123
Tingginya  penggunaan  media  berbasis  internet  di  Singapura  terutama Youtube 79, Facebook 72, dan Instagram 43 dari total penduduk, dapat
menjadi  media  efektif  untuk  mempromosikan  pariwisata  DIY.  Produk  wisata berupa  events  dan  lainnya  harus  memiliki  konten  yang  menarik  dan  informatif
terutama  disesuaikan  dengan  pengunaan  bahasa  di  target  pasar  yaitu  Bahasa Inggris  sebagai  bahasa  nasional  Singapura.  Kesamaan  media  populer  yang
digunakan  Singapura  dengan  Indonesia  memudahkan  untuk  memanfaatkan media-media  ini  secara  efektif  dalam  mempromosikan  Pariwisata  DIY  dengan
berbagai  strategi  teknis,  baik  dari  segi  keaktifan  berpromosi,  kerjasama  dengan media terkait di negara terget pasar, maupun konten yang menarik, berkualitas dan
brkelanjutan.  Agar  dapat  berkelanjutan,  maka  baik  dari  segi  promosi  maupun kualitas  events  yang  akan  ditampilkan,  harus  dapat  memuaskan  wisatawan
mancanegara  yang berkunjung sehingga mereka memiliki kesan yang baik untuk berpromosi positif tentang Pariwisata Yogyakarta setelah kembali ke negaranya.
5.3. Evaluasi Keberadaan Monitoring dan Evaluating untuk Events di DIY
Evaluasi  kinerja  tahunan  yang  dilakukan  Dinas  Pariwisata  DIY  sifatnya masih  sangat  umum  dan  indikatornya  tidak  cocok  untuk  monitoring  dana
evaluating  produk  wisata  berbentu  events.  Dua  Indikator  utama  yang  menjadi tolok ukur evaluasi kinerja Dinas Pariwisata DIY, yaitu:
1. Terwujudnya  pemasaran  yang  efektif  dan  efisien  untuk  meningkatkan
kunjungan wisatawan. Indikator-indikatornya yaitu: -  Jumlah  wisatawan  nusantara  yang  berkunjung  ke  DIY  selama  satu
tahun.
124
-  Jumlah  Wisatawan  Nusantara  yang  berkunjung  ke  DIY  selama  satu tahun.
2. Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya saing.
-  Rata-rata lama tinggal wisatawan nusantara di DIY. -  Rata-rata lama tinggal wisatawan Mancanegara di DIY.
3. Indikator Kinerja Pendukung:
-  Jumlah pengunjung DTW di kabupatenkota. -  Jumlah kumulatif daya tarik wisata.
-  Kumulatif  desa  wisata  yang  dibina  oleh  dinas  pengampu  urusan pariwisata
-  Jumlah  kumulatif  Kelompok  Sadar  Wisata  yang  tercatat  di  dinas pengampu urusan pariwisata
4. Indikator Kinerja Akuntabilitas Anggaran:
-  Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Sasaran selama satu tahun -  Tingkat  Efisiensi  dari  Capaian  Kinerja  dan  Penyerapan  Anggaran
selama satu tahun. Semua  indikator  pengukuran  evaluasi  akhir  tahun  di  atas,  tidak  ada  yang
spesifik  untuk  mengukur  kinerja  dari  produk  wisata  berbentuk  events.  Sehingga indikator  evaluasi  di  atas  tidak  efektif  untuk  mengevaluasi  kinerja  dari  events
dalam  suatu  periode  bulanan  atau  tahunan.  Maka  untuk  lebih  efektifnya, sebaiknya Dinas Pariwisata DIY bersama jajaran pemerintah yang terkait lainnya
membuat  pola  pengukuran  kinerja  dari  produk  wisata  events.  Dengan  adanya indikator-indikator capaian kinerja khusus untuk produk wisata events maka akan
125
mudah  untuk  melakukan  monitoring  dan  evaluating  karena  sudah  ada  patokan yang akan dinilai.
Dalam mengelola, memonitor, dan mengevaluasi perkembangan dan kinerja dari  produk  wisata  events  tidak  akan  berhasil  jika  hanya  dilakukan  Dinas
Pariwisata DIY saja, namun harus ada kerjasama antar sektor pemerintahan yang terkait seperti Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Perhubungan DIY, dan sebagainya.
Kemudian  Dinas  Pariwisata  DIY  selaku  representatif  pemerintah  dalam pengelolaan  pariwisata  harus  menjalin  kerjasama  yang  baik  dengan  komunitas
atau pengelola events dan pelaku industri pariwisata untuk mendapatkan data-data yang  akurat.    Database  yang  diperoleh  dari  berbagai  sumber  terkait  jumlah,  asal
dan  karakteristik  wisatawan  yang  berkunjung  ke  DIY  dalam  rangka  mengikuti events  akan  sangat  membantu  dalam  mengevaluasi  kinerja  dan  penyusunan
rencana dan strategi di tahun berikutnya. Pelaksanaan  kegiatan  memantau  dan  mengevaluasi  kinerja  dari  produk
wisata  berbentuk  events,  harus  ada  indikator-indikator  yang  cocok  untuk  hal  ini yang  dijadikan  sebagai  ukuran  tingkat  keberhasilan  pemasaran  yang  dilakukan.
Monitoring  dan  evaluating  produk  wisata  events  harus  selalu  berdasar  pada  visi, misi,  dan  sasaran  utama  Dinas  Pariwisata  DIY,  namun  penjabarannya  lebih
spesifik  pada  events.  Adapun  indikator-indikator  yang  dapat  dipantau  atau dievaluasi, yaitu:
1. Keselarasan  target  pasar  wisatawan  mancanegara  dengan  proses
pemasaran:   Penentuan negara target pasar berdasarkan jumlah 10 besar atau 5 besar
jumlah wisatawan mancanegara.
126
  Kesesuaian target pasar dengan kegiatan promosi yang dilakukan.   Kesesuaian  pemilihan  media  promosi  yang  digunakan  dengan  media
populer di negara target pasar.   Kesesuaian  karakteristik  target  pasar  dengan  master  event  yang  akan
diselenggarakan.
2. Capaian kinerja wisata berbentuk events berdasarkan jumlah kunjungan:
  Jumlah  wisatawan  nusantara  yang  berkunjung  ke  DIY  untuk mengikuti events dalam periode satu tahun.
  Jumlah  wisatawan  mancanegara  yang  berkunjung  ke  DIY  untuk mengikuti events dalam periode satu tahun.
  Asal negara wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY untuk mengikuti events.
  Karakteristik  dan  minat  event  wisatawan  mancanegara  berdasarkan asal negara.
3. Peningkatan Citra Positif Pariwisata DIY dari pelaksanaan events.
4. Events menjadi motivasi utama berkunjung ke DIY.
5. Dampak positif produk wisata events bagi masyarakat DIY.
Berbagai  indikator  di  atas  harus  didukung  oleh  sistem  monitoring  dan evaluating, untuk mengukurnya, yaitu:
1. Melakukan  survei  secara  terstruktur  saat  events  diselenggarakan  untuk
mengetahui asal wisatawan, karakteristik, dan minat mereka.
127
2. Membuat sistem untuk menghitung jumlah wisatawan ke setiap event dan
kalkulasi keseluruhan events pada suatu periode tahunan. 3.
Membuat  sistem  atau  melakukan  analisis  untuk  mengukur  dampak ekonomi bagi masyarakat dari penyelenggaraan events.
4. Melakukan  wawancara  terstruktur  ke  ahli  apakah  events  tersebut
meningkatkan citra positif destinasi pariwisata DIY. Beberapa  indikator  dan  sistem  di  atas  dapat  dijadikan  pedoman  atau  tolok
ukur dalam melakukan monitoring dan evaluating produk wisata berbentuk events yang  ada  di  DIY.  Dengan  adanya  indikator  maka  dalam  proses  pemantauan
monitoring  dapat  dilakukan  jika  terdapat  program  atau  pengambilan  keputusan yang tidak sesuai dengan indikator untuk mencapai visi, misi, dan sasaran utama
dari  Dinas  Pariwisata  DIY.  Indikator-indikator  ini  masih  dapat  ditambah  atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan pada pengambilan keputusan Pemerintah DIY.
128
BAB VI PERENCANAAN POLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU
UNTUK FESTIVAL DAN ACARA BUDAYA DAN KESENIAN DI DIY
6.1.  Perencanaan  Pola  Komunikasi  Pemasaran  Terpadu  yang  Lebih  Efektif untuk Festival dan Acara Budaya dan Kesenian dengan Strategi DOT, BAS,
POSE dan POP.
Strategi  DOT,  BAS,  dan  POSE  adalah  suatu  kerangka  strategi  pemasaran yang  sinergi  untuk  produk  wisata  yang  akan  dipasarkan,  sehingga  dinilai  cocok
untuk dijadikan sebagai model perencanaan komunikasi pemasaran terpadu untuk festival dan acara budaya dan kesenian atau  events  yang ada di Daerah Istimewa
Yogyakarta  dalam  meningkatkan  jumlah  wisatawan  mancanegara.  Mengingat bahwa  event  merupakan  suatu  kegiatan  berbentuk  pertunjukan  yang  berada  pada
tempat dan waktu  yang bisa berubah-ubah, maka strategi DOT, BAS, dan POSE ini akan lebih lengkap jika ditambah dengan strategi  POP  Pre Event, On Event,
dan  Post  Event.  Partofolio  produk  wisata  yang  dimiliki  DIY  saling  melengkapi satu dengan yang lain, namun dalam analisis penelitian ini lebih ditekankan pada
komunikasi pemasaran terpadu khusus events agar dapat menjadi salah satu tujuan atau alasan utama wisatawan berkunjung ke DIY.
Maka  dengan  adanya  pola  komunikasi  pemasaran  yang  terpadu  untuk festival dan acara budaya dan kesenian events ini, tidak menutup kemungkinan
untuk  diaplikasikan  juga  pada  produk  wisata  lainnya  atau  digabungkan  dengan produk events, yang penting pola atau kerangkanya yang lebih efektif sudah ada.