membutuhkan waktu yang lebih lama, karena dalam pelaksanaan auditnya kurang efisien.
D
2.1
: KAP The Big Four, yang ditunjukkan dengan kode 1. KAP The Big Four diberi kode 1 karena KAP The Big Four adalah
kantor akuntan publik internsaional yang membutuhkan waktu lebih singkat dalam menyelesaikan audit, dan KAP tersebut
dianggap dapat melaksanakan audit secara lebih efisien dan memiliki tingkat fleksibilitas jadwal waktu yang lebih tinggi untuk
menyelesaikan audit tepat waktunya.
b. Variabel Terikat Y adalah:
Audit Delay Y
Lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya
laporan audit tanggal opini. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. Satuan yang digunakan untuk mengukur variabel ini
adalah satuan hari.
3.2. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan himpunan individu unit unsur elemen yang memiliki ciri atau karakteristik yang sama Anonim, 2008.
Populasi yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI
selama periode 2004-2008. Populasi dalam penelitian ini adalah 23 perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang
terdiri dari: 1.
PT Ace Hardware Indonesia Tbk. ACES 2.
PT Artha Graha Investama Sentral Tbk. AGIS 3.
PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. AIMS 4.
PT Alfa Retailindo Tbk. ALFA 5.
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. CSAP 6.
PT Court Indonesia Tbk. MACO 7.
PT Enseval Putera Megatrading Tbk. EPMT 8.
PT FKS Multi Agro Tbk. PT Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk.FISH
9. PT Hero Supermarket Tbk. Hero
10. PT Kokoh Inti Arebama Tbk. KOIN
11. PT Matahari Putra Prima Tbk. MPPA
12. PT Millennium Pharmacon Internasional Tbk. SDPC
13. PT Mitra Adiperkasa Tbk. MAPI
14. PT Multi Indocitra Tbk. MICE
15. PT Nusantara Infrastructure Tbk. META
16. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. RALS
17. PT Rimo Catur Lestari Tbk. RIMO
18. PT Singer Indonesia Tbk. SING
19. PT TD Resources Tbk. PT Okansa Pesada Tbk. OKAS
20. PT Tigaraksa Satria Tbk. TGKA
21. PT Toko Gunung Agung Tbk. TKGA
22. PT Triwira Insanlestari Tbk. TRIL
23. PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk. WICO
b. Sampel
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang memenuhi syarat untuk dijadikan obyek penelitian Sujoko Efferin,
2004:58. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
dagang wholesale dan retail yang go public di BEI tahun 2004-2008. Alasan digunakannya sampel ini adalah perusahaan-perusahaan
yang memiliki aset yang berbentuk fisik seperti persediaan, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud diperkirakan mengalami waktu
penerbitan laporan keuangan auditan yang lebih panjang karena aset berbentuk fisik lebih sulit diukur dari pada yang bersifat moneter
Anthony dan Govindarajan, 1995 dalam Soegeng Soetedjo, 2006. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling yaitu merapatkan metode penetapan sampel dengan cara menentukan target elemen populasi
yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya. Ada dua metode pemilihan sampel secara purposive yaitu pemilihan sampel
berdasarkan pertimbangan judgment sampling dan berdasarkan kuota quota sampling. Penelitian ini menggunakan metode judgment
sampling yaitu jenis sampling ini dipilih, jika peneliti menentukan subyek sampel yang terpilih berdasarkan penilaian judgment peneliti
semata Sujoko Efferin, 2004:68. Sampling yang diambil dalam penelitian ini diambil dengan
pertimbangan sebagai berikut: 1.
Perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar pada Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2004-2008.
2. Perusahaan tersebut termasuk dalam kategori perusahaan dagang
wholesale dan retail. 3.
Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan lengkap termasuk laporan auditor independen.
Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, maka perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 13 perusahaan wholesale
and retail yaitu: 1.
PT Artha Graha Investama Sentral Tbk. AGIS 2.
PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. AIMS 3.
PT Alfa Retailindo Tbk. ALFA 4.
PT Enseval Putera Megatrading Tbk. EPMT 5.
PT Hero Supermarket Tbk. Hero 6.
PT Matahari Putra Prima Tbk. MPPA 7.
PT Millennium Pharmacon Internasional Tbk. SDPC 8.
PT Mitra Adiperkasa Tbk. MAPI 9.
PT Nusantara Infrastructure Tbk. META
10. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. RALS
11. PT Rimo Catur Lestari Tbk. RIMO
12. PT Tigaraksa Satria Tbk. TGKA
13. PT Toko Gunung Agung Tbk. TKGA
3.3. Data dan Metode Pengumpulan Data