Tujuan Pendidikan SMK GAMBARAN UMUM
d. Komponen praktik dan profesi yaitu berupa latihan kerja untuk
menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan persyaratan keahlian profesi.
e. Komponen keahlian profesi yaitu berupa kegiatan secara terprogram
dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tongkat keahlian dan sikap profesional.
4.
Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan untuk Menyusun Program Pendidikan dan Latihan yang Mengacu pada Tamatan
Langkah-langkahnya adalah: a.
Pemetaan Profil Kemampuan Pemetaan profil kemampuan dimaksudkan untuk mengidentifikasi
bahan kajian komponen khusus teori kejuruan, praktek dasar profesi dan praktek dasar keahlian profesi untuk masing-masing profil
kemampuan b.
Pemetaan Jenis Pekerjaan Industri Pemetaan
jenis pekerjaan
industri dimaksudkan
untuk mengindentifikasi jenis ketrampilan kerja dari pekerjaan-pekerjaan
yang ada di industri atau dunia usaha dengan persyaratan yang diperlukan dalam penguasaan ketrampilan tersebut.
c. Sinkronisasi Kurikulum dalam Pekerjaan Industri
Sinkronisasi kurikulum dalam pekerjaan industri dimaksudkan untuk mengidentifikasi jenis-jenis yang ada dalam dunia usaha dan relevan
dengan bahan kajian komponen pendidikan. Komponen program
pendidikan yang disinkronkan dengan pekerjaan di industri atau dunia usaha terutama adalah komponen praktik keahlian profesi, Sinkronisasi
ini dilakukan bila industri tersebut memiliki fasilitas semacam pusat pelatihan.
d. Penyusunan Rencana Program Pengajaran
Setelah diketahui dan ditetapkan bagian-bagian mana yang akan mereka pelajari di industri atau dunia usaha maka dibuatlah rencana program di
sekolah.
D.
Kurikulum SMK
Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar-mengajar.
Kurikulum dimaksudkan sebagai pedoman atau alat untuk memperlancar proses belajar-
mengajar dan membina pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan yang cakap, trampil, sesuai dengan tuntutan kurikulum. Selain itu
dikenal adanya PSS Pengembangan Sekolah Kejuruan Seutuhnya di SMK menjadi unit produksi dan dapat bekerjasama dengan dunia usaha. Garis-garis
besar program pengajaran GBPP memuat tentang materi yang harus dipelajari siswa. Buku GBPP tentang kurikulum SMK yang disebut buku II
berisi tentang kerangka dasar program pembelajaran yang terdiri dari tujuan yang hendak dicapai, susunan program kurikulum berupa mata pelajaran yang
harus dicapai, susunan program kurikulum berupa mata pelajaran yang harus dipelajari, serta diskripsi singkat setiap materi pelajaran.
Untuk melaksanakan kurikulum, SMK menganut program pedoman pelaksanan proses belajar-mengajar dan GBPP sebagai dasar penyusunan
penyusunan petunjuk pelaksanaan yang meliputi:
1. Pedoman proses belajar-mengajar
2. Pedoman penilaian
3. Pedoman bimbingan
4. Pedoman pembinaan guru
5. Pedoman sistem kredit
6. Pedoman pelaksanaan penataran
7. Pedoman kerja lapangan untuk sekolah lanjutan
Struktur program mata pelajaran dikelompokkan dalam program pengajaran dasar umum dan mata pelajaran dasar kejuruan. Dalam hal ini
dikenal dengan istilah:
1 Kompetensi keahlian yaitu program pendidikan pada sekolah menengah kejuruan
2 Jurusan adalah kumpulan kompetensi keahlian yang memiliki mata pelajaran
dasar kejuruan yang sama. 3
Kelompok merupakan pengelompokkan pendidikan di SMK yang terdiri dari:
a Kelompok pertanian dan kehutanan
b Kelompok rekayasa
c Kelompok bisnis dan manajemen
d Kelompok budaya
e Kelompok kerumahtanggaan
Kurikulum yang dipakai sekarang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran KTSP. Tahun 2008.
Kekhususan kurikulum SMK adalah 1.
Mengacu pada upaya menyiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang
lebih sesuai dengan tuntuntan kebutuhan pembangunan nasional.
2. Memuat kerangka umum program pembelajaran berdasarkan kompetensi
standar minimal yang harus dikuasai oleh tamatan.
3. Memberi peluang kepada guru-guru SMK untuk mengembangkan strategi
dan pola pembelajaran secara inovatif.
Kekhususan kurikulum ini diharapkan akan memberikan peluang tumbuhnya potensi SMK untuk mandiri dan bertanggungjawab dalam
mengembangkan program pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setempat dengan tetap mengikuti standar yang telah ditempatkan
secara nasional.