Bahan Pendukung Padat Beberapa Aturan Umum untuk Pemilihan Bahan Pendukung

221

a. Bahan Pendukung Padat

Fungsi dari bahan pendukung padat adalah untuk menahan fase diam dalam bentuk merata dengan baik untuk menyediakan bidang sentuhan seluas mungkin antara gas dan fase cair, sehingga dapat terjadi partisi antara fase gas bergerak dan fase cair diam. Karakteristik bahan pendukung ideal : a Permukaan yang luas per unit volume, 1 sampai 20 sq mgram. b Inert terhadap bahan kimia – reaksi kimia terhadap sampel sangat kecil. c Stabilitas termal tinggi d Diameter pori seragam dengan kisaran ukuran kurang dari 10 μ e Bentuk partikel beraturan terutama yang berbentuk bola yang seragam. f Secara mekanik cukup kuat untuk menahan prosedur kolom kemasan tanpa disintegrasi atau pengelompokan Belum ada bahan yang memenuhi semua karakteristik di atas, tetapi tersedia sejumlah bahan pendukung yang sesuai termasuk diatomite diatomaceous earth, Kieselguhr, gelas, bubuk flourcarbon dan karbon hitam grafit. Lebih dari 90 dari kemasan kolom GLC menggunakan diatomaceous earth Tanah diatomae yang terdiri dari tulangrangka diatom, alga sel tunggal.

b. Beberapa Aturan Umum untuk Pemilihan Bahan Pendukung

Fase Diam Non-Polar : Jika sampel yang akan dianalisa bersifat non-polar, maka tidak perlu diadakan perlakuan pendahuluan pada bahan pendukung. Jika sampel yang akan dianalisa adalah sampel polar maka bahan pendukung perlu dicuci dengan asam terutama jika fase diam memuat kurang dari 5 Fase Diam Polar Sedang : Biasanya bahan pendukung dicuci dengan asam atau basa, bahan pendukung seharusnya di silanized jika digunakan pada pemuatan rendah. Di unduh dari : Bukupaket.com 222 Fase Diam Polar : Cairan polar cenderung menutup jalan sisi aktif , oleh karena itu hanya diperlukan perlakuan pendahuluan sedikit pada bahan pendukung. Bahan pendukung seharusnya dilakukan pencucian asam pada atau tidak ada perlakuan sama sekali. Pemuatan kurang dari 5 seharusnya di silanized. Pencucian asam harus mengandung Carbowax, Ucon Oil dan polialkohol lainnya, sedangkan pada poliester dan silikon sebaiknya dilakukan pencucian basa. Ukuran partikel yang biasanya dinyatakan dalam ukuran mesh, sebaiknya 18 diameter dalam tabung. Pada GLC, pemisahan dapat terjadi karena adanya interaksi selektif antara bahan terlarut analit dengan fase cair diam. Semua bahan terlarut akan memerlukan waktu yang sama pada fase gas. Tabel 11.3 menunjukkan jenis interaksi yang terjadi antara bahan terlarut dan fase diam. Fase diam cair yang digunakan pada kromatografi gas harus memiliki karakteristik : a Non-volatil - Tekanan uap harus dibawah 0,01 hingga 0,1 m pada temperatur operasional untuk keawetan umur kolom. Coloumn bleed dapat terjadi yang menimbulkan penurunan umur kolom dan mempengaruhi kerja detektor. b Stabilitas kimia – Fase diam seharusnya tidak breakdown atau tidak bereaksi dengan komponen-komponen atau pelarut untuk membentuk peluruhan hasil. c Sifat sifat Pelarut yang Layak – Yaitu kekuatan melarutkan bahan terlarut untuk dipisahkan dengan berbagai selektifitas bahan terlarut. d Stabilitas Termal – Fase harus tidak breakdown pada temperatur melebihi temperatur operasional. Breakdown sering terjadi karena pengaruh bahan katalitik terhadap bahan pendukung. Di unduh dari : Bukupaket.com 223 e Viskositas Rendah – Fase dengan viskositas rendah umumnya memberikan puncak yang tajam. Sebaiknya memiliki viskositas 1 poise atu kurang. Viskositas memberikan efek resistan pada transfer massa dalam fase cair Cl f Dapat larut dalam pelarut volatil – Hal ini boleh melapisi bahan pendukung Dalam prakteknya hanya ada sedikit fase cair yang memenuhi semua syarat tersebut di atas.

c. Klasifikasi dan Pemilihan Fase Diam.