Pengawasan Kualifikasi Prosedur Pengelasan Pengawasan Pengujian Bahan dan Mengevaluasi Hasil Uji

TEKNOLOGI LAS KAPAL 115 Tabel I.18 Kondisi Penyimpanan dan Pemanasan Ulang Rebake untuk Elektroda Las Terbungkus Baja Karbon Rendah Klasifikasi A W S Kondisi Penyimpanan Pemanasan Ulang Kondisi Ruangan Normal Peti Pemanas E 6010, E 6011 27 C + 11 C 80 F + 20 F 20-60 kelembaban relatif Untuk kondisi penyimpanan dan pemanasan ulang harus dikonsultasikan pada pemasok. E 6012, E 6013 E 6020, E 6027 E 7014, E 7024 27 C + 11 C 80 F + 20 F 50 maksimum kelembaban relatif 11 C - 22 C 20 F - 40 F diatas suhu ruang 135 C + 14 C 275 F + 25 F selama 1 jam E 7018, E 7028 27 C + 11 C 80 F + 20 F 50 maksimum kelembaban relatif 27 C - 138 C 50 F - 250 F diatas suhu ruang 343 C + 28 C 650 F + 50 F selama 1 jam E 7015, E 7016 27 C + 11 C 80 F + 20 F 50 maksimum kelembaban relatif 27 C - 138 C 50 F - 250 F diatas suhu ruang 288 C + 28 C 550 F + 50 F selama 1 jam Pemanasan ulang atau “Rebake” dilakukan apabila pengemas elektrode las telah terbuka. Biasanya dilakukan sebelum dipakai.

9. Pengawasan Kualifikasi Unjuk Kerja Juru Las atau Operator

Las Apabila perusahaan yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan Kualifikasi Juru Las Operator Las, maka perusahaan harus melakukan kualifikasi tersebut diawasi oleh Inspektur Las.

10. Pengawasan Kualifikasi Prosedur Pengelasan

Untuk meyakinkan kebenaran Spesifikasi Prosedur Pengelasan yang telah disetujui, perusahaan harus melakukan Kualifikasi Prosedur Pengelasan diawasi oleh Inspektur Las berdasarkan hasil uji kualifikasi, dibuat RKPnya. Di unduh dari : Bukupaket.com TEKNOLOGI LAS KAPAL 116

11. Pengawasan Pengujian Bahan dan Mengevaluasi Hasil Uji

Bahan Apabila perusahaan yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan laporan uji bahan mill test sheet atau identifikasi bahan yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan maka harus dilakukan pengujian bahan dengan pengawasan Inspektur Las. Inspektur Las harus mengevaluasi hasil uji dan apabila sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, maka Inspektur Las harus menyetujui approved untuk dapat dipakai. 12. Inspeksi Visual Inspeksi visual mencakup pemeriksaan rakitan las terhadap kemulusan pengerjaan Workmanship dan keseluruhan dimensi. Lasan diperiksa untuk meyakinkan bahwa lokasi dan ukurannya sesuai Inspeksi Visual dengan yang dispesifikasikan pada gambar rekayasa dan penampakannya sesuai dengan spesifkasi. Gambar rekayasa pada umumnya menunjukkan dimensi rakitan las dan dimensi serta lokasi dari setiap lasan. Akseptabilitas dari rakitan las berdasarkan pemenuhan setiap lasan menurut gambar yang dapat ditentukan oleh inspektur pada waktu inspeksi visual. Mutu dari lasan banyak ditunjukkan oleh tampak permukaan. Bila persiapan sambungan lasan adalah baik dan juru-lasnya mampu berkualifikasi, akan mendapatkan lasan yang mulus dan memenuhi spesifikasi. Inspeksi visual adalah mudah dilakukan cepat dan murah serta tidak memperlakukan peralatan khusus selain kaca pembesar, Gage, skala mistar ingsut Calipers, mikrometer, borescope dan cermin dokter gigi. Inspeksi visual dilakukan sebelum, pada waktu dan setelah pengelasan . 12.1 Inspeksi Sebelum Pengelasan Inspeksi dimulai dengan pemeriksaan bahan sebelum fabrikasi Seams dan Laps atau ketidaksempurnaan permukaan lainnya dapat dideteksi dengan pemeriksaan visual. Laminasi dapat dilihat pada sisi potongan. Dimensi pelat dan pipa dapat ditentukan dengan pengukuran. Setelah bagian - bagian yang akan dilas dirakit, inspektur harus memperhatikan celah akar las yang salah, persiapan sisi-sisi yang akan dilas yang tidak sesuai dan persiapan sambungan lainnya yang akan mempengaruhi mutu dari sambungan las. Inspektur harus mengecek kondisi-kondisi berikut ini untuk pemenuhan spesifikasi yang digunakan : Di unduh dari : Bukupaket.com TEKNOLOGI LAS KAPAL 117 1 Persiapan pinggiran yang akan dilas sudut bevel, sudut galur, muka akar dimensi dan penyelesaiannya 2 Ukuran strip, cincin atau logam pengisi penahan balik 3 Kesetangkupan alignment dan penyetelan fit-up dari bagian - bagian yang akan dilas 4 Pembersihan harus tidak terdapat kotoran-kotoran seperti lemak, minyak, cat dan lain-lain pada sisi yang akan dilas dan sekitarnya Inspeksi yang teliti sebelum pengelasan dapat meniadakan atau mengurangi kondisi yang mengakibatkan lasan mengandung diskontinuitas.

12.2 Inspeksi Pada Waktu Pengelasan

Inspeksi visual mengecek rincian pekerjaan pada waktu jalannya pengelasan, rincian pekerjaan pengelasan yang harus dicek adalah : 1 Proses las 2 Logam pengisi 3 Fluks atau gas pelindung 4 Suhu pemanasan awal preheat dan suhu antar jalur interpass 5 Pembersihan 6 Pemahatan penggerindaan atau penakukan gouging 7 Persiapan sambungan untuk pengelasan sisi kebalikannya 8 Pengendalian distorsi 9 Suhu dan waktu perlakuan panas pasca las. Inspektur harus paham dengan semua persoalan yang menyangkut spesifikasi prosedur las berkualifikasi. Harus mengecek dengan teliti, khususnya pada tingkat - tingkat awal dari produksi dan harus memverifikasi pemenuhan semua rincian dari prosedur. Lapisan pertama atau jalur akar rootpass adalah yang paling penting untuk mencapai kemulusan final jalur akar akan cepat membeku oleh karena konfigurasi dari sambungan volume logam dasar yang relatif besar dibandingkan dengan logam lasan jalur akar, pelat yang dingin dan kemungkinan busur tidak dapat mencapai akar. Jalur akar cenderung akan menjebak terak atau gas yang pada waktu pengelasan jalur-jalur selanjutnya tidak akan hilang. Pula logam yang mencair pada waktu pengelasan jalur akar ini peka terhadap keretakan. Retakan ini dapat menjalar ke lapisan - lapisan selanjutnya. Oleh karena itu inspeksi dari jalur akar ini harus betul - betul teliti. Pada lasan jalur berganda double groove welds, terak dari jalur akar pada satu sisi pelat akan menetes melalui celah akar dan membentuk deposit terak pada sisi kebalikannya. Di unduh dari : Bukupaket.com