komponen yang merupakan bagian penting atas terjadinya hubungan komunikasi antar pribadi.
2.4.1. Pengertian Keluarga Suami Istri
Suami istri dalam keluarga adalah satu kesatuan yang saling mendukung. Suami istri adalah dua orang yang terdiri dari pria dan
wanita yang hidup bersama diikat secara sah oleh hukum dan agama. Sebagai satu kesatuan, suami istri harus memiliki rasa cinta, saling
percaya, saling menghormati satu sama yang lain dan adanya sikap saling berharap juga merupakan salah satu unsur yang penting dalam suami istri
untuk membina rumah tangga. Suhendi, 2001: 42 Suami dan istri mempunyai memiliki masing – masing peran dalam
hidup rumah tangganya. Peran tersebut adalah : a. Peran suami
1. Sumber kekuasaan , tanggungjawab ekonomi 2. Penghubung dengan dunia luar
3. Pelindung dari ancaman luar. 4. Pendidik segi rasional
b. Peran Istri 1. Sumber Kasih Sayang
2. Tempat mencurahkan isi hati
3. Pengatur Kehidupan Rumah Tangga 4. Pendidik segi emosional
2.4.2. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang intinya terdapat sepasang suami istri dan anaknya. Namun yang berperan penting
dalam membangun sebuah keluarga yaitu hubungan yang terjadi antara anggota masing-masing. Sebuah hubungan akan berjalan dengan baik jika
terdapat pola komunikasi yang efektif. Pola komunikasi yang efektif dapat harus terjalin di dalam keluarga terutama di antara suami istri.
Pola komunikasi yang sering terjadi antara suami dan istri dalam keluarga meliputi beberapa model pola komunikasi yaitu :
1. Model Stimulus – Respons
Pola ini menunjukkan komunikasi sebagai proses “ aksi – reaksi “yang sangat sederhana. Pola S – R mengasumsikan
bahwa kata – kata verbal lisan – tulisan , isyarat – isyarat nonverbal, gambar – gambar, dan tindakan – tindakan tertentu
akan merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Proses ini dianggap sebagai pertukaran
atau pemindahan informasi atau gagasan yang mempunyai sifat timbal – balik dan mempunyai banyak efek.
2. Model ABX
Menurut Mulyana, Bila A dan B mempunyai sikap positif terhadap satu sama lainnya dan terhadap X Oorang, gagasan,
atau benda hubungan itu merupakan simetri. Bila A dan B saling membenci, dan salah satu menyukai X, sedangkan yang
lainnya tidak, hubungan itu juga merupakan simetris. Akan tetapi bila A dan B saling menyukai, namun mereka tidak
sependapat mengenai X atau bila mereka saling membenci, namun sependapat mengenai X, maka hubungan mereka
bukan simetris. X
X +
- +
- A
+ B
A -
B
3. Model Interaksional
Model ini berlawanan dengan model S – R. Jika S-R mengasumsikan manusia adalah pasif, interaksional
menganggap manusia jauh lebih aktif. Komunikasi disini
digambarkan sebagai pembentukan makna, yaitu penafsiran atas pesan atau prilaku orang lain oleh para peserta
komunikasi. Interkasi yang terjadi antar individu tidak sepihak. Antar individu aktif, reflektif, dan kreatif dalam
memaknai dan menafsirkan pesan yang dikomunikasikan. Djamarah,2004 : 38 – 43
2.4.3. Tahapan Dalam Membina Hubungan