup adil equity, maka ia akan
merasa puas. Bila perbandingan itu tidak seimbang tetapi menguntungkan over compensation in-equity, bisa me
tidak misalnya pad
Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja job dissatisfaction itu merupakan dua hal yang berbeda Hezberg
dalam Moh.As’ad, 2004:108.
xxxiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Hezberg 1959. Berdasarkan atas hasil penelitian beliau, membagi situasi yang mempengaruhi sikap
seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu: kelompok satisfier
atau motivator dan kelompok dissatisfier atau hygiene factors. Satisfier motivator
adalah faktor-faktor atau situasi yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari: achievement,
recogn
ng terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, yang terdiri dari: company policy and
al, salary, interpersonal relations, working con
oleh Hezberg, bahwa yang bisa memacu orang untuk bek
5. Fakt
Ban k
rupakan faktor utama untuk timb n
raf tertentu hal ini memang bisa ition, work it self, responsibility and advancement.
Faktor–faktor tersebut akan menimbulkan kepuasan, tetapi tidak hadirnya faktor–faktor
tersebut tidaklah selalu mengakibatkan ketidakpuasan. Dissatisfier
hygiene factors adalah faktor-faktor ya
administration, supervision technic ditions, job security and status.
Perbaikan terhadap kondisi atau situasi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak akan
menimbulkan kepuasan karena ia bukan sumber kepuasan kerja. Jadi, menurut teori ini, perbaikan salary dan working conditions tidak
akan menimbulkan kepuasan tetapi hanya mengurangi ketidakpuasan. Selanjutnya dikatakan
erja dengan baik dan bergairah hanyalah kelompok satisfiers.
or-FaktorKepuasan Kerja
ya orang berpendapat bahwa gaji atau upah me 17
ul ya kepuasan kerja. Sampai ta
xxxv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterima, t t
g berkembang dimana uang merupakan kebutuhan yang vital. Akan tetapi kalau masyarakat sudah dapat
memenuhi cara wajar maka gaji atau upah bukan
merupak Menurut Herold E. Burt faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan
kerja adala d
a. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain:
sosial di an awan
teman sekerja
engan: •
Sikap orang terhadap pekerjaannya ktu bekerja
c.
Me kerja dala
eru ama dalam suatu negara yang sedan
kebutuhan keluarganya se an faktor utama.
h alam Moh. As’ad, 2004:112 :
• Hubungan antara manajer dengan karyawan
• Faktor fisik dan kondisi kerja
• Hubungan
tara kary •
Sugesti dari •
Emosi dan situasi kerja b. Faktor individual yaitu berhubungan d
• Umur orang sewa
• Jenis kelamin
Faktor-faktor luar yang berhubungan dengan: •
Keadaan keluarga karyawan 18
• Rekreasi
• Pendidikan
nurut Ghisili dan Brown ada lima faktor yang menimbulkan kepuasan m Moh. As’ad, 2004:112 antara lain:
xxxvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada
an yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka
b g mendasarkan perbedaan tingkat golongan,
ikan kedudukan tertentu pada
kenaikan pangkat dan kebanggaan ya
akan merubah perilaku dan perasaan
c. n
Kedudukan posisi Umumnya
pekerja yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah.
. Pangkat golongan Pada pekerjaan yan
sehingga pekerjaan tersebut member orang yang melakukannya. Apabila ada kenaikan upah maka sedikit
banyaknya akan dianggap sebagai terhadap kedudukan
ng baru itu seseorang.
Umur Umur diantara 25 tahun sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahu
merupakan umur–umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.
d. Jaminan finansial dan jaminan sosial Masalah finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. e. Mutu pengawasan
19
Kepuasan kerja dapat ditingkatkan melalui perhatian hubungan baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan akan merasa
bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja.
xxxvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja menurut Blum dalam s’ad, 2004:114 sebagai berikut:
Moh. A a.
an berekreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan kemasyarakatan.
c. ntuk maju. Selain itu juga
adap kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan,
ndapat lain dari Gilmer dalam Moh. As’ad, 2004:114 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
sebagai berikut: patan untuk maju
b. bagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi
Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan. b.
Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempat
20
berpolitik, dan hubungan Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, ketentraman
kerja, kondisi kerja, dan kesempatan u penghargaan terh
ketepatan dalam menyelesaikan konflik antar manusia, perasaan diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.
Berbeda dengan pendapat Blum ada pe
a. Kesem
Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.
Keamanan kerja Faktor ini sering disebut se
karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja.
xxxviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. ng
erjanya dengan sejumlah uang yang
d. yang baik adalah yang mampu memberikan
disi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan
e. pervisi
ianggap sebagi figur ayah dan sekaligus
f. tribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu.
ukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan ngi kepuasan.
g.
h. t digambarkan tetapi dipandang
ktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja. Gaji
Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang ora 21
mengekspresikan kepuasan k diperolehnya.
Perusahaan dan manajemen Perusahaan dan manajemen
situasi dan kon kerja karyawan.
Pengawasan su Bagi karyawan, supervisor d
atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over. Faktor intrinsik dari pekerjaan
A S
atau mengura Kondisi kerja
Termasuk disini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir.
Aspek sosial dalam pekerjaan Merupakan salah satu sikap yang suli
sebagai fa
xxxix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i.
alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya
enimbulkan rasa puas terhadap kerja.
ah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan, merupakan tan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa
h. a hal-hal yang menyebabkan rasa puas
ada a.
b.
d. s dapat dirangkum mengenai faktor-faktor
yang m a.
Komunikasi Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak
dipakai kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui
pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam m
22
j. Fasilitas
Fasilitas rum standar suatu jaba
puas. Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Claypool dalam Mo
As’ad, 2004:115 menemukan bahw lah:
prestasi penghargaan
c. kenaikan jabatan
pujian Dari berbagai pendapat di ata
emenuhi kepuasan kerja yaitu: Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan.
xl PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial
baik antara sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya.
Faktor fisik, merupakan 23
c. faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, aktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan
rangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan,
oses pemberian motif bekerja kepada para bawaha
menyebut motivasi, antara lain kebutuhan, desakan, keinginan, dan dorongan Handoko, 1998:269.
pengaturan w ruangan, suhu, pene
umur dan sebagainya. d.
Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji,
jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.
C. Motivasi Kerja 1. Pengertian Motivasi