TEKNOLOGI LAS KAPAL
243 Jumlah lapisan las dan ketebalan rongga pada tiap-tiap lajur
mempengaruhi perubahan struktur daerah las diakibatkan oleh masukan panas pengelasan, dan sifat-sifat mekanis daerah las. Dalam hal ini,
penting untuk memilih arus las yang tepat dan kecepatan las yang tepat pula.
II.4.8 Lingkungan Kerja Pengelasan
Disaat pengelasan dilakukan diluar ruang bengkel, hasil pengelasan sangat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan suhu,
kelembaban, kecepatan angin, dan lain-lain. Oleh karena itu, cara-cara berikut harus diambil ketika melakukan pengelasan diluar
ruanganbengkel. a Ketika daerah pengelasan basah oleh hujan atau salju, sebelum
melakukan pengelasan keringkan dahulu dengan menggunakan pembakar gas atau kompresor udara.
b Jika pengelasan busur elektrode terbungkus SMAW dilakukan di udara terbuka dan berangin dengan kecepatan angin 10 mdetik
atau lebih, gas yang dinyalakan dari lapisan fluks dapat tertiup padam sehingga efek perlindungan berkurang. Oleh karena itu,
dalam beberapa hal, perlu untuk mendapatkan mengambil cara- cara pencegahan terhadap angin yang sesuai, seperti pemasangan
sekat angin.
c Pada suhu rendah, daerah pengelasan menjadi dingin secara cepat, memungkinkan untuk menghasilkan cacat-cacat las seperti
retak-retak. Ketika suhu udara luar dibawah 0
o
C, perlu untuk memberi pemanasan awal pada daerah las sampai mencapai suhu
yang diperlukan. d Ketika suhu udara sangat lembab, daerah pengelasan harus diberi
pemanasan awal secara cukup sampai kelembaban hilang. Tindakan operasional ini dipandang perlu tanpa memperhatikan
suhu udara luar, ketebalan pelat dan kualitas material las. Perlu juga untuk mendapatkan cara-cara yang sesuai untuk mencegah
elektrode las dari penyerapan kelembaban.
II.4.9 Posisi Pengelasan
Terdapat empat posisi pengelasan : datar, vertikal, horisontal dan diatas kepala overhead, seperti ditampilkan pada gambar II.63.
Ketinggian meja dan bangku kerja harus disetel untuk memudahkan pengelasan dilakukan pada posisi yang nyaman dan untuk mempertinggi
efisiensi. Pengelasan overhead dan pengelasan pipa sangat sulit sehingga sambungan-sambungan yang sangat dapat diandalkan dan
efisiensi pengelasan yang tinggi belum dapat diharapkan meskipun dengan juru las terlatih. Oleh karena itu sedapat mungkin pengelasan
dilakukan dalam posisi datar dengan menggunakan posisioner.
Di unduh dari : Bukupaket.com
TEKNOLOGI LAS KAPAL
244
Las tumpul posisi
vertikal Las tumpul
posisi overhead
Las sudut posisi
horisontal
Las sudut posisi
datar Las sudut
posisi vertikal
Las sudut posisi
horisontal Las sudut
posisi overhead
Las tumpul posisi
datar Las tumpul
posisi horisontal
Gambar II.63 Macam-macam posisi pengelasan
II.4.10 Penanganan Elektrode TerbungkusBersalut Elektrode las dikeringkan secara seksama saat proses pembuatan.
Bagaimanapun, elektrode-elektrode tersebut akan lembab jika penyimpanannya kurang tepat. Penyerapan kelembaban pada elektrode
las secara garis besar dihubungkan dengan cairan pelarut yang dengan mudah menyerap air dan kaca cair digunakan sebagai penguat fluks.
Seperti ditunjukkan pada gambar II.64, kandungan kelembaban elektrode las bertambah dengan cepat jika disimpan dalam ruangan yang panas
dan lembab.
Elektrode ilmenite
Elektrode hidrogen rendah
Jangka waktu jam
K an
d un
ga n k
e le
m b
a b
a n
Penyerapan kelembaban pada elektrode las yang dibiarkan
terbuka pada kondisi lingkunga yang menceman
30°C, 80 R, Hask
Gambar II.64 Penyerapan kelembaban pada elektrode las
Di unduh dari : Bukupaket.com
TEKNOLOGI LAS KAPAL
245 Disaat elektrode las menjadi sangat lembab, fluks elektrode terlihat
lebih gelap. Busur yang terjadi menjadi tidak stabil, dan percikan serta takikan dapat terjadi dengan mudah, menghasilkan penutupan terak yang
kurang sesuai dan tampilan rigi las yang buruk. Ditambah pula, macam- macam cacat las dapat timbul, seperti lubang cacing dan retak las. Untuk
pembungkus elektrode dari bahan baja lunak, baja regangan tinggi dan baja paduan rendah, kecuali jenis hidrogen rendah, kandungan
kelembaban kritis dibatasi pada 2 sampai 3, dari sudut pandang kegunaan elektrode dan ketahanan terhadap retak.
Untuk elektrode hidrogen rendah, kandungan kelembaban kritis dibatasi pada 0,5 sehingga kandungan hidrogen pada logam lasan
tidak lebih dari 5 ml100g. Suhu pengeringan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga menyebabkan permasalahan. Pengeringan pada suhu
yang terlalu tinggi menyebabkan dekomposisi fluks. Pengeringan pada suhu yang terlalu rendah tidak dapat menghilangkan kelembaban.
Normalnya, elektrode terbungkus hidrogen rendah harus dikeringkan pada suhu 300
o
C sampai 350
o
C, dan elektrode terbungkus lainnya elektrode ilmenite, elektrode lime titania, dll pada suhu 70
o
C sampai 100
o
C, keduanya untuk jangka waktu 30 sampai 60 menit. Elektrode hidrogen rendah dapat menghasilkan las-lasan dengan
daya tahan terhadap retak tinggi. Bagaimanapun, untuk memastikan bahwa daya tahan terhadap retak cukup tinggi, perlu untuk
memperhatikan persyaratan-persyaratan berikut :
1. Sebelum penggunaan, keringkan elektrode sampai kondisi yang
ditentukan. Disaat lingkungan kerja sangat lembab, simpan elektrode yang telah dikeringkan pada suhu antara 80
o
C dan 150
o
C sampai masa digunakan.
2. Ambil jarak yang cukup untuk mencegah pembentukan lubang
cacing pada daerah awal pengelasan. Pembentukan lubang cacing dapat dicegah, sebagai contoh, dengan menggunakan metode
Teknik menarik kembali awalan.
3. Gunakan busur las sependek mungkin, dan hindari mengayun elektrode
4. Pastikan bahwa amplitudo ayunan tidak lebih dari sekitar tiga kali
diameter elektrode; amplitudo ayunan yang lebih besar mempengaruhi sifat-sifat mekanis dan menyebabkan pembentukan
lubang pada daerah las
5. Bersihkan permukaan kampuh las sehingga permukaan tersebut
bebas dari kontaminasi seperti kotoran, minyak dan lemak
Di unduh dari : Bukupaket.com
TEKNOLOGI LAS KAPAL
246 10~15 mm
1
3 2
II.4.11 Deformasi Las