Multikolinieritas Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

4.4. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan tidak bias untuk diintepretasikan. Asumsi- asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah tidak ada multikolinieritas, tidak ada heteroskedastisitas dan tidak ada autokorelasi. Berikut akan dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik analisis regresi antara variabel ukuran perusahaan, jenis pendapat auditor dan ukuran KAP terhadap variabel audit delay.

4.4.1. Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik tidak mengandung adanya multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas digunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF 10, maka tidak terjadi multikolinieritas. Berikut adalah nilai VIF masing-masing variabel bebas yang diperoleh dari hasil pengujian: Tabel 8. Hasil Uji Multikolineritas Variabel Bebas Tolerance VIF Ukuran Perusahaan 0,666 1,502 Jenis Pendapat Auditor 0,966 1,036 Ukuran KAP 0,666 1,502 Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan Tabel di atas diketahui nilai VIF dari ketiga variabel bebas menunjukkan angka 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak mengindikasikan adanya multikolinieritas atau asumsi tidak ada multikolinieritas terpenuhi.

4.4.2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas adalah korelasi Rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan residual dengan seluruh variabel bebas. Apabila korelasi Rank Spearman menghasilkan nilai signifikansi 0,05 α=5, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut hasil uji heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel bebas: Tabel 9. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Bebas Nilai Signifikansi Korelasi Rank Spearman Ukuran Perusahaan 0,525 Jenis Pendapat Auditor 0,906 Ukuran KAP 0,815 Sumber : Lampiran 3 Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi korelasi Rank Spearman untuk variabel ukuran perusahaan, jenis pendapat auditor dan ukuran KAP semuanya 0,05, yang berarti tidak terdapat korelasi antara residual dengan variabel bebasnya. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga asumsi tidak ada heteroskedastisitas terpenuhi.

4.4.3. Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 139

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 53

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 30 143

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

1 7 22

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 7 19

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 25

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21