pengantara untuk menyampaikan hal ini karena adanya keterbatasan waktu dan tempat. Biasanya cara ini digunakan oleh pasangan suami istri yang
sama- sama sibuk sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk bersama. Namun tetap suasana dialog yang terjadi diantara pasangan ini terbuka
dalam arti satu dengan yang lain saling intropeksi diri pada kesalahan masing – masing. Cara penyampaian kedua yaitu dengan bertahap atau
perlahan seperti yang dilakukan oleh infornam V. Sedangkan cara yang lebih ekstrim yaitu yang terjadi pada
informan III. Pasangan ini lebih memilih menghindar untuk menyelesaikan konflik. Konsep komunikasi pasangan ini lebih pada
tindakan masing – masing individu.. Hal ini dilakukan karena adanya perbedaan latar belakang yang dimiliki oleh masing- masing individu.
Baik perbedaan usia, tingkat pendidikan, atau karena faktor suasana psikologi. Djamarah 2004:63
B. Pola Komunikasi Model ABX
Model komunikasi ABX yaitu bentuk komunikasi dua orang yang terlibat pembicaraan sama – sama menyayangi atau membenci suatu
obyek. Di dalam pembicaraan tersebut terjadi sebuah ketegangan antara 2 belah pihak. Ketegangan mungkin akan muncul yang menuntut mereka
untuk mencari keseimbangan dengan cara mengubah sikap terhadap pihak lainnya, atau sikap mereka terhadap obyek X .
Dari hasil penelitian, peneliti menemukan informan yang pola komunikasinya yaitu pola komunikasi model ABX. Berikut
pernyataannya. Informan I Suami :
“kalo diposisi seperti itu biasanya istri saya yang lebih mengalah. Mungkin karena saya seorang cowok jadi tingkat
ego saya masih cukup tinggi. Kalo untuk menyelesaikan permasalahan atau perdebatan ini, saya juga tidak mengerti,
kadang- kadang selesainya begitu saja tanpa ada pembicaraan. Ya seperti pertengkaran tidak jauh seperti
anak kecil hanya berselisih trus rapi kembali”
Interview : Senin, 26 Oktober 2010 jam 17.00 di kediaman informan
Informan I Istri : “saya, suami tipe orangnya keras. Hanya dia tidak langsung
minta maaf , ya nanti sikapnya tidak sekeras itu lagi.”
Interview : Senin, 26 Oktober 2010 jam 17.00 di kediaman informan
Peneliti menyimpulkan bahwa pasangan suami istri pada informan I menggunakan pola komunikasi model ABX. Dalam interaksi sehari –
hari, suami istri selalu membicaraka anak hingga ke persoalan cara mendidik anak saat terjadi konflik diantara mereka. Ketika kedua orang
tua pasutri ini menjadikan anak dalam pembicaraan diantara mereka, anak hanya menunggu hasilnya dan mungkin melaksanakannya sebatas
kemampuannya. Seperti gambar segitiga ABX, suami berada pada posisi A memiliki hubungan simetris dengan istri yang berada pada posisi B. Dan
anak pada posisi X, sebagai obyek dari hubungan simetri antara A dan B. Di dalam hubungan simetri antara suami istri ini muncul ketegangan atau
konflik yang menuntut mereka untuk mencari kesimbangan dengan cara mengubah sikap terhadap pihak lain atau sikap mereka terhadap X. Disini
konflik yang terjadi karena tidak adanya ketidak sepahaman sikap suami istri yang seharusnya dilakukan kepada anaknya. Disini istri lebih dahulu
untuk mengajak diskusi suami menyelesaikan konflik yang berhubungan dengan cara mereka mendidik anak sehingga mendapatkan satu
pemahaman yang sama.Djamarah, 2004 : 38-43
4.2.3. Pembahasan