Pengaruh gaya hidup terhadap minat beli Smartphone XIAOMI (studi kasus pada mahasiswai Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

(1)

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE XIAOMI

Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Ivan Christianus NIM: 132214024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE XIAOMI

Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Ivan Christianus NIM: 132214024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

Motto dan Persembahan

The good life is a process, not a state of being.

It is a direction, not a destination. -Carl Rogers-

Be yourself, everyone else is already taken. –Oscar Wilde-

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai

sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. –Yeremia 29:11-

I’m The Leader Of Myself. –Ivan Christianus-

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Ayah dan Ibuku Tercinta, Panutan dan Semangat Hidupku. Keluarga besarku di Kalimantan dan di Jogja.

GKTI (Gereja Kristus Tuhan Indonesia). BFAM (Brothers From Another Mother). Almamaterku.


(6)

(7)

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Minat Beli Smartphone Xiaomi, Studi Kasus: Mahasiswa/i kampus 1 Universitas Sanata Dharma”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing I yang bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, mendukung, dan menasehati penulis dengan kesabaran dan kesungguhan hati dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan, perhatian, kritik dan saran yang sangat berharga


(9)

viii

dengan penuh kesabaran dan kesungguhan hati sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

4. Seluruh dosen dan staf Sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Agustinus, Ayahku tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa, kepercayaan, pelajaran dan semangat pantang menyerah dalam melewati semua tahap kehidupan agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

6. Trisnowati, Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, doa, dan kesabaran dalam mendidik anak satu-satunya yang super keras kepala ini.

7. Lie Loe Nan Ien, Nenekku tersayang yang selalu sabar mendidik aku di Jogja, membangunkan setiap pagi ketika ada jam kuliah, dan selalu menyajikan makanan yang enak walaupun dengan kondisi badan yang kurang sehat. Terimakasih Mak’e.

8. Keluargaku di Jogja, Terimakasih Wak Ing, Om Edi, Ik Tin, Om Catur, Kugus, Tante Endang, adik sepupuku Cristin dan Alex yang senantiasa mendukung dan mendoakan aku.

9. BFAM (Brothers From Another Mother), Keluarga kecil yang telah menemani dari awal perkuliahan hingga detik ini selama kurang lebih 4 tahun dengan segala suka duka yang tak terhitung, memberikan semangat,


(10)

(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... viii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8


(12)

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori ... 11

B. Penelitian Terdahulu ... 33

C. Keterkaitan Gaya Hidup dengan Minat Beli ... 34

D. Kerangka Konseptual Penelitian ... 35

E. Hipotesis ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Subjek dan Objek Penelitian... 37

C. Waktu dan Lokasi ... 38

D. Variabel Penelitian ... 38

E. Pengukuran Variabel ... 40

F. Populasi dan Sampel ... 42

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 43

H. Sumber Data ... 44

I. Teknik Pengumpulan Data ... 44

J. Jenis Pengujian Kuesioner ... 45

K. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 53

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan ... 53


(13)

xii

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Pengujian Instrumen ... 68

B. Analisis Data ... 71

C. Pembahasan ... 79

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

C. Keterbatasan Penelitian ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

I.1 Pangsa Pasar Smartphone 2015 ... 4

II.1 Dimensi AIO ... 30

III.1 Kategori Skor Variabel ... 49

IV.1 Daftar Spesifikasi Produk Smartphone Xiaomi... 59

V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Hidup ... 69

V. 2 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli ... 69

V. 3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Hidup ... 70

V. 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Minat Beli ... 70

V. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 71

V. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ... 72

V. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku ... 73

V.8 Deskriptif Variabel dan Indikator Gaya Hidup ... 74

V.9 Deskriptif Variabel Minat Beli ... 75

V.10 Uji Normalitas ... 77


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Skematis Pemasaran Holistik ... 15

II.2 Model Perilaku Konsumen ... 19

II.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 20


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ... 91 Lampiran 2 Identitas dan Data Variabel Responden... 95 Lampiran 3 Olah Data SPSS, Tabel r dan Tabel t... 108


(17)

xvi ABSTRAK

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE XIAOMI

Studi Kasus: Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma

Ivan Christianus Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret sampai April 2017 di kampus I Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi yang telah mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun belum memiliki smartphone Xiaomi. Pengambilan sampel menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif terhadap minat beli.


(18)

ABSTRACT

THE EFFECT OF LIFESTYLE TOWARDS PURCHASE INTENTION OF XIAOMI SMARTPHONE

Case Study: Economic Faculty Students of Campus I Sanata Dharma University

Ivan Christianus Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

This study is conducted to discover the influence of lifestyle towards purchase intention. This research was carried out on March to April 2017 in campus I Sanata Dharma University, Yogyakarta. The population within this study is Economic Faculty Students of Campus I Sanata Dharma University from Accounting, Management, and Economic Studies Department who are familiar with Xiaomi smartphone before but have not owned it yet. Sampling carried out with Nonprobability Sampling technique. The data in this study was obtained through distributing questionnaire to 100 respondents. Test Validity is using Product Moment Correlation technique and Reliability Test using Cronbach’s Alpha formula. Data analysis technique used in this research is descriptive analysis. It can be concluded from this research that lifestyle has positive effect to purchase intention.


(19)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di dunia, dimana dengan adanya era globalisasi ini akan memperluas pasar produk dan keadaaan tersebut akan memunculkan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, pemasar harus pandai menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi, dan mendistribusikannya dengan efektif.

Dengan adanya globalisasi pasti akan diiringi dengan perkembangan teknologi, seperti misalnya telepon, saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, perkembangan sebagai alat komunikasi pun semakin canggih, misalnya dalam bentuk ponsel seluler yang memberikan beberapa kemudahan bagi penggunanya. Terbukti dengan munculnya berbagai macam perangkat telekomunikasi dengan teknologi tingkat tinggi. Kemunculan teknologi telekomunikasi tingkat tinggi ini juga didorong oleh kebutuhan manusia untuk menghadapi berbagai masalah dan diselesaikan dalam waktu yang cepat dan singkat. Teknologi komunikasi yang menjadi trend di masyarakat adalah smartphone.


(20)

Telepon pintar (smartphone) sudah tidak asing lagi bagi pengguna telepon seluler saat ini, Telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tinggi, terkadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Hampir semua kebutuhan kian terbantu berkat benda ini, mulai dari kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sampai yang berkaitan dengan masalah pekerjaan. Sebuah telepon seluler tidak lagi menjadi alat percakapan baik itu SMS (short message service) maupun suara, tetapi juga untuk mengakses email, mengakses jaringan sosial, memotret, membuat video, dan bahkan untuk menonton televisi. Hal ini menyebabkan perusahaan yang bergerak di dunia bisnis teknologi harus selalu mencari ide-ide kreatif dan mengembangkan teknologi untuk dapat meningkatkan penjualan dan juga memenuhi kebutuhan pelangganya.

Pengguna telepon pintar (smartphone) di Indonesia terus meningkat. eMarketer memproyeksikan bahwa pada 2016 hingga 2019 pengguna smartphone di Indonesia akan terus tumbuh. Angka pertumbuhanya pun fantastis. Pada 2016 ada 65,2 juta pengguna smartphone. Sedangkan di 2017 akan ada 74,9 juta pengguna smartphone. Adapun pada 2018 dan 2019, terus tumbuh dari 83,5 juta hingga 92 juta mobile phone user di Indonesia (eMarketer, Sabtu (19/9/2015). Pada tahun 2013 Indonesia juga merupakan pembeli smartphone terbesar diwilayah Asia Tenggara dengan total penjualan smartphone di Indonesia mencapai 14,8 juta unit, dimana Indonesia juga


(21)

berkontribusi sebanyak 30% bagi total penjualan smartphone di Asia Tenggara (Ningrum, 2014)

Salah satu smartphone yang memiliki kemampuan tinggi adalah Xiaomi. Xiaomi sebagai salah satu perusahaan swasta yang baru berdiri 6 tahun dari 2010. Perusahaan ini bergerak dibidang teknologi dengan produk ungulanya berupa smartphone. Ini adalah sebuah terobosan baru bagi Xiaomi karena melihat perkembangan zaman yang semakin canggih dan peluang yang ada di dalam dunia smartphone terutama di wilayah Asia yang memiliki pangsa pasar potensial untuk gadget. (detik.com.id,2016).

Menurut Internasional Data Corporation (IDC), Smartphone Xiaomi merupakan produsen smartphone terbesar kelima di dunia yang mengirimkan 18,2 juta unit mulai Oktober hingga Desember 2015 dan membuat Xiaomi menguasai pangsa pasar sebesar 4,6 persen (https://id.techinasia.com/idc-penjualan-smartphone-2015). Xiaomi menjadi vendor ponsel cerdas terbaru yang dapat meluncur naik dengan cepat diawal tahunya. Hal ini terbukti dengan manaiknya pangsa pasar Xiaomi di dunia yang dapat digambarkan pada tabel berikut:


(22)

Tabel 1.1

Pangsa pasar merek smartphone di dunia tahun 2015 (unit dalam jutaan)

Vendor 4Q15 Shipments Volumes 4Q15 Market Share 4Q14 Shipments Volumes 4Q14 Market Share Year- Over-Year Growth 1. Samsung

85.6 21.4% 75.1 19.9% 14%

2. Apple

74.8 18.7% 74.5 19.7% 0.4%

3. Huawei

32.4 8.1% 23.6 6.3% 37%

4. Lenovo

20.2 5.1% 14.1 3.7% 43.6%

5. Xiaomi

18.2 4.6% 16.5 4.4% 10%

Others

168.3 42.1% 174.0 46.1% -3.3%

Total

399.5 100% 377.8 100% 5.7%

Sumber: IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, 2016

Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015, pangsa pasar tertinggi dunia smartphone diraih oleh Samsung. Tapi harus dikatahui bahwa pangsa pasar Xiaomi didunia sudah mencapai 5 besar. Dalam tahun 2016 Xiaomi menargetkan 3 negara yang fokus dalam penjualanya. Yaitu salah


(23)

satunya adalah Negara Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Hugo Barra, Vice President Global Xiaomi. (Reza, 2016)

Siring dengan terus berkembangnya teknologi komunikasi, lingkungan tempat manusia hidup juga akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, demikian juga halnya dengan gaya hidup. Dalam kaitanya dalam pemilihan handphone, seseorang mungkin lebih memilih jenis handphone yang sedang tren saat ini untuk mengikuti gaya hidup (lifestyle). Orang-orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja memiliki gaya hidup yang berbeda (Kotler dan Keller, 2009:175).

Gaya hidup (lifestyle) menurut (Kotler dan Keller, 2009:175) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat, gaya hidup memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkunganya. Keputusan pembelian konsumen tidak terlepas dari gaya hidup mereka yang ingin membeli produk yang bermanfaat dan mempunyai kualitas baik. Keanekaragaman konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dipengaruhi oleh karakteristik gaya hidup yaitu aktivitas dimana seseorang melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhanya seperti pekerjaan, hobi, belanja, hiburan, olahraga, dan minat seseorang berdasarkan keinginan terhadap produk yang diinginkan, serta pendapat atau pandangan seseorang terhadap produk yang akan dibeli sehingga dapat mempengaruhi prilaku keputusan konsumen. Dengan demikian konsumen dalam memilih suatu


(24)

produk akan memilih berdasarkan apa yang paling dibutuhkan dan sesuai dengan minat beli yang salah satunya adalah gaya hidupnya (lifestyle).

Minat beli yang timbul pada benak konsumen, bukan hanya di dasarkan pada pertimbangan gaya hidup semata, tetapi ada juga dorongan-dorongan dari faktor-faktor lain yang menimbulkan keputusan pembelian, seperti: usia, pekerjaan, motivasi, keluarga, pengalaman, sikap, dsb. Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal (Kotler dan Keller, 2009:184). Keputusan konsumen untuk membeli barang atau jasa, sering juga didasarkan pada pertimbangan irasional, dimana konsumen membeli produk agar dapat meningkatkan harga diri, dikagumi, dan dianggap sebagai kelas tertentu (Susana dalam Saptoadi 2013:3). Melihat kenyataan tersebut, apakah minat beli konsumen dipengaruhi oleh gaya hidup? Pertanyaan tersebutlah yang mendorong untuk dilaksanakanya penelitian ini, dengan harapan dapat memberikan jawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE XIAOMI”. Studi kasus pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(25)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli Smartphone Xiaomi pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mempersempit batasan masalah yang menjadi bahan dalam penelitian. Adapun batasan masalah secara rinci sebagai berikut: 1. Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah Smartphone Xiaomi. 2. Penelitian ini dilakukan/dibatasi pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi

Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun belum menggunakan Smartphone Xiaomi. 3. Variabel yang diteliti meliputi: Gaya Hidup adalah Karakteristik Plog’s

Psychographics (Psychocentric dan Allocentric). Minat beli adalah sikap kecenderungan prilaku konsumen yaitu minat refrensial, minat preferensial, dan minat eksploratif.


(26)

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui apakah variabel gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli produk Smartphone Xiaomi pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Perusahaan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi serta menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan guna meningkatkan penjualan dan profit perusahaan.

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Diharapkan dengan adanya penelitian ini mampu memberikan bahan informasi yang baik serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan karya Ilmiah pada penelitan selanjutnya.

2. Bagi Penulis

Diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan serta menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahaan dalam dunia kerja nantinya.


(27)

F. Sistematika penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, antara lain: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memuat uraian teoritis yang berisi teori-teori dan pendapat-pendapat para pakar yang digunakan untuk memperkuat penelitian. Bab ini juga memuat kerangka konseptual dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, pengukuran variabel, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian kuesioner, dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN XIAOMI

Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian yaitu sejarah berdirinya perusahaan dan keadaan perusahaan pada umumnya.


(28)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis data dan pembahasan pada intinya berisi dua hal pokok. Pertama, paparan atau deskripsi mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Kedua, memuat hasi uji statistik.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN

Bab ini beisi kesimpulan dan saran terhadap masalah yang diteliti serta keterbatasan penelitian.


(29)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Secara formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah besar aktivitas pemasaran. Pemasaran yang baik telah menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan bisnis. Pemasaran sangat mempengaruhi kehidupan kita setiap hari. Pemasaran sangat melekat dalam setiap hal yang kita lakukan dari pakaian yang kita pakai, situs internet dan iklan yang kita lihat. Pemasaran yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Kegiatan pemasaran sangatlah penting dalam kesuksesan finansial perusahaan. Kemampuan operasi akuntansi, dan fungsi bisnis lainya tidak akan berarti jika tidak ada cukup permintaan akan produk atau jasa dari konsumen.

Menurut Amerrican Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5) bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan


(30)

pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentinganya. Menurut Kotler dan Keller (2009:5) Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang diinginkan pihak lain, karenanya kita memandang manajemen pemasaran (Marketing Management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah konsep inti dari pemasaran. Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. Dalam ekonomi yang sangat kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli rasional yang dihadapkan dengan segudang pemilihan, perusahaan dapat meraih kemenangan dengan melakukan proses penghantaran nilai yang bagus serta memilih, menyediakan, dan mengkomunikasikan nilai yang unggul Kotler dan Keller (2009:36). Menurut Kotler dan Keller (2009:36) urutan penciptaan dan menghantarkan nilai melalui tiga fase yaitu:

1) Fase memilih nilai, mempresentasikan “pekerjaan rumah“ pemasaran yang harus dilakukan sebelum produk dibuat. Staf pemasaran harus mensegmentasikan pasar, memilih sasaran


(31)

pasar yang tepat dan mengembangkan penawaran positioning nilai (STP).

2) Fase menyediakan nilai, pemasar harus menentukan fitur produk tertentu, harga dan distribusi.

3) Fase mengkomunikasikan nilai, dengan mendayagunakan tenaga penjualan, promosi penjualan, iklan dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan dan mempromosikan produk.

Dari definisi diatas diambil sebuah kesimpulan tentang definisi pemasaran. Pemasaran secara umum adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikan melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dalam mencapai tujuan perusahaan.

b. Konsep Pemasaran

Serangkaian Konsep inti dalam pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009:12) adalah Kebutuhan, Keinginan, Permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia yang harus dipenuhi. Keinginan adalah kebutuhan yang diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Menurut Kotler dan Keller (2009:19) pada dasarnya


(32)

kegiatan pemasaran mencangkup konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran holistik. 1) Konsep Produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan harga yang terjangkau. Para manajer berorientasi pada produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal.

2) Konsep Produk

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen lebih menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Manajer berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memutakhirkanya.

3) Konsep Penjualan

Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi. Karenanya, organisasi harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

4) Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing


(33)

dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih. 5) Konsep Pemasaran Holistik

Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan, desain, dan pengimplementasian program pemasaran, proses, dan aktivitas-aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat saling ketergantungan. Konsep pemasaran holistik merupakan suatu pendekatan yang berusaha menyadari dan mendamaikan ruang lingkup kompleksitas aktivitas pemasaran. Empat komponen luas yang mencirikan pemasaran holistik: pemasaran hubungan, pemasaran terintegrasi, pemasaran internal, dan pemasaran kinerja.

Gambar II.1.


(34)

a) Pemasaran Hubungan (Relationship Marketing), mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan konstituen kunci guna mendapatkan dan mempertahankan bisnis. Tujuan lain dari pemasaran hubungan adalah mendapatkan penekanan yang lebih besar pada kegiatan mempertahankan pelanggan. Empat konstituen kunci untuk pemasaran hubungan adalah pelanggan, pegawai, mitra pemasaran (saluran, pemasok, distributor, dealer, agent) dan anggota masyarakat finansial (pemegang saham, investor, analis)

b) Pemasaran Terintegrasi (Integrated Marketing), lebih merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai bagi konsumen. c) Pemasaran Internal (Internal Marketing), tugas pemasaran

internal ialah tugas merekrut, melatih dan memotivasi karyawan yang kompeten, yang ingin melayani pelanggan dengan baik. Pemasaran internal berlangsung pada dua tingkatan, yang pertama berfungsi sebagai pemasaran, tenaga penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran. Yang kedua pemasaran berlangsung oleh departemen lain, departemen tersebut memerlukan


(35)

pemikiran pemasaran yang “memikirkan pelanggan”, dimana dapat menembus keseluruhan perusahaan.

d) Pemasaran Kinerja (Social Responsibility Marketing), konsep pemasaran masyarakat yang menuntut para pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etika ke dalam praktik pemasaran mereka. Para pemasar harus menyeimbangkan dan menyiasati kriteria yang sering mengalami konflik, yaitu laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen dan kepentingan publik.

2. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Egel et al dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2013:7), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam pemerolehan, pengonsumsian, dan penghabisan produk/jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Menurut Mowen dan Minor dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2013:7), perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam penerimaan, penggunaan dan pembelian, dan penentuan barang, jasa, dan ide. Schiffman dan Kanuk dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2013:7) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan,


(36)

mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009:166), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Dari beberapa definisi yang telah disebutkan, Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2013:9) menyimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah:

1) Disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok, atau organisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman/ide untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan dampak dari proses-proses tersebut pada konsumen dan masyarakat.

2) Tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan memenuhi kebutuhanya baik dalam penggunan, pengonsumsian, maupun penghabisan barang dan jasa termasuk proses yang mendahului dan yang menyusul.

3) Tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian berusaha mendapatkan produk yang diinginkan, mengkonsumsi


(37)

produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca pembelian, yaitu perasaan puas atau tidak puas.

b. Model perilaku konsumen

Gambar II .2.

Model Perilaku Konsumen Kotler dan Armstrong (2008:158) Menurut Kotler dan Armstrong (2008:159) titik tolak untuk memahami perilaku pembelian adalah model rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan dalam gambar II.2. gambar ini memperlihatkan bahwa pemasaran dan rangsangan lain memasuki “kotak hitam” konsumen dan menghasilkan respon tertentu. Rangsangan pemasaran terdiri dari Empat P, product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan pembeli, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli yang diubah menjadi sekumpulan respon pembeli. Setelah tahapan-tahapan tersebut dilalui baru pembeli membuat keputusan tentang jenis produk, merek, penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.


(38)

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan masyarakat di mana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen berasal dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, dan selera yang berbeda-beda, sehingga pengambilan keputusan dalam tahap pembelian akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor, yaitu:

Gambar II.3.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, Kotler dan Armstrong (2008:160)


(39)

Kotler dan Armstrong (2008:159-) menguraikan empat faktor yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen dalam membeli suatu produk, yaitu:

1) Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli. a) Budaya

Budaya (culture), adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar. Perilaku manusia dipelajari secara luas. Tumbuh di dalam suatu masyarakat, seseorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku dari keluarga dan ilustrasi penting lainya.

b) Subbudaya

Subbudaya (subculture), masing-masing budaya mengandung subbudaya yang lebih kecil atau kelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan daerah geografis.


(40)

c) Kelas Sosial

Kelas sosial (social class), adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.

2) Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen.

a) Kelompok Referensi

Kelompok referensi, merupakan kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (berhadapan) dan tidak langsung dalam membentuk sikap dan perilaku seseorang.

b) Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku pembeli.

c) Peran dan Status

Posisi seseorang dalam masing-masing kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan statusnya. Masing-masing peran membawa status yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat.


(41)

3) Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian.

a) Usia dan Tahap Siklus Hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup mereka. Para pemasar sering mendefinisikan pasar sasaran mereka dengan tahap siklus hidup dan mengembangkan produk dan rencana pemasaran yang sesuai untuk setiap tahap itu.

b) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Para pemasar berusaha mendefinisikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat diatas rata-rata pada produk dan jasa mereka.

c) Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi yang dilihat dari pendapatan individu seseorang yang mempengaruhi pilihan produk.

d) Gaya Hidup

Gaya hidup (lifestyle), adalah pola hidup seseorang yang mempengaruhi perilaku pembelian.


(42)

e) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian (personality), mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri, sedangkan konsep diri menjurus kepada citra diri yang menunjukan dan mencerminkan identitas mereka.

4) Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.

a) Motivasi

Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengarahkan seseorang mencari keputusan atas kebutuhan tersebut.

b) Persepsi

Persepsi (perception), adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti.

c) Pembelajaran

Pembelajaran (learning), mengambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.


(43)

d) Keyakinan dan sikap

Keyakinan (belief), adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sikap (attitude), menggambarkan evaluasi,perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.

3. Gaya Hidup

a. Pengertian Gaya Hidup (lifestyle)

Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkunganya (Kotler dan Keller 2009:175), menurut Mowen dan Minor dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2013:46) gaya hidup menunjukan bagaimana seseorang menjalankan hidup, membelanjakan uang, dan memanfaatkan waktunya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:170) gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan psikografisnya. Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO utama pelanggan, activities/kegiatan, interest/minat, dan opinions/pendapat. Gaya hidup menangkap sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan profil seluruh pola tindakan dan interaksi seseorang di dunia.


(44)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uang dan bagaimana mengalokasikan waktu.

b. Pengukuran Gaya Hidup

Gaya hidup setiap kelompok atau individu mempunyai ciri-ciri yang unik. Dengan demikian gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pemasaran untuk menjual produknya. Dalam penelitian ini pengukuran suatu gaya hidup, menggunakan Plog’s Psychographics. Model plog seperti yang dikutip Park dan Jang dalam jurnal Tourismt Management (2011) mengatakan ada lima jenis kepribadian psikografis atau gaya hidup individu, antara lain :

1) Psychocentric, konsumen memilih dengan tujuan ingin mengulang kepuasan yang telah dia dapatkan sebelumnya (mencari kepuasan internal)

2) Mendekati Psychocentric (near psychocentric), konsumen terbiasa menggunakan produk yang lama untuk mendapatkan kepuasan yang sama, namun ada kecenderungan ingin pula mencari produk yang menawarkan hal baru.

3) Midcentric, konsumen meniru orang lain mencari pengalaman baru yang telah didapatkan dari orang lain (mencari kepuasan eksternal atau pujian)


(45)

4) Mendekati allocentric (near allocentric), konsumen ingin mencari produk yang menawarkan hal yang baru, namun ada kecenderungan ingin pula tetap menggunakan produk lama. 5) Allocentric, konsumen memilih produk dengan pertimbangan,

biasanya mencari produk yang menawarkan hal yang baru dan unik (mencari kepuasan internal).

Karakteristik Psychocentric dapat dicirikan sebagai berikut: 1) Kurang menantang dan mengeksplorasi

2) Hati-hati dan konservatif

3) Ketat dalam pengeluaran pendapatan 4) Lebih memilih merek terkenal

5) Kecenderungan tinggi terhadap minat berkunjung kembali setelah mereka puas.

Karakteristik Allocentric dapat dicirikan sebagai berikut: 1) Penasaran dan ingin menjelajahi atau mencoba 2) Membuat keputusan dengan mudah

3) Membelanjakan pendapat dengan mudah

4) Memilih produk baru daripada menggunakan merek yang popular


(46)

c. Identifikasi Gaya Hidup

Menurut Widjaja (2009:43) terdapat empat kategori yang menjadi motif dalam proses pembelian oleh konsumen karena lifestyle, yaitu:

1) Uitilitarian purchase (pembelian produk bermanfaat), konsumen membelanjakan produk ini dalam kondisi tidak sangat mendesak membutuhkan, tetapi memberikan keyakinan bahwa produk/jasa yang dibelinya akan meningkatkan kehidupan yang lebih baik atau lebih mudah.

2) Indulgences (kesukaan/memanjakan diri), individu mencoba untuk hidup menikmati sedikit kemewahan tanpa banyak menambah pengorbanan dari pengeluaranya. Gratifikasi dari produk/jasa ini terletak pada faktor emosional.

3) Lifestyle luxuries (gaya hidup mewah), Lifestyle luxuries menawarkan manfaat dan kegunaan bagi konsumen berupa meningkatkan prestige, image, dan superior quality dari sebuah merek. Dalam hal ini, peranan merek menjadi gratifikasi konsumen untuk membeli produk atau jasa.

4) Aspirational luxuries (hasrat kemewahan), seiring dengan indulgences, aspirational luxuries akan memuasakan konsumen dari aspek kebutuhan emosionalya. Melalui pembelian, konsumen dapat mengekspresikan dirinya, sistem nilai, minat, dan hasratnya.


(47)

Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah gaya hidup di kota Yogyakarta, khususnya gaya hidup Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma. Gaya hidup akan terus berkembang pada masing-masing dimensi AIO activity, interest, opinion atau kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai AIO:

a) Activity (Kegiatan), merupakan tindakan nyata dari individu. b) Interest (Minat), merupakan pandangan dari individu atau

tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus.

c) Opinion (Pendapat), merupakan jawaban lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus berupa dimana “pertanyaan” diajukan.


(48)

Tabel II.1.

Tabel Dimensi AIO menurut Sumarwan (2011:47)

Aktivitas Minat Opini

Bekerja Keluarga Diri sendiri

Hobi Rumah Isu social

Kegiatan Sosial Pekerjaan Politik

Liburan Masyarakat Bisnis

Hiburan Rekreasi Ekonomi

Anggota Club Fashion Pendidikan

Masyarakat Makanan Produk

Belanja Media Masa depan

Olahraga Keberhasilan Budaya

3. Minat Beli

a. Pengertian Minat Beli

Salah satu bentuk dari perilaku konsumen yaitu minat atau keinginan membeli suatu produk atau layanan jasa. Bentuk konsumen dari minat beli adalah konsumen potensial, yaitu konsumen yang belum melakukan tindakan pembelian pada masa sekarang dan kemungkinan akan melakukan tindakan pembelian pada masa yang akan datang atau dapat disebut sebagai calon pembeli. Minat yang


(49)

timbul dalam diri pembeli seringkali berlawanan dengan kondisi keuangan yang dimiliki. Minat beli konsumen merupakan keinginan tersembunyi dalam benak konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2009:137) minat beli adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menujukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Assael yang dikutip oleh Arumni (2013:22) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Kinnear dan Taylor (dalam Arumni 2013:23) menyatakan bahwa minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Sedangkan Schiffman dan Kanuk (dalam Veronika 2016:22) berpendapat bahwa pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen

Keputusan pembelian dipengaruhi oleh nilai produk yang telah dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk mendapatkanya, maka dorongan untuk membeli semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaat yang dirasakan lebih kecil


(50)

dibanding pengorbananya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan umumnya mengevaluasi produk lain yang sejenis.

Menurut Winkel (dalam Arumni 2013:23), faktor-faktor yang mempengaruhi minat dikelompokan menjadi 2 golongan, yaitu:

1) Minat secara intristik, yaitu minat yang berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada pengaruh dari luar, misalnya: sumber daya konsumen, pengetahuan, sikap, dan gaya hidup.

2) Minat secara ekstrinsik, yaitu minat yang berdasarkan dorongan atau pengaruh dari luar diri individu, misalnya: iklan, pendapat teman, faktor, keluarga, dan pengalaman.

Dapat disimpulan bahwa, pengertian minat beli adalah sikap kecenderungan perilaku konsumen untuk membeli suatu produk yang dalam proses pembelianya dari mencari informasi produk hingga tindakan yang berhubungan dengan pembelian. b. Indikator Minat Beli

Menurut Ferdinan (dalam Veronika 2016:24) minat beli dapat didefinisikan melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

2) Minat preferensial, yaitu menunjukan perilaku seseorang yang memiliki prefrensial utama pada produk tersebut. Preferensi ini


(51)

hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.

3) Minat eksploratif, yaitu menunjukan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminati dan mencari informasi lain yang mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Dian Ayu Puspita Ardy dalam jurnalnya Pengaruh Gaya Hidup, Fitur dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Curve 9300 pada tahun 2013 menyatakan adanya pengaruh gaya hidup, fitur, dan harga terhadap keputusan pembelian blackberry curve 9300. Penelitian ini dilakukan di WTC Surabaya dimana WTC Surabaya merupakan tempat penjualan telepon seluler terbesar di Surabaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgmental sampling dengan data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data diperoleh peneliti melalui penyebaran angket, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala likert dengan item scale 5 kategori yang berkisar antara “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju”. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik regresi linier berganda.


(52)

Selain itu terdapat pula penelitian yang berjudul Pengaruh Gaya Hidup Brand Minded dan Peran Kelompok Acuan Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung Berbasis Android yang ditulis oleh Klementin Vida Arumni pada tahun 2013 menyatakan bahwa Gaya Hidup Brand Minded dan Peran Kelompok berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat beli produk Samsung berbasis android. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Counter Trakomindo Selular yang terletak di Phone Market Ambarukmo Plaza Yogyakarta yang belum memiliki produk Samsung berbasis Android pada penelitian ini jumlah populasinya tidak diketahui. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling. Data yang diperoleh peneliti melaui wawancara dan kuesioner. Dalam menganalisis data penulis mengunakan regresi linier berganda

C. Keterkaitan Gaya Hidup dengan Minat beli

Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam berperilaku, salah satunya adalah gaya hidup. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:170) gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan psikografisnya. Psikografik atau gaya hidup mengacu pada activities, interest, opinions konsumen (AIO). Secara lebih rinci memusatkan perhatian pada apa yang orang-orang suka lakukan, apa lingkup minat mereka, dan apa pendapat orang-orang tentang berbagai hal.


(53)

Salah satu bentuk dari perilaku konsumen yaitu minat atau keinginan membeli suatu produk atau layanan jasa. Keputusan pembelian konsumen tidak terlepas dari gaya hidup mereka, Salah satu hal yang dapat menunjukan gaya hidup adalah kepemilikan Smartphone, terkait dengan bagaimana mereka memilih Smartphone dalam hal tipe, harga, dan kualitas.

D. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Uma Sekaran dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah 2014:88). Menurut Kotler dan Armstrong (2008:170) gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO utama pelanggan (activities, interest, opinions) yang menampilkan profil seluruh pola tindakan dan interaksi seseorang di dunia. Konsep gaya hidup dapat membantu pemasar memahami nilai konsumen yang berubah dan bagaimana gaya hidup mempengaruhi perilaku pembelian. Berdasarkan acuan teori diatas maka kerangka konseptual pada penelitian ini sebagai berikut:


(54)

Gambar II.4.

Kerangka Konseptual Pemikiran Keterangan Gambar :

1) (X) : Gaya Hidup 2) (Y) : Minat Beli

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Gaya Hidup (X), yang akan diuji apakah variabel gaya hidup yang meliputi karakteristik Plog’s Psychographics apakah berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Minat Beli (Y) dilihat dari sikap atau kecenderungan perilaku konsumen.

E. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2014:93) merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Adapun hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Hipotesis (Ha): Gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli Smartphone

Xiaomi.  Plog’s Psychographics

 Minat refrensial  Minat preferensial  Minta eksploratif

Gaya Hidup

(X)

Minat Beli


(55)

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diggunakan dalam peneitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan dalam penelitian ini adalah kausal, yaitu hubungan sebab akibat.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun belum menggunakan smartphone Xiaomi.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu variabel gaya hidup dan minat beli.


(56)

C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017. 2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di wilayah Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel Bebas (Independent Variable), adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya (variabel terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Gaya Hidup (X). Dalam penelitian ini indikator gaya hidup melibatkan karakteristik Plog’s Psychographics yaitu:

1) Penasaran dan ingin menjelajahi atau mencoba. 2) Hati-hati dan konservatif.

3) Ketat dalam pengeluaran pendapat.

4) Memilih produk baru daripada menggunakan merek yang popular. 5) Mencari tujuan baru secara berkesinambungan.


(57)

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel Terikat (Dependent Variable), adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainya (variabel bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Minat Beli (Y). Indikator minat beli dalam penelitian ini adalah:

1) Minat Referensial, yaitu kecenderungan konsumen membicarakan produk Smartphone Xiaomi kepada individu atau kelompok sekitar.

2) Minat Preferensial, yaitu kecenderungan konsumen tertarik dan menginginkan produk Smartphone Xiaomi daripada produk Smartphone merek lain.

3) Minat Eksploratif, yaitu kecenderungan konsumen mencari informasi mengenai produk Smartphone Xiaomi.

2. Definisi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya Sugiyono (2014:59). Definisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Gaya Hidup

Gaya hidup (variabel bebas) merupakan bagaimana seseorang menjalankan hidup, membelanjakan uang, dan memanfaatkan


(58)

waktunya (Mowen dan Minor dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah 2013:46).

b. Minat Beli

Minat beli (variabel terikat) adalah kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael yang dikutip oleh Arumni 2013:22).

E. Pengukuran Variabel

Penggukuran variabel dalam penelitian ini mengunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014:132). Yang menunjuk pada suatu pertanyaan mengenai tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan. Dalam penelitian ini peneliti telah menetapkan 2 variabel yang akan diteliti yaitu gaya hidup dan minat beli. Peneliti menggunakan skala pengukuran data, yaitu teknik skala Likert yang berskala 1 sampai 4. Pernyataan kuesioner akan dibuat dalam bentuk checklist ( ) dan masing –

masing item jawaban memiliki bobot yang berbeda. Bobot untuk pernyataan terkait variabel minat beli dan gaya hidup yang pernyataanya positif penskoranya sebagai berikut:


(59)

(SS) Sangat setuju : 4

(S) Setuju : 3

(TS) Tidak setuju : 2 (STS) Sangat tidak setuju : 1

Item pernyataan positif terkait variabel gaya hidup, antara lain adalah:

1. Anda menggunakan sebuah produk karena rasa penasaran dan ingin mencoba.

4. Anda cenderung lebih tertarik menggunakan produk baru daripada produk dengan merek yang terkenal.

5. Anda memilih menggunakan produk yang dapat memberikan tujuan baru secara berkesinambungan

Sedangkan untuk pernyataan terkait gaya hidup yang pernyataanya negatif penskoranya sebagai berikut:

(SS) Sangat setuju : 1

(S) Setuju : 2

(TS) Tidak setuju : 3 (STS) Sangat tidak setuju : 4

Item pernyataan negatif terkait variabel gaya hidup, antara lain adalah:

2. Anda cenderung berhati-hati dan tidak mudah membuat keputusan ketika membeli sebuah produk

3. Anda tidak mudah mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu untuk membeli produk yang diminati.


(60)

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus I Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi yang telah mengetahui tentang Smartphone Xiaomi namun belum memiliki Smartphone Xiaomi.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014:116) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki Populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa/i aktif 2013-2016 Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus I Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi yang telah mengetahui tentang Smartphone Xiaomi namun belum memiliki Smartphone Xiaomi. Oleh karena jumlah populasi tidak diketahui maka dalam menentukan sampel menggunakan rumus sebagai berikut:


(61)

Dimana:

n = Jumlah Sampel

Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%.

Moe = Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi, ditentukan sebesar 10%.

Maka jumlah sampel yang diteliti adalah sebesar 97, dibulatkan menjadi 100 responden.

I. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Nonprobability Sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2014:120).

Teknik sampel yang digunakan adalah Sampling Insidental yaitu, teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2014:122).


(62)

G. Sumber Data

Dalam penelitian ini ada dua jenis sumber data yang digunakan oleh peneliti, yaitu:

1. Data primer

Data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun belum memiliki smartphone Xiaomi.

2. Data sekunder,

Data yang diperoleh dari pihak lain, berupa dari buku-buku yang berhubungan dengan pokok masalah yang dibahas, website, dokumentasi, internet, dan data tertulis lainnya yang dijadikan sebagai bahan referensi.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. (Interview) Wawancara

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi (Sugiyono 2014:194). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan agar memudahkan peneliti untuk mengetahui sampel yang ditemui itu cocok sebagai sumber data.


(63)

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono 2014:199). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Pertanyaan Verifikasi, yaitu pertanyaan yang bertujuan untuk memastikan bahwa responden yang ditemui sesuai atau cocok dengan sampel penelitian.

b. Bagian I, bagian ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan identitas responden.

c. Bagian II, bagian ini terdiri dari pernyataan-pernyataan yang terkait dengan variabel penelitian, yaitu gaya hidup dan minat beli.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pihak lain, berupa buku-buku yang berhubungan dengan pokok masalah, internet dan data tertulis lainya.

J. Teknik Pengujian Kuesioner

Pengujian kuesioner ini dilakukan dengan cara: 1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat


(64)

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2014:172). Uji validitas bisa menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑

Keterangan:

rxy : koefisien kolerasi;

: jumlah skor butir;

: jumlah skor total; N : jumlah sampel

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Jika dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Jika < dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2014:172). Banyak rumus yang digunakan untuk


(65)

mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Cornbach’s Alpha. Rumus ini digunakan untuk mencari nilai Cornbach’s Alpha yang skornya antara 1 dan 0.

{ } {

} Keterangan:

: reliabilitas instrumen

K : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ : jumlah variasi butir

: varian total

Ketentuan yang berlaku adalah nilai Cornbach’s Alpha > 0,60 maka data kuesioner dinyatakan baik/reliable.

K. Teknik Analisis Data 1. Analisis deskriptif

a. Analisis Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui tentang smartphone Xiaomi namun belum memiliki smartphone Xiaomi. Kemudian diambil sebagian sampel adalah sebagian Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata


(66)

Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui tentang Smartphone Xiaomi namun belum memiliki Smartphone Xiaomi sebanyak 100 orang. Hasil penelitian dari 100 responden sampel dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1) Responden berdasarkan jenis kelamin 2) Responden berdasarkan program studi 3) Responden berdasarkan uang saku perbulan b. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang variabel melalui nilai mean masing-masing variabel. Prosedurnya sebagai berikut:

1) Menghitung nilai mean untuk setiap variabel/objek/item. Rata-rata dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 4 dan bobot nilai terendah adalah 1.

2) Membuat kategori nilai mean dengan langkah sebagai berikut: a) Menentukan skor maksimum 4

b) Menentukan skor minimum 1


(67)

Dengan rentang skala 0,75 maka skor variabel gaya hidup dan minat beli dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel III.1.

Tabel Kategori Skor Variabel Gaya Hidup dan Minat beli. Kelas Penjelasan Skor Variabel Gaya Hidup 1,00 – 1,75 Menjunjukan karakteristik gaya hidup Allocentric

sangat rendah atau (Psychocentric) 1,75 – 2,50 Menunjukan karakteristik gaya hidup Allocentric

rendah atau (near Psychocentric)

2,50 – 3,25 Menunjukan karakteristik gaya hidup Allocentric tinggi atau (near Allocentric)

3,25 – 4,00 Menunjukan karakteristik gaya hidup Allocentric sangat tinggi atau (Allocentric)

Kelas Penjelasan Skor Variabel Minat Beli 1,00 – 1,75 Menunjukan skor variabel minat beli Sangat

Rendah

1,75 – 2,50 Menunjukan skor variabel minat beli Rendah

2,50 – 3,25 Menunjukan skor variabel minat beli Tinggi

3,25 – 4,00 Menunjukan skor variabel minat beli Sangat Tinggi


(68)

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada pada penelitian. Analisis linier sederhana dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

a. Menguji Asumsi Klasik

Sebagai persyaratan untuk dapat menggunakan analisis regresi linear sederhana dalam teknik analisis data maka perlu melakukan uji asumsi dasar, yaitu uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Dalam penelitian ini pengujian normalitas menggunakan rumus One Sample Kolmogrov-Smirnov, maka untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi secara normal adalah jika angka signifikansi lebih dari 0,05 (Sig > 0,05).

b. Merumuskan Persamaan Regresi Linier Sederhana

Penelitian ini menggunakan analisis linier sederhana, dikarenakan hanya terdapat satu variabel independen dan satu variabel dependen. Regresi linier sederhana merupakan sebuah prosedur hubungan matematis untuk mengukur ada atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Perhitungannya dapat dilakukan dengan alat bantu software SPSS.


(69)

Menurut Sugiyono (2014:270) persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y : Variabel Dependen (Minat Beli) a : Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b : Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka Peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X : Variabel Independen (Gaya Hidup)

Jika a dan b sudah dapat, maka selanjutnya nilai tersebut dimasukan kedalam persamaan regresi sederhana untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel Y berdasarkan nilai variabel X yang telah diketahui. Regresi linier sederhana bermanfaat untuk meramalkan rata-rata variabel Y bila X diketahui dan meramalkan perubahan yang terjadi pada variabel Y jika variabel X terjadi perubahan.

c. Pengujian Hipotesis (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan tingkat kepercayaan 0,05,


(70)

Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Merumuskan Hipotesis

H0 ; β= 0 Gaya hidup tidak berpengaruh terhadap minat beli.

Ha ; β ≠ 0 Gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli.

2) Menentukan level of significance (α):

Dalam penelitian ini level of significance atau tingkat signifikansi nya sebesar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df) = n-k, n merupakan jumlah responden dan k merupakan jumlah variabel penelitian.

3) Kriteria Pengujian

a. Jika t hitung ≤ t tabel atau nilai (Sig) ≥ ½ α (uji dua sisi) maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak berpengaruh.

b. Jika t hitung > t tabel atau nilai (Sig) < ½ α (uji dua sisi) maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti berpengaruh.

4) Membuat Kesimpulan

Jika H0 diterima dan Ha ditolak berarti gaya hidup tidak

berpengaruh terhadap minat beli, begitu pula sebaliknya jika H0

ditolak dan Ha diterima maka gaya hidup berpengaruh terhadap


(71)

53 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Xiaomi

Xiaomi Inc. yang secara harfiah artinya “Tekonologi Xiaomi”, atau “Teknologi Beras Kecil” adalah perusahaan elektronik swasta milik pribadi yang berasal dari Negeri Tiongkok yang berkantor pusat di Beijing dimana berdedikasi untuk menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. Nama Xiaomi sendiri berasal dari Bahasa Mandarin, yaitu “beras kecil”. Xiaomi sendiri adalah perusahaan Elektronik swasta dari Tiongkok yang didirikan pada tahun 6 Juni 2010 berkantor pusat di China, Beijing yang mempunyai misi dan visi menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. perusahaan ini dengan cepat telah menjadi salah satu perusahaan teknologi tercepat & terkemuka di China.

Xiaomi merupakan distributor smartphone terbesar ke-3 di Dunia yang merancang, mengembangkan, dan menjual Telepon cerdas, Aplikasi seluler, dan Elektronik konsumen. Xiomi merilis smartphone pertamanya di bulan Agustus 2011. Pendiri serta CEO Xiaomi adalah Lei Jun, yang merupakan orang terkaya ke-23 di Tiongkok menurut Forbes (sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat).


(72)

Perusahaan ini kini bernilai lebih dari $10 miliar USD dan sudah mempunyai lebih dari 3000 karyawan dari Tiongkok bahkan Malaysia,Singapura, India, Filipina dan Indonesia. Dalam sejarah didirikanya perusahaan teknologi ini, founder dari Xioami, Lei Jun juga sebelumnya mempunyai sejarah tersendiri. Mr. Lei pernah menjadi bagian dari tim pendiri Kingsoft pada tahun 1992 dan menjadi CEO pada tahun 1998. Setahun kemudian, ia mendirikan situs layanan informasi IT dan download Joyo.com atau sekarang menjadi amazon.com Setelah Kingsoft berhasil ia telah menyelesaikan IPO mereka, Lei mengundurkan diri dari Kongsoft untuk jabatannya dan menjadi Vice Chairmandi Kingsoft. Pada awal 2000-an, ia berinvestasi pada banyak start-up companies sukses seperti YY, UC dan Vancl sebagai angel investor (investor penyandang dana), dan pada tanggal 6 April 2010, ia mendirikan Xiaomi. Pada Juli 2011, ia kembali ke Kingsoft sebagai Chairman of the Board. Kini Lei menjabat sebagai Chairmandan CEO Xiaomi.

Pada Agustus 2010 resmi meluncurkan firmware berbasis Android pertamanya, MIUI. Telepon cerdas pertama diumumkan pada Agustus 2011 bernama Mi 1. Mi 1 menggunakan firmware MIUI berbasis Android yang menyerupai TouchWiz dari Samsung dan iOS dari Apple. 2 tahun berikutnya Xioami berasil kembali meluncurkanponsel cerdasnya yang ke 2 bernama MI 2. Xiaomi kemudian mengatakan pada tanggal 24 September 2013 bahwa Mi 2 telah terjual lebih dari 10 juta dalam waktu 11 bulan. Ini merupakan pencapaian yang luar biasabagi vendor smartphone yang baru berdiri 3 tahun silam.


(1)

4.

Reabilitas Minat Beli

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.878 3

5.

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N

100

Normal Parameters

a

Mean

.0000000

Std. Deviation

.55154924

Most Extreme

Differences

Absolute

.064

Positive

.046

Negative

-.064

Kolmogorov-Smirnov Z

.641

Asymp. Sig. (2-tailed)

.806


(2)

6.

Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .335 .320 1.048 .297

GAYA HIDUP .900 .124 .591 7.258 .000


(3)

Tabel r dan Tabel t

1.

Tabel r

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

N

Taraf Signif

N

Taraf Signif

N

Taraf Signif

5%

1%

5%

1%

5%

1%

3

0.997

0.999

27

0.381

0.487

55

0.266

0.345

4

0.950

0.990

28

0.374

0.478

60

0.254

0.330

5

0.878

0.959

29

0.367

0.470

65

0.244

0.317

6

0.811

0.917

30

0.361

0.463

70

0.235

0.306

7

0.754

0.874

31

0.355

0.456

75

0.227

0.296

8

0.707

0.834

32

0.349

0.449

80

0.220

0.286

9

0.666

0.798

33

0.344

0.442

85

0.213

0.278

10

0.632

0.765

34

0.339

0.436

90

0.207

0.270

11

0.602

0.735

35

0.334

0.430

95

0.202

0.263

12

0.576

0.708

36

0.329

0.424

100

0.195

0.256

13

0.553

0.684

37

0.325

0.418

125

0.176

0.230

14

0.532

0.661

38

0.320

0.413

150

0.159

0.210

15

0.514

0.641

39

0.316

0.408

175

0.148

0.194

16

0.497

0.623

40

0.312

0.403

200

0.138

0.181

17

0.482

0.606

41

0.308

0.398

300

0.113

0.148

18

0.468

0.590

42

0.304

0.393

400

0.098

0.128

19

0.456

0.575

43

0.301

0.389

500

0.088

0.115

20

0.444

0.561

44

0.297

0.384

600

0.080

0.105

21

0.433

0.549

45

0.294

0.380

700

0.074

0.097

22

0.423

0.537

46

0.291

0.376

800

0.070

0.091

23

0.413

0.526

47

0.288

0.372

900

0.065

0.086

24

0.404

0.515

48

0.284

0.368

1000

0.062

0.081

25

0.396

0.505

49

0.281

0.364


(4)

2.

Tabel t

Titik Persentase Distribusi t (df = 1

40)

Pr

Df

0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884

2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712

3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453

4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318

5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343

6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763

7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529

8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079

9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370

11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470

12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963

13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198

14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739

15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283

16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615

17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577

18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048

19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940

20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181

21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715

22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499

23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496

24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678

25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019

26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500

27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103

28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816

29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518

31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490

32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531

33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634

34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793

35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005

36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262

37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563

38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903

39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279


(5)

Titik Persentase Distribusi t (df = 41

80)

Pr

Df

0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127

42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595

43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089

44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607

45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148

46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710

47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291

48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891

49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508

50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141

51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789

52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451

53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127

54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815

55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515

56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226

57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948

58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680

59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421

60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171

61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930

62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696

63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471

64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253

65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041

66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837

67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639

68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446

69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260

70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079

71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903

72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733

73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567

74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406

75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249

76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096

77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948

78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804

79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663


(6)

Titik Persentase Distribusi t (df = 81

120)

Pr

Df

0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392

82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262

83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135

84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011

85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890

86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772

87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657

88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544

89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434

90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327

91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222

92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119

93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019

94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921

95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825

96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731

97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639

98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549

99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460

100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374

101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289

102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206

103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125

104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045

105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967

106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890

107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815

108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741

109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669

110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598

111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528

112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460

113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392

114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326

115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262

116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198

117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135

118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074

119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013


Dokumen yang terkait

Pengaruh gaya hidup terhadap minat beli Smartphone XIAOMI (studi kasus pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

3 14 136

Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang di Mirota Kampus studi Kasus : mahasiswa/i Kampus 1 Universitas Sanata Dharma.

2 27 122

Pengaruh Brand Image terhadap minat beli ulang Oriflame studi kasus: mahasiswi Kampus 1 Universitas Sanata Dharma.

0 3 104

Alasan mahasiswa menggunakan laptop ASUS : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma.

2 7 108

Analisis kepuasan mahasiswa pada kualitas pelayanan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Studi kasus: sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 106

Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas pelayanan terhadap minat beli ulang d Mirota Kampus studi Kasus mahasiswa i Kampus 1 Universitas Sanata Dharma

1 15 120

Pengaruh gaya hidup dan kualitas produk terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM-FI : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

1 4 139

Pengaruh uang saku dan gaya hidup terhadap minat menabung studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

32 130 107

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap minat beli konsumen pada produk minuman Frestea : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 131