Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 71 dan standar deviasi adalah 5 lihat lampiran. Untuk mengetahui penilaian perawat
terhadap variabel motivasi kerja digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo 1995:157 sebagai berikut:
72
Tabel V.4 Motivasi Kerja
Skor Frekuensi Frekuensi
Relatif Penilaian
76-90 4 13,33
Sangat Baik
66-75 21 70
Baik 58-65 5
16,67 Cukup 51-57 0
Kurang 0-50 0
Sangat Kurang
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas diketahui bahwa motivasi kerja sebagian besar termasuk dalam kategori baik 70. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa motivasi kerja pada perawat Rumah Sakit Sekar Kamulyan termasuk dalam kategori baik.
B. Analisis Data
Dalam bab ini akan disajikan analisis data yang meliputi pengujian normalitas dan linieritas serta pengujian hipotesis. Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer pogram SPSS Statistical Packages for Social Science for Windows release 14.00.
xc PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah didapatkan data penelitian yang dibutuhkan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Adapun uji asumsi dilakukan untuk mengetahui linier
atau tidaknya sebaran data penelitian antara variabel kepuasan kerja dengan variabel motivasi kerja. Uji normalitas dibutuhkan untuk mengetahui normal
atau tidaknya sebaran skor variabel kepuasan kerja dengan variabel motivasi kerja. Uji linieritas dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel yang
ada. 73
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan uji normalitas untuk variabel kepuasan
kerja diperoleh pada kolom asymp sigasymtotic siginificance dua sisi adalah 0,963 atau probabilitas di atas 0,05 0,9630,05. Dan untuk variabel motivasi
kerja adalah 0,899 0,8990,05. Hasil-hasil tersebut yang diperoleh dari uji normalitas menunjukkan bahwa distribusi populasi variabel kepuasan kerja
dan variabel motivasi kerja adalah normal. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.
2. Uji Linieritas
Hasil uji linieritas antara variabel kepuasan kerja ditunjukkan dengan F
hitung
sebesar 0,509 dibandingkan dengan F tabel. F
tabel
diperoleh dengan cara mencari dk pembilang yaitu dengan k-2, yang mana k adalah variasi data
sebesar 18, sehingga diperoleh dk pembilang adalah 16 dan dk penyebut adalah 30-18 = 12, sehingga diperoleh F
tabel
adalah 2,60. Hal ini dapat
xci PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linear, jadi data yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis.
74
C. Uji Hipotesis
Teknik yang digunakan dalam mencari hubungan antara kepuasan kerja ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik dan finansial dengan motivasi
kerja adalah teknik analisis korelasi ganda. Hasil analisis korelasi ganda diperoleh koefisien korelasi R sebesar 0,686 yang berarti bahwa adanya
hubungan yang positif antara kepuasan kerja ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik dan finansial dengan motivasi kerja. Dan berdasarkan tabel
interpretasi derajat hubungan, maka koefisien korelasi R sebesar 0,686 ini termasuk dalam kategori kuat. Kemudian diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 0,471. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan efektif sebesar 47,1 merupakan hasil pencerminan dari koefisien determinasi R
2
yang digunakan untuk menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi,
sehingga motivasi kerja perawat Rumah Sakit Sekar Kamulyan dapat dijelaskan oleh kepuasan kerja yang ditinjau dari faktor psikologis, sosial,
fisik dan finansial tersebut. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 52,9 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.
Untuk menguji signifikan atau tidaknya harga koefisien korelasi ganda digunakan statistik F tes. Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila nilai
F
hitung
lebih besar dari nilai F
tabel
pada taraf signifikan 5, maka berarti antara variabel yang diuji terdapat hubungan yang positif dan signifikan, sedangkan
xcii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jika didapatkan F
hitung
lebih kecil dari nilai F
tabel
, maka berarti hubungan antara variabel kepuasan kerja yang ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik dan
finansial dengan motivasi kerja tidak terdapat hubungan yang signifikan. Dan dari pengujian yang dilakukan dengan bantuan Statistical Packages for Social
Science for Windows release 14.00, diperoleh F
hitung
sebesar 5,555 sedangkan F
tabel
nya adalah 2,76 dengan dk pembilang 4 dan dk penyebut 25. Ini menunjukkan bahwa F
hitung
lebih besar dari F
tabel
5,5552,76. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja perawat yang ditinjau dari faktor
psikologis, sosial, fisik dan finansial mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan motivasi kerja perawat.
75
Diperoleh sumbangan relatif dan efektif variabel bebas terhadap variabel terikat seperti yang tercantum pada tabel berikut ini:
Tabel V.5 Bobot sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat
Variabel X Sumbangan Relatif SR
Sumbangan Efektif SE
X
1
6,459 3,042 X
2
11,704 5,512 X
3
27,262 12,840 X
4
54,574 25,704
Total 100 47,1
Untuk analisis tiga variabel bebas X secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat Y masing-masing adalah sumbangan relatif psikologis sebesar
6,459, sosial sebesar 11,704, fisik sebesar 27,262, dan finansial sebesar
xciii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54,574. Sumbangan efektif masing-masing variabel bebas X terhadap variabel terikat Y adalah psikologis sebesar 3,042, sosial sebesar 5,512,
fisik sebesar 12,840 , dan finansial sebesar 25,704. Dari sumbangan efektif pada tabel di atas dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja yang ditinjau
dari faktor psikologis, sosial, fisik dan finansial secara bersama-sama dapat memprediksi motivasi kerja perawat Rumah Sakit Sekar Kamulyan.
76
D. Pembahasan Hasil Penelitian Hubungan kepuasan kerja perawat ditinjau dari faktor psikologis, sosial,
fisik dan finansial dengan motivasi kerja perawat
Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara variabel kepuasan kerja ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik, dan
finansial dengan variabel motivasi kerja. Hal ini terbukti dari hasil analisis korelasi ganda yang menunjukkan bahwa diperoleh koefisien korelasi ganda
sebesar 0,686 dengan F
hitung
5,555. Hal ini berarti tinggi rendahnya motivasi kerja perawat dapat diprediksi dari tinggi rendahnya kepuasan kerja perawat
ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik dan finansial. Kepuasan kerja perawat yang ditinjau dari faktor psikologis, sosial,
fisik dan finansial mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan motivasi kerja perawat. Artinya semakin tinggi kepuasan kerja perawat yang
ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik dan finansial maka motivasi kerja perawat pun semakin tinggi pula. Dan sebaliknya, semakin rendah kepuasan
kerja perawat maka semakin rendah pula motivasi kerja perawat.
xciv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kepuasan merupakan suatu kondisi subjektif dari keadaan pribadi seseorang sehubungan dengan perasaan senang atau perasaan tidak senang
sebagai akibat dari adanya dorongan atau kebutuhan yang ada pada diri seseorang dan dihubungkan dengan kenyataan yang ia rasakan.
77
Sangat sulit untuk menentukan batasan mengenai kepuasan kerja, karena baik dan sempurnanya suatu pekerjaan atau organisasi kerja, selalu ada
perasaan tidak puas. Ketidakpuasan dalam kerja akan dapat menimbulkan perilaku agresif atau sebaliknya akan menunjukkan sikap menarik diri dari
kontak dengan lingkungan sosialnya. Misalnya dengan mengambil sikap berhenti dari perusahaan, suka bolos dan perilaku lain yang cenderung bersifat
menghindar dari aktivitas organisasi. Hal ini menunjukkan rendahnya motivasi kerja yang ada. Karena motivasi kerja dapat menggerakkan karyawan
dalam melakukan aktivitas kerjanya. Besar kecilnya motivasi kerja ikut menentukan kualitas prestasi karyawan. Dengan kepuasan kerja yang baik
terciptalah suatu ketenangan kerja yang baik dan mantap. Dengan kepuasan kerja yang baik terciptalah suatu ketenangan kerja dan ketenangan mendukung
terciptanya organisasi kerja yang baik. Karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan bersedia bekerja secara khusus, misalnya kerja lembur
atau kerja ekstra keras dan jarang sekali berhadapan dengan masalah pelanggaran disiplin.
Menurut Moh As’ad 2004:103 bahwa penelitian yang dilakukan di bidang kepuasan kerja dimaksudkan untuk melihat bagaimana efek dari
kepuasan kerja terhadap sikap dan tingkah laku orang terutama tingkah laku
xcv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerja seperti produktivitas, absentisme, kecelakaan akibat kerja, labour turn over dan sebagainya. Dengan mengetahui hal ini, orang dapat mengambil
langkah-langkah yang tepat dalam memotivasi karyawan serta mencegah kelakuan-kelakuan yang merugikan dan memberikan motivasi agar dicapai
kepuasan kerja bagi para karyawan merupakan kewajiban bagi setiap pimpinan perusahaan.
78
xcvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
1. Kepuasan kerja perawat yang ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik
dan finansial mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan motivasi kerja perawat Hal ini terbukti dari hasil analisis korelasi ganda
yang menunjukkan bahwa diperoleh koefisien korelasi ganda sebesar 0,686 dengan F
hitung
5,555 lebih besar dari F
tabel
2,76. Berdasarkan tabel interpretasi derajat hubungan, maka koefisien korelasi R sebesar 0,686
ini termasuk dalam kategori kuat. Dan diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 0,471. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan efektif sebesar 47,1 merupakan hasil pencerminan dari koefisien determinasi R
2
yang digunakan untuk menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan
pengadaan prediksi, sehingga motivasi kerja perawat Rumah Sakit Sekar Kamulyan dapat dijelaskan oleh kepuasan kerja yang ditinjau dari faktor
psikologis, sosial, fisik dan finansial tersebut. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 52,9 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.
2. Diperoleh sumbangan relatif dan efektif variabel bebas terhadap variabel
terikat, yaitu untuk analisis tiga variabel bebas X secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat Y masing-masing adalah sumbangan relatif
psikologis sebesar 6,459, sosial sebesar 11,704, fisik sebesar 27,262, dan finansial sebesar 54,574. Sumbangan efektif masing-masing
79 xcvii
variabel bebas X terhadap variabel terikat Y adalah psikologis sebesar 3,042, sosial sebesar 5,512, fisik sebesar 12,840 , dan finansial
sebesar 25,704. Dari sumbangan efektif pada tabel di atas dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja yang ditinjau dari faktor psikologis,
sosial, fisik dan finansial secara bersama-sama dapat memprediksi motivasi kerja perawat Rumah Sakit Sekar Kamulyan.
80
B. Saran