Hubungan Transfor- mator Tiga Fasa

Mesin Listrik 373 Secara umum dikenal tiga cara untuk menyambung rangkaian listrik sebuah transformator tiga fasa, yaitu hubungan bintang, hubungan segitiga, dan hubu- ngan Zig-zag. i Hubungan Bintang - bintang Hubungan dari tipe ini lebih ekonomis untuk arus nominal yang kecil, transfor- mator tegangan tinggi Gambar 5.48. Jumlah dari lilitan perfasa dan jumlah isolasi minimum karena tegangan fasa 3 1 tegangan jala-jala Line, juga tidak ada perubahan fasa antara tega-ngan primer dengan sekunder. Bila beban pada sisi sekunder dari transfor-mator tidak seimbang, maka tegangan fasa dari sisi beban akan berubah kecuali titik bintang dibumikan. Primer: 1 1 1 1 3 ph L L ph I I dan Volt V V Sekunder: Volt V V L ph 3 2 2 dan 1 2 2 2 ph ph ph L V V K Amp I I i Hubungan Segitiga-Segitiga Hubungan ini umumnya digunakan da- lam sistem yang menyalurkan arus be- sar pada tegangan rendah dan terutama saat kesinambungan dari pelayanan harus dipelihara meskipun satu fasa me- ngalami kegagalan Gambar 5.49. Adapun beberapa keuntungan dari hu- bungan ini adalah : Gambar 5.48 Hubungan Bintang- bintang Gambar 5.49 Hubungan Segitiga – Segitiga

5.2.2 Hubungan Transfor- mator Tiga Fasa

Di unduh dari : Bukupaket.com 374 Mesin Listrik x Tidak ada perubahan fasa antara te- gangan primer dengan sekunder. x Luas penampang dari konduktor dikurangi karena arus fasa 3 1 arus jala-jala x Tidak ada kesulitan akibat beban tidak seimbang pada sisi sekunder. Kerugian yang terjadi pada hubungan ini adalah : x Lebih banyak isolasi dibutuhkan di- bandingkan dengan hubungan bin- tang-bintang. x Tidak adanya titik bintang memung- kin, merupakan kerugian yang dapat membahayakan. Bila salah satu jala- jala ke tanah karena kegagalan, tegangan maksimum antara kumpar- an dan inti akan mencapai tegangan jala-jala penuh. Primer : 1 1 1 1 3 ph L ph L I I dan Volt V V Sekunder: 2 2 2 2 3 ph L ph L I I dan V V 1 2 ph ph V V K i Hubungan Bintang - Segitiga Hubungan transformator tipe ini pada prinsipnya digunakan, dimana tegangan diturunkan Step - Down, seperti pada jaringan transmisi. Pada hubungan ini, perbandingan tegangan jala-jala 3 1 kali perbandingan lilitan transformator dan tegangan sekunder tertinggal 30 q dari tegangan primer. Primer : Amp I I dan Volt V V ph L L ph 1 1 1 1 3 Gambar 5.50 Hubungan Bintang – Segitiga Gambar 5.51 Hubungan Segitiga- Bintang Di unduh dari : Bukupaket.com Mesin Listrik 375 Sekunder : Amp I I dan Volt V V L ph L ph 3 2 2 2 2 1 2 ph ph V V K i Hubungan Segitiga - Bintang Hubungan ini umumnya digunakan, dimana diperlukan untuk menaikkan tegangan Step-Up, misalnya pada awal sistem transmisis tegangan tinggi. Dalam hubungan ini perbandingan tega- ngan 3 kali perbandingan lilitan trans- formator dan tegangan sekunder men- dahului sebesar 30 q. Primer A I I dan Volt V V L ph ph L 3 1 1 1 1 Sekunder: A I I dan Volt V V ph L L ph 2 2 2 2 3 1 2 ph ph V V K Daya Total Tiga Fasa : S = VA I V S atau VA I V ph ph L L . . 3 . . 3 P = Watt Cos I V L L M . . . 3 Q = Var Sin I V L L M . . . 3 i Hubungan Zig - Zag Kebanyakan transformator distribusi se- lalu dihubungkan bintang, salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh trans- formator tersebut adalah ketiga fasanya harus diusahakan seimbang. Apabila beban tidak seimbang akan menye- babkan timbulnya tegangan titik bintang yang tidak diinginkan, karena tegangan pada peralatan yang digunakan pemakai akan berbeda-beda. Untuk menghindari terjadinya tegangan titik bintang, diantaranya adalah dengan menghubungkan sisi sekunder dalam hubungan Zig-zag. Dalam hubungan Zig-zag sisi sekunder terdiri atas enam kumparan yang dihubungkan secara khusus Gambar 5.52 Gambar 5.52 Transformator Tiga Fasa Hubung Zig-zag Ujung-ujung dari kumparan sekunder disambungkan sedemikian rupa, supaya arah aliran arus didalam tiap-tiap kum- paran menjadi bertentangan. Karena e1 tersambung secara berla- wanan dengan gulungan e2, sehingga jumlah vektor dari kedua tegangan itu menjadi : Di unduh dari : Bukupaket.com 376 Mesin Listrik , 3 ___ __________ _ ; 3 2 1 1 3 3 3 2 2 2 1 1 b Z Z Z Z Z Z e e e e e e e e e e e e e Teg titik bintang eb = 0 2 1 e e , nilai tegangan fasa 3 2 e e z Sedangkan tegangan jala-jala : 3 2 3 e e E Z Z i Transformator Tiga Fasa dengan Dua Kumparan Selain hubungan transforamator seperti telah dijelaskan pada sub-bab sebelum- nya, ada transformator tiga fasa dengan dua kumparan. Tiga jenis hubungan yang umum digunakan adalah : x V - V atau “ Open “ x “ Open Y - Open “ x Hubungan T – T Misal Tiga buah transformator satu fa- sa masing-masing mempunyai daya se- besar 10 KVA, bila dihubungkan V - V Gambar 5.53 karena salah satu dilepas sebelumnya dihubungkan segitiga maka dayanya tidak 2 x 10 KVA = 20 KVA, tetapi hanya 0,866 x 20 KVA = 17,32 KVA. Hal ini bisa dibuktikan sebagai berikut : x Daya S saat dihubungkan = VA I V L L . . 3 x jala jala arus menjadi I I L ph 3 2 x Daya S saat dihubungkan V - V = VA I V I V L L L L . 3 . . 3 ¸¸¹ · ¨¨© § x Perbandingan daya saat Hubungan dengan V -V adalah : L L L L I V I V saat S V V saat S . . 3 . 7 , 57 100 3 1 x Kekurangan Hubungan ini adalah : x Faktor daya rata-rata, pada V - V ber- operasi lebih kecil dari P.f beban, kira- kira 86,6 dari faktor daya beban seimbang. x Tegangan terminal sekunder cende- rung tidak seimbang, apalagi saat beban bertambah. Gambar 5.53 Hubungan V-V atau Open Gambar 5.54 Hubungan Open Y -Open Di unduh dari : Bukupaket.com Mesin Listrik 377 Hubungan Open Y - Open diperlihat- kan pada Gambar 5.54, ada perbeda- an dari hubungan V - V karena peng- hantar titik tengah pada sisi primer dihu- bungkan ke netral ground. Hubungan ini bisa digunakan pada transformator distribusi. i Hubungan Scott atau T - T Hubungan ini merupakan transformasi tiga fasa ke tiga fasa dengan bantuan dua buah transformator Kumparan. Satu dari transformator mempunyai “ Centre Taps “ pada sisi primer dan se- kundernya dan disebut “ Main Trans- former “. Transformator yang lainnya mempunyai “0,866 Tap “ dan disebut “ Teaser Transformer “. Salah satu ujung dari sisi primer dan sekunder “teaser Trans-former” disatukan ke “ Centre Taps” dari “ main transformer “. “ Teaser Transformer” beroperasi hanya 0,866 dari kemampuan tegangannya dan kumparan “ main trnsformer “ beroperasi pada Cos 30 q = 0,866 p.f, yang ekuivalen dengan “ main transformer “ bekerja pada 86,6 dari kemampuan daya semunya. Pengujian yang harus dilakukan pada sebuah transformator tiga fasa biasanya disesuaikan dengan kebutuhannya pe- ngujian rutin, pengujian awal, dan pe- ngujian akhir, jenis pengujiannya juga cukup beragam, seperti : i Pengujian Tahanan Isolasi i Pengujian Tahanan Kumparan i Pengujian Karektristik Beban Nol i Pengujian Karektistik Hubung Singkat i Pengujian Karakteristik Berbeban i Pengujian Perbandingan Transformasi i Pengujian Kelompok Hubungan i Pengujian Tegangan Terapan i Pengujian Tegangan Induksi i Pengujian Kebocoran Tangki i Pengujian Jenis i Pengujian Tahanan Isolasi Pengujian tahanan isolasi biasanya di- laksanakan pada awal pengujian de- ngan tujuan untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi transformator, untuk menghindari kegagalan yang bisa bera- Gambar 5.55 Hubungan Scott atau T-T

5.2.3 Pengujian Transfor- mator Tiga Fasa