Landasan Teori KAJIAN PUSTAKA

a Pemasaran Hubungan Relationship Marketing, mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan konstituen kunci guna mendapatkan dan mempertahankan bisnis. Tujuan lain dari pemasaran hubungan adalah mendapatkan penekanan yang lebih besar pada kegiatan mempertahankan pelanggan. Empat konstituen kunci untuk pemasaran hubungan adalah pelanggan, pegawai, mitra pemasaran saluran, pemasok, distributor, dealer, agent dan anggota masyarakat finansial pemegang saham, investor, analis b Pemasaran Terintegrasi Integrated Marketing, lebih merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai bagi konsumen. c Pemasaran Internal Internal Marketing, tugas pemasaran internal ialah tugas merekrut, melatih dan memotivasi karyawan yang kompeten, yang ingin melayani pelanggan dengan baik. Pemasaran internal berlangsung pada dua tingkatan, yang pertama berfungsi sebagai pemasaran, tenaga penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran. Yang kedua pemasaran berlangsung oleh departemen lain, departemen tersebut memerlukan pe mikiran pemasaran yang “memikirkan pelanggan”, dimana dapat menembus keseluruhan perusahaan. d Pemasaran Kinerja Social Responsibility Marketing, konsep pemasaran masyarakat yang menuntut para pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etika ke dalam praktik pemasaran mereka. Para pemasar harus menyeimbangkan dan menyiasati kriteria yang sering mengalami konflik, yaitu laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen dan kepentingan publik. 2. Perilaku Konsumen a. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Egel et al dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah 2013:7, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam pemerolehan, pengonsumsian, dan penghabisan produkjasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Menurut Mowen dan Minor dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah 2013:7, perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam penerimaan, penggunaan dan pembelian, dan penentuan barang, jasa, dan ide. Schiffman dan Kanuk dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah 2013:7 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Sedangkan menurut Kotler dan Keller 2009:166, perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Dari beberapa definisi yang telah disebutkan, Etta Mamang Sangadji dan Sopiah 2013:9 menyimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah: 1 Disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok, atau organisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalamanide untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan dampak dari proses-proses tersebut pada konsumen dan masyarakat. 2 Tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan memenuhi kebutuhanya baik dalam penggunan, pengonsumsian, maupun penghabisan barang dan jasa termasuk proses yang mendahului dan yang menyusul. 3 Tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian berusaha mendapatkan produk yang diinginkan, mengkonsumsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca pembelian, yaitu perasaan puas atau tidak puas. b. Model perilaku konsumen Gambar II .2. Model Perilaku Konsumen Kotler dan Armstrong 2008:158 Menurut Kotler dan Armstrong 2008:159 titik tolak untuk memahami perilaku pembelian adalah model rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan dalam gambar II.2. gambar ini memperlihatkan bahwa pemasaran dan rangsangan lain memasuki “kotak hitam” konsumen dan menghasilkan respon tertentu. Rangsangan pemasaran terdiri dari Empat P, product produk, price harga, place tempat, dan promotion promosi. Rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan pembeli, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli yang diubah menjadi sekumpulan respon pembeli. Setelah tahapan-tahapan tersebut dilalui baru pembeli membuat keputusan tentang jenis produk, merek, penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan masyarakat di mana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen berasal dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, dan selera yang berbeda-beda, sehingga pengambilan keputusan dalam tahap pembelian akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor, yaitu: Gambar II.3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, Kotler dan Armstrong 2008:160 Kotler dan Armstrong 2008:159- menguraikan empat faktor yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen dalam membeli suatu produk, yaitu: 1 Faktor Budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli. a Budaya Budaya culture, adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar. Perilaku manusia dipelajari secara luas. Tumbuh di dalam suatu masyarakat, seseorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku dari keluarga dan ilustrasi penting lainya. b Subbudaya Subbudaya subculture, masing-masing budaya mengandung subbudaya yang lebih kecil atau kelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan daerah geografis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Kelas Sosial Kelas sosial social class, adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. 2 Faktor Sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. a Kelompok Referensi Kelompok referensi, merupakan kelompok yang mempunyai pengaruh langsung berhadapan dan tidak langsung dalam membentuk sikap dan perilaku seseorang. b Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku pembeli. c Peran dan Status Posisi seseorang dalam masing-masing kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan statusnya. Masing-masing peran membawa status yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat. 3 Faktor Pribadi Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian. a Usia dan Tahap Siklus Hidup Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup mereka. Para pemasar sering mendefinisikan pasar sasaran mereka dengan tahap siklus hidup dan mengembangkan produk dan rencana pemasaran yang sesuai untuk setiap tahap itu. b Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Para pemasar berusaha mendefinisikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat diatas rata-rata pada produk dan jasa mereka. c Situasi Ekonomi Situasi ekonomi yang dilihat dari pendapatan individu seseorang yang mempengaruhi pilihan produk. d Gaya Hidup Gaya hidup lifestyle, adalah pola hidup seseorang yang mempengaruhi perilaku pembelian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian personality, mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri, sedangkan konsep diri menjurus kepada citra diri yang menunjukan dan mencerminkan identitas mereka. 4 Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. a Motivasi Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengarahkan seseorang mencari keputusan atas kebutuhan tersebut. b Persepsi Persepsi perception, adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. c Pembelajaran Pembelajaran learning, mengambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d Keyakinan dan sikap Keyakinan belief, adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sikap attitude, menggambarkan evaluasi,perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. 3. Gaya Hidup a. Pengertian Gaya Hidup lifestyle Gaya hidup lifestyle adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkunganya Kotler dan Keller 2009:175, menurut Mowen dan Minor dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah 2013:46 gaya hidup menunjukan bagaimana seseorang menjalankan hidup, membelanjakan uang, dan memanfaatkan waktunya. Menurut Kotler dan Armstrong 2008:170 gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan psikografisnya. Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO utama pelanggan, activities kegiatan, interest minat, dan opinions pendapat. Gaya hidup menangkap sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan profil seluruh pola tindakan dan interaksi seseorang di dunia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uang dan bagaimana mengalokasikan waktu. b. Pengukuran Gaya Hidup Gaya hidup setiap kelompok atau individu mempunyai ciri-ciri yang unik. Dengan demikian gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha- usaha pemasaran untuk menjual produknya. Dalam penelitian ini pengukuran suatu gaya hidup, menggunakan Plog’s Psychographics. Model plog seperti yang dikutip Park dan Jang dalam jurnal Tourismt Management 2011 mengatakan ada lima jenis kepribadian psikografis atau gaya hidup individu, antara lain : 1 Psychocentric, konsumen memilih dengan tujuan ingin mengulang kepuasan yang telah dia dapatkan sebelumnya mencari kepuasan internal 2 Mendekati Psychocentric near psychocentric, konsumen terbiasa menggunakan produk yang lama untuk mendapatkan kepuasan yang sama, namun ada kecenderungan ingin pula mencari produk yang menawarkan hal baru. 3 Midcentric, konsumen meniru orang lain mencari pengalaman baru yang telah didapatkan dari orang lain mencari kepuasan eksternal atau pujian 4 Mendekati allocentric near allocentric, konsumen ingin mencari produk yang menawarkan hal yang baru, namun ada kecenderungan ingin pula tetap menggunakan produk lama. 5 Allocentric, konsumen memilih produk dengan pertimbangan, biasanya mencari produk yang menawarkan hal yang baru dan unik mencari kepuasan internal. Karakteristik Psychocentric dapat dicirikan sebagai berikut: 1 Kurang menantang dan mengeksplorasi 2 Hati-hati dan konservatif 3 Ketat dalam pengeluaran pendapatan 4 Lebih memilih merek terkenal 5 Kecenderungan tinggi terhadap minat berkunjung kembali setelah mereka puas. Karakteristik Allocentric dapat dicirikan sebagai berikut: 1 Penasaran dan ingin menjelajahi atau mencoba 2 Membuat keputusan dengan mudah 3 Membelanjakan pendapat dengan mudah 4 Memilih produk baru daripada menggunakan merek yang popular 5 Mencari tujuan baru secara berkesinambungan c. Identifikasi Gaya Hidup Menurut Widjaja 2009:43 terdapat empat kategori yang menjadi motif dalam proses pembelian oleh konsumen karena lifestyle, yaitu: 1 Uitilitarian purchase pembelian produk bermanfaat, konsumen membelanjakan produk ini dalam kondisi tidak sangat mendesak membutuhkan, tetapi memberikan keyakinan bahwa produkjasa yang dibelinya akan meningkatkan kehidupan yang lebih baik atau lebih mudah. 2 Indulgences kesukaanmemanjakan diri, individu mencoba untuk hidup menikmati sedikit kemewahan tanpa banyak menambah pengorbanan dari pengeluaranya. Gratifikasi dari produkjasa ini terletak pada faktor emosional. 3 Lifestyle luxuries gaya hidup mewah, Lifestyle luxuries menawarkan manfaat dan kegunaan bagi konsumen berupa meningkatkan prestige, image, dan superior quality dari sebuah merek. Dalam hal ini, peranan merek menjadi gratifikasi konsumen untuk membeli produk atau jasa. 4 Aspirational luxuries hasrat kemewahan, seiring dengan indulgences, aspirational luxuries akan memuasakan konsumen dari aspek kebutuhan emosionalya. Melalui pembelian, konsumen dapat mengekspresikan dirinya, sistem nilai, minat, dan hasratnya. Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah gaya hidup di kota Yogyakarta, khususnya gaya hidup MahasiswaI Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma. Gaya hidup akan terus berkembang pada masing-masing dimensi AIO activity, interest, opinion atau kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai AIO: a Activity Kegiatan, merupakan tindakan nyata dari individu. b Interest Minat, merupakan pandangan dari individu atau tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus. c Opinion Pendapat, merupakan jawaban lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus berupa dimana “pertanyaan” diajukan. Tabel II.1. Tabel Dimensi AIO menurut Sumarwan 2011:47 Aktivitas Minat Opini Bekerja Keluarga Diri sendiri Hobi Rumah Isu social Kegiatan Sosial Pekerjaan Politik Liburan Masyarakat Bisnis Hiburan Rekreasi Ekonomi Anggota Club Fashion Pendidikan Masyarakat Makanan Produk Belanja Media Masa depan Olahraga Keberhasilan Budaya 3. Minat Beli a. Pengertian Minat Beli Salah satu bentuk dari perilaku konsumen yaitu minat atau keinginan membeli suatu produk atau layanan jasa. Bentuk konsumen dari minat beli adalah konsumen potensial, yaitu konsumen yang belum melakukan tindakan pembelian pada masa sekarang dan kemungkinan akan melakukan tindakan pembelian pada masa yang akan datang atau dapat disebut sebagai calon pembeli. Minat yang timbul dalam diri pembeli seringkali berlawanan dengan kondisi keuangan yang dimiliki. Minat beli konsumen merupakan keinginan tersembunyi dalam benak konsumen. Menurut Kotler dan Keller 2009:137 minat beli adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menujukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Assael yang dikutip oleh Arumni 2013:22 mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Kinnear dan Taylor dalam Arumni 2013:23 menyatakan bahwa minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Sedangkan Schiffman dan Kanuk dalam Veronika 2016:22 berpendapat bahwa pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen Keputusan pembelian dipengaruhi oleh nilai produk yang telah dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk mendapatkanya, maka dorongan untuk membeli semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaat yang dirasakan lebih kecil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dibanding pengorbananya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan umumnya mengevaluasi produk lain yang sejenis. Menurut Winkel dalam Arumni 2013:23, faktor-faktor yang mempengaruhi minat dikelompokan menjadi 2 golongan, yaitu: 1 Minat secara intristik, yaitu minat yang berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada pengaruh dari luar, misalnya: sumber daya konsumen, pengetahuan, sikap, dan gaya hidup. 2 Minat secara ekstrinsik, yaitu minat yang berdasarkan dorongan atau pengaruh dari luar diri individu, misalnya: iklan, pendapat teman, faktor, keluarga, dan pengalaman. Dapat disimpulan bahwa, pengertian minat beli adalah sikap kecenderungan perilaku konsumen untuk membeli suatu produk yang dalam proses pembelianya dari mencari informasi produk hingga tindakan yang berhubungan dengan pembelian. b. Indikator Minat Beli Menurut Ferdinan dalam Veronika 2016:24 minat beli dapat didefinisikan melalui indikator-indikator sebagai berikut: 1 Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. 2 Minat preferensial, yaitu menunjukan perilaku seseorang yang memiliki prefrensial utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya. 3 Minat eksploratif, yaitu menunjukan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminati dan mencari informasi lain yang mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Dian Ayu Puspita Ardy dalam jurnalnya Pengaruh Gaya Hidup, Fitur dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Curve 9300 pada tahun 2013 menyatakan adanya pengaruh gaya hidup, fitur, dan harga terhadap keputusan pembelian blackberry curve 9300. Penelitian ini dilakukan di WTC Surabaya dimana WTC Surabaya merupakan tempat penjualan telepon seluler terbesar di Surabaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgmental sampling dengan data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data diperoleh peneliti melalui penyebaran angket, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala likert dengan item scale 5 kategori yang berkisar antara “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju”. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik regresi linier berganda. Selain itu terdapat pula penelitian yang berjudul Pengaruh Gaya Hidup Brand Minded dan Peran Kelompok Acuan Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung Berbasis Android yang ditulis oleh Klementin Vida Arumni pada tahun 2013 menyatakan bahwa Gaya Hidup Brand Minded dan Peran Kelompok berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat beli produk Samsung berbasis android. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Counter Trakomindo Selular yang terletak di Phone Market Ambarukmo Plaza Yogyakarta yang belum memiliki produk Samsung berbasis Android pada penelitian ini jumlah populasinya tidak diketahui. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling. Data yang diperoleh peneliti melaui wawancara dan kuesioner. Dalam menganalisis data penulis mengunakan regresi linier berganda

C. Keterkaitan Gaya Hidup dengan Minat beli

Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam berperilaku, salah satunya adalah gaya hidup. Menurut Kotler dan Armstrong 2008:170 gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan psikografisnya. Psikografik atau gaya hidup mengacu pada activities, interest, opinions konsumen AIO. Secara lebih rinci memusatkan perhatian pada apa yang orang-orang suka lakukan, apa lingkup minat mereka, dan apa pendapat orang-orang tentang berbagai hal. Salah satu bentuk dari perilaku konsumen yaitu minat atau keinginan membeli suatu produk atau layanan jasa. Keputusan pembelian konsumen tidak terlepas dari gaya hidup mereka, Salah satu hal yang dapat menunjukan gaya hidup adalah kepemilikan Smartphone, terkait dengan bagaimana mereka memilih Smartphone dalam hal tipe, harga, dan kualitas.

D. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting Uma Sekaran dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah 2014:88. Menurut Kotler dan Armstrong 2008:170 gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO utama pelanggan activities, interest, opinions yang menampilkan profil seluruh pola tindakan dan interaksi seseorang di dunia. Konsep gaya hidup dapat membantu pemasar memahami nilai konsumen yang berubah dan bagaimana gaya hidup mempengaruhi perilaku pembelian. Berdasarkan acuan teori diatas maka kerangka konseptual pada penelitian ini sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar II.4. Kerangka Konseptual Pemikiran Keterangan Gambar : 1 X : Gaya Hidup 2 Y : Minat Beli Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Gaya Hidup X, yang akan diuji apakah variabel gaya hidup yang meliputi karakteristik Plog’s Psychographics apakah berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Minat Beli Y dilihat dari sikap atau kecenderungan perilaku konsumen.

E. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono 2014:93 merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Adapun hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Hipotesis H a : Gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli Smartphone Xiaomi.  Plog’s Psychographics  Minat refrensial  Minat preferensial  Minta eksploratif Gaya Hidup X Minat Beli Y 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diggunakan dalam peneitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono 2011:11, penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan dalam penelitian ini adalah kausal, yaitu hubungan sebab akibat.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah mahasiswai Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun belum menggunakan smartphone Xiaomi. 2. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu variabel gaya hidup dan minat beli. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di wilayah Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel a. Variabel Bebas Independent Variable Variabel Bebas Independent Variable, adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Gaya Hidup X. Dalam penelitian ini indikator gaya hidup melibatkan karakteristik Plog’s Psychographics yaitu: 1 Penasaran dan ingin menjelajahi atau mencoba. 2 Hati-hati dan konservatif. 3 Ketat dalam pengeluaran pendapat. 4 Memilih produk baru daripada menggunakan merek yang popular. 5 Mencari tujuan baru secara berkesinambungan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh gaya hidup terhadap minat beli Smartphone XIAOMI (studi kasus pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

3 14 136

Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang di Mirota Kampus studi Kasus : mahasiswa/i Kampus 1 Universitas Sanata Dharma.

2 27 122

Pengaruh Brand Image terhadap minat beli ulang Oriflame studi kasus: mahasiswi Kampus 1 Universitas Sanata Dharma.

0 3 104

Alasan mahasiswa menggunakan laptop ASUS : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma.

2 7 108

Analisis kepuasan mahasiswa pada kualitas pelayanan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Studi kasus: sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 106

Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang d Mirota Kampus studi Kasus mahasiswa i Kampus 1 Universitas Sanata Dharma

1 15 120

Pengaruh gaya hidup dan kualitas produk terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM-FI : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

1 4 139

Pengaruh uang saku dan gaya hidup terhadap minat menabung studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

32 130 107

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap minat beli konsumen pada produk minuman Frestea : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 131