d. Return On Equity ROE
ROE =
� � ℎ �
e. Rentabilitas Ekonomis RE
=
ℎ �
Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan return on equity ROE. Return on equity dihitung dengan cara membagikan laba setelah
pajak dan ekuitas. Menurut Belkaoui 2004: 279, laba setelah pajak adalah kelebihan dan kekurangan pendapatan dibandingkan dengan biaya yang
telah habis masa berlaku serta keuntungan dan kerugian dari perusahaan atas penjualaan, pertukaran, atau konversi lainya dari aktiva. Menurut
PSAK 2002 No. 49, ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas didefinisi sebagai hak residual
untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Berdasarkan hal tersebut, ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik masa datang..
C. Corporate Sosial Responsibility
1. Pengertian Corporate Sosial Responsibility Corporate Sosial Responsibility
adalah bagian dari pencapaian tiga keberhasilan perusahaan yang terdiri dari keberhasilan sosial, lingkungan,
dan finansial. Elkington 1997 mengungkapkan konsep triple bottom lines
yaitu economic prosperety, environmental quality, dan social justice. Perusahaan yang ingin sustainable tidak hanya mengejar keuntungan
profit , tetapi juga memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan
kesejahteraan masyarakat people serta ikut dalam memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan planet. Atau dengan kata lain perusahaan
yang ingin berkelanjutan harus memperhatikan segi ekonomi, sosial, dan
lingkungan hidup.
Menurut Untung 2014: 212 mendefinisikan CSR atau yang dikenal dengan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu komitmen
berkelanjutan dari dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat
ataupun masyarakat luas. CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut sustaibability reporting.
Sustaibability reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi,
lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan susbtainable development.
Sustaibability reporting meliputi pelaporan mengenai ekonomi, lingkugan
dan pengaruh sosial terhadap kinerja organisasi Anggraini, 2006. 2. Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering juga disebut sebagai social disclosure, corporate social reporting, social accounting,
atau corporate social responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap
kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan Hackston dan Milne, 1996. Pengungkapan tanggungjawab
sosial bertujuan untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dan efektif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara perusahaan dengan publik dan stakeholders lainnya tentang bagaimana
perusahaan telah
mengintegrasikan coporate
sosial responsibility
dalam setiap aspek kegiatan operasinya Darwin, 2007. Pentingnya pengungkapan CSR berkaitan dengan adanya kontrak sosial
social contract . Kontak sosial merupakan kontrak antara perusahaan
dengan masyarakat, baik yang sifatnya eksplisit maupun implisit yang timbul karena interaksi perusahaan dengan lingkungan, membawa
konsekuensi perusahaan harus bertanggungjawab tidak hanya terhadap kesejahteraan pemegang saham, tetapi juga memiliki taggungjawab untuk
menjaga kelestarian lingkungan. 3. Alat Ukur Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility
a. Corporate Social Responsibility Menurut Hackston dan Milne 1996, pengungkapan tanggungjawab
sosial perusahaan menggunakan checklist dalam tujuh kategori yaitu: lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain
tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Ketujuh kategori tersebut terbagi dalam 90 item pengungkapan. Adapun score
untuk tiap checklist adalah score 0, jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada daftar pertanyaan dan score 1, jika
perusahaan mengungkapkan item pada daftar pertanyaan. Selanjutnya score
dari tiap item dijumlah untuk memperoleh score keseluruhan tiap perusahaan. Rumus untuk menghitung CSRi adalah sebagai berikut:
� = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CSRi : corporate soscial responsibility index perusahaan
M : jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan
V : jumlah item pengungkapan
b. Content analysis Menurut Nugraheni 2010, langkah dalam melakukan content analysis
adalah sebagai berikut: 1 Langkah pertama adalah memutuskan dokumen yang akan
dianalisis. Penulis menggunakan annual report dengan alasan: a Agar konsisten dengan penelitian sebelumnya.
b Annual report tidak hanya mudah diakses tetapi juga secara reguler diterbitkan oleh perusahaan.
c Sejumlah penulis menganggap bahwa annual report merupakan dokumen yang penting sebagai cara bagi organisasi membangun
informasi CSR untuk semua. d kredibilitas annual report dapat dipercaya.
2 Langkah kedua adalah menentukan metode pengukuran untuk setiap pengungkapan yang relevan. Dalam penelitian ini jumlah kalimat
dipilih sebagai metode penghitungan volume juga dapat mengurangi tingkat subjektifitas dalam menafsirkan informasi lingkungan yang
diungkapkan. Adapun dalam penelitian ini, kalimat dibatasi sesuai dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a Kalimat pengungkapan dalam laporan tahunan dihitung jika berhubungan erat dengan 34 aspek dalam GRI. GRI merupakan
pedoman yang meyediakan kerangka yang lebih tepat untuk mengaplikasikan laporan keberlanjutan dan diakui secara luas.
b Perusahaan yang memberikan informasi aktivitas terhadap sosial dan lingkungan.
Dalam penelitian ini pengungkapan corporate social responsibility diukur menggunakan CSRi.
D. Hubungan Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan