Transformator Ber- beban MESIN LISTRIK

360 Mesin Listrik dimana 2 2 2 Z V I dan M ‘ Z Z t K V Z Q sin . 2 2 1 , efektifnya K V V 2 1 sedangkan untuk arus : sin . . 2 2 1 M Z t K I i = sin . 2 1 M Z t I dalam bentuk phasor : K I I . 2 1 Impedansi dilihat dari sisi sekunder : 2 2 2 2 2 1 1 K I V K I K V I V Z in 2 K Z Z in ...............................5.1 – 6 Pada sub bab terdahulu telah dijelas- kan bagaimana keadaan transformator secara ideal baik saat tanpa beban maupun berbeban. Dalam prakteknya apabila sisi kumparan sekunder transformator diberi beban Gambar 5.21 maka besar tegangan yang di induksikan E2 tidak akan sama dengan tegangan pada terminal V2, hal ini terjadi karena adanya kerugian pada kumparan transformator. Apabila transformator diberi beban L Z maka arus 2 I akan mengalir pada beban tersebut, arus yang mengalir ini akan mengakibatkan timbulnya gaya gerak magnet ggm 2 N 2 I yang mana arahnya cenderung melawan arah fluks bersama yang telah ada disebabkan arus magnetisasi m I . Gambar 5.19 Kurva B – H Gambar 5.20 Transformator Ideal Gambar 5.21 Transformator Berbeban

5.1.3 Transformator Ber- beban

Di unduh dari : Bukupaket.com Mesin Listrik 361 Untuk menjaga agar fluks bersama yang telah ada bisa dijaga dipertahankan ni- lainya, maka pada sisi kumparan primer arus mengalir arus 2 I yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban 2 I , sehingga arus yang mengalir pada sisi kumparan primer menjadi : 2 1 I I I dimana m I C I I , apabila C I rugi besi diabaikan, maka nilai I = m I , sehingga 2 1 I I I m c . Untuk menjaga agar fluks bersama yang ada pada inti transformator tetap nilainya, maka : 2 2 1 1 1 I N I N I N m 2 2 2 1 1 I N I I N I N m m c 2 2 2 1 1 1 I N I N I N I N m m c , maka 2 2 2 1 I N I N c , nilai 2 I = 1 I bila m I dianggap kecil, sehingga 1 2 2 1 N N I I …5.1 – 7 Untuk memudahkan menganalisis kerja transformator tersebut dapat dibuat rang- kaian ekuivalen dan vektor diagramnya, rangkaian ekuivalen ini dapat dibuat dengan acuan sisi primer atau acuan sisi sekunder Gambar 5.22. Gambar 5.22 Rangkaian Ekuivalen Transformator Gambar 5.23 Rangkaian Ekuivalen dengan Acuan Sisi Primer

5.1.3.1 Rangkaian Ekuivalen

Di unduh dari : Bukupaket.com 362 Mesin Listrik Gambar 5.24 Rangkaian Ekuivalen dengan Acuan Sisi Primer disederhanakan Yang dimaksud dengan acuan sisi pri- mer adalah apabila parameter rangkaian sekunder dinyatakan dalam harga rang- kaian primer dan harganya perlu dikali- kan dengan faktor 2 1 K Gambar 5.23 Untuk memudahkan dalam mengana- lisis, rangkaian ekuivalen pada gambar 5.23 dapat disederhanakan lagi, seperti diperlihatkan pada gambar 5.24. Berdasarkan rangkaian diatas kita dapat menentukan nilai parameter yang ada pada transformator tersebut berdasar- kan persamaan-persamaan berikut ini. Impedansi ekuivalen transformator ada- lah : 2 2 1 2 2 1 1 K X X j K R R Z eq 1 1 eq eq jX R ………..….5.1 – 8 dimana 2 2 1 1 K R R R eq …….……......5.1 – 9 2 2 1 1 K X X X eq …………..….5.1 -10 1 1 1 1 1 1 . . X I R I E V ……...5.1 -11 2 2 2 2 2 2 . . X I R I E V …….5.1 –12 K N N E E 1 2 1 2 atau K E E 2 1 ..5.1 – 13 maka : . . . 1 2 2 2 2 2 1 X I R I Z I K E L sedangkan K N N I I 1 2 2 2 atau K I I 2 2 sehingga 1 2 2 2 2 2 1 X K I R K I Z K I K E L 5.1-14 dan 1 1 1 2 1 eq eq jX R I K V V 5.1 -15 Gambar 5.25 Rangkaian Ekuivalen dengan Acuan Sisi Sekunder Di unduh dari : Bukupaket.com Mesin Listrik 363 Rangkaian ekuivalen transformator bisa dibuat dengan acuan sisi sekunder Gambar 5.25, untuk itu parameter rangkaian primer harus dinyatakan dalam harga rangkaian sekunder dan harganya perlu dikalikan dengan 2 K . 2 2 1 2 2 1 2 X K X j R K R Z eq 2 2 eq eq jX R ……………5.1–16 2 2 1 2 R K R R eq ………….....5.1– 17 2 2 1 2 X K X X eq ………………..5.1–18 ` . . . . 1 2 1 2 1 2 X K I R K I V K E 5.1-19 2 2 2 1 2 . eq eq jX R I V K V ….5.1-20 Saat sebuah transformator dalam keadaan tanpa beban 1 V kira-kira sama nilainya dengan 1 E , sehingga K E E 1 2 . Juga 2 2 oV E , dimana 2 oV adalah terminal tegangan sekunder pada keadaan tanpa beban atau 1 2 . V K oV . Perbedaan keduanya adalah sebesar 2 2 . eq Z I , sedangkan perkiraan tegangan jatuh pada sebuah transformator dengan acuan tegangan sekunder. Tegangan jatuh pada sebuah transfor- mator dipengaruhi oleh nilai beban dan faktor daya yang terhubung pada trans- formator tersebut. x Faktor Daya “ Lagging “ Tegangan jatuh total AF AC Z I eq 2 2 . dan diasumsikan sama dengan AG. Perkiraan tegangan jatuh : AG = AD + DG M M Sin X I Cos R I eq eq . . . . 2 2 2 2 dengan asumsi M M M 2 1 Gambar 5.26 Transformator Faktor Daya ”Lagging” x Faktor Daya “ Leading “ Perkiraan tegangan jatuh untuk faktor daya Leading M M Sin X I Cos R I eq eq . . . 2 2 2 2 ..5.1-21 Gambar 2.27 Transformator Faktor Daya ”Leading ” x Faktor Daya “ Unity “ Secara umum, perkiraan tegangan ja- tuh pada transformator adalah : M M Sin X I Cos R I eq eq 2 2 2 2 . . . r ...5.1 -22 Perkiraan tegangan jatuh dilihat dari sisi primer adalah : M M Sin X I Cos R I eq eq . . . . 1 1 1 1 r …..5.1 -23 Gambar 2.28 Transformator Faktor Daya ”Unity” 5.1.3.2 Perkiraan Tegangan Jatuh pada Transformator Di unduh dari : Bukupaket.com 364 Mesin Listrik Prosentase tegangan jatuh dilihat dari sisi sekunder : 100 . . . . 2 2 2 2 2 x oV Sin X I Cos R I eq eq M M r M M Sin oV X xI Cos oV R xI eq eq 2 2 2 2 2 2 . 100 . 100 r M M Sin V Cos V x r r …………5.1 – 24 Efisiensi = K = Masuk Keluar Daya Daya 2 _ _ Rugi Keluar Daya Keluar Daya 6 dimana 6 Rugi = i cu P P Masuk Daya Rugi _ 1 6 K 5.1 -25 Rugi Cu Pcu = 1 2 1 . eq R I atau Wc R I eq 2 2 2 Rugi Inti Pi = Rugi Histeris + Rugi Arus Pusar = Ph + Pe 1 2 1 1 1 1 1 . . . M M Cos I V P Cos V R i eq atau 1 2 1 . eq i R I P 5.1 – 26 dari persamaan diatas dapat ditarik kesimpulan, untuk beban tertentu, efi- siensi maksimum terjadi ketika rugi tembaga = rugi inti. Pengaturan Tegangan Regulation Voltage suatu transformator adalah perubahan tegangan sekunder antara beban nol dan beban penuh pada suatu faktor daya tertentu, dengan tegangan primer konstan. Ada dua macam pengaturan tegangan yaitu, Regulation Down Reg Down dan Regulation Up Reg Up : Reg Down 100 2 2 2 x oV V oV .5.1-27 Reg Up 100 2 2 2 x V V oV .5.1-28 Tegangan sisi sekunder tanpa beban sebagai referensi acuan adalah 1 1 2 2 V E K E E dan jika tegangan terminal sekunder beban penuh sebagai referensi primer K V V 2 2 Pengaturan Regulation 100 1 2 1 x V V V 100 . . . . 1 1 1 1 1 x V Sin X I Cos R I eq eq M M M M Sin V Cos V x r . ………...5.1 – 29 Untuk menganalisis transformator ber- dasarkan rangkaian ekuivalen, maka perlu diketahui parameter-parameter yang ada pada transformator tersebut. Parameter transformator bisa diketahui dari datasheet yang diberikan oleh

5.1.3.3 Efisisensi Transformator

5.1.3.4 Perubahan Efisiensi Terhadap Beban

5.1.3.5 Pengaturan Tegangan

5.1.4 Pengujian Transfor- mator