Mesin Listrik 465
Generator set atau disingkat Genset merupakan seperangkat pembangkit te-
naga listrik yang merupakan gabungan antara mesin penggerak yang berupa
mesin diesel sebagai penggerak mula dan generator sebagai mesin yang yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Pada umumnya generator
yang digunakan adalah jenis generator sinkron seperti telah dibahas pada sub
bab sebelumnya. Genset biasanya dimanfaatkan sebagai
pembangkit energi listrik pada daerah- daerah atau lokasi yang belum ter-
jangkau oleh suplai listrik PLN, selain itu genset banyak dimanfatkan sebagai
sumber daya darurat catu daya darurat ketika PLN atau sumber utama daya
listrik mengalami pemadaman. Pengertian dan definsi Genset darurat
menurut PUIL 2000 Pasal 8.21.1.1 adalah :
”Keadaan darurat adalah keadaan yang tidak biasa atau tidak dikehendaki yang
membahayakan keselamatan manusia, bahaya kebakaran dan keamanan ba-
ngunan serta isinya, yang ditimbulkan karena penyediaan listrik utama ter-
ganggu. Penerangan darurat biasanya dipasang di gedung-gedung umum yang
banyak dikunjungi orang seperti hotel, pasar, toserba, gedung pertunjukan,
tempat ibadah, gelanggang olah raga, rumah sakit dan gedung lain yang
sejenisnya. Genset darurat dapat me- nyediakan daya untuk beberapa ke-
perluan seperti pendingin, pelayanan alat bantu mekanis, ventilasi jika penting
untuk keselamatan jiwa, penerangan dan tenaga untuk kamar operasi di
rumah sakit, sistem alarm kebakaran, proses industri yang bila aliran listrik
terputus dapat menyebabkan bahaya yang serius, komunikasi dan hal yang
sejenisnya”.
5.10 Generator Set
5.10.1 Pendahuluan
Sumber: http:www.chinapower-online.comMitsubishi series.html
Gambar 5.170 Contoh Generator Set
Di unduh dari : Bukupaket.com
466 Mesin Listrik
Pada pasal berikutnya pasal 8.21.3.1.1 dijelaskan bahwa generator darurat ha-
rus memenuhi beban sebagai berikut:
Kelengkapan penggerak utama yang menggunakan tenaga listrik dan per-
lengkapan pengasutan. Lift keadaan darurat dengan ang-
gapan pada suatu kumpulan lift hanya satu lift yang bekerja.
Daya yang digunakan untuk menu- runkan lift.
Kipas untuk mengisap asap. Pompa air untuk sistem pemadam
kebakaran saat terjadi kebakaran. Pemanfaatan listrik yang digunakan
pada saat terjadi kebakaran. Penerangan darurat yang dihubung-
kan dangan generator tersebut. Jumlah beban lain yang dapat
disuplai dari sistem pembangkit tersebut kecuali yang tersebut dalam
8.21.3.1.1. Jika ditinjau dari cara memperoleh ener-
gi termalnya, motor diesel atau mesin diesel dikelompokan ke dalam mesin
dengan pembakaran dalam mesin itu sendiri, yaitu proses pembakaran terjadi
di dalam silinder mesin, sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus ber-
fungsi sebagai fluida kerja. Motor menggunakan beberapa selinder,
dimana didalamnya terdapat torak yang bergerak secara translasi bolak-balik.
Di dalam silinder inilah terjadi pem- bakaran antara bahan bakar dengan
oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut
mampu menggerakkan torak yang me- nyebabkan gerakan rotasi pada poros
engkol dan sebaliknya gerak rotasi po- ros engkol menimbulkan gerak translasi
pada torak.
5.10.2 Mesin Diesel
Gambar 5.171 Prinsip Kerja Mesin Diesel
Di unduh dari : Bukupaket.com
Mesin Listrik 467
Prinsip kerja mesin diesel bila ditinjau dari sistem penyalaan bahan bakarnya,
disebut motor penyalaan kompresi. Karena cara penyalaan bahan bakarnya
dilakukan dengan menyemprotkan ba- han bakar ke dalam silinder berisi udara
bertemperatur dan bertekanan tinggi. Cara kerja mesin diesel dapat dijelaskan
seperti pada gambar 5.171. Proses pembakaran di dalam motor
bakar terjadi secara berulang-ulang periodik, yaitu setiap satu siklus
mengalami 2 kali putaran poros engkol dan membutuhkan 4 langkah kerja.
1. Langkah Isap Pada awal langkah isap, piston berada
pada Titik Mati Atas TMA dan kecepatan torak nol belum bergerak.
Torak bergerak menuju Titik Mati Bawah TMB, katup isap intake valve terbuka,
sehingga udara bersih masuk ke dalam silinder. Langkah isap ini berlangsung
hingga piston mencapai TMB. 2. Langkah Kompresi
Setelah mencapai TMB, torak bergerak kembali ke TMA, sementara katup isap
dan katup buang tertutup. Udara yang telah ada di dalam silinder terkompresi
oleh torak yang bergerak ke TMA. Volume udara kini menjadi kecil se-
hingga tekanan dan temperaturnya naik. 3. Langkah Ekspansi
Pada saat torak hampir mencapai TMA, bahan bakar disemprotkan ke dalam
silinder dan terjadilah proses pembakar- an sehingga tekanan dan temperaturnya
naik. Sementara itu torak masih berge- rak menuju TMA, berarti volume ruang
bakar menjadi semakin kecil sehingga tekanan dan temperatur udara bahan
bakar di dalam silinder menjadi semakin tinggi. Akhirnya torak mencapai TMA
dan gas pembakaran mampu mendo- rong torak untuk bergerak kembali dari
TMA ke TMB. Pada saat yang sama, baik katup isap intake valve maupun
katup buang exhaust valve masih ter- tutup. Dalam proses ini volume gas
pembakaran di dalam silinder bertam- bah besar dan tekanannya turun.
4. Langkah Buang Apabila totak telah mencapai TMB,
katup buang sudah terbuka sedangkan katup isap tetap tertutup. Torak ber-
gerak kembali ke TMA mendesak gas yang sudah terbakar keluar dari dalam
silinder melalui saluran buang. Setelah langkah buang ini selesai, siklus kerja
baru dimulai lagi dari langkah isap dan seterusnya.
Bagian-bagian utama yang berfungsi sebagai penunjang operasional Mesin
Diesel adalah sistem bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendingin
serta sistem udara dan gas buang. 1. Sistem Bahan Bakar
Fungsi Sistem bahan bakar adalah mengalirkan bahan bakar mulai dari
tangki bahan bakar sampai menyem- protkan dari pengabut pada waktu pem-
bakaran di dalam silinder. Jenis bahan bakar yang digunakan umumnya adalah
minyak solar atau minyak IDO Ignation Diesel Oil.
2. Sistem Pendingin Saat genset beroperasi, maka tempe-
ratur kerja mesin akan meningkat, untuk
5.10.2.1 Bagian-bagian Utama Mesin Diesel
Di unduh dari : Bukupaket.com