Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan perekonomian di Indonesia pada saat ini berkembang sangat pesat. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang berkembang dan bersaing sangat ketat. Persaingan tersebut mendorong manajer untuk mengembangkan perusahaan, salah satu cara yang dilakukan manajer dengan meningkatkan kinerja perushaan. Meningkatkan kinerja perusahaan yaitu dengan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, melalui memaksimalkan nilai perusahaan Sartono, 2010: 8. Perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi bukan finansial di dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi perusahaan dalam jangka panjang. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan Husnan, 2012: 6-7. Nilai perusahaan sangat penting, karena merupakan cermin dari kinerja sebuah perusahaan. Berbagai aspek keuangan dalam perusahaan yang mempengaruhi nilai perusahaan, salah satunya adalah rasio profitabilitas. Saat ini, banyak pimpinan perusahaan yang mendasarkan kinerjanya berdasarkan profit oriented. Profit oriented adalah kinerja perusahaan yang berorientasi mencari laba yang tinggi. Perusahaan yang memperoleh laba tinngi dapat dikatakan berhasil atau memiliki kinerja keuangan yang baik. Sebaliknya, apabila laba yang diperoleh perusahaan rendah, maka dapat dikatakan perusahaan kurang berhasil atau kinerja kurang baik. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal Sartono, 2010: 122. Menurut Narver 1971 dalam McWilliams dan Siegel 2000 sebuah perusahaan, kelangsungan hidupnya tidak hanya ditentukan oleh tingkat profitabilitasnya saja, namun perusahaan juga harus memperhatikan dimensi lainnya seperti dimensi sosial dan lingkungan hidup. Pada era global saat ini, perkembangan akuntansi yang sangat pesat, menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada pemilik modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi sumber-sumber alam dan masyarakat sosial secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan pada akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pengungkapan terhadap lingkungan di sekitar perusahaan. Pengungkapan disclosure yang meliputi ketersediaan informasi keuangan dan non keuangan berkaitan dengan interaksi perusahaan dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya, dapat dibuat di dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan sosial terpisah. Pengungkapan berisi informasi mengenai sejauh mana perusahaan dapat memberikan kontribusi terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kualitas hidup manusia dan lingkungan hidup disekitarnya Guthrie dan Parker, 1990. Objek yang menjadi pengungkapan oleh perusahaan adalah Corporate Social Responsibility CSR. Pertanggungjawaban sosial perusahaan Corporate Social Responsibility merupakan mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders Rika, 2010. Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan karena salah satu dasar pemikiran yang melandasi etika bisnis sebuah perusahaan. Semakin banyak perusahaan mengungkapkan CSR dalam laporan tahunan, maka semakin baik pula nilai perusahaan di mata investor, kreditor, ataupun masyarakat. Corporate Social Responsibility saat ini bersifat wajib bagi perusahaan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas dana reputasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia)

0 14 133

Hubungan pengungkapan corporate social responsibility dengan profitabilitas dan return saham . Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2013.

0 2 146