Ada tiga model pola komunikasi suami istri yang sering terjadi diantaranya yaitu Model Stimulus – Respons S-R, Model ABX, dan Model
Interaksional. Pola komunikasi Stimulus – Respons S-R bersifat linier yang tingkat kedudukannya tidak sama. Dalam model pola komunikasi S-R ada
salah satu pihak ada yang lebih mendominasi. Adanya kedudukan yang tidak seimbang ini disebabkan karena salah satu pihak pasif dan pihak yang lain
aktif dalam memberikan rangsangan. Sedangkan pola komunikasi model ABX menggambarkan adanya perbedaan pandangan antara kedua belah
individu yang memiliki satu kedekatan terhadap sebuah obyek. Ketegangan mungkin akan muncul yang akan menuntut individu ini untuk mencari
keseimbangan dengan cara mengubah sikap terhadap pihak lain atau terhadap hal yang di permasalahkan. Dan model ketiga yaitu model interaksional yang
merupakan kebalikan dari pola komunikasi model S-R. Dalam model interaksional, kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi sama – sama
aktif dan kreatif dalam menciptakan arti terhadap ide atau gagasan yang disampaikan via pesan, sehingga jalannya komunikasi terkesan lebih dinamis
dan komunikatif.
3.3. Informan
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Riset kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil riset lebih kontekstual dan
kaustik, yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu riset
dilakukan. Karena itu pada riset kualitatif tidak dikenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif disebut informan atau subyek penelitian
Kriyantono, 2007:161. Pada penelitian ini, yang menjadi informan atau subyek penelitian
yaitu pasangan suami istri yang usia pernikahannya di bawah 5 tahun yang memiliki perbedaan dari segi budaya, kepercayaan, usia, dan jenjang
pendidikan hingga pada pasangan yang tidak memiliki perbedaan tersebut karena dari segi usia, keyakinan, tingkat pendidikan pada posisi setara.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan bentuk penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulkan data penelitian ini sebagai
berikut : 1.
Observasi dengan pengamatan peran Teknik yang digunakan dalam menggali data dari sumber data yang
berupa peristiwa, tempat, lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Teknik observasi berperan serta ialah terbukanya kesempatan bagi
peneliti untuk mengambil bagian nyata dalam kegiatan keluarga, atau bahkan mengikuti peristiwa yang tak dapat dilakukan bagi proses
penelitian atau kegiatan ilmiah lainnya. Keuntungan lainnya yang dimiliki, yaitu kesempatan untuk menangkap realitas dari pandangan
seorang yang memang benar-benar terlibat dalam kasus yang sedang diteliti.
2. Wawancara mendalam In-Dept-Interview
Yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh peneliti kepada informan. Jawaban informan dicatat dan
direkam oleh peneliti. Wawancara yang dilakukan adalah mendalam, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertatap muka dengan informan
dengan maksud mendapatkan gambaran tentang topik yang diteliti. Bungin, 2001:110 . Peneliti mengajukan pertanyaan guna mendapatkan
informasi yang diharapkan. Dalam melakukan wawancara, peneliti harus memiliki pedoman wawancara interview guide yang kemudian dapat
dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti. 3.
Studi Literatur Adalah teknik pengumpulan data dengan mencari data penunjang
dengan mengelolah buku – buku dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.6. Teknik Analisis Data