Prinsip Kerja Motor Saat Berbeban

444 Mesin Listrik Gambar 5. 143 Sychroscope otomatis memonitor perbedaan fasa, te- gangan, frekuensi, dan urutan fasa. Apabila semua kondisi telah tercapai alat memberi suatu sinyal bahwa saklar untuk paralel dapat dimasukkan. Motor sinkron bekerja dengan dua sumber arus, yaitu arus bolak-balik AC dan sumber arus searah DC. Motor akan berputar sinkron bila putaran medan putar sama dengan putaran rotor. Jadi bila stator dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa AC, maka pada stator akan terjadi medan putar dan pada rotor dimasukan tegangan DC. Sumber DC baru dimasukkan setelah rotor berputar dengan putaran sinkron, karena motor sinkron akan bekerja bila Ns = Nr, bila hal ini belum tercapai, maka motor tidak akan bekerja. Gambar 5.144 Motor Sinkron dua Kutub Gambar 5.144 mengilustrasikan sebuah motor sinkron dua kutub dengan asumsi rotor dalam keadaan diam. Saat poros motor tidak berbeban, maka poros rotor “dikunci”oleh kutub stator lawan dan motor akan berputar pada kecepatan sinkron dan sudut Torsi G akan nol Gambar 5.145 a. Bila beban mekanis diberikan pada poros rotor, maka putaran rotor cenderung menurun Gambar 5.145 b tetapi putaran masih sinkron. Ikatan magnetik antara medan rotor dan stator masih terjadi, tetapi rotor tertinggal oleh sudut Torsi G . Torsi yang dihasilkan Td yang tergantung pada sudut G dan ini harus cukup untuk mengatasi Torsi poros T.beban yang terjadi.

5.8 Motor Sinkron

5.8.1 Prinsip Kerja

Di unduh dari : Bukupaket.com Mesin Listrik 445 Gambar 5.145 Pengaruh Beban pada Kutub Rotor Motor Sinkron Seperti halnya pada jenis motor yang lain, pada motor sinkronpun akan terjadi ggl lawan, akibat naiknya arus yang mengalir pada jangkar sebagai kompen- sasi dari kenaikkan Torsi dan Daya oleh beban. Sebagai ilustrasi diperlihatkan pada gambar 5.146. Apabila ada kenaikan beban pada poros motor, kecepatan rotor akan menurun sesaat karena diperlukan waktu untuk motor menyerap tambahan daya dari jala-jala. Meskipun masih berputar pada kecepatan sinkron, rotor tetap akan tertinggal sebesar sudut Torsi G dari medan stator. Ggl yang akan diinduksikan pada posisi rotor yang baru dan mengenai medan stator adalah Eb’. Gambar 5.146 Pengaruh Kenaikan Beban Pada Arus Jangkar Saat tanpa beban beban ringan Eb dan V hampir berlawanan secara langsung, tetapi saat beban bertambah

5.8.2 Motor Saat Berbeban

Di unduh dari : Bukupaket.com 446 Mesin Listrik kutub rotor tertinggal sebesar sudut Torsi G . Seperti diperlihatkan pada gambar 5.146. Eb saat berbeban bergeser sebesar Torsi G dari posisi Eb tanpa beban. Tegangan Er tergantung pada posisi Eb, dan nilai arus jangkar adalah : I 2 Zs Eb V 4 ……………………………………………………………………..5.8-1 Motor akan menyerap daya dari jala-jala untuk mengkompensasi kenaikan beban poros, tanpa mengakibatkan perubahan pada kecepatan rata-ratanya. Tetapi bilabeban bertambah terus, bisa Menga-kibatkan motor keluar dari keadaan sinkron dan berhenti berputar. Gambar 5.147 Vektor Diagram untuk Menentukan Daya Motor Gambar 5.147 memperlihatkan vektor diagram sebuah motor sinkron dengan faktor daya “leading”, dimana : OA = Tegangan suplaifasa AB = Ggl lawan dengan sudut beban D OB = Tegangan resultan Er = I . Zs T = Sudut antara I dengan Eb Ra Xs Tan 1 T x Garis CD dibuat dengan beda sudut T dari AB x AC dan FD tegak lurus CD Daya mekanik per fasa yang terjadi pada rotor : Pm = Eb . I . Cos \ Watt ..........5.8-2 pada OBD Ÿ BD = I . Zs . Cos \ BD = CD – BC atau BD = AE – BC

5.8.3 Daya Dihasilkan Motor Sinkron