memaknai dan menafsirkan pesan yang dikomunikasikan. Djamarah,2004 : 38 – 43
2.4.3. Tahapan Dalam Membina Hubungan
Dalam tahapan ini dapat terlihat sejauh mana seseorang menjalin hubungan dan hal tersebut dapat terlihat sejauh mana seseorang menjalin
hubungan dan hal tersebut dapat terlihat dalam sebuah hubungan pernikahan. Tahapan dalan membina hubungan yaitu :
1. KONTAK
Pada tahap pertama kita membuat kontak. Pada tahap ini penampilan fisik begitu penting. Hal pertama yang dilihat oleh orang
lain dari diri kita adalah fisik kita. Dalam interaksi awal seseorang dapat memutuskan ingin melanjutkan hubungan tersebut atau tidak.
2. KETERLIBATAN
Tahap keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh dari, ketika kita mengikatkan diri kita untuk lebih mengenal orang lain dan
juga mengungkapakan diri kita 3.
KEAKRABAN Pada tahap ini, kita mengikat diri kita lebih jauh dari pada
orang ini. Kita mungkin membina hubungan yang lebih jauh sehingga orang ini dapat menjadi sahabat baik atau kekasih kita. Komitmen
ini dapat mempunyai berbagai bentuk, misalnya pernikahan,
mengungkap rahasia terbesar kita, membantu orang tersebut. Tahap ini hanya disediakan untuk sedikit orang saja kadang-kadang hanya
satu, kadang dua, atau tiga sampai empat orang saja. 4.
PERUSAKAN Dua tahap berikutnya merupakan penurunan hubungan,
ketika ikatan diantara kedua pihak melemah. Kita dan orang itu akan menjadi semakin jauh. Semakin sedikit waktu senggang yang
akan kita lalui bersama dan bila bertemu, kita akan saling berdiam diri, tidak lagi banyak mengungkapkan diri. Jika tahap perusakan ini
berlanjut, kita memasukin tahap pemutusan. 5.
PEMUTUSAN Tahap pemutusan adalah pemutusan ikatan yang
mempertalikan kedua belah pihak. Jika bentuk ikatan itu pernikahan, pemutusan hubungan dilambangkan dengan perceraian, walaupun
pemutusan hubungan aktual dapat berupa hidup berpisah. Adakalanya terjadi peredaan, kadang-kadang ketegangan dan keresahan makin
meningkat saling tuduh, permusuhan, dan marah-marah terus terjadi. DeVito,1997:233
2.4.4. Perusakan Hubungan
Yang dimaksud dengan perusakan hubungan adalah melemahnya ikatan yang mempertalikan orang bersama. Perusakan hubungan dapat
terjadi secara berangsur atau mendadak, sedikt atau ekstrim. Beberapa sebab perusakan hubungan menurut DeVito yaitu :
1. Alasan – alasan untuk membina hubungan telah luntur
Bila alasan kita untuk membina hubungan berubah secara drastis, hubungan itu dapat menjadi rusak. Contoh, bila
kesepian tidak lagi berkurang, hubungan mungkin sedang menuju jurang kehancuran. Bila daya tarik luntur, kita
kehilangan arah dan alasan terpenting untuk mengembangkan hubungan. Kita tahu bahwa bila hubungan terputus, biasanya
pihak yang menarik yang memulainya. 2.
Hubungan pihak ketiga Hubungan yang dibina dan dipelihara karena sebagian besar di
dalamnya, kesenangan menjadi maksimal dan penderitaan menjadi minimal. Bila hal ini tidak lagi terjadi, kecil harapan
hubungan itu dapat bertahan. Hal ini menbuat pemenuhan kebutuhan dicari ditempat lain. Bila suatu hubungan yang baru
dapat memenuhi kebutuhan ini secara lebih baik, maka hubungan yang lama dapat menjadi rusak
3. Perubahan sifat hubungan
Perubahan sifat hubungan pada salah satu atau dua belah pihak dapat mendorong rusaknya hubungan.
4. Harapan yang tak pernah terkatakan
Adakalanya konflik menyangkut hal remeh. Siapa yang mencuci piring, siapa yang harus mencuci pakaian, siapa yang
harus memasak, siapa yang memakai mobil atau tidak. Biasanya ini sering terjadi pada awal hubungan. Seringkali
konflik kecil sebenarnya bersumber pada perasaan marah dan bermusuhan yang menyangkut perasaan tidak puas atau
barankali ada perasaan sakit hati yang lama yang belum tersembuhkan.
5. Seks
Sedikit sekali hubungan seksual yang bebas dari masalah. Walaupun frekuensi hubungan seksual tidak ada kaitannya
dengan putusnya hubungan, namun kepuasan seksual ada kaitannya. Hal ini biasanya terjadi pada pasangan suami istri
yang masih tergolong baru menikah, yang menganggap bahwa kualitas hubungan seks jauh lebih penting dari pada
kuantitasnya. Bila kualitas hubungan ini buruk, pihak yang terlibat mungkin mencari kepuasan diluar hubungan yang sah.
6. Pekerjaan
Ketidakpuasaan terhadap pekerjaan seringkali berkaitan erat dengan rusaknya hubungan, ini terjadi pada semua jenis
pasangan. Pada umunya jika pihak lelaki merasa terganggu dengan pekerjaan pihak wanita mis: penghasilan pihak wanita
lebih besar dari pria. Hubungan mereka berada diambang bahaya. Ada juga yang karena kesibukan masing - masing
sampai menyebabkan kurangnya perhatian kepada pasangan. 7.
Masalah keuangan Uang barangkali merupakan topik yang tabu untuk
dibicarakan pada tahap awal suatu hubungan. Tetapi soal ini ternyata merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi
semua pasangan ketika mereka mulai memantapkan hubungan mereka. Uang dapat menimbulkan kekuasaan. Penghasilan
yang tidak sama antara pria dan wanita menimbulkan masalah lebih jauh, yang dalam hal ini biasanya pria selalu
menginginkan penghasilan yang lebih besar daripada pasangannya.
8. Ketidamerataan distribusi penghargaan dan biaya
Hubungan yang setara adalah hubungan dimana ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Bila hubungan suatu pasangan
sudah dirasakan tidak setara lagi, maka hubungan ini akan menjadi rusak.
9. Komitmen
Merupakan hal yang sangat penting yang harus ada pada setiap pasangan. Seperti komitmen emosional cinta kasih, saling
percaya, kejujuran, keterbukaan, dll , komitmen keuangan pertimbangan - pertimbangan dalam penggunaan uang untuk
berbagai macam biaya, dan komitmen waktu semakin lama hubungan sering kali pasangan semakin sayang kalau
hubungan itu diputuskan. DeVito,1997: 250
2.5. Kerangka Berpikir