25
berpengaruh dalam pemilihan jenis pekerjaan, karena pilihan pekerjaan yang baik yang berdasarkan dari
cocoknya kepribadian tersebut yang memungkinkan diekspresikannya sifat-sifat kepribadian tersebut. Dalam hal
ini misalnya sifat mandiri seseorang 2. Faktor-faktor dari luar meliputi:
a Adanya sarana atau fasilitas Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana
dan biaya untuk menimbulkan usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha.
b Faktor keluarga atau latar belakangnya Adanya
dorongan orang
tua dan
saudara-saudara merupakan pengaruh bagi bidang kerja seseorang
c Latar pendidikan seseorang Seseorang yang mengambil jurusan dalam bidang dunia
usaha, manajemen, akunting, penjualan dan sebagainya. Mereka akan terpengaruh dan memiliki minat untuk
berwirausaha, berdasarkan bekal ilmu dan keterampilan yang diperoleh selam menempuh kuliah.
d Latar belakang sosial masyarakat Adanya pekerjaan yang mendominasi suatu daerah akan
sangat berpengaruh terhadap pilihan kerja. Apabila dalam masyarakat banyak dijumpai wirausaha yang berhasil,
26
maka akan mempengaruhi minat berwirausaha bagi seseorang.
c. Macam-Macam Minat Berwirausaha
Karena itu minat adalah merupakan suatu perasaan atau sikap, maka keberadaannya dan kekuatannya hanya dapat diduga.
Ada tiga cara yang digunakan untuk menentukan minat:, yaitu : 1. Minat yang diekspresikan ekspressed interest
Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu, misalnya seseorang mungkin mengetakan
bahwa iadia tertarik dalam menciptakan suatu model pesawat, mengumpulkan perangko, dll.
2. Minat yang diwujudkan manifest interest Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui
kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berpartisipasi aktif dalam sebuah kegiatan Misalnya: siswa
dapat ikut serta menjadi anggota sebuah organisasi. 3. Minat yang diinventarisasikan inventory interest, Carl
Safran, B.Sc.,M.Ed, Ed.D., th. 1985, hal.4. Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan
menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Rangkaian
27
pertanyaan semacam ini sering kali disebut inventori minat.
3. Jiwa Berwirausaha
a. Pengertian Jiwa
Jiwa berwirausaha atau entrepreneur pada galibnya adalah mencari uaya untuk menciptakan nilai tambah, dengan menangkap
peluang bisnis dan mengelola sumber daya untuk mewujudkannya. Pengertian jiwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
1996:364 adalah suatu zat yang tidak dapat dilihat yang ada dalam tubuh dan menyebabkan hidup, roh nyawa, jiwa. Jiwa
adalah sesuatu yang menjadi sumber tenaga dan semangat atau suatu penggerak. Jiwa diartikan sebagai keseluruhan batin manusia
yang terjadi dari perasaan batin, pikiran dan angan – angan.
Seseorang yang mempunyai jiwa berwirausaha akan mempunyai sikap mental yang berani mengambil resiko, berpikiran maju dan
berani berdiri sendiri dengan mendirikan sebuah usaha Sutanto, 2002:12. Sikap mental ini akan membawa seseorang untuk
berkembang secara terus menerus dalam jangka panjang. Jiwa kerirausahaan mendorong minat seseorang untuk
mendirikan dan mengelola usaha secara profesional dengan diikuti juga dengan perencanaan dan perhitungan yang matang. Misalnya
saja dalam memilih dan menyeleksi bidang usaha yang akan dijalankan sesuai dengan prospek dan kemampuan usaha.
Pemilihan bidang usaha seharusnya disertai dengan berbagai
28
pertimbangan seperti minat, modal, kemampuan dan pelatihan serta pengalaman dan keterampilan yang dimiliki. Jika seseorang
belum pernah mengikuti pelatihan kewirausahaan ataupun mempunyai keterampilan serta pengalaman dari orang lain, maka
seseorang itu harus mengetahui seberapa besar jiwa berwirausaha yang ia miliki.
Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan, mempunyai sikap mental yang berani mengambil resiko, berpikiran maju dan
berani berdiri sendiri dengan usahanya Sutanto, 2002:12. Sikap mental seperti ini akan membawa seseorang untuk berkembang
secara terus menerus dalam jangka panjang. Sejalan dengan hal tersebut, Soesilo dan Soetarta 2004:18 menjelaskan bahwa
kualitas mental seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan mengorganisir Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan mampu
mengorganisir potensi dalam dirinya, baik kekuatan maupun kelemahan sehingga ia memiliki keyakinan yang mantap untuk
mencapai tujuan usahanaya dengan prestasi yang optimal. 2. Memiliki kekuatan dan kemampuan untuk berprestasi
Memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengorganisir seberapa besar kekuatan dan kemampuan untuk menjadi
wirausahawan yang berprestasi.