ABSORPSI RADIASI OLEH MOLEKUL TEORI SPEKTROMETRI ABSORPSI MOLEKUL 1 Hukum Fotometri Lambert-Beer

105 obyek berwarna. Sisa panjang gelombang dapat diteruskan oleh obyek transparan atau dipantulkan oleh obyek yang buram dan dilihat oleh mata sebagai warna dari pancaran atau pantulan cahaya. Oleh karena itu obyek biru tampak berwarna biru sebab telah menyerap sebagian dari panjang gelombang dari cahaya dari daerah oranye-merah. Sedangkan obyek yang merah tampak merah sebab telah menyerap sebagian dari panjang gelombang dari daerah ultraviolet-biru. Bagaimanapun, di dalam spektrometri molekul tidak berkaitan dengan warna dari suatu senyawa, yaitu warna yang dipancarkan dan dipantulkan, namun berkaitan dengan warna yang telah dipindahkan dari spektrum, seperti panjang gelombang yang telah diserap oleh unsur di dalam larutan.

15.1.3 Energi gelombang

Energi gelombang seperti bunyi dan air ditentukan oleh amplitudo dari getaran misal tinggi gelombang air tetapi dalam radiasi elektromagnetik energi ditentukan oleh frekuensi ?, dan quantized, terjadi hanya pada tingkatan tertentu : E = h ? dimana : h = konstanta Planck, 6,63 x 10 -34 J.s

15.2 ABSORPSI RADIASI OLEH MOLEKUL

Pada daerah sinar ultraviolet dan sinar tampak, energi diperoleh dari transisi elektronik. Energi yang diserap oleh molekul digunakan untuk menaikan energi elektron dari keadaan dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi. Transisi elektron secara umum terjadi antara orbital ikatan bonding atau lone-pair dengan orbital anti ikatan anti-bonding tak terisi. Penyerapan dari panjang gelombang tersebut kemudian menjadi ukuran dari pemisahan tingkat energi dari orbital-orbital terkait. Di unduh dari : Bukupaket.com 106 Tabel 15.1. Panjang gelombang berbagai warna cahaya ? nm Warna yang teradsorbsi Warna tertransmisi komplemen 400-435 Violet Hijau-kuning 435-480 Biru Kuning 480-490 Biru-hijau Oranye 490-500 Hijau-biru Merah 500-560 Hijau Ungu 560-580 Hijau-kuning Violet 580-595 Kuning Biru 595-650 Oranye Biru-hijau 650-760 Merah Hijau-biru sama dengan warna larutannya Eksitasi dari elektron diikuti oleh perubahan vibrasi dan rotasi nomor kuantum sedemikian hingga yang terjadi adalah suatu penyerapan menjadi suatu puncak yang lebar, yang berisi vibrasi dan rotasi. Gambar 15.3. Transisi elektron molekul dari keadaan dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi. Di unduh dari : Bukupaket.com 107 Dalam kaitan dengan interaksi dari solut dengan molekul bahan pelarut ini pada umumnya dikaburkan, dan diamati sebagai kurva yang bagus. Dalam fase uap, dalam bahan pelarut non-polar, dan dengan puncak tertentu misalnya benzene dengan pita 260 nm, vibrasi struktur halus terkadang teramati. Gambar 15.4. Vibrasi dan rotasi molekul Pada daerah sinar inframerah 2.500 -1.5000 nm atau 2,5-15 μm energi diserap oleh vibrasi atau rotasi pada bagian tertentu dari molekul. 15.3. TEORI SPEKTROMETRI ABSORPSI MOLEKUL 15.3.1 Hukum Fotometri Lambert-Beer Metode analisa kuantitatip didasarkan pada absorpsi radiasi oleh suatu unsur yang mengabsorpsi dan melibatkan pengukuran intensitas cahaya atau kekuatan radiasi. Kita sekarang mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi kekuatan radiasi dari cahaya yang dipancarkan melalui media absorsi. Anggap ketebalan sel absorpsi b dan konsentrasi c. Suatu berkas cahaya dari radiasi monokromatik yaitu panjang gelombang yang tunggal dari kekuatan radiant I dalam larutan, dan suatu berkas cahaya yang muncul dari kekuatan radiasi I dipancarkan oleh larutan. Di unduh dari : Bukupaket.com 108 Gambar 15.5. Absorbsi oleh larutan pada konsentrasi c Kenaikan berurutan pada jumlah molekul absorbing yang identik di alur berkas cahaya dari radiasi monokromatic menyerap pecahan energi radiasi yang sama. Gambar 15.6. Penurunan intensitas radiasi dengan bertambahnya ketebalan larutan Jika penambahan ketebalan dari alur adalah db dan penurunan kekuatan radiasi yang melewati ketebalan adalah dI maka : dI a I db yaitu dI = -kIdb Integrasi dari total ketebalan b = kdb I dI yaitu ln I = -kb + w sekarang jika : b = 0 , I = I w = ln I ln I = - kb + ln I yaitu ln I I = - kb I I - dI dI d b Di unduh dari : Bukupaket.com 109 Hukum ini dikenal sebagai Hukum Lambert dan menghubungkan ketebalan dari sel sampel kuvet pada perbandingan kekuatan radiasi berkas cahaya yang masuk dan berkas cahaya yang keluar, dan menyatakan : “Ketika radiasi monokromatik lewat melalui suatu medium yang transparan yang berisi suatu unsur absorbing, tingkat penurunan kekuatan radiasi dengan ketebalan dari medium adalah setara dengan kekuatan radian dari suatu radiasi “ Dengan alasan yang sama, untuk perubahan penambahan konsentrasi dari unsur absorbing, dc , ln I I = - k’c Hukum ini disebut Hukum Lambert-Beer, dan berlaku untuk unsur yang menyerap cahaya dengan menghubungkan konsentrasi dari jenis absorbing pada perbandingan kekuatan radiant berkas cahaya yang masuk dan yang keluar : “Ketika radiasi monokromatk lewat melalui suatu medium yang transparan yang berisi suatu unsur absorbing, tingkat penurunan kekuatan radian dengan konsentrasi jenis unsur absorbing adalah sebanding dengan kekuatan radian dari suatu radiasi “ Hukum Lambert dan Hukum Lambert-Beer biasanya dikombinasikan dalam suatu hubungan tunggal sebagai dasar untuk semua penentuan kuantitatif. ln I I = - K b c dimana K adalah kombinasi k dan k’ log 10 I I = - 303 , 2 1 K b c log 10 I I = a b c Ini disebut Hukum Lambert-Beer. Hukum ini hanya berlaku untuk Di unduh dari : Bukupaket.com 110 radiasi monokromatik. Karena jumlah kekuatan radiant I dan I merupakan sebuah perbandingan, ada beberapa unit yang mungkin digunakan. Jika ketebalan, yang disebut panjang sampel dalam bentuk centimeter dan konsentrasi, c dalam gram unsur absorbing per satu liter larutan, kemudian konstanta a disebut absorptivitas kadang disebut koefisien ekstensi Biasanya, c ditetapkan dalam konsentrasi molar, dengan b dalam sentimeter. Dalam hal ini Hukum Lambert-Beer ditulis sebagai Log I I = ? b c dimana ? disebut absorptivitas molar atau disebut koefisien ekstensi molar. Absorptivitas molar memiliki satuan L. mol -1 .cm -1 Jumlah log I I didefinisikan sebagai absorbansi dan diberi simbol A, sehingga Hukum Lambert-Beer umumnya ditulis sebagai : A = ? b c Spektrofotometer modern dikalibrasi secara langsung dalam satuan absorbansi. Dalam beberapa buku lama log I I disebut densitas optik dan I digunakan sebagai ganti simbol P Perbandingan II disebut transmitans T dan beberapa instrumen disajikan dalam transmitans, II x 100. Sehingga hubungan absorbansi dan transmitans dapat ditulis sebagai : A = - log T Dengan menggunakan beberapa instrumen, hasil pengukuran tercatat sebagai transmitans dan absorbansi dihitung dengan menggunakan rumus tersebut. Dari pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa konsentrasi dari suatu unsur berwarna harus sebanding dengan intensitas warna larutan. Ini adalah dasar pengukuran yang menggunakan pembanding visual di mana intensitas warna dari suatu larutan dari suatu unsur yang konsentrasinya tidak diketahui dibandingkan Di unduh dari : Bukupaket.com 111 dengan intensitas warna dari sejumlah larutan yang diketahui konsentrasinya.

15.3.2 Variasi Absorpsiivitas dengan panjang gelombang Absorpsivitas a atau absorpsivitas molar

? adalah konstan tetap untuk suatu unsur atau senyawa pada panjang gelombang tertentu. Ini merupakan ukuran seberapa kuat suatu unsur menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu. Karena suatu unsur akan menyerap cahaya lebih kuat pada panjang gelombang tertentu daripada yang lainnya, dikatakan absorpsivitas bervariasi sesuai dengan panjang gelombang. Absorpsivitas akan maksimum pada panjang gelombang absorbansi maksimum transmitans minimum

15.3.3 Spektrum absorpsi

Spektrometri molekular dapat digunakan dalam penentuan kualitatif untuk memberikan informasi struktural, seperti adanya Gambar 15.7. Spektrum dari larutan kalium permanganat yang mengandung 20 ppm Mn Di unduh dari : Bukupaket.com 112 gugus fungsional dalam suatu unsur tertentu. Informasi ini dapat diperoleh dengan mengukur besarnya radiasi yang diserap oleh suatu unsur pada panjang gelombang tertentu. Hasil pengukuran berupa grafik diagram antara absorbansi atau transmitans versus panjang gelombang inilah yang disebut spektrum absorpsi.Untuk analisis kuantitatip, panjang gelombang yang paling sesuai akan menunjukkan absorbansi maksimum transmitans minimum dari suatu larutan.

15.3.4 Teori dasar absorbansi UV dan sinar tampak.

Absorpsi radiasi oleh suatu sampel organik di daerah ultraviolet dan sinar tampak, akan bersamaan dengan perubahan keadaan elektronik dalam molekul yaitu energi disediakan untuk mempromosikan energi dari keadaan dasar ke orbital energi yang lebih tinggi keadaan tereksitasi yang dikenal sebagai orbital anti- bonding. Ada 3 jenis orbital keadaan dasar yang mungkin terlibat : a. Orbital molekular ikatan s b. Orbital molekular ikatan p c. Orbital atomik non-bonding n C C C C C O N N C C C Cl : : : C O H :: C N H : H Di unduh dari : Bukupaket.com 113 Dua jenis orbital anti-bonding yang terlibat dalam transisi adalah : 1 orbital s sigma star 2 orbital p pi star Catatan : Tidak ada orbital anti bonding n karena elektron-elektron ini tidak membentuk ikatan. Transisi yang terjadi dalam absorpsi sinar UV dan sinar tampak adalah : s s n s n p p p transisi s s dan n s memerlukan energi yang besar dan oleh karena itu terjadi pada UV jauh atau lemah pada daerah 180-240 nm. Sebagai konsekuensi kelompok-kelompok jenuh seperti : tidak akan terjadi absorbsi yang kuat pada daerah UV – tampak. C C C O H C N H H Di unduh dari : Bukupaket.com 114 Transisi n p dan p p terjadi dalam molekul tak jenuh dan memerlukan energi lebih sedikit dari pada transisi ke orbital antibonding s

15.3.5 Struktur senyawa dan spektrum

Transisi ke p bila terjadi pada gugus terisolasi akan menghasilkan absorpsi lemah pada frekuensi rendah, meskipun pada kelompok-kelompok ikatan meningkatkan intensitas dan panjang gelombang, sehingga senyawa dengan ikatan-ikatan yang intensif akan terlihat sebagai senyawa mempunyai warna cukup kuat. Dua jenis gugus yang mempengaruhi spektrum absorpsi suatu senyawa : a Kromofor Kromofor adalah suatu gugus fungsi, tidak terhubung dengan gugus lain, yang menampakkan spektrum absorpsi karakteristik pada daerah sinar UV-sinar tampak. Ada 3 jenis Kromofor sederhana Ikatan ganda antara dua atom yang tidak memiliki pasangan elektron bebas contoh : Ikatan ganda antara dua atom yang memiliki pasangan elektron bebas contoh : C C : : C O Di unduh dari : Bukupaket.com 115 Cincin Benzena Jika beberapa Kromofor berhubungan maka absorpsi menjadi lebih kuat dan berpindah ke panjang gelombang yang lebih panjang. b Auksokrom Auksokrom tidak menyerap pada panjang gelombang 200- 800nm, namun mempengaruhi spektrum chromophore dimana auxochrome tersebut terikat - CH 3 - OH -NH 2 - NO 2 Auksokrom dapat mempengaruhi sebagai berikut : - Menggeser ke panjang gelombang lebih panjang red shift disebut efek batokromik - Menggeser ke panjang gelombang lebih pendek blue shift disebut efek hipsokromik a max meningkat peningkatan intensitas disebut hiperkromik a max menurun penurunan intensitas disebut hipokromik 15.4 ANALISIS KUNTITATIF 15.4.1 Penerapan Hukum Beer