Pengaruh gaya hidup dan kualitas produk terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM-FI : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(1)

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI HONDA VARIO TECHNO 125 PGM - FI

Studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Progam Studi Manajemen

Oleh:

Bramantio Utomo Saptoadi NIM: 092214017

PROGAM STUDI MANAJEMEN JURUSUN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

SKRIPSI

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP MINAT BELI HONDA VARIO TECHNO 125

PGM – FI

Studi Kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Oleh :

Bramantio Utomo Saptoadi NIM : 092214017

Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A Tanggal, 17 Juli 2013

Pembimbing II

Drs. Gregorius Hendra Poerwanto M.Si. Tanggal, 25 Juli 2013


(3)

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP MINAT BELI HONDA VARIO TECHNO 125

PGM – FI

Studi Kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dipersiapkan dan Ditulis oleh:

Bramantio Utomo Saptoadi NIM: 092214017

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 27 Agustus 2013

dan Dinyatakan Memenuhi Syarat Susunan Dewan Penguji

Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Dra. Diah Utari Bertha Riveda, M.Si

Sekretaris Drs. Th. Sutadi, M.B.A

Anggota Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. Anggota Drs. Gregorius Hendra Poerwanto,

M.Si

Anggota Drs. L. Bambang Harnoto M.Si

Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Dekan,

Dr. H. Herry Maridjo, M.Si.


(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Every Once In a While Revolutionary Product Comes Along That Changes Everything”

(Steve Jobs)

“Jika kita selalu memberikan terbaik dalam hidup kita setiap hariseperti seolah - olah hari ini hari terakhir bagi kita, kita akan menciptakan sesuatu yang benar

-benar besar pada akhirnya” (Bramantio Utomo Saptoadi)

Skripsi ini dipersembahkan kepada : Allah SWT yang selalu memberiku kekuatan Dewanto Saptoadi (Ayah), dan Siswanti (Ibu) yang selalu memberikan dukungan dan semangat selama masa kuliah di Universitas Sanata Dharma. Okti Jatu Mahari yang selalu menenemani selama proses pengerjaan skripsi ini. Semua teman – teman Manajemen 2009 yang terus menemani dan belajar dikampus kita tercinta selama 4 tahun.


(5)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertandatangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI HONDA VARIO TECHNO 125 PGM – FI

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 27 Agustus 2013 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang seolah–olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam refrensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yaitu yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 30 Juli 2013 Yang membuat pernyataan,

Bramantio Utomo Saptoadi NIM: 092214017


(6)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Bramantio Utomo Saptoadi

NIM : 092214017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI HONDA VARIO TECHNO 125 PGM - FI

Studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 30 Juli 2013 Yang menyatakan,

Bramantio Utomo Saptoadi


(7)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur, Alhamdulillah kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis skripsi yang berjudul “PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI HONDA VARIO TECHNO 125 PGM – FI” Studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanatha Dharma, Yogyakarta, dapat terlaksana hingga selesai dengan baik dan benar.

Penulis skripsi ini ditunjukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada dukungan dan bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si.,selaku dekan fakultas ekonomi, 2. Bapak Lukas T Poerwanto, SE,.M.Si., selaku ketua program studi

Manajemen,

3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, SE, M.B.A, selaku dosen pembimbing I yang telah berkenaan memberikan pengarahan, bimbingan, dan semangat dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai,

4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah berkenaan memberikan pengarahan,


(8)

bimbingan, dan semangat dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai,

5. Segenap dosen fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma, Mrican, Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi ini. 6. Segenap karyawan atau staf perpustakan Universitas Sanata

Dharma, Mrican, Yogyakarta yang selama ini memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.

7. Segenap staf dan karyawan kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan dibidang perkuliahan,

8. Segenap mahasiswa fakultas ekonomi baik jurusan akuntansi maupun manajemen yang telah memberikan waktu luang dalam pengisian kuesioner untuk penelitian ini,

9. Orang tua saya yang sangat saya cintai, hormati, dan kasihi, untuk Ayah saya Dewanto Saptoadi dan ibu saya Siswanti yang selalu memberikan doa, memberikan dukungan dengan semangat dan sabar, penulis ucapkan terima kasih,

10. Pacarku tersayang Okti Jatu Mahari yang terus memberikan canda tawa dan warna dalam hidupku,

11. Sahabat – sahabat setia grup “Deathtown”. Indar, Andi, Peter, dan Bob, terima kasih buat tawa, semangat baik yang membangkitkan maupun menjatuhkan saya selama empat tahun ini..hahaa,


(9)

12. Sahabat – sahabat lainnya dari jurusan manajemen yang menemani saya selama empat tahun. Natalis, Donny, Christian, Yosha, Ganang, Erik, Angga, Cido, Daniel, Anggi, Eko, Om Reda, Wisnu, Yosep Rizki Beny, Arya, Dian, Rika, Flo, Agustina, Nio, Ernia, Yunike, Prita, Gaby, Aga, Eka, Fani dan semua sahabat – sahabat manajamen, terima kasih semuanya, jadilah pribadi unik :),

13. Buat sahabat – sahabat anggota Geng Cobra (Ronal, Angga Yudis, dan Momot) terima kasih atas semangat maupun candanya,

14. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, memberikan pengalaman, nasihat, motivasi, sehingga membentuk karakter saya menjadi orang yang lebih baik, lebih sabar, dan berwawasan, terima kasih atas semua bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri terhadap setiap masukan yang positif yang menjadikan skripsi ini menjadi kebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

1. Manajemen ... 8

a. Pengertian Manajemen ... 8

2. Pemasaran ... 12

a. Pengertian Pemasaran ... 12

b. Konsep Pemasaran ... 14

3. Perilaku Konsumen ... 16

a. Pengertian Perilaku Konsumen ... 16

b. Model Perilaku Konsumen ... 16


(11)

c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .... 17

4. Gaya Hidup ... 21

a. Pengertian Gaya Hidup ... 21

b. Identifikasi Gaya Hidup ... 23

5. Kualitas Produk ... 28

a. Pengertian Kualitas Produk ... 28

6. Minat Beli ... 31

a. Pengertian Minat Beli ... 31

B. Penelitian Sebelumnya ... 34

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 37

D. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Jenis Penelitian ... 41

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 41

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 42

D. Variabel Penelitian ... 42

E. Definisi Operasional ... 43

F. Populasi dan Sampel ... 46

G.Teknik Pengambilan Sampel... 47

H.Sumber Data ... 48

I. Teknik Pengumpulan Data ... 48

J. Teknik Pengujian Instrumen... 49

1. Tes Reabilitas ... 49

2. Uji Validitas... 50

K. Teknik Analisis Data ... 51

1. Uji – T Test ... 51

2. Analisis Regresi Berganda ... 52

3. Uji Asumsi Klasik ... 53

4. Uji – F ... 55

BAB IV GAMABARAN UMUM ... 58

A. Gambaran Umum Honda Vario Techno 125 PGM - FI ... 58


(12)

1. Sejarah Produk ... 58

B. Gambaran UmumUniversitas Sanata Dharma ... 66

1. Sejarah ... 66

2. Visi dan Misi ... 67

3. Fakultas Ekonomi ... 69

4. Jurusan dan Program Studi ... 71

5. Fasilitas Penunjang ... 74

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 76

A. Pendahuluan ... 76

B. Deskripsi Data Penelitian ... 78

1. Karakteristik Responden ... 78

2. Deskripsi Data Penelitian ... 82

C. Analisis Data ... 86

1. Pengujian Instrumen ... 86

2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 91

3. Pengujian Hipotesis ... 95

D. Pembahasan ... 102

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 105

C. Keterbatasan Penelitian ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

LAMPIRAN ... 110


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel II.1Elemen Dasar Manajemen ... 9

Tabel II.2 Inventaris Gaya Hidup ... 25

Tabel III.1 Tabel Operasional Variabel, Dimensi dan Indikator ... 44

Tabel III.2 Pengujian Autokorelasi Uji Durbin – Watson ... 55

Tabel V.1 Tabel Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ... 78

Tabel V.2 Tabel Distribusi Berdasarkan Usia Responden ... 78

Tabel V.3 Tabel Distribusi Responden Mengetahui Honda Vario Techno 125 PGM – FI ... 79

Tabel V.4 Tabel Distribusi Responden Memiliki Honda Vario Techno 125 PGM – FI ... 80

Tabel V.5 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Bulanan ... 80

Tabel V.6 Tabel Diskripsi Variabel Penelitian... 82

Tabel V.7 Tabel Distribusi Jawaban Responden Variabel Gaya Hidup (Χ ) .. 83

Tabel V.8 Tabel Distribusi Jawaban Responden Variabel Persepsi pada Kualitas Produk (Χ )... 83

Tabel V.9 Tabel Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat Beli (Y) ... 85

Tabel V.10 Tabel Hasil Uji Validitas ... 87

Tabel V.11 Tabel Hasil Uji Reabilitas ... 89

Tabel V.12 Tabel Hasil Uji Mulitkolinieritas ... 92

Tabel V.13 Tabel Hasil Uji Normalitas ... 93

Tabel V.14 Tabel Pengujian Autokorelasi ... 95

Tabel V.15 Tabel Estimasi Regresi Linier Berganda ... 97


(14)

Tabel V.16 Tabel Anova ... 99 Tabel V.17 Tabel Koefisien Determinasi Berganda ... 101


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Model Perilaku Konsumen, Kotler dan Armstrong ... 17

Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian ... 37

Gambar IV.1 Honda Vario Techno 125 PGM – FI ... 59

Gambar IV.2 Logo Astra Honda Motor dan Logo Honda ... 61

Gambar V.1 Gambar Grafik Scatterplot ... 94


(16)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI HONDA VARIO TECHNO 125 PGM – FI

Bramantio Utomo Saptoadi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gaya hidup dan persepsi pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2013 di Universitas Sanata Dharma, Mrican, Yogyakarta. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang belum menggunakan sepeda motor Honda Vario Techno 125 PGM – FI. Sampel penelitian yang digunakan adalah accidental sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner. Dengan teknik ini didapatkan 100 responden yang belum menggunakan sepeda motor Honda Vario Techno 125 PGM – FI. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, Uji F atau uji simultan, Uji - T serta determinasi.

Uji - F menunjukan bahw a perubahan sebesar 26.2% t erhadap variabel minat beli (Y) Honda Vario Techno 125 PGM - FI dipengaruhi oleh set idaknya sat u

variabel independent dari penelitian ini, yaitu gaya hidup ( ), dan kualitas

produk ( ). Hasil Uji – T menunjukan bahwa variabel gaya hidup ( ) tidak berpengaruh terhadap minat beli (0,545 < 1,984). Variabel kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli (4,984 > 1,984).

Kata kunci : gaya hidup, kualitas produk, dan minat beli pada Honda Vario Techno 125 PGM – FI.


(17)

ABSTRACT

THE EFFECT OF LIFESTYLE AND PRODUCT QUALITY TOWARDS THE INTERESTS OF BUYING HONDA VARIO TECHNO 125 PGM - FI

Bramantio Utomo Saptoadi University of Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

This study aimed to determine whether lifestyle and perception of product quality affect the interest in buying the Honda Vario Techno 125 PGM - FI for the students of the Faculty of Economic, University of Sanata Dharma Yogyakarta.

This study was conducted on May-June 2013 in the Sanata Dharma University, Mrican, Yogyakarta. The population used in this study were all students of the Faculty of Economics, Sanata Dharma University that are not using Honda Vario Techno 125 PGM - FI. The samples used in this study are accidental sampling. The data was collected by questionnaire technique. With this technique the researcher could obtain 100 respondents who have not used the Honda Vario Techno 125 PGM - FI. Data analysis method used in this study is multiple linear regression analysis, simultaneous F test or test, T test and determination.

The F test showed that the changes amounted to 26.2% have effected toward buying interest Honda Vario Techno 125 PGM – FI influenced at least one variabel of the study, the lifestyle ( ) and quality of product ( ). T test result showed that lifestyle variabel did not effect toward buying interest (0,545 < 1,984). Quality of product hace effect toward buying interest (4,984 > 1,984).

Keyword : lifestyle, quality of product, and buying interest of Honda Vario Techno 125 PGM – F


(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini mobilitas menjadi salah satu aspek penting yang harus dipenuhi tiap individu, setiap hari kita selalu dihadapkan untuk selalu berpindah dari satu tempat menuju tempat yang lain dalam satu wilayah. Guna mendukung mobilitas tersebut banyak masyakarat dari kita menggunakan moda transportasi kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor, dan berbagai macam alat transportasi lainnya, salah satu kendaraan yang digunakan untuk mobilitas masyarakat adalah sepeda motor skutik. Banyak produsen mengeluarkan varian sepeda motor skutik, antara lain Yamaha dengan Yamaha Mio Series, Honda dengan Honda Vario Series, dan Suzuki dengan Suzuki Spin.

Honda sebagai salah satu perusahaan otomotif kendaraan roda dua terbesar di Indonesia menciptakan Honda Vario Techno 125 PGM - FI sebagai salah satu produk skutik kelas atas untuk merebut hati konsumen Indonesia. Perusahaan otomotif menawarkan berbagai macam produk dengan inovasi dari desain, pilihan warna, dan bentuk yang di sesuaikan dengan cita rasa dan segmentasi pasar mana yang akan dituju.

Pemilihan desain, warna, dan bentuk dari produk ditentukan dengan budaya, dalam hal ini gaya hidup konsumen. Gaya hidup merupakan cerminan perilaku seseorang yang ditunjukan dalam aktivitas,


(19)

minat dan opininya terhadap lingkungan eksternal. Persepsi gaya hidup antara satu individu dengan individu yang lain berbeda dalam membentuk image di lingkungan sekitarnya. Untuk merefleksikan image ini diperlukan simbol – simbol status tertentu yang berperan untuk merefleksikan image seseorang. Simbol - simbol status gaya hidup bisa dicerminkan dari pakaian, alat elektronik, dan salah satunya adalah kendaraan. Perusahaan otomotif merancang produk mereka mengikuti selera konsumen, dengan memberikan produk yg lebih inovatif, konsumen ingin suatu produk yg memiliki diffrensiasi dan keunggulan dari produk sejenisnya, karena konsumen sekarang menuntut suatu yang lebih personal.

Honda Vario Techno adalah kendaraan skutik roda dua, menurut Brand Manager Main Dealer Honda Bekasi, Robin Edward, Honda Vario Techno 125 PGM – FI disegmentasikan kepada anak muda yang memiliki gaya hidup mencintai aktivitas menantang dan yang menginginkan produk yg inovatif (sumber : radar bekasi.com). Dengan segmentasi pasar dari Vario Techno, diharapkan anak muda yang suka tantangan dan menginginkan produk yg memiliki inovasi akan memiliki minat beli terhadap Vario Techno.

Minat beli yang timbul pada benak konsumen, bukan hanya di dasarkan pada pertimbangan gaya hidup dan kualitas dari produk semata, tetapi ada juga dorongan – dorongan dari faktor – faktor lain yang menimbulkan keputusan dalam pembelian, seperti : pengalaman, keluarga, sikap, kegiatan pemasaran, dan lain lain. Keputusan konsumen membeli


(20)

produk juga di dasarkan pada pertimbangan irasional, di mana konsumen membeli produk agar dapat meningkatkan harga diri, di kagumi, dan di anggap sebagai kelas tertentu (Susana, 2002).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI HONDA VARIO TECHNO 125 PGM - FI”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah d uraikan di atas, maka di tarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :

1. “Apakah Gaya Hidup dan Persepsi Pada Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Minat Beli Honda Vario Techno 125 PGM - FI?”

2. “Apakah Gaya Hidup Berpengaruh Secara Parsial Terhadap Minat Beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI?”

3. “Apakah Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Minat Beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI?”

C. Batasan Masalah

Dalam penilitian ini, penulis mempersempit batasan masalah yang menjadi bahan dalam penilitian. Adapun batasan masalah secara rinci sebagai berikut:


(21)

1. Gaya hidup adalah aktivitas, minat, opini individu sebagai cara untuk mengekspresikan dirinya dalam lingkungan sosial, meliputi harga diri saat menggunakan produk, cerminan status sosial (tingkat kekayaan individu), aktualisasi diri, tingkat kepercayaan saat menggunakan produk,

2. Kualitas produk adalah baik atau buruknya produk memuaskan keinginan konsumen, dalam hal ini kualitas produk meliputi : desain kendaraan, pilihan warna, kemampuan motor (tingkat konsumsi bahan bakar,dll), fitur kendaraan, dan kegunaan motor sebagai pembantu kegiatan mobilisasi,

3. Minat beli adalah tingkatan dimana konsumen ingin membeli kendaraan bermotor, dalam hal ini minat beli meliputi : mencari informasi produk, mencoba mengendarai, mempertimbangkan beli, minat beli mengenai produk , dan ingin memiliki produk tersebut.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk mengetahui beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah,

1. Untuk mengetahui apakah gaya hidup dan persepsi pada kualitas produk secara bersamaan atau simultan berpengaruh terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM - FI.

2. Untuk mengetahui apakah gaya hidup berpengaruh terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI.


(22)

3. Untuk mengetahui apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan.

Hasil penilitian ini menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahan dalam hal ini Honda, khususnya dalam hal gaya hidup dan kualitas produk memberikan pengaruh terhadap minat beli produk Honda Vario 125 PGM - FI.

2. Bagi Universitas.

Hasil dari penilitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan atau refrensi untuk penilitian lebih lanjut dan sumbangan kepada kepustakaan Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis.

Penelitian diharpakan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan serta menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dalam dunia nyata di lingkup pemasaran sehubungan dengan pengaruh gaya hidup dan kualitas produk terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM - FI.


(23)

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, batasan masalah, tujuan penelitian, mamfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai landasan teori, hasil penelitian sebelumnya, kerangka konseptual penelitian dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, subjek dan objek, waktu dan lokasi, variabel, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrument, teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian yaitu sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi, dan profil perusahaan.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi dua hal pokok, pertama paparan atau deskripsi mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya, baik secara kualitatif (data dalam table atau grafik) maupun secara kualitatif. Kedua memuat hasil uji statistik.


(24)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap masalah yang diteliti.


(25)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian kepimimpinan, dan pengendalian upaya organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapai tujuan organisasinya (Pengantar Manajemen, 2005 : 2). Masih menurut Stoner dan Wankel, mengatakan bahwa proses adalah cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan meliputi :

1) Perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan,

2) Pengorganisasian, yaitu mengkoordinasi sumber daya manusia serta sumber daya lainnya yang dibutuhkan,

3) Kepimpinan, yaitu memastikan agar bawahan bekerja sebaik mungkin,


(26)

4) Pengendalian, yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan jika tidak tercapai dilakukan tindakan perbaikan.

Menurut Paul Harsey dan Kenneth H. Blanchard, manajemen diberi suatu batasan sebagai usaha yang dilakukan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.Dalam pengertian Paul Harsey dan Kenneth H. Blanchard lebih menekankan bahwa definisi tersebut tidaklah dimaksudkan hanya untuk satu jenis organisasi saja, tetapi diterapkan pada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggabungkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama.Adapun elemen dasar dalam manajemen sebagai berikut :

Tabel II. 1

Elemen Dasar Manajemen

No. Elemen Dasar Deskripsi Spesifik

1 Elemen sifat a. Manajemen sebagai suatu

seni

b. Manajemen sebagai suatu ilmu

2 Elemen fungsi a. Perencanaan


(27)

c. Pengarahan d. Pemotivasian e. Pengendalian 3 Elemen sasaran / objek a. Orang / manusia

b. Mekanisme kerja

4 Elemen tujuan a. Sasaran

b. Maksud c. Misi

d. Batasan waktu e. Standar f. Target g. Jatah

Dalam perkembangan manajemen selanjutnya, terdapat suatu teori organisasi klasik sebagai dampak dari adanya organisasi yang kompleks. Henry Fayol adalah pengembang teori organisasi klasik. Fayol membagi perusahaan menjadi enam aktivitas yang saling bergantung. Enam aktivitas yang dimaksud antara lain :

1) Fungsi teknis (technical), memproduksi produk, 2) Fungsi komersial (commercial), membeli bahan

baku dan menjual produk,

3) Fungsi financial (financial), memperoleh dan menggunakan modal,


(28)

4) Fungsi keamanan (security), melindungi bawahan dan aktiva perusahaan,

5) Fungsi akuntansi (accounting), mengecek biaya, keuntungan, membuat atau menyiapkan neraca, 6) Fungsi manajerial (managerial) yang terbagi dalam

lima, yaitu:

a) Perencanaan (planning), menentukan cara bertindak yang memungkinkan organiasi dapat mencapai tujuannya,

b) Pengorganisasian (organizing), memobilisasi sumber daya manusia dan sumber daya alam dari organisasi untuk mewujudkan rencana menjadi berhasil,

c) Pengomadoan (commanding), memberikan pengarahan kepada para bawahan dan mengusahakan mereka mengerjakan pekerjaannya,

d) Pengoordinasian (coordinating), berarti memastikan bahwa sumber daya dan aktivitas organisasi bekerja secara harmonis,

e) Pengendalian (controlling), pemantuan rencana untuk menjamin agar dikemudikan secara tepat.


(29)

Dari definisi tokoh manajemen diatas, maka dapat disimpulkan pengertian manajamen adalah seni untuk merencanakan, mengomandoi, mengorganisasikan, mengendalian seluruh elemen dalam perusahaan baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya sebagai sebuah kesatuan dalam sistem untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang di lakukan oleh organisasi dalam mencapai tujuannya mempertahankan kelangsungan hidup produk, mengembangkan usaha, memperoleh laba dan mempertahankan kesetiaan konsumen terhadap produk yang di tawarkan perusahaan bersangkutan. Kegiatan pemasaran sangatlah penting dalam kesuksesan finansial perusahaan. Kemampuan operasi, akuntansi, dan fungsi bisnis lainnya tidak akan berarti jika tidak ada cukup permintaan produk oleh konsumen. Dalam lingkup luas kegiatan pemasaran tidak hanya membahas masalah pada dunia bisnis, namun juga membahas berbagai faktor antara lain faktor internal dan eksterenal.

Menurut Kotler pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang, atau kelompok


(30)

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai (Kotler :1988 : 4). Menurut American Marketing Association (AMA) pemasaran, adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan mengkomunisasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan (Philip Kotler ; 2008). Sedangkan menurut pandangan Swastha dan Handoko, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa agar memuaskan konsumen.

Melalui penjelasan tadi, diketahui bahwa dalam proses pemasaran di mulai dari sebelum barang di produksi dan tidak hanya terfokus pada penjualan saja, tetapi kegiatan pemasaran harus dapat mengkomunikasikan dan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Konsep inti pemasaran meliputi :

1) menangkap apa yang diinginkan dan di butuhkan oleh konsumen,


(31)

2) Merencanakan strategi pemasaran dan mengembangkan produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen,

3) Pengorganisasian dan pelaksanaan pemasaran, 4) Pengendalian usaha pemasaran.

Dari definisi diatas diambil sebuah kesimpulan tentang definisi manajemen pemasaran adalah, kegiatan yang dilakukan organisasi bisnis tidak hanya menjual produk semata namun juga mengelola hubungan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan yang terpilih agar kelangsungan hidup perusahaan tetap terjaga.

b. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menurut Kotler (2000:19) :

The marketing concepts hold that key to archiveiving its

organizational goals consist of the company being more effective than competitors in creating, delivering, and communicating customer value to its chosen targets markets.”

Jadi konsep pemasaran adalah cara untuk mencapai tujuan organisasional, terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan effisien di bandingkan dengan yang di lakukan kompetitor.


(32)

Menurut Kotler dan Amstrong (2003 : 14) ada empat konsep pemasaran, yaitu :

1) Konsep Produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa pelanggan menyukai produk yang tersedia dengan harga yang terjangkau, sehingga manajemen harus berusaha keras memperbaiki produksi dan effisiensi distribusi, 2) Konsep Penjualan

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk suatu organisasi dalam jumlah cukup kecuali jika organisasi tersebut melakukan penjualan dan promosi dalam skala besar,

3) Konsep Produk

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang terbaik, kinerja terbaik, dan sifat paling inovatif sehingga organisasi harus mencurahkan energi untuk terus – menerus melakukan perbaikan produk,

4) Konsep Pemasaran

Konsep ini menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan


(33)

yang di dambakan itu secara efektif dan efisien di bandingkan kompetitor.

3. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen.

Dhamenesta dan Handoko (2000:10) menyebutkan bahwa perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan – kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang – barang dan jasa – jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan tersebut. Hubungan dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, meliputi pertanyaan seperti apa (what), yang di beli, di mana membelinya (where), bagaimana kebiasaannya (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under what condition). Keberhasilan perusahaan perlu didukung oleh pemahaman dari perilaku konsumen, karena mengetahui pola perilaku konsumen akan mendapatkan atau merancang produk yang diinginkan oleh konsumen.

b. Model Perilaku Konsumen

Kotler dan Armstrong (1997 :10) menerangkan bahwa model perilaku konsumen (consumer behavior) dipengaruhi karateristik konsumen, dan juga dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan mencakup harga, produk, tempat, dan promosi.


(34)

Variabel – variabel ini saling berdesakan mempengaruhi proses keputusan pembelian.

Gambar II. 1

Model Perilaku Konsumen, Kotler dan Armstrong

c. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Kotler (1997 ; 153 – 161) menguraikan empat faktor yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen dalam membeli suatu produk, yaitu :

Rangsangan Pemasaran : - Produk - Tempat - Harga - Promosi Rangasangan Lain : - Ekonomi - Teknologi - Politik - Budaya Karaterisitk Pembelian :

- Budaya - Sosial - Pribadi - Psikologis Proses Keputusan Pembelian : - Pengenalan

masalah - Mencari informasi - Evaluasi - Keputusan - Perilaku pasca

pembelian Rangasan Pemasaran: - Produk - Tempat - Harga - Promosi


(35)

1) Faktor – Faktor Kebudayaan a) Budaya

Budaya adalah salah satu faktor penentu keinginan dan perilaku manusia yang paling mendasar dalam pemilihan suatu produk, perilaku manusia sebagian besar adalah hasil dari hal yang dipelajari sebelumnya atau pengalaman,

b) Sub Budaya

Budaya mempunyai kelompok kelompok yang lebih kecil disebut sub budaya, merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya, sub budaya di bagi empat macam, yaitu : kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis,

c) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat yang memilik kecendrungan nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.


(36)

2) Faktor – Faktor Sosial a) Kelompok Refrensi

Kelompok Refrensi adalah kelompok – kelompok yang memberikan pengaruh secara langsung atau tak langsung terhadap perilaku seseorang,

b) Keluarga

Anggota keluarga berada dalam lingkup lebih dalam dari individu sehingga memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli, c) Peranan dan Status

Kedudukan seseorang dalam kelompok di jelaskan dalam pengertian peranan dan status, peranana ini membawa satu status yang bisa untuk mencerminkan penghargaan umum oleh masyrakatnya.

3) Faktor- Faktor Pribadi a) Usia

Pembelian terhadap produk akan berubah selama hidup individu, maka perubahan ini erat kaitannya dengan selera seseorang dan usianya,


(37)

b) Pekerjaan

Kelompok – kelompok pekerjaan memberikan perusahaan untuk memproduksi produk dengan kebutuhan kelompok pekerjaan tertentu,

c) Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendapatan individu dan berpengaruh terhadap pilihan produk,

d) Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang menentukan perilaku pembeli,

e) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah ciri psikologis yang membedakan setiap individu dengan individu lainnya, sedangkan konsep diri lebih menjurus pada citra diri.

4) Faktor – Faktor Psikologis a) Motivasi

Motivasi adalah suatu kebutuhan yang punya pengaruh cukup kuat mendesak untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuas akan kebutuhan tersebut,


(38)

b) Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap melakukan pembuatan di pengaruh oleh persepsinya terhadap situasi yang di hadapi seseorang tersebut,

c)Belajar

Belajar menjelaskan perubahaan perilaku seseorang yang bersumber dari pengalaman sebelumnya,

d)Kepercayaan dan Sikap

Dari belajar dan perbuatan, seseorang akan memperoleh kepercayaan dan sikap dan selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian.

4. Gaya Hidup a. Pengertian Gaya Hidup (Lifestyle)

Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang di dunia yang diekpresikan dalam kegiatan, minat,dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kotler 2004 : 192), menurut Mowen, gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam berbelanja dan mengalokasikan waktu. Menurut America Marketing Association, gaya hidup :


(39)

This is the manner in which the individual copes and deals with his/her psychological and physical environment on a day to day basis, more specifically, it is used by some theorist as a phrase describing the values, attitudes, opinions and behavior patterns of the consumers.

Sedangkan menurut Bernard T Wijaya (Lifestyle Marketing ; 2008) gaya hidup merupakan perilaku individu yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas, minat, dan pandangan individu untuk mengaktualisasikan kepribadiannya karena pengaruh interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Setiadi (2003 : 148) gaya hidup adalah sebagai cara mengidentifikasi bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungan (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri merek sendiri dan juga sekitarnya (pendapat). Untuk memahami hal ini maka dapat di ukur melalui dimensi AIO (Activities, Interest, Opinion). Dimensi pertama adalah aktivitas (Activities) yang meliputi pekerjaan, hobi, belanja, kegiatan sosial, dan olah raga. Dimensi berikutnya adalah ketertarikan (Interest), meliputi mode, keluarga, rekerasi, dan makanan, sedangkan dimensi


(40)

ketiga adalah opini (opinions) tentang diri mereka sendiri, masalah sosial, dan bisnis serta produk.

Dari definisi diatas bisa diambil kesimpulan tentang pengertian gaya hidup atau lifestyle yaitu: pola hidup individu dalam mengekspresikan minat, opini, kegiatan,

tingkat individu dalam mengkonsumsi produk, dan dalam segi alokasi waktu, yang dipengaruhi berbagai faktor.

Faktor yang dimaksud disini adalah faktor seperti jenis pekerjaan, usia, kelas sosial dan lain sebagainya.

b. Identifikasi Gaya Hidup

Klasifikasi gaya hidup tidak dapat berlaku secara universal antar satu negara dengan negara lainnya, karena perbedaan wilayah, pola budaya, dan lain semacamnya. Pada buku Lifestyle Marketing (Widjaya 2009 :43) , terdapat empat katagori faktor – faktor yang menjadi motif konsumen untuk melakukan proses pembelian konsumen karena life style.

1) Ultirian Purchase (Pembelian Produk Bermanfaat) Konsumen membelajakan produk ini dalam kondisi tidak sangat mendesak membutuhkan, tetapi memberi keyakinan bahwa produk atau jasa yang di belinya akan meningkatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih mudah,


(41)

2) Indulgences (Kesukaan memanjakan diri)

Individu mencoba untuk hidup menikmati sedikit kemewahan tanpa banyak menambah pengorbanan dari pengeluarannya. Gratifikasi dari produk atau jasa ini terletak pada faktor emosional. Contoh adalah kosmetik, perhiasaan, parfum, hobbies, berlibur ke salon atau sebagainya dan lain semacamnya,

3) Lifesyle Luxuries (Gaya hidup mewah)

Lifestyle Luxuries menawarkan manfaat dan kegunaan bagi konsumen berupa peningkatan presitige, images, dan superior quality dari sebuah merek,

4) Aspirational Luxuries (Hasrat kemewahan)

Seiring dengan indulgences, Aspirational Luxurieskan memuaskan konsumen dalam aspek kebutuhan emosionalnya, melalui pembelian, konsumen dapat mengekspresikan dirinya, sistem nilai, minat dan hasratnya, dalam penelitian ini gaya hidup yang akan dibahas gaya hidup dikota besar,


(42)

khususnya Yogyakarta. Karena setiap kota memiliki perbedaan gaya hidup.

Gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi Activity, Interest, Opinion atau AIO (aktivitas, minat, dan opini). Pada buku di tulis oleh James F. Engel, yang didefiniskan oleh Reynold dan Darden (1994 : 385) AIO didefinisikan sebagai berikut :

a) Activities (kegiatan) adalah tindakan nyata, b) Interest (minat) adalah tindakan kegairah

yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus kepadanya,

c) Opinions (opini) adalah jawaban lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus di mana semacam pertanyaan di ajukan.

AIO menurut Plummer dalam Assael (1992) diurai sebagai berikut :

Tabel II. 2 Inventaris Gaya Hidup

Aktivitas Minat Opini

Pekerjaan Keluarga Diri Sendiri


(43)

Kejadian Sosial Pekerjaan Politik

Liburan Masyarakat Bisnis dan Ekonomi

Hiburan Rekreasi Kebudayaan

Belanja Mode Produk

Gaya hidup setiap kelompok atau individu mempunyai kekhususan atau ciri – ciri unik. Dengan demikian gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha – usaha pemasaran untuk menjual produknya.

Dalam buku Lifestyle Marketing di jelaskan bahwa konsumen yang memiliki gaya hidup menyukai tantangan dan mencari produk yang berkualitas, inovatif masuk dalam segmen Snob Segment.

Snob Segment, menurut Andi K Utomo dalam Sudarmadi (2003 : 3 - 4) ini adalah yang menyukai tantangan, sangat ekstrover, terbuka, optimis, suka bergaul, dan banyak membelanjakan uangnya untuk membeli produk untuk memenuhi keinginandalam unjuk identitias diri dan aktualisasi diri.

Dalam pengukuran suatu gaya hidup, bisa menggunakan Plog’s Psychographics. Model Plog dikutip Park dan Jang dalam jurnal Tourismt Management (2011) mengatakan ada lima jenis kepribadian psikografis atau gaya hidup individu, antara lain :


(44)

1) Psychocentric, konsumen memilih dengan tujuan ingin mengulang kepuasan yang telah dia dapatkan sebelumnya (mencari kepuasan internal),

2) Mendekati psychocentric (near psychocentric), konsumen terbiasa menggunakan produk yang lama untuk menapatkan kepuasaan yang sama, namun ada kecendrungan ingin pula mencari produk yang menawarkan hal yang baru,

3) Midcentric, konsumen meniru orang lain, mencari pengalaman baru yang telah didapatkan dari orang lain, (mencari kepuasan eksternal atau pujian), 4) Mendekati allocentric (near allocentric), konsumen

ingin mencari produk yang menawarkan hal yang baru, namun ada kecendrungan ingin pula tetap menggunakan produk yang lama,

5) Dan Allocentric, Konsumen memilih produk dengan pertimbangan, biasanya mencari produk yang menawarkan hal yang baru dan unik (mencari kepuasan internal).

Karateristik Psyochcentric dapat dicirikan sebagai berikut : 1) Kurang menantang dan mengekspolrasi,

2) Hati – hati dan konservatif,


(45)

4) Lebih memilih merek terkenal dalam produk konsumen,

5) Kecendrungan tinggi terhadapt niat kembali setelah merasa puas.

Karateristik Allocentric dapat dicirikan sebagai berikut : 1) penasaran dan ingin menjelajahi atau mencoba, 2) membuat keputusan dengan mudah,

3) membelanjakan pendapatan dengan mudah,

4) memilih produk baru daripada menggunakan merek yang popular,

5) mencari tujuan baru secara berkesinambungan. 5. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas Produk

Nilai utama yang diharapkan konsumen dalam membeli sebuah produk adalah kualitas produk yang tinggi. Konsumen tidak lagi ingin menerima atau mentoleransi produk yang memiliki tingkat kualitas yang biasa – biasa saja.Perusahaan harus mampu mempunyai produk yang memiliki kualitas yang tinggi jika ingin bertahan dalam menghadapi persaingan, dan memperoleh laba.

Menurut John F Welch (Ulrich dan Eppinger, 2001: 105) kualitas merupakan jaminan terbaik bagi kita atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat kita dalam


(46)

menghadapi persaingan asing dan satu satunya jalan menunju pertumbuhan dan pendapatan yang positif.

Menurut American Society for Quality Control (dalam Ulrich dan Eppinger, 2001 ; 106), kualitas adalah keselurahan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang di nyatakan atau tersirat.

Pemasar memainkan peranana pentng dalam membantu persahaan mereka mendefiniskan dan memberi barang dan jasa yang berkualitas tinggi kepada pelanggan, yaitu :

1) Mereka bertanggung jawab unuk secara benar mengindentifikasi kebutuhan dan tuntunan pelanggan,

2) Mereka harus mengkomunikasikan harapan pelanggan secara benar kepada perancang produk, 3) Mereka harus mengumpulkan gagasan pelanggan

guna perbaikan produk dan pelayanan serta menyampaikan gagasan kepada departemen - departemen perusahaan dengan tepat,

4) Mereka harus memastikan bahwa pesanan pelanggan di penuhi secara benar dan tepat waktu,


(47)

5) Mereka harus tetap berhubungan dengan pelanggan setelah penjualan untuk memastikan bahwa pelanggan tersebut puas bahkan tetap puas,

6) Mereka harus memastikan bahwa pelanggan menerima instruksi, pelatihan, dan bantuan teknis yang tepat dalam penggunaan produk.

Adapun 8 dimensi kualitas produk (Manajemen Kualitas Jasa, Tony Wijaya 2011 : 13), yaitu :

1) Kinerja (performance), Tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi – fungsi produk,

2) Keindahan (esthetics) berhubungan dengan penampilan wujud produk (misalnya gaya dan keindahan) serta penampilan fasilitas, peralatan, personalia, dan materi komunikasi,

3) Kemudahan perawatan dan perbaikan (sercice abibilty), berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat produk,

4) Keunikan (features), adalah karateristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk produk sejenis.

5) Realibilitas (realibility), kemungkinan atau probabilitas produk menjalankan fungsi yang dimaksud dalam waktu tertentu,


(48)

6) Daya tahan (durability), daya tahan produk atau umur manfaat produk,

7) Kualitas kesesuaian (quality of comformance) adalah ukuran mengenai apakah produk atau jasa telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan,

8) Kegunaan yang sesuai (fitness for use) adalah kecocokan dari produk menjalankan fungsi – fungsi sebagaimana diiklankan atau dijanjikan.

Dari pengertian kualitas diatas, maka diambil kesimpulan mengenai pengertian kualitas. Kualitas adalah keseluruhan fitur, kemampuan produk, desain produk, daya tahan produk, dan pelayanan purna jual yang memiliki pengaruh untuk memuaskan konsumen.

6. Minat Beli

a. Pengertian Minat Beli

Minat beli merupakan kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael : 2001). Menurut Metha mendefinisikan minat beli sebagai kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian


(49)

yang dapat diukur dengan tingkat kemungkinan tingkat konsumen melakukan pembelian Metha (1994 : 66).

Swastha dan Irawan (2001) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat.

Faktor – faktor yang mempengaruhi minat beli menurut Super dan Crites (Lidyawatie, 1998) :

1) Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain,

2) Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah,

3) Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya,


(50)

4) Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja,

5) Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda, dan seseorang,

Salah satu teori yang dapat menghubungkan antara sikap, minat, dan perilaku adalah teori reasoned action, yang dikemukan oleh Feisben dan Ajezen (Utami, 2005 ; 34) mengenai model intensi perilaku. Perilaku seseorang sangat tergantung pada minatnya, sedangkan minat berperilaku sangat mempengaruhi sikap norma subyektifnya. Sikap individual tercipta dari kombinasi antara keyakinan dan evaluasi tentang keyakinan penting seseorang konsumen. Norma subyektif di tentikan oleh keyakinan dan motivasi orang lain yang berpendapat sebaiknya melaksanakan atau tidak berperilaku.

Bisa diambil kesimpulan pengertian minat beli adalah sikap kecendrungan perilaku konsumen untuk membeli suatu produk yang dalam proses pembeliannya dari mencari informasi produk hingga tindakan berhubungan dengan pembelian dipengaruhi berbagai


(51)

faktor, dan bisa diukur tingkat kecendrungan untuk membeli.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya di ambil dari skripsi karya Feri Wahyu Adhi Admojo (042214111) dengan judul skripsi “Pengaruh Keunikan dan Limited Edition Produk Distro Terhadap Minat Beli Konsumen”.

Dari skripsi tersebut di ambil saran dan kesimpulan yang di jadikan bahan pembantu bagi peneliti untuk menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan – hubungan antar variabel – variabel yang diteliti. Adapun saran dan kesimpulan dari penelitian sebelumnya sebagai berikut :

1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan data penelitian tentang pengaruh variabel bebas untuk keunikan dan limited edition terhadap variabel terikat yaitu minat beli akan penulis simpulkan dalam tulisan sederhana sebagia berikut :

a. Variabel X (keunikan dan limited edition) berdasarkan angka maka didapatkan semua variabel X berpengaruh positif terhadap minat beli, b. Analisis regresi berganda memberikan koefisien

determinasi sebesar 0,061 yang berarti bahwa kedua variabel bebas (keunikan dan limited edition)


(52)

mampu menjelaskan 6,1% perubahan terhadap variabel terikat (minat beli),

c. Variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh positif terhadap variabel terikat bersfat signifikan, dimana ditunjukan nilai p value = 0,046 karena nilai p value 0,05 maka kedua variabel bebas secara simultan berpengaruh positif terhadap variabel terikat.

2. Saran

Berdasarakan kesimpulan – kesimpulan di atas ada beberapa saran yang dikemukan penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak lain yang terkait dengan pemasaran produk dan penelitian selanjutnya.

a. untuk variabel keunikan, sebaiknya Mobster Distro (studi kasus) meningkatkan inovasi lewat desain gambar dan memadian ide baru serta menyempurnakan dalam perpaduan warna gambar, b. untuk variabel limited edition sebaiknya Mobster

Distro mempertahankan kesan eksklusif dan orisinilitas produk, dalam hal ini pembuatan produk hanya satu saja,

c. Berdasarkan hasil pengujian signifikan analisis regresi berganda memberikan koefesisensi determiniasi sebesar 0,061, alangkah baiknya


(53)

inovasi dalam pembuatan produk yang unik oleh Mobster Distro terus di asah dan ditingkatkan kreativitas atau ide – ide baru serta mengikuti trend kaos masa kini,

d. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kedua variabel bebas secara simultan membentuk pengaruh positif terhadap variabel terikat, maka Mobster Distro terus meningkatkan keunikan dan kesan limited edition dalam membuat produk distro, serta menambah promosi dengan mengikuti event pameran distro seperti KickFest, agar konsumen tetap tertarik dan menyukai produk Mobster Distro.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka berpikir adalah merupakan konseptual mengenai bagaimana satu toeri berhubungan antara berbagai faktor yang telah diidentifikasikan penting terhadap masalah penelitian.

Berdasarkan latar belakang telah diielaskan, maka kerangka berpikir sebagai berikut. :


(54)

Gambar II. 2

Kerangka Konseptual Penelitian

Gaya Hidup ( )

- Rasa Penasaran

- Mudah Membuat Keputusan

- Mudah Membelanjakan Pendapatan

- Menggunakan Produk yang Populer

- Mencapai Tujuan Secara Berkesinambungan

Kualitas Produk ( ) - Perfoma

- Fitur - Reabilitas - Estetika

- Kualitas Kesusaian - Daya Tahan - Kemampuan Servis - Kegunaan Sesuai

Minat Beli (Y)

- Kecendrungan Membicarakan

- Kecendrungan Mencari Informasi

- Kecendrungan Mencoba

- Kecendrungan Ingin Memiliki.


(55)

Kerangka berpikir menguraikan konsep atau variabel lebih terperinci, dan tidak hanya menjelaskan namun juga menjelaskan keterkaitan antar variabel tadi. Dalam hal ini bahwa variabel independen yaitu, gaya hidup ( ) dan persepsi pada kualitas produk ( ) mempunyai pengaruh setidaknya oleh satu variabel independen terhadap minat beli (Y).

Kerangka berpikir diatas dilandasan pada landasan teori bahwa dimensi gaya hidup dan kualitas mempunyai hubungan terhadap minat beli. Dari teori tesebut penulis berasumsi bahwa dimensi gaya hidup ( ) yaitu, rasa penasaran, mudah membuat keputusan, mudah membelanjakan pendapatan, menggunakan produk yang popular, dan mencapai tujuan secara berkesinambungan. Sedangkan dimensi kualitas produk, yaitu : performa, estetika, reabilitas, kualitas kesesuaian, kegunaan sesuai daya tahan, kemampuan servis, dan fitur.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Sekaran (2005) didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variabel yang di ungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat di uji.

Penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI” mempunyai hipotesis berdasarkan literatur berikut ini :

Suatu produk yang dibuat sesuai dengan 8 dimensi kualitas produk dijelaskan dalam buku Manajemen Kualitas Tony Wijaya (2011), maka


(56)

akanmempengaruhi minat konsumen untuk membeli.Hasil penelitian oleh Budiyono Bernard NM (2004) menunjukan bahwa kualitas produk merupakan antecedent yang berpengaruh terhadap minat beli.

Pendapat ini diperkuat oleh Sciffman dan Kanuk (1997) menyatakan bahwa evaluasi konsumen akan dapat membatu mereka mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Dalam penelitian yang dilakukan oleh William B. Dodds, Kent B Monroe (1985) dalam “The Effect of Brand and Price Information in Subjective Product Evaluations” menyatakan bahwa kualitas produk paling besar pengaruhnya dalam mempengaruhi minat beli konsumen.

Sedangkan gaya hidup memiliki pengaruh terhadap minat beli bisa kita ambil dari literature berikut ini. Pada dasarnya dalam kegiatan pemasaran perlu dilakukan segmentasi pasar, segmentasi pasar dilakukan agar pemasar lebih fokus pada pasar yang akan dituju. Mowen dan Minor menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengindentifkasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada aktivitas, minat, dan opini individu, dan berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen. Gaya hidup dizaman ini mempunyai fungsi dan peranan yang besar, terutama dalam positioning product, mengembangkan produk, penempatan iklan pada media yang cocok, dan segmentasi pasar.


(57)

Dari penjelasan diatas maka diambil sebuah Hipotesis yang diuji kebenarannya dalam penelitian kali ini adalah :

1. “Gaya hidup dan persepsi kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM-FI.” 2. “Gaya hidup berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

Honda Vario Techno 125 PGM – FI.”

3. “Kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI.”


(58)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian akan dilakukan berupa studi kasus dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, fakultas ekonomi. Hasil temuan dalam penelitian akan diangkakan dan disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dari hasil kuesioner yang disebarkan.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek

subjek dalam penelitian ini adalah para responden yang merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Ekonomi.

2. Objek

Objek dalam penelitian ini adalah variabel – variabel yang diteliti oleh penulis. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah variabel gaya hidup, kualitas produk, dan minat beli terhadap Honda Vario Techno 125 PGM - FI.


(59)

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan diwilayah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Waktu Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni tahun 2013.

D. Variabel Penelitian 1. Variabel

Variabel adalah konstrak yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran lebih nyata mengenai fenomena – fenomena. Konstrak adalah abstraksi fenomena kehidupan nyata yang diamati. Dengan demikian variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilai (Metodologi Penelitian, 2010 : 133).

a. Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen atau terikat merupakan faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan di pengaruhi oleh beberapa faktor lain (Robbins, 2009 : 23)

Dalam penelitian ini variabel dependen atau variabel terikat adalah minat beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI,

b. Variabel Independen (X)

Variabel Indenpenden atau variabel bebas merupakan sebab yang di perkirakan dari beberapa perubahan dalam variabel terikat (Robbins, 2009 ; 23)


(60)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau variabel bebas adalah, gaya hidup, dan kualitas produk.

E. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam pengertian, maka penulis mendefinisikan istilah – istilah, yaitu :

1. Gaya hidup adalah pola hidup individu dalam mengekspresikan minat, opini, kegiatan, tingkat individu dalam mengkonsumsi produk, dan dalam segi alokasi waktu, yang dipengaruhi berbagai faktor. Faktor yang dimaksud disini adalah faktor seperti jenis pekerjaan, usia, kelas sosial dan lain sebagainya, dalam penelitian ini gaya hidup diukur menggunakan Plog Psycographic.

2. Kualitas produk adalah performa, fitur motor, reabilitas, estetika, konformasi, durabilitas, dan kemampuan servis yang dimiliki produk sehingga dapat memberikan pengaruh untuk memuaskan konsumen,

3. Minat beli adalah sikap kecendrungan perilaku konsumen dalam hal membeli produk yang memiliki berbagai macam tingkatan dan dapat diukur.


(61)

Tabel III. 1

Tabel Operasional Meliputi Variabel, Dimensi, dan Indikator

Variabel Dimensi Indikator Skala

Gaya hidup (X1)

 Rasa Penasaran.

 Mudah Membuat

Keputusan.

 Mudahan

Membelanjakan Pendapatan.

 Menggunakan Produk

yang Populer.

 Mencapai Tujuan Secara

Berkesinambungan.

Membeli produk otomotif karenaingin mencoba dan menjelajahi.

Cepat dan mudah dalam membuat keputusan membeli produk otomotif yang diminati.

Tidak ragu untuk mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu untuk membeli produk otomotif yang diminati.

Kecendrungan membeli dan menggunakan produk dengan merek yang popular.

Produk yang dibeli bisa merefleksikan tujuan dari gaya hidup dalam jangka panjang.

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Kualitas Produk (X2)  Kinerja.  Keindahan.

 Kemudahan Perawatan.

Produk mempunyai perfoma yang tinggi.

Berhubungan dengan penampilan wujud produk

Berkaitan dengan kemudahan merawat produk.

Ordinal

Ordinal


(62)

 Keunikan.

 Reabilitas.

 Daya Tahan.

 Kualitas Kesesuaian.

 Kegunaan yang Sesuai.

Karateristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk sejenis.

Kemungkinan atau probabilitas produk menjalankan fungsinya yang dimaksud.

Umur manfaat produk

Adalah ukuran mengenai apakah produk atau jasa memenuhi spesifikasi

Kecocokan produk menjalankan fungsinya

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Minat Beli (Y)  Kecendrungan Membicarakan

 Kecendrungan Mencari

Informasi

 Kecendrungan Mencoba

 Kecendrungan Ingin memiliki

Konsumen membicarakan Honda Vario Techno 125 PGM - FI Kepada individu atau kelompok disekitarnya,

Konsumen mencari informasi mengenai Honda Vario Techno 125 PGM – FI,

Konsumen memiliki kecendrungan ingin mencoba Honda Vario Techno 125 PGM-FI,

Konsumen memiliki kecendrungan menginginkan Honda Vario Techno 125 PGM - FI,

Ordinal

Ordinal

Ordinal


(63)

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah seluruh elemen atau anggota dari suatu wilayah yang dijadikan sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian (Metodologi Penelitian 2010 : 147). Populasi di sini adalah seluruh mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, kampus Mrican, Yogyakarta yang belum memiliki Honda Vario Techno 125 PGM - FI.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari elemen yang dimiliki oleh populasi.Sampel dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa fakultas ekonomi, Universitas Sanata Dharma yang belum memiliki Honda Vario Techno 125 PGM - FI. Cara pengambilan sampel di lakukan dengan membagikan lembar kuesioner kepada responden tanpa menggunakan undian sebelumnya dimana hanya responden yang mempunyai motor yang akan di berikan lembar kuesioner. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 100 responden dengan tingkat kepercayaan 95% dan memiliki standar kesalahan 5%, adapun rumus yg digunakan dalam menentukan jumlah sampel.


(64)

Keterangan :

n : Jumlah sampel yg digunakan p : Kemungkinan terbesar sukses E : Keselaham dapat diterima Z : Standar error

Untuk lebih jelas dapat diuraikan dengan perhitungan sebagai berikut, misalkan dengan kemungkinan terbesar 50%, standar kesalahan 5%, dengan tingkat kepercayaan 95% atau 1,96, maka dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:

Maka hasil yang didapat setelah melalui perhitungan tersebut adalah 96,04. Untuk memudahkan penelitian, maka penulis akan mengenapkan menjadi 100 responden mahasiswa atau mahasiswi yang tidak menggunakan Honda Vario Techno 125 PGM – FI.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive non random Sampling, di mana teknik Purposive non random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dimana tidak semua elemen atau individu mempunyai peluang untuk dijadikan sampel, hanya populasi yang


(65)

dimemiliki kendaraan roda dua sepeda motor yang akan terpilih sebagai respoden. Pengambilan sampel di lakukan tanpa menggunakan undian. H. Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui hasil kuesioner dari responden dan diperoleh melalui wawancara dengan pimpinan organisasi yang akan menjadi tempat penelitian, dokumentasi agar memperoleh data yang diinginkan penulis.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari keterangan – keterangan pihak lain, misalnya melalui : dokumen – dokumen, arsip – arsip, literatur – literatur atau sumber tertulis relevan lainnya.

I. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui hasil kuesioner dari responden,

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara dengan pimpinan organisasi yang akan menjadi tempat penelitian, dokumentasi agar memperoleh data yang diinginkan penulis.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada


(66)

responden dengan harapan responden memberikan respon atas pertanyaan tersebut (Metodologi Penelitian : 139).

Penelitian ini peneliti mendatangi sendiri responden kemudian memberikan lembar kuesinoer unuk memperoleh data yang diinginkan penelitian.Metode kuesioer ini dengan di beri skor atau di nilaikan dengan menggunakan skala likert dengan indeks 1 – 5. Bobot nilai seriap jawaban yang di berikan sebagai berikut :

Sangat Setuju =5

Setuju =4

Netral =3

Tidak Setuju =2 Sangat Tidak Setuju =1

J. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen bertujuan untuk menguji instrument penelitian yang telah disusun. Maka kuesinoer yang telah di bagi akan menjalani dua tes terlebih dahulu, yaitu tes reliabilitas dan tes validitas.

1. Tes Reliabilitas

Reliabilitas adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik butir dalam suatu kumpulan yang secara positif berkorelasi satu sama lain (Metodologi Penelitian 2010: 164). Keandalan pengukuran menggunakan alat


(67)

hitung Spearman – Brown yaitu dengan menggunakan koefisien alpha sebesar 0,05.

Rumus Spearman – Brown (Metodologi Penelitian : Pendekatan Praktis dalam Penelitian : 2010 : 163) sebagai berikut :

Keterangan :

= realibilitas instrument atau = Nilai koefisien korelasi

Taraf signifikan ( ) dari rumus Spearman - Brown adalah 5%. Tujuan dari uji reabilitas adalah untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesinoer, sehingga saat di berikan berulang akan mendapatkan hasil yang konsisten. Uji reabilitas menggunakan program SPSS 16.

2. Uji Validitas

Uji validitas adalah alat pengukuran di mana di lakukan untuk melihat kelayakan mutu butir – butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas di lakukan pada setiap butir soal, hasilnya di bandingkan dengan tabel dengan


(68)

tingkat kesalahan sebesar 5% atau taraf keyakinan 95%. Adapun rumus atau teknik dalam pengujian validitas dengan menggunakan korelasi Product moment.

Rumus Product moment :

Keterangan :

: koefisien korelasi antara X dan Y

X : skor yang di peroleh subjek dari seluruh item Y : skor total yang di peroleh dari seluruh item

: jumlah skor dalam distribusi X : jumlah skor dalam distribusi Y

: jumlah kuadran dalam skor distribusi X : jumlah kuadran dalam skor distribusi Y N : banyak responden

K. Teknik Analisis Data 1. Uji T

Uji ini untuk mengetahui variabel independen mana yang mempunyai pengaruh terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI. Teknik ini penulis membandingkan antara sikap gaya hidup terhadap minat beli, dan kualitas produk terhadap minat beli.


(69)

Untuk pengujian signifikansi koefisien korelasi diuji dengan Uji – T yang rumusnya sebagai berikut:

keterangan :

r : koefisien korelasi

n : sampel

: koefisien determinasi t : nilai

setelah t terhitung diketahui, maka selanjutnya dapat diputuskan hipotesis dengan dengan tingkat signifikasi 5% dan N = = 0,05 ; 98). Apabila > berarti ditolak dan diterima, sebaliknya jika < berarti diterima dan ditolak.

2. Analisis Regresi Berganda

Tujuan dari analisis ini adalah mengetahui besarnya pengaruh independen (gaya hidup dan kualitas produk) terhadap variabel dependen (minat beli). Adapaun rumus regresi berganda sebagai berikut :


(70)

Keterangan :

Y : minat beli Honda Vario Techno 125 PGM-FI a : Konstanta

: koefisien regresi gaya hidup : koefisien regresi kualitas produk : variabel gaya hidup

: variabel kualitas produk 3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda juga perlu di lakukan pengujian mengenai sama atau tidak sama varians dari residual observasi satu dengan yg lain. Jika residual punya kesamaan dalam varians, disebut Homoskedatissitas dan jika varians tidak mempunyai persamaan di sebut Heteroskedastisitas.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistibusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Identifikasi normalitas data dilakukan dengan uji Klomogrov - smirnov test dengan tingkat signifikasi 0,05. Jika data pada sampel penelitian


(71)

memiliki signifikasi diatas 0,05 maka data sampel penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data pada sampel memiliki nilai signifikan di bawah 0,05 maka data sampel penelitian ini tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika distribusi datanya normal atau mendekati normal, maka model regresi tersebut baik. Ghozali (2005).

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas digunakan untuk analisis regresi ganda yg terdiri atas dua variabel bebas atau lebih. Dengan teknik ini akan diukur pengaruh variabel X tersebut melalui besaran koefisien korelasi ( r ). Jika koefisiensi korelasi antar variabel X lebih besar dari 0,60 di katakan multikolinieritas, tetapi jika variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 dikatakan tidak terjadi multikolineritas. d. Uji Autokorelasi

Regresi yang baik adalah tidak memiliki masalah autokrorelasi, jika terdapat autokorelasi maka persamaan tersebut tidak baik atau tidak layak digunakan, masalah ini timbul jika korelasi secara linier antar kesalahan penganggu t (berada) dan kesalahan dari penggangu t -1 (sebelumnya). Untuk menguji Autokorelasi ada apa tidaknya mengunakan Uji Durbin – Watson (DW).


(72)

Tabel III.2

Pengujian Autokorelasi Uji Durbin - Watson

Kesimpulan DW

Ada autokorelasi >1,08

Tidak ada kesimpulan 1,08 – 1,66 Tidak ada Autokorelasi 1,66 – 2,34 Tidak ada kesimpulan 2,34 – 2,92

Ada Autokorelasi > 2,91

4. Uji - F

Uji F di maksudkan untuk melihat kemampuan dari variabel independent (gaya hidup dan kualitas produk) untuk mampu menjelaskan tingkah laku variabel dependent (minat beli). Diperlukan uji global agar mengetahui pakah variabel bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol, untuk itu diperlukan : a. Menyusun hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dan harus diuji kemampuan variabel X terhadap variabel Y apabila tidak mempengaruhi variabel Y maka variabel X dianggap nilai koefisien regresinya nol (0). Untuk itu dirumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dalam penelitian ini. Hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut :


(73)

:Gaya hidup dan persepsi pada kualitas produk tidak berpengaruh terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM - FI

:Gaya hidup dan persepsi pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI.

b. Menentukan daerah keputusan hipotesis

Uji ini menggunakan tabel F untuk mencari tabel F atau kita perlu mengetahui nilai bebas pembilang pada kolom dan nilai bebas penyebut pada baris dan taraf nyata. Pada umumnya penggunaan taraf nyata yang sering digunakan adalah 1% atau 5%, untuk ilmu pasti lebih baik menggunakan 1% untuk menghasilakan prediksi akurat sedangkan untuk ilmu sosial menggunakan angka 5%. c. Menentukan F – hitung

F-hitung dirumuskan sebagai berikut ini :

Dimana : F = nilai


(74)

K = jumlah variabel n = jumlah sampel d. Memutuskan hipotesis

Memutuskan hipotesis apakah menerima atau menolak , maka perlu mencermati hitungan sebagai berikut :

1) Nilai pada 0,05, maka diterima dan ditolak,

2) Nilai pada 0,05, maka ditolak dan diterima.


(75)

BAB IV

GAMBARAN UMUM HONDA VARIO 125 PGM – FI DAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

A. Gambaran Umum Honda Vario Techno 125 PGM – FI 1. Sejarah Produk

Sepeda motor matic atau dikenal dengan nama skutik pertama kali dipasarkan oleh Yamaha pada tahun 2003 silam, dengan meluncurkan produk skutik pertama Yamaha Nouva kepasar sepeda motor roda dua di Indonesia. Konsep sepeda motor matic berbeda dengan sepeda motor pada umumnya yang masih menggandalkan perpindahan gigi transmisi dimesin dengan menggunakan rantai. Konsep sepeda motor matic lebih sederhana, semua kompomen pada sepeda motor matic tertuju pada kompomen bernama CVT (Continously Variable Transmission) yang secara kasat mata berbentuk seperti lengan ayun disebelah kiri roda belakang motor matic. Di CVT terdapat tiga kompomen utama, yaitu puly depan (drive pulley), puly belakang (driven pulley) dan v – belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine, sedangkan puly belakang dihubungkan ke as – roda, dan yang menghubungkan kedua puly tersebut adalah v – belt. Kerja v – belt hanya menghubungkan kedua puly agar dapat berjalan secara


(76)

bergantian, kedua puly memiliki tugas masing dalam kondisi kecepatan yang telah ditentukan. Karena kerja CVT yang linier, maka mesin matic dapat menghasilkan akselerasi tanpa adanya kehilangan tenaga dan tak perlu mengganti transimis layaknya motor konvesional pada umumnya.

Honda Vario Techno 125 PGM – FI adalah salah satu produk skuter matic dari sekian banyak produk motor yang diproduksi oleh PT Astra Honda Motor (AHM) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) Honda Motor.Skuter matic ini diluncurkan oleh PT AHM tanggal 5 Maret 2012 lalu di Hotel Shangri – La, Jakarta.

Gambar IV. 1

Honda Vario Techno 125 PGM – FI (sumber :www.google.com/imrages)

Honda Vario Techno 125 PGM – FI diluncurkan untuk menghadapi produk motor matic kompetitor yaitu keluarga Yamaha Mio. Honda Vario Techno 125 PGM – FI disegmentasi


(1)

Correlations

Correlations

1 .198* .144 .038 .342** .509** .048 .153 .711 .000 .000 100 100 100 100 100 100 .198* 1 .559** .452** .159 .753** .048 .000 .000 .114 .000

100 100 100 100 100 100 .144 .559** 1 .462** .269** .758** .153 .000 .000 .007 .000

100 100 100 100 100 100 .038 .452** .462** 1 .230* .677** .711 .000 .000 .021 .000

100 100 100 100 100 100 .342** .159 .269** .230* 1 .568** .000 .114 .007 .021 .000

100 100 100 100 100 100 .509** .753** .758** .677** .568** 1 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

GH1

GH2

GH3

GH4

GH5

X1

GH1 GH2 GH3 GH4 GH5 X1

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.


(2)

Correlations

Correlations

1 .585** .503** .408** .595** .564** .271** .688** .751** .000 .000 .000 .000 .000 .006 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100

.585** 1 .503** .526** .640** .558** .283** .696** .771**

.000 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100

.503** .503** 1 .540** .588** .479** .434** .719** .770**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100

.408** .526** .540** 1 .568** .514** .408** .729** .757**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100

.595** .640** .588** .568** 1 .714** .362** .774** .846**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100

.564** .558** .479** .514** .714** 1 .341** .777** .801**

.000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100

.271** .283** .434** .408** .362** .341** 1 .538** .563**

.006 .004 .000 .000 .000 .001 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100

.688** .696** .719** .729** .774** .777** .538** 1 .952**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100

.751** .771** .770** .757** .846** .801** .563** .952** 1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KP1

KP2

KP3

KP4

KP5

KP6

KP7

KP8

X2

KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 X2

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.


(3)

Correlations

Correlations

1 .785** .576** .696** .883**

.000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100

.785** 1 .611** .614** .868**

.000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100

.576** .611** 1 .661** .819**

.000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100

.696** .614** .661** 1 .876**

.000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100

.883** .868** .819** .876** 1

.000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

MB1

MB2

MB3

MB4

Y

MB1 MB2 MB3 MB4 Y

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.

Frequencies

Statistics

100 100 100 100 100

0 0 0 0 0

Valid Missing N

Gender Usia Mengetahui Memiliki Pendapatan

Frequency Table

Gender

44 44.0 44.0 44.0

56 56.0 56.0 100.0

100 100.0 100.0

Laki - laki Perempuan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(4)

Usia

22 22.0 22.0 22.0

67 67.0 67.0 89.0

11 11.0 11.0 100.0

100 100.0 100.0

17 - 19 tahun 20 - 22 tahun > 22 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Mengetahui

100 100.0 100.0 100.0

Tahu Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Memiliki

100 100.0 100.0 100.0

Tidak punya Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pendapatan

13 13.0 13.0 13.0

34 34.0 34.0 47.0

22 22.0 22.0 69.0

15 15.0 15.0 84.0

16 16.0 16.0 100.0

100 100.0 100.0

< 300.000 300.001 - 600.000 600.001 - 900.000 900.001 - 1200.000 > 1200.000 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(5)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA HIDUP DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI HONDA VARIO TECHNO 125 PGM – FI

Bramantio Utomo Saptoadi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gaya hidup dan persepsi pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2013 di Universitas Sanata Dharma, Mrican, Yogyakarta. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang belum menggunakan sepeda motor Honda Vario Techno 125 PGM – FI. Sampel penelitian yang digunakan adalah accidental sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner. Dengan teknik ini didapatkan 100 responden yang belum menggunakan sepeda motor Honda Vario Techno 125 PGM – FI. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, Uji F atau uji simultan, Uji - T serta determinasi.

Uji - F menunjukan bahw a perubahan sebesar 26.2% t erhadap variabel minat beli (Y) Honda Vario Techno 125 PGM - FI dipengaruhi oleh set idaknya sat u variabel independent dari penelitian ini, yaitu gaya hidup ( ), dan kualitas produk ( ). Hasil Uji – T menunjukan bahwa variabel gaya hidup ( ) tidak berpengaruh terhadap minat beli (0,545 < 1,984). Variabel kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli (4,984 > 1,984).

Kata kunci : gaya hidup, kualitas produk, dan minat beli pada Honda Vario Techno 125 PGM – FI.


(6)

ABSTRACT

THE EFFECT OF LIFESTYLE AND PRODUCT QUALITY TOWARDS THE INTERESTS OF BUYING HONDA VARIO TECHNO 125 PGM - FI

Bramantio Utomo Saptoadi University of Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

This study aimed to determine whether lifestyle and perception of product quality affect the interest in buying the Honda Vario Techno 125 PGM - FI for the students of the Faculty of Economic, University of Sanata Dharma Yogyakarta.

This study was conducted on May-June 2013 in the Sanata Dharma University, Mrican, Yogyakarta. The population used in this study were all students of the Faculty of Economics, Sanata Dharma University that are not using Honda Vario Techno 125 PGM - FI. The samples used in this study are accidental sampling. The data was collected by questionnaire technique. With this technique the researcher could obtain 100 respondents who have not used the Honda Vario Techno 125 PGM - FI. Data analysis method used in this study is multiple linear regression analysis, simultaneous F test or test, T test and determination.

The F test showed that the changes amounted to 26.2% have effected toward buying interest Honda Vario Techno 125 PGM – FI influenced at least one variabel of the study, the lifestyle ( ) and quality of product ( ). T test result showed that lifestyle variabel did not effect toward buying interest (0,545 < 1,984). Quality of product hace effect toward buying interest (4,984 > 1,984).

Keyword : lifestyle, quality of product, and buying interest of Honda Vario Techno 125 PGM – F


Dokumen yang terkait

TROUBLESHOOTING SISTEM PENGISIAN HONDA VARIO TECHNO 125 PGM Fi

7 157 71

Pengaruh gaya hidup terhadap minat beli Smartphone XIAOMI (studi kasus pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

3 14 136

Pengaruh gaya hidup terhadap minat beli Smartphone XIAOMI (studi kasus pada mahasiswai Fakultas Ekonomi Kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

1 6 134

Pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan Ramayana Department Store terhadap minat beli konsumen. Studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

3 11 136

Pengaruh uang saku dan gaya hidup terhadap minat menabung studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

32 130 107

PENGARUH DESAIN PRODUK DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HONDA VARIO TECHNO CBS (SURVEI PADA KONSUMEN VARIO TECHNO CBS DI BENGKEL ASTRA MOTOR) - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SEPEDA MOTOR HONDA VARIO - STIE Widya Wiwaha Repository

0 0 61

Pengaruh iklan, kualitas, dan harga produk Oli Top One terhadap minat beli konsumen : studi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 126

Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap minat beli konsumen pada produk minuman Frestea : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 131

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI PRODUK LAPTOP

0 0 128