34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah suatu metode yang tidak menggunakan statistik
atau angka – angka tertentu. Dan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam untuk memperoleh jawaban
dari narasumber. Teknik wawancara mendalam digunakan karena dengan wawancara secara langsung antara peneliti dan informan, jawaban yang
di dapat akan lebih murni, tidak dapat dimanipulasi, sebab dalam wawancara langsung bahasa yang muncul tidak hanya bahasa verbal namun bahasa
non verbal pun akan tampak. Dengan berpedoman pada interview guide yang dibuat berdasarkan
adanya kenyataan dalam sebuah rumah tangga, dimana terkadang ada pihak yang mendominasi, maupuin kenyataan dimana pada setiap
pasangan suami istri akan membuat satui komitmen bersama dalam pernikahannya yang berlatar belakang berbeda. Dari beberapa kenyataan
yang ditemui, peneliti menyusun interview guide yang terdiri dari beberapa pertanyaan untuk mencari dan menggalin informasi dari para
respondennya.
Pendekatan kualitatif dipilih dengan pertimbangan lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, menyajikan secara langsung
hakekat hubungan antara penulis dengan informan, lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajamna pengaruh bersama dan terhadap
pola – pola nilai yang dihadapi, meskipun mempunyai bahaya bias peneliti. Hasil penelitian kualitatif tidak dapat digeneralisasikan, yaitu tidak
dapat diambil kesimpulan secara umum, jadi hanya dapat berlaku pada situasi dan kondisi serta keadaan diman peneliti dilakukan. Kountur,
2003:29
3.2. Konsep Operasional
Pengertian pola komunikasi dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk hubungan yang terjadi pada pasangan suami istri yang usia
pernikahannya di bawah 5 tahun dalam proses pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat untuk menyelesaikan konflik yang
terjadi diantara mereka sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami dan dimengerti.
Pola komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 3 Pola komunikasi yang sering terjadi antara suami dan istri yaitu Pola
Komunikasi Model Stimulus-Respons S-R, Model ABX, dan Model Interaksional. Djamarah,2004:1.
Ada tiga model pola komunikasi suami istri yang sering terjadi diantaranya yaitu Model Stimulus – Respons S-R, Model ABX, dan Model
Interaksional. Pola komunikasi Stimulus – Respons S-R bersifat linier yang tingkat kedudukannya tidak sama. Dalam model pola komunikasi S-R ada
salah satu pihak ada yang lebih mendominasi. Adanya kedudukan yang tidak seimbang ini disebabkan karena salah satu pihak pasif dan pihak yang lain
aktif dalam memberikan rangsangan. Sedangkan pola komunikasi model ABX menggambarkan adanya perbedaan pandangan antara kedua belah
individu yang memiliki satu kedekatan terhadap sebuah obyek. Ketegangan mungkin akan muncul yang akan menuntut individu ini untuk mencari
keseimbangan dengan cara mengubah sikap terhadap pihak lain atau terhadap hal yang di permasalahkan. Dan model ketiga yaitu model interaksional yang
merupakan kebalikan dari pola komunikasi model S-R. Dalam model interaksional, kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi sama – sama
aktif dan kreatif dalam menciptakan arti terhadap ide atau gagasan yang disampaikan via pesan, sehingga jalannya komunikasi terkesan lebih dinamis
dan komunikatif.
3.3. Informan