21
2.1.5. Pengertian Place TempatDistribusi
Saluran  pemasaran  atau  saluran  distribusi  adalah  serangkaian  organisasi yang  terkait  dalam  semua  kegiatan  yang  digunakan  untuk  menyalurkan  produk
dan  status  kepemilikannya  dari  produsen  ke  konsumen  Laksana,  2008. Pengertian  ini  dapat  menunjukkan  bahwa  perusahaan  atau  organisasi  dapat
menggunakan  lembaga  atau  perantara  untuk  dapat  menyalurkan  produknya kepada konsumen akhir.
Kotler  Keller 2009 mengartikan saluran pemasaran sebagai sekelompok organisasi  yang  saling  bergantung  atau  terlibat  dalam  proses  pembuatan  produk
atau  jasa  yang  disediakan  untuk  digunakan  atau  dikonsumsi.  Dalam  mengelola perantaranya,  organisasi  dapat  melakukan  dua  strategi  pemasaran  yaitu  strategi
dorong atau strategi tarik. Strategi dorong push stratgy adalah menggunakan tenaga penjualan, uang
promosi dagang, atau sarana lain produsen untuk mendorong perantara membawa, mempromosikan,  dan  menjual  produk  ke  pengguna  akhir.  Stratrgi  dorong  tepat
digunakan  jika  loyalitas  merek  dalam  suatu  kategori  rendah,  pilihan  merek dilakukan  di  toko  atau  perantara,  produk  menjadi  barang  implus,  dan  manfaat
produk  dipahami  dengan  baik.  Sedangkan  strategi  tarik  pull  strategy  adalah produsen  menggunakan  iklan,  promosi,  dan  bentuk  komunikasi  lain  untuk
meyakinkan konsumen agar meminta produk dari perantara sehingga mendorong perantara  memesan  produuk  tersebut.  Strategi  tarik  dapat  diterapkan  ketika  ada
loyalitas merek  yang tinggi dan keterlibatan  yang tinggi dalam kategori tersebut,
22
konsumen  mampu  menerima  perbedaan  antar  merek,  dan  konsumen  sudah memilih merek sebelum pergi ke toko atau perantara.
Kotler    Armstrong  2008,  merumuskan  beberapa  fungsi  saluran pemasaran, yaitu sebagai:
1. Informasi,  adalah  mengumpulkan  dan  mendistribusikan  riset  pemasaran
dan  informasi  intelijen  tentang  perilaku  dan  kekuatan  dalam  lingkungan pemasaran  yang  diperlukan  untuk  perencanaan  dan  membantu  terjadinya
pertukaran. 2.
Promosi, adalah mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasif tentang suatu penawaran.
3. Kontak,  adalah  menemukan  dan  berkomunikasi  dengan  pembeli
prospektif. 4.
Mencocokkan,  adalah  membentuk  dan  menyesuaikan  penawaran  dengan kebutuhan  pembeli,  termasuk  kegiatan  seperti  manufaktur,  pemilahan,
perakitan, dan pengemasan. 5.
Negosiasi,  adalah  mencari kesepakatan harga dan syarat  penawaran lain sehingga kepemilikan dapat dialihkan.
6. Distribusi fisik, adalah mengirim dan menyimpan barang.
7. Pendanaan, adalah mendapatkan dan menggunakan dana untuk mencakup
biaya kerja saluran. 8.
Pengambilan  risiko,  adalah  mengasumsikan  risiko  pelaksanaan  kerja saluran.
Pendistribusian  produk  dan  jasa  memiliki  beberapa  tingkat  saluran distrubusi.  Tingkat  saluran  distribusi  merupakan  lapisan  perantara  pemasaran
23
yang melakukan sejumlah pekerjaan dalam membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat dengan pembeli akhir.
Secara  umum,  saluran  pemasaran  dibagi  menjadi  dua  bagian  pokok  yaitu saluran  pemasaran  langsung  dan  saluran  pemasaran  tidak  langsung.  Saluran
pemasaran  langsung  adalah  saluran  pemasaran  yang  tidak  mempunyai  tingkat perantara,  yaitu  perusahaan  menjual  langsung  kepada  konsumen.  Saluran
pemasaran  tidak  langsung  adalah  saluran  yang  mengandung  satu  atau  lebih perantara.
Menurut Kotler  Keller 2012, tingkatan dalam saluran pemasaran terdiri dari:
1. Saluran  nol  tingkat  a  zero-level  channel  adalah  saluran  pemasaran
langsung, yaitu produsen yang menjual langsung ke pelanggan akhir. 2.
Saluran  satu  tingkat  a  one-level  channel,  saluran  pemasaran  yang memiliki satu perantara, yaitu pengecer.
3. Saluran dua tingkat a two-level channel, adalah saluran pemasaran yang
mempunyai dua perantara, yaitu pedagang grosir dan pengecer. 4.
Saluran  tiga  tingkat  a  three-level  channel,  adalah  saluran  pemasaran yang  terdiri  dari  tiga  perantara  yang  menghubungkan  antara  produsen
dengan konsumen, yaitu pedagang grosir, pedagang besar, dan pengecer. Menurut  Morrison  2010,  pengambilan  keputusan  berdasarkan  diastribusi,
ada tiga aspek utama yang perlu diperhatikan, yaitu: 1.
Sistem  transportasi  perusahaan,  termasuk  dalam  sistem  ini  antra  lain keputusan  tentang  pemilihan  alat  transportasi  pesawat  udara,  kereta  api,
24
kapal, truk, pipa,, penentu jadwal pengiriman, penentuan rute yang harus ditempuh, dan seterusnya.
2. Sistem  penyimpanan,  dalam  sistem  ini  bagian  pemasaran  harus
menentukan  letak  gudang,  jenis  peralatan  yang  dipakai  untuk  memahami letak  gudang,  jenis  peralatan  yang  dipakai  untuk  menangani  material
maupun peralatan lainnya. 3.
Pemilihan  saluran  distribusi,  menyangkut  keputusan-keputusan  tentang penggunaan  penyalur  pedangan  besar  ,  pengecer,  agen,  makelar,  dan
bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan para penyalur tersebut. Sedangkan menurut Dewi 2011, pemasaran perlu memahami karakteristik
pendistribusian  produk  wisata.  Dengan  karakteristik  produk  wisata  yang  kaya nuansa  jasa,  tidak  ada  ditribusi  fisik  dalam  industri  pariwisata.  Untuk  produk
pariwisata, menyediakan produknya langsung kepada wisatawan atau melalui jasa perantara perdagangan produk wisata, baik secara online maupun offline.
Sehingga  dapat  disimpulkan  bawa  tempat  atau  saluran  distribusi  adalah sarana  yang  dapat  mempertemukan  produsen  dengan  konsumen  untuk
menawarkan  produk  yang  dimiliknya  baik  secara  langsung  maupun  tidak langsung menggunakan media perantara.
2.1.6.  Definisi  Komunikasi  Pemasaran  Terpadu  Integrated  Marketing Communication