63
BAB VIII TITRASI KOMPLEKSOMETRI
Banyak ion logam dapat ditentukan dengan titrasi menggunakan suatu pereaksi sebagai titran yang dapat
membentuk kompleks dengan logam tersebut. Salah satu senyawa komplek yang biasa digunakan sebagai
penitrasi dan larutan standar adalah ethylene diamine tetra acetic acid EDTA.
HOOCCH
2
H
2
CCOOH N – CH
2
– CH
2
- N HOOCCH
2
H
2
CCOOH EDTA merupakan asam lemah dengan empat proton. Bentuk
asam dari EDTA dituliskan sebagai H
4
Y dan reaksi netralisasinya adalah sebagai berikut :
H
4
Y H
3
Y
-
+ H
+
H
3
Y
-
H
2
Y
2-
+ H
+
H
2
Y
2-
Y
3-
+ H
+
HY
3-
Y
4-
+ H
+
Sebagai penitrasipengomplek logam, biasanya yang digunakan yaitu garam Na
2
EDTA Na
2
H
2
Y, karena EDTA dalam bentuk H
4
Y dan NaH
3
Y tidak larut dalam air. EDTA dapat mengomplekkan hampir semua ion logam dengan
perbandingan mol 1 : 1 berapapun bilangan oksidasi logam tersebut. Kestabilan senyawa komplek dengan EDTA, berbeda antara
satu logam dengan logam yang lain. Reaksi pembentukan komplek logam M dengan EDTA Y adalah :
M + Y → MY
Di unduh dari : Bukupaket.com
64
Konstanta pembentukankestabilan senyawa komplek dinyatakan sebagai berikut ini :
[MY] K
MY
= _________ [M] [Y]
Besarnya harga konstante pembentukan komplek menyatakan tingkat kestabilan suatu senyawa komplek. Makin besar harga
konstante pembentukan senyawa komplek, maka senyawa komplek tersebut makin stabil dan sebaliknya makin kecil harga konstante
kestabilan senyawa komplek, maka senyawa komplek tersebut makin tidak kurang stabil.
Tabel 8.1. Harga konstante kestabilan komplek logam dengan EDTA K
MY
Fritz dan Schenk, 1979.
Ion logam log K
MY
Ion logam log K
MY
Fe
3+
25,1 Th
4+
23,2 Cr
3+
23,0 Bi
3+
22,8 Cu
2+
18,8 Ni
2+
18,6 Pb
2+
18,0 Cd
2+
16,5 Zn
2+
16,5 Co
2+
16,3 Al
3+
16,1 Ce
3+
16,0 La
3+
15,4 Mn
2+
14,0 Ca
2+
10,7 Mg
2+
8,7 Sr
2+
8,6 Ba
2+
7,8 Karena selama titrasi terjadi reaksi pelepasan ion H
+
maka larutan yang akan dititrasi perlu ditambah larutan bufer.
Untuk menentukan titik akhir titrasi ini digunakan indikator, diantaranya Calmagite, Arsenazo, Eriochrome Black T EBT.
Sebagai contoh titrasi antara Mg
2+
dengan EDTA sebagai penitrasi, menggunakan indikator calmagite.
Di unduh dari : Bukupaket.com
65
Reaksi antara ion Mg
2+
dengan EDTA tanpa adanya penambahan indikator adalah :
Mg
2+
+ H
2
Y
2-
? MgY
2-
+ 2H
+
Jika sebelum titrasi ditambahkan indikator maka indikator akan membentuk kompleks dengan Mg
2+
berwarna merah kemudian Mg
2+
pada komplek akan bereaksi dengan EDTA yang ditambahkan. Jika semua Mg
2+
sudah bereaksi dengan EDTA maka warna merah akan hilang selanjutnya kelebihan sedikit EDTA akan
menyebabkan terjadinya titik akhir titrasi yaitu terbentuknya warna biru.
Mg Ind
-
+ H
2
Y
2-
? MgY
2-
+ H Ind
2-
+ H
+
merah tak berwarna biru
1. STANDARDISASI LARUTAN EDTA DENGAN LARUTAN CaCl
2
. Tujuan :
Menstandardisasi larutan EDTA dengan larutan CaCl
2
secara kompleksometri menggunakan indikator EBT.
Cara Kerja : -
Siapkan larutan standar CaCl
2
0,1M dengan cara melarutkan 0,25 gram CaCO
3
dengan 25 mL aquades di dalam beaker glass 250 mL, tambahkan 1 mL HCl pekat melalui dinding
gelas piala dan tutup dengan kaca arloji, maka kaca arloji dicuci dengan aquades, cucian masukkan kedalam beaker
glass, kemudian tuangkan secara kuantitatif kedalam labu ukur 250 mL dan encerkan dengan aquades sampai tanda
batas. -
Siapkan larutan EDTA 0,01 dengan cara melarutkan 3,8 gram Na
2
EDTA.2H
2
O BM=372 dengan aquades dalam labu ukur 1000 ml.
Di unduh dari : Bukupaket.com
66
- Ambil 25,00 mL larutan standar CaCl
2
diatas, tuangkan ke dalam labu erlenmeyer 250 ml, tambah dengan 1,0 mL
larutan bufer pH = 10 dan 2-3 tetes indikator EBT maka larutan akan berwarna merah.
- Titrasi dengan larutan EDTA yang telah disiapkan sampai
terjadi perubahan warna dari merah ke biru. -
Percobaan diulang 3 kali -
Hitung molaritas larutan EDTA mg CaCO
3
M
EDTA
= __________________ BM CaCO
3
x V
EDTA
2. PENENTUAN TOTAL KESADAHAN DALAM AIR LAUT Tujuan :
Menentukan konsentrasi total kesadahan dalam air laut secara kompleksometri dengan mentitrasi larutan air laut dengan
larutan standar EDTA. Cara kerja :
- Ambil 2,00 mL sampel air laut, tuangkan kedalam labu
erlenmeyer 250 mL, tambah dengan 25 mL aquades. -
Tambah dengan 1,0 mL larutan bufer pH 10 dan 2-3 tetes indikator EBT maka larutan akan berwarna merah.
- Titrasi dengan larutan standar EDTA sampai terjadi
perubahan warna dari merah ke biru. -
Percobaan diulang 3 kali -
Hitung total kesadahan dalam air laut V
EDTA
x M
EDTA
x 1000 x BM CaCO
3
Kesadahan total = ________________________________ ppm CaCO
3
Volume sampel air ml
Di unduh dari : Bukupaket.com
67
BAB IX TITRASI OKSIDASI REDUKSI